TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Sabtu, 11 Agustus 2012

NYANYIAN TEMBANG KEMATIAN SEMAKIN MENDEKATKAN PADA QIYAMAHMU


Aku menyeru padaMu, kematian!,
Untuk jiwa-jiwa yang bersaksi dan telah sampai, 
dan bergabung sebagai saksi dalam keabadian!,
Aku memekik pada diriku!, Kematian!,
Bagi hati, setelah sekian lama hampa dari ungkapan
yang terhimpun dalam samudera kearifan,
Aku memekik padaMu, Kematian!,

Bagi firman Tuhan, sejak waktu digoreskan,
dan hanya kefanaan yang nampak dalam bayangan kita,
Aku berseru padaMu, Kematian!,
Bagi penyingkapan dihadapan kepatuhan
dan menyerahkan semua pembicaraan yang bisa dipahami,
Aku berseru padaMu, Kematian!,
Untuk perlambang-perlambang yang menyearah
diselubungi oleh kecerdasan-kecerdasan, dari mereka,
semua tanggal dalam kehancuran,
Aku berseru padaMu, Kematian!,
Atas nama CintaMu, bagi keteguhan moral mereka
yang menegakkan bingkai-bingkai untuk dipatuhi,
Mereka yang seluruhnya telah melintasi
padang pasir tanpa meninggalkan jejak, 
dan dibelakang mereka,
kerumunan orang ditinggalkan mengigau,
Lalu buta daripada binatang,
pun lebih buta daripada gerombolan



===========(oooOoo)==========

 Semua Ada dalam hatiku, 
dengan keADAanKu
hasrat-hasrat itu Telah melahirkan Kenyataan Yang Ada ,
tapi semuanya sirna sejak aku melihatMu,
Ada yang iri, cemburu padaku, aku hanya makhluk,
Engkaulah Rajaku,
Kekasih dan musuhku selalu mencelaku karena cintaku padaMu,
karena mereka lali terhadap besarnya ujian terhadap diriku,
Wahai dunia dan agamaku, aku tinggalkan bagi manusia agama
dan dunia mereka, karena aku sibuk dengan cintaku padaMu,
Engkau nyalakan dua api didalam hatiku,
yang satu menyala diantara tukang igaku,
dan yang lain diantara dinding tenggorokanku,
Di setiap aku ingin minum karena haus,
aku selalu melihat bayang-bayangMu tergambar di air itu,
Dihatiku kurasakan api lebih dingin daripada salju,
dan tajamnya pedang lebih menyenangkanku
daripada berpisah dengan kekasihku.

TERLEPASNYA JIWA KELANA



Penglihatanku, dengan menggunakan mata ilmu,
mengikuti kejernihan rahasia pikiranku,
Sebersit cahaya telah menyembul dalam kesadaranku,
lebih kuat daripada secuil angan-angan,
Dan aku menyibaknya,
Perenungan itu menggelincirkanku seperti melesatnya sebah anak panah,
Jiwaku berbalik, berbulu hasrat, diatas sayap-sayap kehendak,
Sambil ditunjukkan, jika mereka menanyaiku,
aku mena'biri dibawah misteri teka-teki,
Istilah-istilah yang lepas melampaui semua batasan,
mengembarakanku dalam ladang yang menghampar,
Sambil memandang kedalam air yang jernih bagai cermin,
dan aku tak mampu melihat bayangan wajahku disana,
Aku beringsut maju, melakukan penawaran dihadapanNya
, berpegangan sambil menjuntaikan tangan penyerahanku,
Dan cintaku telah melekat padaNya,
dalam hatiku seperti besi yang membara dalam hasrat,

O, betapa dalam...!,
Dan naluri jiwaku menerbangkan diriku,
Dan aku menemukan betapa dekatnya Ia hingga aku lupa namaku.

=============(oooOooo)===============

Ilmu apa saja yang ditemukan oleh manusia sudah pasti
merupakan hasil pencerahan ruhani penemunya
dalam membaca objek yang mereka amati.
Pencerahan ruhani tersebut jelas mempengaruhi juga otak,
pikiran dan kejiwaan bahkan raga manusia tersebut,
sehingga bisa kita amati bagaimana karakter,
wajah dan sikap orang – orang yang telah menemukan ilmu tersebut,
mereka pasti mempunyai aura sinar wajah, sikap hidup,
pemikiran, dan perjalanan hidup yang sangat berbeda
dengan manusia kebanyakan,
begitu juga benturan – benturan hidupnya.

PANGGILAN KEBAQO'ANMU

Dalam kebaqo'anMu



> Menjadi wahana ruhaniNya menjadi dominan, sehingga
> kesadarannya hilang, sebagaimana mereka yang sedang
> jatuh cinta di puncaknya, atau mereka yang sedang
> terkejut dalam waktu yang lama .....

Betapapun bumi ini begitu hampa dariMu,
untuk mereka tegakkan kembali,
mereka mencariMu dilangit ?,
Dan Kau melihat mereka,
yang melihatMu dari sisi luarnya,
tapi mereka tiada menemukanMu
dalam kebutaan penglihatan mereka ...
Engkau Yang maha Wujud ...
Tak tanpak Oleh mereka ...
Engkau Yang Maha melihat
Tak di mengerti dengan pandangan mereka

OoH ...

Kasihan sekali Engkau yang Maha Ghaib
Hanya Namamu yang engkau perkenali
Sedang itu bukan Dilalah CahayaNya ...


Sesekali jangan,berguru pada guru

gurulah sekedar guru

sesekali jangan, membhiksu pada bhiksu

bhiksulah sekedar bhiksu

sesekali jangan, memendeta pada pendeta

pendetalah sekedar pendeta

sesekali jangan menabi-nabi, mewali-wali

nabilah sekedar nabi

walilah sekedar wali

sesekali jangan memanusia

manusiawilah manusia

Temuilah sanG Guru jati

Agar manusiawi

Bila ia...jelmakan gurU

Dalam tiap Ingatanmu

Bukan itu yang bernama

Mudzakaroh ......

Karena itu bukan Tujuan Munajah

Saat ia jubahkan bhiksU

Saat ia perankan pendetA

Ketika ia berpakaian nabI

Ketika ia bersenyum walI

Temu guru jadi guru

Temu Bhiksu jadi bhiksu

Dekat pendeta jadi pendeta

Dekat nabi jadi nabi

Kawan wali jadi wali

DIAlah sang wajibul wujud sejati

=========(oooOooo)========

Sesungguhnya Diri ini adalah milik rajanya manusia yakni Tuhan Yang Maha Esa,
Sedangkan Tuhan telah meniupkan sedikit Ruh Nya kedalam diri manusia itu sendiri.
Maka, barang siapa manusia yang bisa sampai pada
kesadaran batin terdalamnya yakni Ruhnya,
ia akan mendapatkan pencerahan ruhani.
Dengan ruhani yang cerah manusia tersebut akan naik derajatnya,
sebab untuk mencapai kesadaran Raja / Ruh dalam diri,
manusia harus terlebih dahulu mengikis nafsu – nafsu
yang menyelimutinya, mulai dari lawamah, amarah, sufiah dan mutmainah....
kenalilah ayat-ayatNya denganNya ... salam santun semuanya


KERINDUAN PADA SANG MAHA BENAR



Sang maha benar itu diluar jangkauan lingkaran wilayah hakikat. 
wilayah hakikat tidak bisa dicapai lewat pemikiran.

dan sang maha benar
tidak bisa digambarkan atau di jelaskan dengan simbol dan bahasa apapun.

dan beliau banyak bicara tentang perjalanan isra mi'raj nabi muhammad
, ke luar dunia , melewati dunia luar , keluar lagi di luar dunia
manusia dan jin , sampai sidratul muntaha.

