TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Senin, 06 Agustus 2012

MACAM-MACAM TAQDIR & QODAR

MACAM-MACAM TAKDIR

Di antara kandungan iman kepada qodho' adalah mengimani bahwa Alloh telah menulis apa yang diketahui-Nya tentang segala sesuatu. 

Termasuk dalam hal ini adalah mengimani lima takdir, yaitu : 


Pertama, Takdir Azali (التقدير الأزلي).

Takdir yang meliputi segala sesuatu dalam lima puluh ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Di saat Alloh swt. memerintahkan al-qalam (pena) untuk menuliskan segala sesuatu yang terjadi dan yang belum terjadi sampai hari kiamat. Hal ini berdasarkan dalil-dalil berikut ini.

1. Firman Alloh swt :

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Alloh.” (QS. Al-Hadiid : 22)

2. Sabda Rosululloh saw :

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ِبخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ

“ Alloh telah menulis (menentukan) takdir seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi 50.000 tahun. “( HR. Muslim ) 

Kedua, takdir hari perjanjian (تقدير يوم الميثاق).

Yaitu takdir perjanjian fitrah pertama, di mana Alloh mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman : "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi" (lihat : QS. Al-A’raf : 172). 

Alloh mentakdirkan mereka untuk mencintai, mentauhidkan, dan mengagungkan-Nya. Dengan demikian setiap orang mengakui Alloh sebagai penciptanya dan cenderung untuk mentauhidkan-Nya. Yang dimaksud dengan kesaksian dalam di sini adalah fitrah manusia untuk mentauhidkan Alloh. 

Hal ini diperkuat firman Alloh dalam surat ar-Rum : 30 : 

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Alloh) (tetaplah atas) fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Alloh. (Itulah) agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui“. 


Ketiga, Takdir ‘Umuri (التقدير العمري).

Yaitu takdir yang diberlakukan atas manusia pada awal penciptaannya ketika pembentukan air sperma (usia empat bulan) dan bersifat umum. Takdir ini mencakup rizki, ajal, kebahagiaan, dan kesengsaraan. 

Hal ini didasarkan sabda Rosululloh saw. berikut ini.

ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ.

“…Kemudian Alloh mengutus seorang malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruhnya dan mencatat empat perkara: rizki, ajal, amal, sengsara, atau bahagia….” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keempat, takdir hauli/tahunan (التقدير الحولي).

Yaitu takdir yang dicatat pada malam Lailatul Qadar setiap tahun. Perhatikan firman Alloh berikut ini.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (4)

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad-Dukhaan : 3-4)

Ahli tafsir menyebutkan bahwa pada malam itu dicatat dan ditulis semua yang akan terjadi dalam setahun, mulai dari kebaikan, keburukan, rizki, ajal, dan lain-lain yang berkaitan dengan peristiwa dan kejadian dalam setahun.

Hal ini sebelumnya telah dicatat pada Lauh Mahfudz.

Kelima, Takdir Yaumi/harian (التقدير اليومي) .

Yaitu takdir yang dikhususkan untuk semua peristiwa yang akan terjadi dalam satu hari, mulai dari penciptaan, rizki, menghidupkan, mematikan, mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, dan lain sebagainya. 

Hal ini sesuai dengan firman Alloh :

يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ

“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. Ar-Rahmaan : 29)

Takdir yaumi merupakan rincian dari takdir hauli, takdir hauli merupakan rincian dari takdir ‘umuri ketika penciptaan sperma, takdir ‘umuri merupakan rincian dari penciptaan pertama pada hari perjanjian, dan ini merupakan rincian dari takdir azali yang ditulis pada lauh mahfuzh, dan lauh mahfuzh hanya Alloh yang tahu.

MACAM-MACAM KEHENDAK (IRODAH) ALLOH

Dalam pemahaman iman kepada qodar kadang-kadang timbul pertanyaan mengapa sih Alloh menghendaki perbuatan buruk, mengapa tidak menghendaki semua perbuatan baik? 

Pertanyaan ini timbul akibat kekurang pahaman tentang kehendak (irodah) Alloh. Untuk itu perlu dijelaskan macam-macam kehendak (irodah) Alloh.

A-Irodah kauniyyah (الإرادة الكونية) 

Yaitu kehendak Allah yang bersifat umumyang mencakup semua makhluk, orang shaleh dan durhaka, yaitu kehendak Alloh dilakukannya suatu perbuatan, baik yang dilakukan itu dicintai dan dieidhai Alloh atau tidak. Maka Alloh melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Segala yang dilakukan Alloh semuanya baik dan bagus. Adapun perbuatan manusia ada yang baik dan ada yang buruk. Manusia tidak bisa melakukan apa saja yang dia kehendaki, mereka melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka dengan melaksanakan yang diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang. Inilah yang dinamakan kebaikan bagi manusia.