Berapa lama kau tenggelam dalam lautan dosa,
sementara banyak orang yang tidak kau ketahui melihatmu,
Engkau gelari dirimu dengan gelar wira’i dan taqwa,
sedangkan perbuatanmu adalah perbuatan orang
yang mengikuti hawa nafsu dan angkara,
Wahai orang yang bermalam dan terasing dengan dosa-dosa,
mata Tuhanmu melihatmu dengan jelas dan nyata,
Apakah engkau mengharapkan ampunan dari seluruh dosa-dosamu
sementara kamu tidak pernah berusaha mencari ridhoNya,
Sehingga darah saudaramu rela kau tumpahkan demi tujuan kebenaranmu
Apakah itu yang kau anggap sebuah kebenaran ....
Mampukah dirimu membaca kehendak alloh dibalik 
Semua yang di CiptakanNya ....



Segeralah bertaubat sebelum datang kematian dan
hari bertemunya seorang hamba dengan balasan perbuatan yang telah dia lakukan,

Apakah gembira dan senang dengan banyaknya kesalahan dan dosa-dosa,
lalu engkau lupakan Tuhanmu Yang Maha Esa.
Yang selalu Engkau serukan Asma-Asmanya 

===========
======(oooOooo)=====
===========

Mendirikan sendiri..adalah Kewajiban
> Sudah menjadi fenomena sejak dulu. Meskipun paham dan
cara
> berbeda. " dengan kedewasaan diri "…seyogyanya
> Kita tetap berteman dengan baik , tetap
> bersilahturahim… dengan manis & cantik.
>
Ada versi dalam ISLAM , juga ada ajaran yang universal.
> Syari'at suatu agama tidak dapat dipaksakan . Agama
sangat
> pribadi, menyembah Alloh lebih pribadi lagi. Ada semacam
> ukuran agar terus maju & belajar.., yaitu apakah yang dipelajari dan
> dituju , yaitu cahaya diatas cahaya ( Nurrun 'ala Nurrin )
> , masuk ke dalam seribu cahaya bulan purnama , atau
masuk
> kedalam Nirwana Dengan panggilanNya

SECANGKIR KOPI KEMATIAN DARI AL-HALLAJ

THO'~SIN



Misbah Kenabian


Sebuah misbah menyala dari cahaya Sang Dzat Yang Tak Terlihat.
Ia menjulang, jauh melampaui misbah-misbah yang lainnya. 
Ibarat bulan, ia biaskan Kemilaunya atas bulan-bulan yang lain.
Ialah Gemintang yang berumah dibiduk Kehidupan.
Alloh memberinya nama yang
"Tak tertulis," 
seperti tergambar dalam keinginanNya. 
Nama yang yang ditahbiskan oleh Keagungan Kasih Sayang_Nya.
Nama itu bernisbat di Makkah,
tempat Ia berdiam diri dalam Kehadiran_Nya. 

Sekali Ia kukuhkan Keperkasaannya, terangkatlah segala beban
"Yang telah membuatmu menderita."
Maka, sebagaimana Alloh menyingkapkan badr (tirai),
segeralah purnama terbit dari balik awan berkabut Yamaamah,
dari balik bukit Tuhaamah (Makkah).
Kilau kemilau sang Misbah seolah serta merta tercurah dari Mata-Air
Ketuhanan Yang Maha Pemurah.

Ia jelas tidak bicara tentang banyak hal
kecuali dengan cakrawala pandangan yang luas. 
Dan tak akan berbuat apa-apa kecuali
mengikuti kebenaran yang Ia lakukan. 

Dirinya senantiasa ada dalam Hadirat Alloh,
lalu membawa segalanya pada-Nya. 
Ia memandang; dan karenanya Ia ada.
Ialah yang kemudian diutus sebagai penunjuk jalan.
Menggariskan mana saja yang layak umat manusia lakukan.

Tak ada seorangpun yang dapat melihat Misbah itu,
selain Orang Yang Tulus (Siddiq),
yang berkali-kali semenjak dulu menegaskan kebenarannya.
Menyertainya hingga tak ada Tabir yang memisahkan mereka.



Tak seorang Arif pun yang mengetahui jejaknya bersedia
mengabaikan hakikat kualitas Misbah itu.
Kualitas cahaya itu hanya terlihat jelas bagi siapa yang Alloh kehendaki. 

تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

"Mereka itulah orang-orang yang kami turunkan Kitab..., meski ada diantara sebagian mereka yang menyembunyikan kebenaran, padahal mereka menyadarinya." 


مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ

"Kami tiada menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan (tujuan) yang benar, dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling, dari apa yang diperingatkan kepada mereka."


Cahaya-cahaya kenabian memancar dari cahaya sang misbah,
yang bersumber dari cahaya Dzat Yang Misterius.
Diantara cahaya-cahaya itu,tak ada yang lebih cemerlang,
lebih berseri-seri, atau lebih tak tercipta-daripada-
ketakterciptaan dibanding cahaya Sang Pemilik Kedermawanan.

'Apabila kau berlari menghindar dari langkah dan petunjuk-Nya,
jalan manakah yang hendak kau tempuh, 

oh kau yang merana?
Puncak dan tujuan akhir para filsuf, tak lain, adalah sehimpunan isyarat
yang tiba melalui kebijaksanaan-Nya.

Jika segerombolan penghalang mengerubutimu,
dan jika kekecewaan memotong lamgkah dan harapanmu,
Kenakanlah perisai kehinaan ditangan kirimu,
sambil tangan kananmu memegang erat pedang airmata,
Hati-hatilah, jaga dan awasi dirimu daripada bahaya
dan penghianatan terselubung,
dan juga jika dalam kegelapan, demi kejernihan jiwa yang damai,
Katakanlah pada sahabat, lihatlah kemalanganku!,
sampaikan maaf sebelum hari kiamat!,
Atas nama cinta, jangan lagi berpaling, kecuali dengan mengganti anugerah.

=======(oooOooo)=======

 "Sayangilah sesamamu seperti kamu menyayangi dirimu sendiri,
Sayangilah Tuhanmu dengan sepenuh hatimu"

==============
=======
=============

WASHIYAT DARI 5 PERINTIS ISLAM



 إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما

 Sesungguhnya Alloh dan Malaikat-Nya bersholawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bersholawat salamlah kepadanya. 



Saiyyidina Rosulillah Saw. bersabda :
Sepuluh macam orang dari ummatku Mereka telah kafir namun
merasa dirinya muslim karena belum mengetahui hakikat keislaman itu apa dan muslim yang
membunuh muslim tanpa alasan haq dari hukum alloh.


Ahli sihir, sebagaimana dikecam Al-Qur’an

Suami yang tak curiga terhadap istrinya

Orang yang enggan mengeluarkan zakat harta bendanya

Peminum minuman yang memabukkan

Orang yang telah wajib haji namun belum juga melaksanakannya

Penyebar fitnah dengan segala kebohongan

Penjual senjata pada pengacau keamanan

Menyetubuhi istri pada anusnya

Dan menikahi perempuan yang jelas mahramnya

Apabila mereka mengira Perbuatan-perbuatan tersebut

diperbolehkan agama Maka sungguh kufurlah mereka.


Apabila mereka mengira Perbuatan-perbuatan tersebut diperbolehkan agama Maka sungguh kufurlah mereka.




Saiyyidina Rosulillah Saw. bersabda pula :


Tidak dikatakan beriman, para makhluk Tuhan
Sehingga mereka saling berkasih-sayang
pada sesama mahluk alloh .


Tidak dikatakan mereka berkasih-sayang
Sehingga mereka menjalankan perintah Alloh
Tidak di katakan menjalankan perintah alloh
Sehingga mereka menjadi ilmuwan ('aalim)

Tidak dikatakan mereka ilmuwan
Sehingga ilmunya benar-benar
mengamalkan dalam keseharian

Tidak dikatakan mereka mengamalkan
Sehingga mereka menjauhi cinta kebendaan (dunia)

Tidak dikatakan menjauhi cinta kebendaan
Sehingga mereka dipenuhi sikap kehati-hatian
(waspada & mawas diri)


Tidak dikatakan penuh sikap kehati-hatian
Sehingga mereka rendah hati
TIdak dikatakan mereka rendah hati
Sehingga mereka memahami dirinya sendiri

Tidak dikatakan memahami diri sendiri sehingga
mereka benar-benar sirna dalam DiriNya ......

Saiyyidina Abu Bakar assiddiq

Apabila seseorang telah dianugrahi
Sepuluh anugrah dari Ilahi Sungguh
ia telah dilindungi Dari malapetaka
yang menyelimuti Dan termasuk hamba
yang dekat dengan Ilahi
Serta memperoleh penghargaan “orang suci”




Pertama, kejujuran abadi disertai ketulusan hati

Kedua, kesabaran sempurna disertai rasa syukur sepanjang masa

Ketiga, kondisi fakir disertai sikap zuhud yang selalu hadir

Keempat, tafakur tentang makhluk disertai lapar yang mengetuk

Kelima, kegelisahan jiwa disertai ketakwaan pada Sang Esa

Keenam, kesungguhan hati disertai sifat rendah hati

Ketujuh, ramah tamah disertai sayang dan penuh kasih

Kedelapan, cinta sejati disertai upaya mawas diri

Kesembilan, ilmu manfaat disertai kemauan untuk berbuat

Kesepuluh, iman yang teguh disertai akal yang kukuh



Saiyyidina Umar bin Khoththob r.a. mengatakan :




Akal akan binasa, tanpa usaha menjauhi dosa

Pekerjaan akan sia-sia tanpa didasari ilmu yang berguna

Kekuasaan akan sirna bila keadilan tidak tercipta

Jabatan tiada gunanyatanpa pekerti yang mulia

Kebahagiaan tiada artinya tanpa adanya hati yang rela

Kekayaan akan binasa apabila tak pernah diderma

Kefakiran akan nestapa tanpa adanya jiwa lapang dada

Kejayaan takkan tercipta tanpa rendah diri hati sang penguasa.

Perjuangan takkan lama tanpa upaya terus membina

Dan keuntungan tak akan seberapa tanpa didukung iman dan takwa

Saiyyidina Utsman bin Affan r.a. berkata :



Sungguh sia-sia Orang alim yang

tidak dimanfaatkan Ilmu yang tidak

disosialisasikan Pemikiran benar yang

dikesampingkan Pedang yang tidak

dipergunakan Dan umur panjang yang disia-siakan



Saiyyidina Ali bin Abi Tholib r.a. berkata :


Sebaik-baik warisan adalah ilmu yang berguna

Sebaik-baik tindakan adalah akhlak yang mulia

Sebaik-baik bekal adalah takwa

Sebaik-baik dagangan adalah taat beragama

Sebaik-baik sahabat adalah perilaku utama

Sebaik-baik pendamping adalah sikap bijaksana

Sebaik-baik kekayaan adalah jiwa lapang dada

Sebaik-baik pertolongan adalah petunjuk yang sebenarnya

Dan sebaik-baik guru adalah kematian yang akan tiba


 اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا محمد النور الذاتي والسر اساري سره

في حميع الأثار والأسماء والصفات وسلم تسليما


  .. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ صَلاَةً مُبَارَكَةً طَيِّبَةً كَمَا أَمْرْتَ أَنْ

نُصَلِّيَ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيماً. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّى لاَ يَبْقَى مِنْ صَلاَتِكَ شَيْءٌ ،

وَارْحَمْ مُحَمَّداً حَتَّى لاَ يَبْقَى مِنْ رَحْمَتِكَ شَيْءٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّى لاَ يَبْقَى مِنْ

بَرَكَاتِكَ شَيْء .ٌ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَأَفْلِحْ وَأَنْجِحْ وَأَتِمَّ وَأَصْلِحْ وَزَكّ وَأَرْبِحْ وَأَوْفِ

وَأَرْجِحْ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ وَأَجْزَلَ الْمِنَنِ وَالْتَّحِيَّاتِ عَلَى عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا

وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي هُوَ فَلَقُ صُبْحِ أَنْوَارِ الْوَحْدَانِيَّةِ ، وَطَلْعَةُ

شَمْسِ الأَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ ، وَبهْجَةُ قَمَرِ الْحَقَائِقِ الصَّمَدَانِيَّةِ ، وَحَضْرَةُ عَرْشِ الْحَضَرَاتِ

الرَّحْمَانِيَّةِ .. نُورُ كُلِّ رَسُولٍ وَسَنَاهُ .. " يس . وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ . إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ .


عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ " .. سِرد كُلِّ نَبِيٍّ وَهُدَاهُ " ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ " ، وَجَوْهَرُ


كُلِّ وَلِيٍّ وَضِيَاهُ " سَلاَمٌ قَوْلاً مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ "


.. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الْعَرَبِيِّ الْقُرَشِيِّ الْهَاشِمِيِّ الأَبْطَحِيِّ

التِّهَامِيِّ الْمَكِّيِّ صَاحِبِ التَّاجِ وَالْكَرَامَةِ صَاحِبِ الْخَيْرِ وَالْمَيْرِ ، صَاحِبِ السَّرَايَا

وَالْعَطَايَا وَالْغَزْوِ وَالْجِهَادِ وَالْمَغْنَمِ وَالْمَقْسَمِ ، صَاحِبِ الآياتِ وَالْمُعْجِزَاتِ وَالْعَلاَمَاتِ

الْبَاهِرَاتِ ، صَاحِبِ الْحَجِّ وَالْحَلْقِ وَالتَّلْبِيَةِ ، صَاحِبِ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ وَالْمَشْعَرِ الْحَرَامِ

وَالْمَقَامِ وَالْقِبْلَةِ وَالْمَحْرَابِ وَالْمِنْبَرِ ، صَاحِبِ الْمَقَامِ الْمَحْمُودِ وَالْحَوْضِ الْمَوْرُودِ

وَالشَّفَاعَةِ وَالسُّجُودِ لِلرَّبِّ الْمَعْبُودِ ، صَاحِبِ رَمْيِ الْجَمَرَاتِ وَالْوُقُوفِ بِعَرَفَاتٍ ،

صَاحِبِ الْعَلَمِ الطَّوِيلِ وَالْكَلاَمِ الْجَلِيلِ ، صَاحِبِ كَلِمَةِ الإِخْلاَصِ وَالصِّدْقِ والتَّصْدِيق


 " سَلاَمٌ قَوْلاً مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ " بِانْعِطَافِ رَأْفَةِ الرَّأْفَةِ الْمُحَمَّدِيَّةِ مِنْ عَيْنِ عِنَايَتِهِ "

فَضْلاً مِنْ رَبِّكَ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ " فِي مَحَاسِنِ قُصُورِ ذَخَائِرِ سَرَائِرِ " فَلاَ تَعْلَمُ

نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ " فِي مِنَصَّةِ مَحَاسِنِ خَوَاتِم

ِ" دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلاَمٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ

الْعَالَمِينَ
".








Jumat, 10 Agustus 2012

PENTINGNYA NIAT DI WAKTU BELAJAR

 NIAT DI BELAJAR 

وأنشدنا الشيخ الإمام الأجل الأستاذ برهان الدين صاحب الهداية لبعضهم شعرا:

فـساد كـبير عـالم مـتهتـك وأكـبر منه جاهل متنسك

هما فتنة للعالمين عظيمة لمن بهما فى دينه يتمسك

Di waktu belajar hendaklah berniat mencari Ridho Alloh swt. Kebahagian akhirat, memerangi kebodohan sendiri dan segenap kaum bodoh, mengembangkan agama dan melanggengkan islam sebab kelanggengan islam itu harus diwujudkan dengan ilmu. Zuhud dan taqwapun tidak sah jika tanpa berdasar ilmu.

Syaikhul imam Ajall Burhanuddin Shohibul Hidayah menyanyikan syair gubahan sebagian ulama' :

Hancur lebur, orang alim tak teratur
Lebih lebur, bila si jahil ibadah ngawur

Keduanya menjadi fitnah,menimpa ganas di dunia
Atas yang mengikutinya, sebagai dasar peri agama.


وينوى به: الشكر على نعمة العقل، وصحة البدن, ولا ينوى به إقبال الناس عليه،

ولا استجلاب حطام الدنيا، والكرامة عند السلطان وغيره.

Dengan belajar pula, hendaklah diniati untuk mensyukuri kenikmatan akal dan badan yang sehat. Belajar jangan diniatkan untuk mencari pengaruh, kenikmatan dunia ataupun kehormatan di depan sultan dan penguasai-penguasa lain.