Kehendak ini terkait dengan penciptaan dan merupakan konsekwensi rububiyah Alloh. Apa yang dikehendaki Alloh pasti terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi. Termasuk dalam kehendak ini adalah penciptaan orang yang kuat dan orang yang lemah, yang kaya dan yang miskin, mukmin dan kafir, malaikat, setan, penciptaan kebaikan dan keburukan, penciptaan kekuatan dan kelemahan, cerdas dan bodoh.

Di antara dalil iradah kauniyyah ini adalah :

Firman Alloh :

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ

“Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya”. (QS. Al-An’am : 112)
Firman Alloh :

وَلَوْشَاء رَبُّكَ لآمَنَ مَن فِي الأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا

Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. (QS. Yunus : 99)


Firman Alloh : 

فَمَن يُرِدِ اللّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء

Barang siapa yang Alloh menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Alloh kesesatannya, niscaya Alloh menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.” (QS. Al-An’am : 125)

Kehendak ini menuntut terwujudnya yang dikehendaki. Terwujudnya yang dikehendaki ini bisa jadi dikehendaki zatnya, dicintai Allah, karena mengandung kebaikan seperti penciptaan para nabi dan orang shaleh, begitu juga seluruh sifat keutamaan dan kebaikan. Atau bisa jadi yang dikehendaki itu adalah sesuatu yang lain. Ini digunakan pada kekufuran, kejahatan, dan dosa. Semuanya itu tidak dikehendaki dzatnya, tapi yang dikehendaki adalah sesuatu yang lain yang dicintai Alloh. Allah berfirman : 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Alloh merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum : 41). 

Ini adalah dalil adanya hikmah dalam semua perbuatan dan hukum Alloh. Semua perbuatan dan syari’at-Nya mempunyai hikmah dan tujuan walaupun tidak dilaksanakan oleh manusia secara optimal.

B-Irodah syar’iyyah (الإرادة الشرعية)

Yaitu kehendak Alloh pada perintah agama dan syari’at. Karena kehendak ini, Alloh mengutus para rasul dan menurunkan kitab. Kehendak ini tidak mesti terwujudnya yang dikehendaki sekalipun dicintai Alloh kecuali jika berbarengan dengan iradah kauniyyah. Iradah syar’iyyah ini merupakan dalil yang jelas bahwa Alloh tidak memerintahkan, tidak menyukai, dan tidak meridhai kekufuran, kesesatan, kemaksiatan, dan dosa, sekalipun menghendaki penciptaannya. Juga merupakan dalil bahwa Alloh menyukai dan meridhai semua yang berkaitan dengan perintah agama. Alloh memberikan pahala kepada pelakunya, memasukkan ke dalam surga, menolong mereka dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Di antara dalil iradah syar’iyyah adalah :
Firman Alloh :

يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

Alloh menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (QS. Al-Baqarah : 185)

Firman Alloh :

مَا يُرِيدُ اللّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ

Alloh tidak hendak menyulitkan kamu, (QS. Al-Maidah : 6)

Firman Alloh : 

وَاللّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيمًا

Dan Alloh hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). (QS. An-Nisa’ : 27)

(والله أعلم بالصواب)

PENGERTIAN IMAN PADA QODHO' DAN QODARNYA ALLOH SWT

JANGAN AKUI YANG BUKAN MENJADI MILIKMU ....

Hakekat kebaikan & keburukan itu adalah milik Alloh karena setiap amal manusia itu terikat dengan qodho' & qodarNya dan itu menjadi salah satu rukun IMAN yang wajib kita yaqini ... dan bagai mana cara kita bisa mengimani qodho' & qodar ??? dengan cara mengimani apa yang terjadi saat INI ketetapan apa yang alloh berikan pada kita bukan yang akan / yang sudah terjadi tapi semuanya itu adalah milik alloh swt. 

Adapun Ahlus Sunnah wal jama’ah, mereka memahami bahwa qodho' dan qodar adalah kekuasaan Alloh sebagaimana dikatakan oleh Imam Ahmad:

القَدَرُ قُدْرَةُ اللهِ.

Masalah takdir adalah kekuasaan Alloh.

Yang dimaksud adalah bahwa Alloh Maha Berkuasa untuk menakdirkan segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya dalam keadaan manusia tetap memiliki ikhtiar, usaha dan kehendak. Namun semua kehendak, ikhtiar dan usaha manusia tidak akan lepas dari apa yang telah Alloh tentukan.

وَمَا تَشَاءُونَ إِلاَّ أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا. الإنسان: 30

Dan tidaklah kalian berkehendak, kecuali bila dikehendaki Alloh. Sesungguhnya Alloh adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (al-Insaan: 30)

Maka semua yang diamalkan oleh manusia adalah apa yang telah ditakdirkan oleh Alloh سبحانه وتعالى.

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ. الصافات: 96

Dan Alloh menciptakan kalian dan apa-apa yang kalian kerjakan. “(ash-Shaafaat: 96)

Sehingga dengan keyakinan mereka terhadap takdir ini, Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak pernah putus asa dalam berusaha. Hanya saja mereka mengiringi usahanya dengan do’a dan berharap kepada Alloh سبحانه وتعالى agar mendapatkan taufik dan keberhasilan, karena mereka mengetahui dan meyakini bahwa Allohlah yang menentukan dan menakdirkan. Tidak ada kekuatan dan daya upaya kecuali dengan bantuan Alloh.

dan ini menunjukkan jika ajaran sunnah rosululloh itu mengajarkan bahwa manusia itu tidak boleh malas dalam merubah nasib tapi bukan taqdir seperti firman alloh :

إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

Sesungguhnya Alloh tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan (nasib bukan taqdir), yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Alloh menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." – (QS.13:11)


Dan juga berdasarkan sabda Nabi s.a.w:

“كتب الله مقادير الخلائق قبل أن يخلق السموات والأرض بخمسين ألف سنة وعرشه على الماء”

Maksudnya: “Alloh s.w.t telah menulis takdir makhluk sebelum Dia mencipta langit-langit dan bumi dalam jarak 50 ribu tahun dan Arasy-Nya berada di atas air”.

خيره وشره من الله

baik dan buruknya sesuatu (mahluk) semuanya dari alloh

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut takdir (ketentuan)” Al-Qomar : 49



Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda.

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرِ (كُلُّ شَيْءٍ بِقَدَرٍ حَتَّى الْعَجْزِوَالْكَيْسِ)

“Segala sesuatu (terjadi) atas takdir (ketentuan dan kehendak), hingga rasa malas dan semangat pun (terjadi atas takdir)”

, namun kenapa Alloh tetap menggerakkan lisan-lisan makhluk-Nya untuk terus memuji kita dan orang-orang menisbahkan kebaikan-Nya kepada diri kita ? Nah jangan salah sangka yaa dulurku kuabeh !

إِذَا وَقَعَ الْقَدَرُ بَطَلَ الحَذَرُ

“Bila takdir telah datang maka sirnalah kehati-hatian”

Ini sebenarnya isyarat dari Alloh bahwa Alloh menghendaki agar kita menjadi madzhar (tempat curahan) kebaikan-Nya dan agar kita meningkatkan kebaikan dan amal yang belum kita kerjakan. Langkah kedua, berarti kita harus bersyukur kepada Alloh, sebab telah menisbahkan nama-Nya kepada diri kita.

Hendaknya kita yakin, bahwa yang menciptakan Mahluk serta perkaranya mahluk adalah Alloh, dan yang menentukan bahwa Baik dan buruknya mahluk tersebut adalah Alloh. Kita tidak perlu berkeluh kesah, kita menerima semuanya dengan lapang dada. Percayalah bahwa dibalik semua kejadian tersebut pasti tersimpan beribu-ribu hikmah. Dengan cara ini, apapun yang kita alami akan mendatangkan kebaikan bagi kita, baik di dunia ataupun di akhirat.

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنَّ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh mengherankan urusan seorang yang beriman, sesungguhnya segala urusannya baik, dan hal itu tidaklah dimiliki melainkan oleh orang yang beriman. Bila ia ditimpa kesenangan, ia bersyukur, maka kesenangan itu menjadi baik baginya.

Dan bila ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka kesusahan itu baik baginya
Dan kita juga harus bersyukur kepada Alloh jika memang yang mereka pujikan itu adalah benar adanya dan itu untukya . Namun jika tidak, atau kurang, maka berusahalah kita untuk mencapai taraf yang mereka pujikan itu.

و يحبون أن يحمدوا بما لم يفعلوا فلا تحسبنهم بمفازة من العذاب

"Mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan maka janganlah kamu menyangka bahwa mereka akan terlepas daripada siksa…(Ali Imran: 188)"

إذا أطلق الثناء عليك و لست بأهل فاثن عليه بما هو أهل

"Jika dilontarkan pujian kepadamu dan kamu bukanlah pemiliknya, maka kembalikanlah pujian itu kepada yang punya."

Ibnu Hajar Al-Asqalani rohimahulloh berkata, “Di antara pelajaran yang terkandung dalam sabda Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam.

مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ

“Seseorang itu diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya”

”وَاللهُ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَاجًا وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلاَ تَضَعُ إِلاَّ بِعِلْمِهِ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلاَ يُنْقَصُ مِنْ أُمُوُرِهِ إِلاَّ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ. فاطر: 11

Dan Alloh menciptakan kalian dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kalian berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seseorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Alloh adalah mudah. “(Fathir: 11)

Jika kaum muslimin memahami dengan benar masalah takdir ini, niscaya mereka akan mengetahui kekuasaan Allah yang Maha Besar dan Mutlak. Dan bahwasanya segala daya upaya dan kekuatan kita ada di bawah kekuasaan Allah. Maka ucapan yang tepat adalah ucapan kaum muslimin:

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Alloh.