وقال محمد بن الحسن رحمة الله عليهما:

لو كان الناس كلهم عبيدى لأعتقتهم وتبرأت عن ولائهم.

Muhammad Ibnul Hasan berucap: 'andaikan seluruh manusia itu manjadi budak belianku, niscaya kumerdekakan seluruhnya dan bebaskan dari kekuasaanku."

Kelezatan dan Hikmah Ilmu.

وذلك لأن من وجد لذة العلم والعمل به، قلما يرغب فيما عند الناس.

أنشدنا الشيخ الإمام الأجل الأستاذ قوام الدين حماد بن إبراهيم بن 

إسماعيل الصفار الأنصارى إملاء لأبى حنيفة رحمة الله عليه:

من طلب العلم للمعاد فاز بفضل من الرشاد

فـيالخسـران طالـبيـه لـنيل فـضل من العباد

Siapa saja telah merasakan kelezatan rasa ilmu dan amal, maka semakin kecillah kegemarannya akan harta benda dunia. Syaikhul Imamil Ajall Ustadz Qowamuddin Hammad bin Ibrahim bin ismail Ash-Shoffar Al-Anshoriy membacakan kami syair imla' abu hanifah :



Siapa saja gerangan, menuntut ilmu untuk hari kemudian untuklah dapat keutamaan, anugrah Alloh penunjuk jalan



Aduh, saja merugi, penuntut ilmu nan suci, Hanya buat sesuap nasi, dari hamba ilahi.



اللهم إلا إّذا طلب الجاه للأمر بالمعروف والنهى عن المنكر، وتنفيذ الحق،

وإعزاز الدين لا لنفسه وهواه، فيجوز ذلك بقدر ما يقيم به الأمر بالمعروف والنهى عن المنكر.

Tetapi jikalau dalam meraih keagungan itu demi amar ma'ruf nahi munkar, memperjuangkan kebenaran dan meluhurkan agama bukan untuk keperluan hawa nafsu sendiri makadiperbolehkan sejauh batas telah dapat menegakkan amar ma'ruf nahi munkar tersebut.

وينبغى لطالب العلم: أن يتفكر فى ذلك، فإنه يتعلم العلم بجهد كثير،

فلايصرفه إلى الدنيا الحقيرة القليلة الفانية. (قال النبى صلى الله عليه وسلم:

اتقوا الدنيا، فوالذى نفس محمد بيده إنها لأسحر من هاروت وماروت). شعر:

هى الـدنيا أقـل مـن الـقـليل وعاشقها أذل من الذليل

تصم بسحرها قوما وتعمى فـهم مـتخيرون بلا دليل

Penuntut ilmu hendaknya memperhatikan apa yang tersebut diatas. Ia telah mengatasi kepayahan yang cukup banyak, maka jangan sampai ilmu yang telah ia peroleh itu digunakan sarana bendahara duniawi yang hina, sedikit nilainya dan segera hancur ini. Syair menyebutkan:

Dunia itu sedikit, dan paling sedikit

Pecintanyapun hina, nan hina dina

Sihir dunia, membuat tuli dan buta

Kebingungan, tak tahu ke mana jalan




Pantangan Ahli ilmu.

وينبغى لأهل العلم أن لايذل نفسه بالطمع فى غير المطمع

ويحترز عما فيه مذلة العلم وأهله. ويكون متواضعا، والتواضع

بين التكبر والذلة، والعفة كذلك، ويعرف ذلك فى كتاب الأخلاق

Orang berilmu itu hendaklah jangan membuat dirinya sendiri menjadi hina lantaran tamak terhadap sesuatu yang tidak semestinya, jangan sampai terjerumus ke dalam lembah kehinaan ilmu dan ahli ilmu. Ia supaya berbuat tawadu' (sikap tengah-tengah antara sombong dan kecil hati), berbuat iffah, yang keterangan lebih jauhya bisa kita dapati dalam kitab akhlaq.

أنشدنى الشيخ الإمام الأستاذ ركن الدين المعروف بالأديب المختار شعرا لنفسه:

Syaikhul Imamil Ajall Ustadz Ruknul Islam yang terkenal sebagai sasterawan
ternama mengemukakan gubahan syi'irnya:

إن الـتواضـع مـن خـصـال المـتقى وبه التقى إلى المـعالى يرتقى

ومن العجائب عجب من هو جاهل فى حالة أهو السعيد أم الشقى

أم كـيـف يخــتم عـمـره أو روحــه يوم الـنوى مـتسفل أو مرتقى

والـكـــبـريـاء لـربـنـا صــفـة لــــه مـخـصـوصة فتجـنبها واتقى



 Tata krama, benar-benar berbudi orang yang bertaqwa
Ia menanjak tinggi, dengan sikap
Ajaib, ajaiblah orang tidak tahu dirinya sendiri
Bahagiakah nanti, apa malah celakalah diri ?
Bagaimana waktu meninggalkan dunia,
Akhir dari umur nyawanya.
Su'ul khotimah, apa husnul khotimah?
Keagungan, itu khusus sifat ar-rahman

 Singkirlah, waspadalah !!!

قال أبو حنيفة رحمة الله عليه لأصحابه: عظموا عمائمكم ووسعوا أكمامكم.

وإنما قال ذلك لئلا يستخف بالعلم وأهله

Kepada sahanat-sahabatnya, abu Hanifah berkata : ''besarkanlah putaran serban kalian, dan perlebarlah lobang lengan baju kalian". ucapan ini dikemukakan agar supaya ilmu dan ahli ilmu tidak terpandang remeh.



 






Kamis, 09 Agustus 2012

Syarat-syarat Ilmu Yang Dipilih para Pencari KEBENARAN


.
وينبغى لطالب العلم أن يختار من كل علم أحسنه وما يحتاج إليه فى أمر دينه فى الحال، ثم ما يحتاج إليه فى المآل.

Bagi pelajar, dalam masalah ilmu hendaklah memilih mana yang terbagus dan dibutuhkan dalam kehidupan agmanya pada waktu itu, lalu yang untuk waktu yang akan datang.

ويقدم علم التوحيد والمعرفة ويعرف الله تعالى بالدليل، فإن إيمان المقلد ـ وإن كان صحيحا عندنا ـ لكن يكون آثما بترك الإستدلال

Hendaknya lebih dahulu mempelajari ilmu tauhid, mengenali Alloh lengkap dengan dalilnya. Karena orang yang imannya hanya taklid sekalipun menurut pendapat kita sudah syah, adalah tetap berdosa karena ia tidak mau beristidlal dalam masalah ini.

ويختار العتيق دون المحدثات، قالوا: عليكم بالعتيق وإياكم بالمحدثات، وإياك أن تشتغل بهذا الجدال الذى ظهر بعد انقراض الأكابر من العلماء، فإنه يبعد عن الفقه ويضيع العمر ويورث الوحشة والعداوة، وهو من أشراط الساعة وارتفاع العلم والفقه،كذا ورد فى الحديث

Hendaknya pula memiluh ilmi-ilmu yang kuna, bukan yang baru lahir. Banyak ulama berkata : "Tekunilah ilmu lama, bukan yang baru saja ada." Awas, jangan sampai terkena pengaruh perbantahan yang tumbuh subur setelah habisnya ualama besar, sebab menjurus untuk menjauhkan pelajar dari mengenali fiqh, hanya menghabiskan usia dengan tanpa guna, menumbuhkan sikap anti-pati/buas dan gemar bermusuhan. Dan itulah termasuk tanda-tanda kiamat akan tiba serta lenyapnya fiqih dan pengetahuan-pengetahuan lain, demikianlah menurut hadits.


Syarat-syarat Guru Yang dipilih

أما اختيار الأستاذ: فينبغى أن يختارالأعلم والأورع والأسن، كما اختار أبو حنيفة، رحم الله عليه، حماد بن سليمان، بعد التأمل والتفكير،

Dalam memilih guru, hendaklah mengambil yang lebih alim, waro' dan juga lebih tua usianya. Sebagaimana Abu Hanifah setelah lebih dahulu memikir dan mempertimbangkan lebih lanjut, maka menentukan pilihannya kepada tuan Hammad Bin Abu Sulaiman.