Tidak ada yang mengingkari takdir Alloh baik dan buruknya

Dengan demikian, kaum muslimin yang beriman kepada takdir akan menjadi manusia yang besar hati, kuat, semangat dan tabah dalam menghadapi ujian-ujian dan musibah. Karena mereka tahu apa yang terjadi dari keberhasilan, kegembiraan, dan kesuksesan adalah dari Alloh, sehingga mereka bersyukur kepada Alloh.

Demikian pula sebaliknya ketika mereka ditimpa kegagalan, kesedihan, dan musibah-musibah, maka mereka tahu bahwa itu adalah dengan takdir dari Alloh, hingga mereka pun bersabar atas apa yang menimpanya dan mengucapkan: “Sesungguhnya kita milik Alloh dan akan kembali kepada-Nya”. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. البقرة: 156

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (al-Baqarah: 156)



قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلاَّ مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلاَنَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ. التوبة: 51

Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Alloh untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Alloh-lah orang-orang yang beriman bertawakal.” (at-Taubah: 51)

Inilah hikmah dari beriman kepada takdir.
Alloh سبحانه وتعالى berfirman tentang hikmah diberitakannya masalah takdir kepada manusia:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ. لِكَيْ لَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا ءَاتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُور.ٍالحديد: 22-23

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakan-nya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Alloh.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kalian jangan putus asa terhadap apa yang luput dari kalian, dan supaya kalian jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepada kalian. Dan Alloh tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. “(al-Hadiid: 22-23)



وَأَنَّا لاَ نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي اْلأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا. الجن: 10

Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Robb mereka menghendaki kebaikan bagi mereka. “(al-Jin: 10)

اِعْمَلُوْا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ

Beramallah, karena semuanya dimudahkan terhadap sesuatu yang telah ditentukan “ ( HR. Bukhari dan Muslim )

Mengimani bahwa seluruh yang ada tidak akan ada, kecuali dengan kehendak Alloh SWT, baik yang berkaitan dengan perbuatan-Nya maupun yang berkaitan dengan perbuatan makhluk-makhluk-Nya .
Alloh SWT. berfirman :

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya. (QS. Al- 
Qashash/28 : 68)

Baca juga (QS. Ali Imron/3 : 6)
Alloh juga berfirman tentang sesuatu yang berkaitan dengan perbuatan–perbuatan makhluk–makhluk-Nya :

وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَسَلَّطَهُمْ عَلَيْكُمْ فَلَقَاتَلُوكُمْ فَإِنِ اعْتَزَلُوكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوكُمْ وَأَلْقَوْا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ فَمَا جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيلًا

Kalau Alloh menghendaki, tentu dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu Pastilah mereka memerangimu. (QS. An-Nisa’/4 : 90)



Mengimani bahwa seluruh yang ada, dzatnya, sifatnya, dan geraknya diciptakan oleh Alloh SWT. Firman Alloh :

اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ

Alloh menciptakan segala sesuatu dan dia memelihara segala sesuatu. ( Az-
Zumar/39 : 62)


SUDAHKAH KITA MENETAPI BAIK SECARA PANDANGAN / PEMIKIRAN TELAH MENEMPATI SYARAT RUKUN IMAN PADA QODHO' DAN QODARNYA ALLOH ..... JUJUR KALO SAYA BELOM ... KARENA MASIH BANYAK LALAINYA ......

RISALAH IMAN NYA 'ARIF

               

قال رسو ل الله صلي الله عليه وسلم تفكراو في الاء اي في خلق الله ولا تفكروا في الله


BERFIKIRLAH PADA CIPTAAN ALLOH JANGAN KAMU BERFIKIR TENTANG YANG DI DALAM ALLOH

اله الخلق مولانا قديم # وموصوف بأوصاف الكمال

TUHANKU ADALAH PENCIPTA YANG BERSIFAT QODIM (DAHULU) YANG MEMPUNYAI SELURUH SIFAT-SIFAT KASAMPURNAN … MAHA DEKAT MAHA MELIPUTI DAN BERSAMAAN .. TIDAK BERTEMPAT NAMUN ADA DAN WAJIBUL WUJUD ADANYA … TUHAN YANG TIDAK GHAIB / BERSEMAYAM DI ATAS ARSY , KURSI, DIATAS LANGIT … KARENA TUHANKU TIDAK TERIKAT PADA TEMPAT RUANG DAN WAKTU DAN TIDAK BISA DI QIYAS …DENGAN APAPUN KEMAHA KEKALANNYA …

اذا لم يبق عليك حركة لنفسك فكمل يقينك , واذا لم يبق لك وجودك فكمل توحيدك

Ketika geraknya anggota badanmu itu tidak tetap atas dirimu untuk dirimu (karena gerak hidup itu hak milikNya), maka sempurnalah keyaqinanmu. Dan ketika wujudmu (adamu) tidak tetap bagimu (fana' / adam) , maka sempurnalah tauhidmu ....