، قال: وجدته شيخا وقورا حليما صبورا فى الأمور. وقال: ثبت عند حماد بن سليمان فنبت

Dalam hal ini dia berkata : "beliau saya kenal sebagai orang tua yang budi luhur, berdada lebar serta penyabar. Katanya lagi: saya mengabdi di pangkuan tuan Hammad Bin Abu Sulaiman, dan ternyata sayapun makin berkembang."




Bermusyawarah

وقال أبو حنيفة رحمة الله عليه: سمعت حكيما من حكماء سمرقند قال: إن واحدا من طلبة العلم شاورنى فى طلب العلم، وكان قد عزم على الذهاب إلى بخارى لطلب العلم

Abu Hanifah berkata : Saya mendengar salah seorang ahli hikmah Samarkand berkata: Ada salah seorang pelajar yang mengajakku bermusyawarah mengenai masalah-masalah mencari ilmu, sedang ia sendiri telah bermaksud ke Bochara untuk belajar disana.

وهكذا ينبغى أن يشاور فى كل أمر، فإن الله تعالى أمر رسوله عليه الصلاة والسلام بالمشاورة فى الأمور ولم يكن أحد أفطن منه، ومع ذلك أمر بالمشاورة، وكان يشاور أصحابه فى جميع الأمور حتى حوائج البيت. قال على كرم الله وجهه: ما هلك امرؤ عن مشورة

Demikianlah, maka seharusnya pelajar suka bermusyawarah dalam segala hal yang dihadapi. demikian, karena Allah Swt memerintahkan Rasulullah Saw. Agar memusyawarahkan segala halnya. Toh tiada orang lain yang lebih pintar dari beliau, dan masih diperintahkan musyawarah, hingga urusan-urusan rumah tangga beliau sendiri.

قيل: [الناس] رجل [تام] ونصف رجل، ولا شيئ فالرجل: من له رأي صائب ويشاور العقلاء، ونصف رجل: من له رأي صائب لكن لا يشاور، أو يشاور ولكن لا رأي له، ولا شيئ: من لا رأي له ولا يشاور. وقال جعفر الصادق لسفيان الثورى: شاور فى أمرك الذين يخشون الله تعالى

Ali ra berkata : "Tiada seorangpun yang rusak karena musyawarah", Ada dikatakan : "Satu orang utuh, setengah orang dan orang tak berarti. Orang utuh yaitu yang mempunyai pendapat benar juga mau bermusyawarah; sedang setengah orang yaitu yang mempunyai pendapat benar tetapi tidak mau bermusyawarah, atau turut bermusyawarah tetapi tidak mempunyai pendapat; dan orang yang tidak berarti adalah yang tidak mempunyai pendapat lagi pula tidak mau ikut musyawarah." Kepada Sufyan Ats-Tsuriy, Ja'far Ash-Shodik ra berkata:

"Musyawarahkan urusanmu dengan orang-orang yang bertaqwa kepada Alloh."

فطلب العلم من أعلى الأمور وأصعبها، فكانت المشاورة فيه أهم وأوجب.

Menuntut ilmu adalah perkara paling mulya, tetapi juga paling sulit. Karena itulah, musyawarah disi lebih penting dan diharuskan pelaksanaannya.

قال الحكيم رحمة الله عليه: إذا ذهبت إلى بخارى فلا تعجل فى الإختلاف إلى الأئمة وامكث شهرين حتى تتأمل وتختار أستاذا، فإنك إن ذهبت إلى عالم وبدأت بالسبق عنده فربما لا يعجبك درسه فتتركه فتذهب إلى آخر، فلا يبارك لك فى التعلم. فتأمل فى شهرين فى اختيار الأستاذ، وشاور حتى لا تحتاج إلى تركه والاعراض عنه فتثبت عنده حتى يكون تعلمك مباركا وتنتفع بعلمك كثيرا.

Al-Hakim berucap : "Jikalau engkau pergi ke Bochara, janganlah engkau ikut-ikut perselisihan para imam. Tenanglah lebih dulu selama dua bulan, guna mempertimbangkan dan memilih guru. Karena bisa juga engkau pergi kepada orang alim dan mulai belajar kepadanya, tiba-tiba pelajarannya tidak menarik dan tidak cocok untukmu, akhirnya belajarmupun tidak dapat berkah. Karena itu, pertimbangkanlah dahulu selama dua bulan untuk memilih gurumu itu, dan bermusyawarahlah agar tepat, serta tidak lagi ingin berpindah ataupun berpaling dari guru tersebut. Dengan begitu, engkau mendapat kemantapan belajar di situ, mendapat berkah dan banyak kemampaatan ilmu yang kamu peroleh."


Sabar dan Tabah Dalam Belajar


قيل: الشجاعة صبر ساعة. فينبغى أن يثبت ويصير على أستاذ وعلى كتاب حتى لا يتركه أبتر، وعلى فن حتى لا يشتغل بفن آخر قبل أن يتقن الأول، وعلى بلد حتى لا ينتقل إلى بلد آخر من غير ضرورة، فإن ذلك كله يفرق الأمور ويشغل القلوب ويضيع الأوقات ويؤذى المعلم.





قال النبى صلى الله عليه وسلم: كل مولود يولد على فطرة الإسلام، إلا أن أبواه يهودانه وينصرانه ويمجسانه. الحديث

Nabi saw bersabda : Semua bayi itu dilahirkan dalam keadaan kesucian islam, hanya kedua orang tuanyalah yang membuatnya jadi yahudi, nasrani, atau majusi.




TAUHID MENURUT PANDANGAN SYEIKH IMAM SANUSI DAN SYEIKH IBNU AL-'AROBI



(واعلم) ايها السالك الماشى على المقامات (ان علم التوحيد مطلوب) اى مهم جدا

بحيث لا رحصة في تقصيره وجهله كما قال الشيخ 

السنوسى وابن العربى لا يصح تقليده والمقلد كافر كتابي (قال الله تعالى) عزوجل من

قائل (فاعلم انه لا اله الا الله) هى كلمة النجاة 

وكلمة الإخلاص تنجى قائلها من عذاب الله تعالى وغضبه وتخلصه من رؤية غيره

حتى من رؤية نفسه (وهو مستلزم) اى مجزم 

جازما قطعيا به (مجزم جازما قطعيا به (لانتفاء الشرك) اى يجزم قائلها من نفي

الاشتراك الله تعالى عزوجل اما من الاشتراك المماثلة 

واﻟﻤﺠﺎنسة اواﻟﻤﺸﺎﺑﻬﺔ اواﻟﻤﻨﺎسبة اواﻟﻤﺸﺎكلة اواﻟﻤﻮازنة اواﻟﻤﻂﺎبقة

Kateahuilah wahai sang pencari jalan kebenaran(suluk) yang berjalan diatas beberapa maqomat (tingkatan) sesungguhnya Ilmu tauhid yang engkau harapkan itu sangatlah penting sekali karena dengan ilmu tauhid kalian tidak mengharapkan keringanan didalam Ringkasan kelalaian / kebodohan dalam masalah pengertian ilmu Tauhid ,seperti keterangan yang di jelaskan oleh Syeikh AsSanusiy dan Syeikh Ibnu al'arobi tidak di benarkan (SAH) tauhidnya seseorang yang masih taqlid (ikut-ikutan).

Adapun iman tauhidnya seseorang yang masih taqlid itu masih termasuk sebagian dari kafir (kafir kitabi) seperti firman alloh swt ketahuilah orang yang yang berkata sesungguhnya lafadz / ucapan (لا اله الا الله / tidak ada sesuatu yang wujud selain alloh) adalah kalimah pembebasan dan kalimah pembersihan yang di harapkan oleh yang mengucapkannya. adapun pembebasan dan pembersihan dari adzab alloh swt serta terbebas & bersih dari marahnya alloh swt serta membersihkan dari melihat sesuatu yang selain alloh swt. 

Sehingga Salik melihat hal yang sama pada diri sendiri yaitu ketetapan yang wajib bagi seorang memutus (tidak melihat selain allloh) dengan ilmu tauhid. karena dengan ilmu tauhid salik di harapkan bisa terlepas dari perangkap syirik (syirik jali & syrik khofi) adapun yang di maksud dengan kewajiban dalam pengucapan lafadz لا اله الا الله yaitu ketetapan dari meniadakan sesuatu yang selain alloh dan menetapkan hanya alloh semata yang wujud baik secara dzohir, bathin, awal & akhir.

Adapun yang di maksud dengan nafi dan itsbat ini adalah ketiadaan pandangan / pemikiran dari salik bahwasanya alloh itu bisa di sekutukan,di umpamakan, tersusun dari jinis (keadaan sesuatu) atau menyerupai pada sesuatu serta menempati proses pertimbangan pertimbangan yang mencocoki pada aqal atau pendangan Salik (mahluk) .

Menurut pandangan dan pengertian al-faqir dalam masalah ini 




  إذا كان وجود الله بسبب فكرة الإنسان فكان الله حديثًا، إذا كان الله حديثًا فكان مخلوقًا.

فأما عندي أن الله قديم، ولذالك لم يوجد شيئ . إنه قد خلق كل الشيء

ketika adanya alloh itu dengan sebab pemikiran Insan (mahluk) maka adanya alloh itu bersifat baru dan apabila adanya alloh itu bersifat baru maka adanya alloh itu sama seperti mahluk. adapun pandangan saya ini bahwasanya alloh itu bersifat qodim (dahulu) tanpa ada yang mendahului,awal tanpa ada yang mengawaliNya. dan keAdaan alloh itu tidak di dalam / diluarnya sesuatu tapi meliputi pada semua semesta raya ini (syai') dan sesungguhnya allohlah yang mengadakan semuanya ...

Seperti penjelasan syeikh ibnu 'athoillah 

 ما الواحد من إذا أشار وجد الحق أقرب إليه من إشارته، بل الواحد من لا إشارة

له لفنائه في وجوده وانطوائه في شهوده
.


Adapun orang tauhid adalah bukanlah orang yang ketika ia  isyarat (sinyal) pertemuannya dengan alloh, itu lebih dekat alloh baginya daripada isyaratnya. dan orang tauhid adalah orang yang memiliki tidak ada isyarat diri, karena  fana'nya Diri dalam Kenyataan-Nya serta hilang dalam keESAan alloh, dan menyiratkan dalam Penyaksikan-Nya semata.


وكل إشارة أشار بها الخلق إلى الحق فهي مردودة عليهم حتى يشيروا إلى الحق

بالحق وليس لهم إلى ذلك طري

===========(ooوالله اعلمoo)============= 

Rabu, 08 Agustus 2012

BAIT-BAIT SYAIR DALAM DALAILU ANNUBUWAH LIROSULILLAH SAW



آباؤه صلى الله عليه وسلم آمنة بنت وهب المؤمنة



أخرج أبو نعيم في دلائل النبوة بسند ضعيف من طريق الزهري عن أم سماعة بنت أبي رهم عن أمها قالت شهدت آمنة أم رسول الله صلى الله عليه وسلم في علتها التي ماتت فيها ومحمد غلام يفع له خمس سنين عند رأسها فنظرت إلى وجهه ثم قالت:



بارك فيك الله من غلام * يا ابن الذي من حرمة الحمام



نجا بعون الملك المنعام * فودى غداة الضرب بالسهام



بمائة من إبل سوام * أن صح ما أبصرت في المنام



فأنت مبعوث إلى الأنام * من عند ذي الجلال والإكرام



تبعث في الحل وفي الإحرام * تبعث بالتحقيق والإسلام



أم وأمة، السيدة آمنة أم النبي صلى الله عليها وسلم ورضي عنها



أُمٌّ وأُمَّةٌ، كتاب عن والدة سيدنا رسول الله صلى الله عليه وسلم ورضي الله عنها سيدتنا آمنة بنت وهب..







أم الأمهات السيدة آمنة بنت وهب أم النبي صلى الله عليه وسلم ورضي عنها



آمنة النور قصيدة الشيخ صلاح الدين القوصي: أم الأمهات السيدة آمنة بنت وهب أم النبي صلى الله عليه وسلم ورضي عنها



فى ذاك اليوم..جَرَى"حَمْلٌ"!! *** و البَرَكَةُ .. عَمَّتْ فى الكونِ



و الخلْقُ جميعا .. فى فرحٍ *** لِبزوغِ الرحمةِ .. للعينِ !!





إقرأ المزيد

...

ترجوه أُمَّتُهُ وتيـأسُ أُمُه **** حاشاهُ وهو بِبِرِّها يوصينا



الله شاءكِ أن تكوني فينا **** أمّاً لخيرِ المُرسَلين حنونا



فأختارَكِ المولى لحَمْلِ أمانةٍ **** فَخُلِقْتِ آمنةً و وَضَعْتِ أمينا



للهِ أحشاءٌ تَـوَسَّـدَ أحـمـدٌ **** جَنَباتِها فَحَنَّت عليه جنينا



يا من كسوتي الدهرَ أشرفَ حُلَّةٍ **** وجـعلْـتِ دُرّةَ تاجِـهِ الإثنينا



جَهِلوا مقامَكِ حين قالوا قولةً **** ولقد أساءوا في النبي ظنونا



ترجوه أُمَّتُهُ وتيـأسُ أُمُه !! **** حاشاهُ وهو بِبِرِّها يوصينا



ولسوف يعطيه الإله فهل ترى **** يرضى لآمنةٍ تذوقُ الهونا ؟!



الله أعلمُ حيثُ يجعل دينه **** ولقد رضينا دينَ إبنَكِ دينا



إن كان أشرف بقعةٍ تلك التي **** أضحى بها خيرُ الأنامِ دفينا



فَلِكَونها ضمَّت ذاتَ المصطفى **** لكن ببَطنِكِ كُوِّنَت تكوينا



يا أمّ خـيـر الـمُرسَـلـيـن وجـدّةَ **** الزهـراءِ أمطَرَكِ الحياءُ هَتونا



سَعِدَت بِكِ الأبواءُ حين نَزَلْتِها **** وتَعَطَّرَت عطراً وطابت طينا



فَتحنَّـني وتّعطَّـفـي وَلـَدَى **** النبي تشفَّعي فهو المشفَّعُ فينا



وتَلـَطَّـفي وتذكـري ذريةَ **** الزهراءِ فالجدّاتُ أكثرُ لينا



فَلَنا السعادةَ إن ذُكِرنا عنده **** أو إن سمعنا صوتَهُ يدعونا



لبيك يا خـيـرَ الأنـامِ وسـيـدَ **** الرُسْلِ الكرامِ وسرّنا المكنونا



يا من له الخُلُقُ العظيمُ سجيةً **** والعفو عندكَ ناله الراجونا



عفواً رسولَ الله إنّ حياءَنا **** مَنَع الكلام وهيبةً تعرونا



رحـمـاك إنّا قـد تخلّـفـنا بلا **** عذرٍ تركنا الفَرْضَ والمسنونا



فأستغـفِـر المولى لنا يا سيّدي **** وأطوي المسافةَ بيننا والهونا



أعطاكَ ربي رُتـبـةً لم يعـطِـها **** موسى ولا عيسى ولا هارونا



فأنظر بعين العطف وأرحم ذُلنا **** وأقبل شفاعةَ بنتَ وهبٍ فينا



يا رب صلِّ على النبي وآله **** ما قام حـادٍ أو تلا تاليـنا



وبحـقِّـه يا رب حقـق سُـؤلنا **** وأغفر لنا ولمن يقول آمينا



آآآمين



للشيخ عبد القادر الخرد رضي الله عنه

Selasa, 07 Agustus 2012

RISALAH HAKIKAT KEHIDUPAN TASAWUF

Kewajiban ibadah untuk hak rububiayah dan untuk hak syukur nikmat, dan para kekasih tidak pernah keluar dari batasan-batasan ubudiyah dan tidak terlepas pula meskipun dia selalu diberi nikmat.