اهل الباطن مع اليقين واهل الظاهر مع الايمان

Ahli batin itu bersama yaqiin dan ahli dhohir itu bersama iman



واما ارباب البصائر فلامر عندهم بالعكس من ذالك فان الاعمال ترد للعلوم فالافضل العلوم ثم الاحوال ثم الاعمال

Adapun yang di maksud arbabul bashoir (orang-orang yang mempunyai penglihatan hati / berakal) adalah calon'' khusus itu kebalikannya dari orang-orang pada umumnya ... bagi mereka (orang umum) amal-amal perbuatan itu harus di kembalikan pada tingkah laku (ahlak) dan ahwal (tingkah) di kembalikan pada ilmu dan yang utama bagi mereka (arbabul bashooir) adalah mendahulukan ilmu baru berakhlaq kemudian yang terakhir baru beramal dengan perbuatan.

 لا سكون للمتقين ولا حركة للمحبين ولا عزم اي لا وجود للمفقودين 

Tiada ketenangan bagi orang yang bertakwa, tiada gerak bagi orang yang cinta, tiada kehendak (hidup) bagi orang yang kenal ('arif), tiada bentuk bagi orang hilang ...

ما تحصل المحبة الا بعد اليقين ولا يقين الا بعد الايمان ولا ايمان الا بعد عرف علمه علم الله

Cinta tidak akan berhasil kecuali setelah yaqin dan tidak di katakan yaqin kecuali setelah beriman dan tidak di katakan beriman kecuali setelah mengerti ('arif) pada ilmunya 'arif itu ilmunya alloh

قال شيخنا يحيا الانصاري الرسلاني :

اذا لم يبق عليك حركة لنفسك فكمل يقينك , واذا لم يبق لك وجودك فكمل توحيدك



Ketika geraknya anggota badanmu itu tidak tetap atas dirimu untuk dirimu (karena gerak hidup itu hak milikNya), maka sempurnalah keyaqinanmu. Dan ketika wujudmu (adamu) tidak tetap bagimu (fana' / adam) , maka sempurnalah tauhidmu ....



اهل الباطن مع اليقين واهل الظاهر مع الايمان



Ahli batin itu bersama yaqiin dan ahli dhohir itu bersama iman



بَلِ الإنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ



Al Qiyaamah ayat 14:"akan tetapi di dalam diri manusia ada bashirah (yang tahu Aku / alloh)"(QS 75:14).



إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ



"Kepada Robb-nyalah mereka melihat." – (QS.75:23)



Kata bashiroh ini disebut sebagai yang tahu atas segala gerak manusia yang sekalipun sangat rahasia. Ia biasa menyebut diri (wujud)-nya adalah "Aku". Wujud "Aku" yang memiliki sifat tahu yang memperhatikan dirinya atas perilaku hati, kegundahan, kebohongan, kecurangan, serta kebaikan ...



الانسان سري وانا سره واذا نظر الحق نظر الاسماء واذا نظر الاسماء نظر الصفات واذا نظر الصفات نظر الارواح واذا نظرالارواح نظر الحق تعلي بلا شك



Ia tidak pernah bersekongkol dengan perasaan dan pikiran, ia jujur dan suci, sehingga manusia, setan dan jin tidak bisa menembus alam ini karena ia sangat dekat dengan Alloh, sekalipun manusia itu jahat dan kafir. Adalah pernyataan Alloh atas pengangkatan sebagai wakil Alloh, sehingga Alloh menyebut tentang "Aku" ini sebagai ruh-Ku. Sebagai penghormatan yang maha tinggi seperti penghormatan Alloh terhadap Baitulloh ...



وكلما يبين لك الا اذا خرجت عنك



وكلما أخلصت يكشف لك أنه هو لا انت تستغفر منك



wamaa yubayyinu laka taukhiduka illa idza khorojta 'anka , wakullamaa akhlishta yaksyifu laka annahu huwa laa anta tastaghfiru minka



~=[Dan tauhidmu itu tidak akan bisa nyata bagimu kecuali kamu keluar dari dirimu sendiri]=



=[Ketika kamu dapat melepaskan dirimu darimu, maka akan tampak bagimu bahwa sesungguhny DIA adalah DIA, bukan dirimu yang mohon ampunan darimu]=~



Melihat apapun bisa mengantarkannya ingat kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala .seperti penjelasan para sahabat



Saiyidina abu bakar as shiddiq ra



ما رأيت شئا الا رأيت الله قبله



aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh sebelum melihatnya (sesuatu) Saidinaa utsman bin 'affan ra



ما رأيت شئا الا رأيت الله بعده



aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh sesudah melihatnya (sesuatu)Saiyidina Umar al faruqi ra



ما رأيت شئا الا رأيت الله معه



aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh besertaan dengan melihatnya (sesuatu)



Saiyidina 'ali karromallohu wajhah ra ..