فَعَلَيْهِ تَزْيِيْنَ لِظَاهِرِهِ الْجَلَى بِشَرِيْعَةٍ لِيَنُوْرَ قَلْبٍ مُجْتَلَا

وَتَزُوْلَ عَنْهُ ظُلْمَةً كَىْ يُمْكِنَا لِطَرِيْقَةٍ فِي قَلْبِهِ أَنْ تَنْزُلَا


“Maka hendaklah menghiasi pada dzohirnya yang jelas dengan syariat untuk supaya hati terang benderang, dan lepas darinya kegelapan, supaya memungkinkan thoriqot bisa memasuki hatinya.”
Jika thoriqot dan hakekat itu bertumpu pada syariat maka wajib bagi serorang salik (pejalan ruhani) untuk menghiasi dzohirnya dengan syariat itu, atau dalam kata lain syariat itu sebagai penerang hatinya dengan nur syariat (cahaya syariat) maka akan lepas daripadanya (dzulmatun) kegelapan ma'siat karena sesungguhnya maksiat itu kegelapan yang naik kepada hati sebagaimana ketaatan adalah cayaha yang naik kepada hati

وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ طَرِيْقٌ مِنْ طُرُقٍ يَخْتَارُهُ فَيَكُوْنُ مَنْ ذاَ وَاصِلَا

masing-masing perkara manusia mempunyai jalan Tuhan (thoriqoh) yang di pilihnya dari salah satu jalan yang ada yang bisa mengantarkannya pada sisiNya (hadrotillah)

إِنَّ الطَّرِيْقَ شَرِيْعَةٌ وَ طَرِيْقَةٌ وَ حَقِيْقَةٌ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِلَا

“Sesungguhnya jalan (menuju Alloh) itu harus melalui syariat, thoriqot dan hakekat, maka hendakalah engkau mendengarkan hal-hal yang akan diperumpamakan berikut.”


فَشَرِيْعَةٌ كَسَفِيْنَةٍ وَطَرِيْقَةٌ كَاْلبَحْرِ ثُمَّ حَقِيْقَةٌ دَرُ غَلاَ

“Maka Syariat itu ibarat bahtera dan thoriqot itu ibarat lautan kemudian hakekat itu ibarat negri yang makmur (Mutiara).”

من رام درا للسفينة يركب ويغوص بحرا ثم درا حصلا

Barang siapa menginginkan Mutiara hendaklah menaiki bahtera dan menyelamlah kedalam samudra kemudian engkau akan mendapatkan mutiara itu .....

Maka tidaklah seseorang akan sampai kepada tempat tersebut, yang tidak lain adalah negri keabadian, melainkan menempuh perjalanan dengan melalui lautan samudra tersebut dan harus memakai kapal laut untuk menjangkaunya, permisalan ketiga komponen (syari'at, thoriqot dan hakekat) ialah ibarat pasangan yang tak terpisahkan satu sama lain, syariat ibarat kulit, tarekat ibarat inti (biji), hakekat ibarat minyak (yang terdapat di dalam kulit), tidak akan sampai kepada minyak tanpa melalui biji dan tidak sampai ke biji kecuali melalui kulit terlebih dahulu.


فَشَرِيْعَةٌ أَخْذُ بِدِيْنِ اْلخَالِقِ وَقِيَامُهُ بِاْلأَمْرِ وَالنَّهْىِ انْجِلَا

”Maka syariat itu adalah mengikuti agama Sang Pencipta dan mematuhi apa yang diperintah dan menjauhi apa yang dilarang dengan terbuka (tanpa pilah pilih).”

كَجُلُوْسٍ بَيْنَ اْلأَنَامِ مُرَبِّيًا وَكَكَثْرَةِ اْلأَوْرَادِ كَالصَّوْمِ وَالصَّلَا

وَكَخِدْمَةٍ لِلنَّاسِ وَالْحَمْلِ اْلخِطَبِ لِتَصَدُّقٍ بِمَحْصَلٍ مُتَمَوِّلَا

yaitu seperti duduk di antara manusia dengan mengajar, dan sepeti memperbanyak aurod yaitu mislanya puasa dan Sholat (sunnah), dan juga seperti khidmah (memabantu) kepada manusia dan seperti membawa kayu bakar untuk disedekahkan dengan hasil modal yang ia dapatkan.”

Imam Nawawi al-Jawi menyatakan bahwa hati itu ibarat raja, dan jasad serta segala anggota tubuh ibarat rakyatnya, hati ibarat bumi dan gerakan jasad adalah tumbuhan dan mata air serta kebun-kebun .......

Perjalanan Tujuh Tingkat Kesadaran Jiwa

Jiwa manusia berubah untuk mencari jati dirinya

1. Pemurnian Budi

Kesadaran jiwa manusia adalah sangat penting, kerena dengan kesadaran akan membawa dampak positif terhadap jiwa itu sendiri. Pada dasarnya manusia ini merindukan sebuah ketenangan jiwa ketentraman perasaan dan keindahan hidup, meskipun setiap orang itu tidak sama dalam mencintai ataupun menyenangi setiap perkara di dunia ini. Hidup penuh makna merupakan dambaan setiap individu.

2. Pemurnian Rasa

Jiwa selalu berada dalam hubungan dengan yang lainnya. Dalam hubungan itulah jiwa mengalami sisi terang dan bayang-bayangnya, antara mimpi dan kenyataan, antara dendam dan pengampunan, antara cinta dan kehilangan. Semua yang dirasakan jiwa sebagai letupan-letupan rasa hanyalah sebagian dari dirinya. Jiwa lebih besar dari perasaannya.

3. Pemurnian Hati

Hati yang bersih laksana cermin yang dibersihkan dari debu dan noda. Jika hati kita bersih maka hati dapat menembus dan memantulkan cahaya ilahi yang murni kedalam kesadaran jiwa kita akan keagungganNya, kehadiranNya. Mukasyafah dan Ma`rifatulloh ialah berada dalam hati yang murni.

4. Keheningan Jiwa

Hening berarti kosong. Kosong berarti penuh makna. Kita merangkai jeruji dan meyebutnya roda, tetapi maknanya ditentukan di ruang kosong tempat dia bergerak.Kita membentuk tanah liat menjadi periuk, mangkok dan gelas, akan tetapi maknanya ditemukan dalam kekosongan ruang yang tercipta. Kita melubang tembok Dan menyebutnya pintu atau jendela. Dan di lubang itulah maknanya ditemukan. Jiwa menjadi bening ketika melepaskan egonya dan membiarkan hidupnya diarahkan oleh hakikat makna sejati yaitu Alloh S.W.T,.

5. Kebebasan Batin

Kemerdekaan batin tercapai ketika jiwa mampu berkata: “Aku bebas dari rasa dendam, penderitaan, Kemarahan, dan rasa bersalah. Aku bebas dari rasa diriku adalah yang terpenting. Aku bebas dari rasa mengasihani diri. Aku bisa menertawakan diriku sendiri. Aku melihat kejenakaan kehidupan.

6. Pengorbanan Diri – Kedamaian Sejati

Pengorbanan diri karena cinta adalah jalan jiwa untuk menemukan kedamaian sejati. Jiwa tidak akan kehilangan apa-apa akan tetapi Justru akan mulai melihat kehadiran Allah dalam segala sesuatu. Jiwa menari dengan irama alam semesta. Dia tidak lagi berada di dalam dunia. Dunia yang berada dalam dirinya. Dalam hal kesadaran ini salah satu ulama sufi menyebutkan Fana’ dan baqa’.

7. Pencerahan

Inilah tingkat tertinggi dari kesadaran jiwa ketika jiwa bersatu dengan Yang Ilahi. Ketika mata jiwa dibuka dan menemukan bahwa dirinya mengatasi kehidupan, maut dan kematian, karena dirinya adalah roh murni, dari awal dan akan senantiasa demikian.
Pada tahap tertinggi jiwa manusia dia akan menemukan bahwa dalam setiap kegagalan sudah tersimpan keberhasilan, dalam setiap dosa sudah terkandung rahmat, dalam setiap derita sudah terpancar kemuliaan.