ما رأيت شئا الا رأيت الله قيه


aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh meliputi dalamnya (sesuatu)



 قال النبي صلي الله عليه وسلم لا دينا لمن لا ايمان له ولا ايمانا لمن لا حيا ء له ولا حياء لمن لا خشعه ولا خشوع لمن لا عقل له ولا عقل لمن لا فكر له ولا فكر لمن لا صح له ولا صح لمن لا عرف له ولا عرف لمن لا اسلام له كما قال سيدنا علي كرم الله وجهه اول الدين معرفة الله



ketahuilah saudaraku Sabda rosululloh saw syarat utama untuk mengenal agama itu wajib mengenal dulu alloh nya ''alloh'' dari kata AL ma'rifat dan ''ILAH'' sesembahan alloh adalah kumpulan dari pada seluruh dzat,sifat dan nama diseluruh alam semesta yg menjadi asal muasal wujud kita yg menjadi awal yg tidak ada permulaan yg menjadi akhir dan tidak ada batasan yg menjadi warna dari seluruh warna yg ada yg menjadi arah dari setiap arah yg ada yg menjadi dhohir dari setiap bentuk yg ada yg menjadi batin dari setiap ghaib yg ada,DIA yg maha dari segala yg termaha yg meliputi disetiap makhluq nya dg kebersamaannya DIA menjadi penggerak pd setiap wujud-wujud yg ada,DIA yg tidak bermula yg tidak pernah lalai yg maha pengasih dg segala kasih sayangnya, tiada kata / kalimah yg pantas untuk menggambarkannya untuk mengumpamakannya DIA yg maha wujud dari setiap wujud yg ada karena DIA kekal dalam keabadiannya selama lamanya ,
Setiap keimanan yang timbul seharusnyamelalui proses pertemuan ,jadi bukan IMAN turunan atau IMAN ajakan karena jika mengIMANI sesuatu pastilah kita sendiri yang akan mempertanggung jawabkannya bukan orang lain 

=========================(oooOooo)==========================

Minggu, 05 Agustus 2012

HIKMAH Nuqil dari kitab Nashoihul Ibad karangan Ibnu Hajar Al-Asqolani"

3 HAL YANG MENJADI SEBAB MEMPEROLEH KEDUDUKAN TINGGI DI AKHIRAT :

1. Membudayakan ucapan salam

2. Memberi makan kepada orang yang lapar dan tamu

3. Sholat tahajud ditengah malam ktika orang lelap tidur

3 HAL YANG DAPAT MENGHAPUSKAN DOSA :

1. Menyempurnakan wudlu disaat udara sangat dingin

2. Melangkahkan kaki menuju sholat berjamaah

3. Menunggu sholat selanjutnya, setelah melaksanakan sholat


7 HAL YANG DAPAT MENERANGI ALAM KUBUR :

1. Ikhlas dalam beribadah

2. Berbakti kepada ibu dan bapak

3. Mempererat tali silaturahmi

4. Tidak menyia-nyiakan usia dalam kemaksiatan

5. Tidak mengikuti kehendak hawa nafsu

6. Bersungguh-sungguh dalam taat

7. Memperbanyak dzikir kepada Allah

MANFAATKAN 5 PERKARA SEBELUM DATANG 5 PERKARA YANG LAIN :

1. Masa mudamu sebelum kamu tua

2. Masa sehatmu sebelum kamu sakit

3. Masa kayamu sebelum kamu fakir

4. Masa hidupmu sebelum kamu mati

5. Masa senggangmu sebelum kamu sibuk

7 GOLONGAN YANG MENDAPAT PERLINDUNGAN DARI PANASNYA MATAHARI DI HARI KIAMAT :

1. Orang yang saling mencintai karena Allah

2. Orang yang terpelihara dari perbuatan zina

3. Orang yang penuh semangat dalam beribadah

4. Orang yang gemar bersedekah

5. Orang yang suka menangisi dosa

6. Orang yang suka sholat tahajud

7. Imam (pemimpin) yang adil

6 HAL YANG DAPAT MENGHAPUS AMAL KEBAIKAN :

1. Gemar memperhatikan aib orang lain

2. Keras hati (tidak mau menerima nasihat)

3. Cinta dunia

4. Kurang memiliki rasa malu

5. Banyak mengkhayal

6. Terus-menerus berbuat dholim

10 SAUDARA-SAUDARA iBLIS :

Ø Pemimpin yang tidak bisa menjaga amanah

Ø Orang yang sombong

Ø Orag kaya yang tidak tahu darimana dia memperoleh harta dan untuk apa hartanya dimanfaatkan

Ø Orang alim (ulama’) yang membenarkan penguasa dholim

Ø Pedagang yang curang

Ø Orang yang suka menimbun harta

Ø Orang yang berzina

Ø Orang yang suka memakan harta riba’ (rentenir)

Ø Orang kikir yang tidak mau menginfaqkan hartanya

Ø Orang yang suka minum arak

20 CIRI-CIRI MANUSIA YANG DIMUSUHI iBLIS :

v Nabi Muhammad SAW

v Orang berilmu dan mengamalkannya

v Orang yang memahami Al-Qur’an dan mengamalkannya

v Muadzin (orang yang adzan) dalam sholat 5 waktu dengan niat karena Allah

v Orang yang menyayangi fakir miskin dan anak yatim

v Orang yang mempunyai hati penuh kasih sayang

v Orang yang berpegang teguh pada kebenaran

v Orang yang taat pada Allah

v Orang yang hanya makan barang yang halal

v Dua orang pemuda-pemudi yang saling mencintai karena Allah

v Orang yang selalu membiasakan sholat jamaah

v Orang yang gemar sholat tahajud disaat orang lelap tidur

v Orang yang senantiasa menjaga diri dari perbuatan haram

v Orang yang menasehati orang lain tanpa pamrih

v Orang yang selalu menjaga wudlunya

v Orang yang ringan tangan membantu orang lain (dermawan)

v Orang yang mempunyai akhlak mulia

v Orang yang mempunyai keyakinan kuat bahwa Allah penjamin dirinya

v Orang yang berbuat kebajikan kepada para janda

v Orang yang mempersiapkan kematian dengan bekal amal kebaikan

Sabtu, 04 Agustus 2012

TANGIS PENYESALAN TERJEBAK DI DALAM KEJAHILAN DAN KEMALASAN KARENA PUTUS ASA (selingan)



Perjalanan ini sungguh membuatku tak berdaya
Satu saat ku dibawaNYA memasuki alam keputus asaan
Yang benar benar menghimpit diriku didalam kekalahan yang hebat
Seolah olah semua yang kulakukan adalah salah dan salah

Seakan aku dibuatnya hancur berantakan
Hatiku menjerit sedih tak bisa berbuat apapun
Sendiri menyendiri kemana mereka seolah meninggalkanku


Mengapa semua pergi begitu saja meninggalku sendiri
Ditinggalkannya aku disebuah perempatan besar
Sementara kemanakah harus kulangkahkan kakiku dalam kesendirian dalam keputus asaan dan kebodohanku inii

Semakin hari semakin ku dibuatnya bingung, bodoh…
Setiap langkah yang mau kutempuh seolah selalu salah
Akhirnya kuterduduk lunglai dalam keputus asaan
Ku berteriak dalam hatiku menjerit sampai ke dasar jiwaku

Kumenangis sendiri diam seribu bahasa ……
Satu saat kemudian hatiku berkata kembali dalam jeritan
Sungguh sungguh Yaa Allaaaah kutak mampu menghadapi semua ini

Ya Alloh kuserahkan semua sungguh ini milikMU bukan milikku
Ya AlLoh kekembalikan semuanya aku tak mampu mengurusnya apalagi membereskan dan memperbaikinya.

Ya Alloh kupasrahkan semuanya biarlah aku hanya menjadi alat, sebuah darma

Ya Alloh silahkan Dikau yang bekerja hamba siap dengan segala akibatnya

Hamba sudah lelaah
Hamba tak mampu lagi membawa diri ini
Sungguh berat rasanya langkah kaki ini
Silahkan silahkan apapun yang terjadi biarlah kehendakMU yang jadi penentu semua yang aku Miliki.

Sungguh sungguh indah rencanaMU Yaa Alloh

tanpa kusadari engkau sedang mengikis sedikit demi sedikit
Ego dan keakuanku yang masih tertinggal dalam diri ini
Kutemukan ketidak berdayaan yang sesungguhNYA yang membuatku tak sanggup bahkan hanya untuk mengangkat kepalaku

Ternyata sang diriku belum benar lenyap dalam ketiadaan
Tenggelam dalam pusara ketentuanMu
Ternyata Kuberjalan selama ini dengan sisa diri
Sampai Engkau melenyapkan sang diri yang seharusnya Tiada

Wahai Sang Penghaus Cahaya….
Kenapa kau ributkan itu…

 Aku mampu mengenalkan-Ku pada dirimu tanpa melalui pengenalanMu akan dirimu…
Aku mampu mengenalkan-Ku pada kebodohanmu…
Aku mampu mengenalkan-Ku pada kepintaranmu..
Aku mampu mengenalkan-Ku pada ketaatanmu..
Aku mampu mengenalkan-Ku pada ketergelinciranmu…
Aku mampu mengenalkan-Ku pada kesusahanmu…
Aku mampu mengenalkan-Ku pada kesenanganmu…
Aku mampu mengenalkan-Ku pada mata zahirmu…
Aku mampu mengenalkan-Ku pada mata akalmu…
Aku mampu mengenalkan-Ku pada mata hatimu..
Aku mampu mengenalkan-Ku pada mata ruhmu…
Aku mampu mengenalkan-Ku pada mata sir-mu…
Aku mampu mengenalkan-Ku dengan hijab dan tanpa hijau…

Wahai hamba yang terkelabui…
Aku mengenalkan-Ku karena kehendak-Ku, bukan karena sarana-sarana manusiawi-Mu…
Berdo’alah terus menerus akan rahmat-Ku….
Bersholawatlah kepada hamba terpuji-Ku (Muhammad) atas do’a do’a mu….

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فَتْحِ أَبْوَابِ حَضْرَتِكَ ، وَعَيْنِ

عِنَايَتِكَ بِخَلْقِكَ ، وَرَسُولِكَ إِلَى جِنِّكَ وَإِنْسِكَ .. وَحْدَانِيِّ الذَّاتِ الْمُنَزَّلِ عَلَيْهِ الآيَاتُ

الْوَاضِحَاتُ .. مُقِيلِ الْعَثَرَاتِ ، وَسَيِّدِ السَّادَاتِ مَاحِي الشِّرْكِ وَالضَّلاَلاَتِ بِالسُّيُوفِ

الصَّارِمَاتِ الآمِرِ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهِي عَنِ الْمُنْكَرَاتِ .. الثَّمِلِ مِنْ شَرَابِ الْمُشَاهَدَاتِ

سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْبَرِيَّاتِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ..

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مَنْ لَهُ الأَخْلاَقُ الرَّضِيَّةُ وَالأَوْصَافُ الْمَرْضِيَّةُ وَالأَقْوَالُ الشَّرْعِيَّةُ

وَالأَحْوَالُ الْحَقِيقِيَّةُ وَالْعِنَايَاتُ الأَزَلِيَّةُ وَالسَّعَادَاتُ الأَبَدِيَّةُ وَالْفُتُوحَاتُ الْمَكِيَّةُ

وَالظُّهُورَاتُ الْمَدَنِيَّةُ وَالْكَمَالاَتُ الإِلَهِيَّةُ وَالْمَعَالِمُ الرَّبَّانِيَّةُ وَسِرُّ الْبَرِيَّةِ وَشَفِيعُنَا يَوْمَ

بَعْثِنَا .. الْمُسْتَغْفِرُ لَنَا عِنْدَ رَبِّنَا الدَّاعِي إِلَيْكَ وَالْمُقْتَدَى بِهِ لِمَنْ أَرَادَ الْوُصُولَ إِلَيْكَ ..

الأَنِيس بِكَ وَالْمُسْتَوْحِشُ مِنْ غَيْرِكَ حَتَّى تَمَتَّعَ مِنْ نُورِ ذَاتِكَ ، وَرَجَعَ بِكَ لاَ بِغَيْرِكَ ،

وَشَهِدَ وَحْدَتَكَ فِي كَثْرَتِكَ ،وَقُلْتَ لَهُ بِلِسَانِ حَالِكَ وَقَوَّيْتَهُ بِكَمَالِكَ " فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ

وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ " الذَّاكِرُ لَكَ فِي لَيْلِكَ وَالصَّائِمُ لَكَ فِي نَهَارِكَ .. الْمَعْرُوفُ عند

مَلاَئِكَتِكَ أَنَّهُ خَيْرُ خَلْقِكَ ..

اللَّهُمَّ إِنَّا نَتَوَسَّلَ إِلَيْكَ بِالْحَرْفِ الْجَامِعِ لِمَعَانِي كَمَالِكَ .. نَسْأَلُكَ إِيَّاكَ بِكَ أَنْ تُرِيَنَا وَجْهَ

نَبِيِّنَا صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَأَنْ تَمْحُوَ عَنَّا وُجُودَ ذُنُوبِنَا بِمُشَاهَدَةِ جَمَالِكَ وَتُغَيِّبَنَا عَنَّا

فِي بِحَارِ أَنْوَارِكَ .. مَعْصُومِينَ مِنَ الْشَّوَاغِلِ الدُّنْيَوِيَّةِ رَاغِبِينَ إِلَيْكَ غَائِبِينَ بِكَ .. يَا

هُوَ يَا الله يَا هُوَ يَا الله يَا هُوَ يَا الله لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ ..

اسْقِنَا مِنْ شَرَابِ مَحَبَّتِكَ وَاغْمِسْنَا فِي بِحَارِ أَحَدِيَّتِكَ حَتَّى نَرْتَعَ فِي بُحْبُوحَةِ حَضْرَتِكَ ،

وَتَقطَعَ عَنَّا أَوْهَامَ خَلِيقَتِكَ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ ، وَنَوِّرْنَا بِنُورِ طَاعَتِكَ وَاهْدِنَا وَلاَ تُضِلَّنَا