Selamat menjalani perubahan kesadaran ketingkat yang lebih tinggi. Semoga Alloh merahmati dan selalu membimbing kita ke jalan-Nya.

Senin, 06 Agustus 2012

MACAM-MACAM TAQDIR & QODAR

MACAM-MACAM TAKDIR

Di antara kandungan iman kepada qodho' adalah mengimani bahwa Alloh telah menulis apa yang diketahui-Nya tentang segala sesuatu. 

Termasuk dalam hal ini adalah mengimani lima takdir, yaitu : 


Pertama, Takdir Azali (التقدير الأزلي).

Takdir yang meliputi segala sesuatu dalam lima puluh ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Di saat Alloh swt. memerintahkan al-qalam (pena) untuk menuliskan segala sesuatu yang terjadi dan yang belum terjadi sampai hari kiamat. Hal ini berdasarkan dalil-dalil berikut ini.

1. Firman Alloh swt :

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Alloh.” (QS. Al-Hadiid : 22)

2. Sabda Rosululloh saw :

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ِبخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ

“ Alloh telah menulis (menentukan) takdir seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi 50.000 tahun. “( HR. Muslim ) 

Kedua, takdir hari perjanjian (تقدير يوم الميثاق).

Yaitu takdir perjanjian fitrah pertama, di mana Alloh mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman : "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi" (lihat : QS. Al-A’raf : 172). 

Alloh mentakdirkan mereka untuk mencintai, mentauhidkan, dan mengagungkan-Nya. Dengan demikian setiap orang mengakui Alloh sebagai penciptanya dan cenderung untuk mentauhidkan-Nya. Yang dimaksud dengan kesaksian dalam di sini adalah fitrah manusia untuk mentauhidkan Alloh. 

Hal ini diperkuat firman Alloh dalam surat ar-Rum : 30 : 

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Alloh) (tetaplah atas) fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Alloh. (Itulah) agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui“. 


Ketiga, Takdir ‘Umuri (التقدير العمري).

Yaitu takdir yang diberlakukan atas manusia pada awal penciptaannya ketika pembentukan air sperma (usia empat bulan) dan bersifat umum. Takdir ini mencakup rizki, ajal, kebahagiaan, dan kesengsaraan. 

Hal ini didasarkan sabda Rosululloh saw. berikut ini.

ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ.

“…Kemudian Alloh mengutus seorang malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruhnya dan mencatat empat perkara: rizki, ajal, amal, sengsara, atau bahagia….” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keempat, takdir hauli/tahunan (التقدير الحولي).

Yaitu takdir yang dicatat pada malam Lailatul Qadar setiap tahun. Perhatikan firman Alloh berikut ini.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (4)

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad-Dukhaan : 3-4)

Ahli tafsir menyebutkan bahwa pada malam itu dicatat dan ditulis semua yang akan terjadi dalam setahun, mulai dari kebaikan, keburukan, rizki, ajal, dan lain-lain yang berkaitan dengan peristiwa dan kejadian dalam setahun.

Hal ini sebelumnya telah dicatat pada Lauh Mahfudz.

Kelima, Takdir Yaumi/harian (التقدير اليومي) .

Yaitu takdir yang dikhususkan untuk semua peristiwa yang akan terjadi dalam satu hari, mulai dari penciptaan, rizki, menghidupkan, mematikan, mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, dan lain sebagainya. 

Hal ini sesuai dengan firman Alloh :

يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ

“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. Ar-Rahmaan : 29)

Takdir yaumi merupakan rincian dari takdir hauli, takdir hauli merupakan rincian dari takdir ‘umuri ketika penciptaan sperma, takdir ‘umuri merupakan rincian dari penciptaan pertama pada hari perjanjian, dan ini merupakan rincian dari takdir azali yang ditulis pada lauh mahfuzh, dan lauh mahfuzh hanya Alloh yang tahu.

MACAM-MACAM KEHENDAK (IRODAH) ALLOH

Dalam pemahaman iman kepada qodar kadang-kadang timbul pertanyaan mengapa sih Alloh menghendaki perbuatan buruk, mengapa tidak menghendaki semua perbuatan baik? 

Pertanyaan ini timbul akibat kekurang pahaman tentang kehendak (irodah) Alloh. Untuk itu perlu dijelaskan macam-macam kehendak (irodah) Alloh.

A-Irodah kauniyyah (الإرادة الكونية) 

Yaitu kehendak Allah yang bersifat umumyang mencakup semua makhluk, orang shaleh dan durhaka, yaitu kehendak Alloh dilakukannya suatu perbuatan, baik yang dilakukan itu dicintai dan dieidhai Alloh atau tidak. Maka Alloh melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Segala yang dilakukan Alloh semuanya baik dan bagus. Adapun perbuatan manusia ada yang baik dan ada yang buruk. Manusia tidak bisa melakukan apa saja yang dia kehendaki, mereka melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka dengan melaksanakan yang diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang. Inilah yang dinamakan kebaikan bagi manusia.

Kehendak ini terkait dengan penciptaan dan merupakan konsekwensi rububiyah Alloh. Apa yang dikehendaki Alloh pasti terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi. Termasuk dalam kehendak ini adalah penciptaan orang yang kuat dan orang yang lemah, yang kaya dan yang miskin, mukmin dan kafir, malaikat, setan, penciptaan kebaikan dan keburukan, penciptaan kekuatan dan kelemahan, cerdas dan bodoh.

Di antara dalil iradah kauniyyah ini adalah :

Firman Alloh :

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ

“Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya”. (QS. Al-An’am : 112)
Firman Alloh :

وَلَوْشَاء رَبُّكَ لآمَنَ مَن فِي الأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا

Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. (QS. Yunus : 99)


Firman Alloh : 

فَمَن يُرِدِ اللّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء

Barang siapa yang Alloh menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Alloh kesesatannya, niscaya Alloh menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.” (QS. Al-An’am : 125)

Kehendak ini menuntut terwujudnya yang dikehendaki. Terwujudnya yang dikehendaki ini bisa jadi dikehendaki zatnya, dicintai Allah, karena mengandung kebaikan seperti penciptaan para nabi dan orang shaleh, begitu juga seluruh sifat keutamaan dan kebaikan. Atau bisa jadi yang dikehendaki itu adalah sesuatu yang lain. Ini digunakan pada kekufuran, kejahatan, dan dosa. Semuanya itu tidak dikehendaki dzatnya, tapi yang dikehendaki adalah sesuatu yang lain yang dicintai Alloh. Allah berfirman : 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Alloh merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum : 41). 

Ini adalah dalil adanya hikmah dalam semua perbuatan dan hukum Alloh. Semua perbuatan dan syari’at-Nya mempunyai hikmah dan tujuan walaupun tidak dilaksanakan oleh manusia secara optimal.

B-Irodah syar’iyyah (الإرادة الشرعية)

Yaitu kehendak Alloh pada perintah agama dan syari’at. Karena kehendak ini, Alloh mengutus para rasul dan menurunkan kitab. Kehendak ini tidak mesti terwujudnya yang dikehendaki sekalipun dicintai Alloh kecuali jika berbarengan dengan iradah kauniyyah. Iradah syar’iyyah ini merupakan dalil yang jelas bahwa Alloh tidak memerintahkan, tidak menyukai, dan tidak meridhai kekufuran, kesesatan, kemaksiatan, dan dosa, sekalipun menghendaki penciptaannya. Juga merupakan dalil bahwa Alloh menyukai dan meridhai semua yang berkaitan dengan perintah agama. Alloh memberikan pahala kepada pelakunya, memasukkan ke dalam surga, menolong mereka dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Di antara dalil iradah syar’iyyah adalah :
Firman Alloh :

يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

Alloh menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (QS. Al-Baqarah : 185)

Firman Alloh :

مَا يُرِيدُ اللّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ

Alloh tidak hendak menyulitkan kamu, (QS. Al-Maidah : 6)

Firman Alloh : 

وَاللّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيمًا

Dan Alloh hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). (QS. An-Nisa’ : 27)

(والله أعلم بالصواب)

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila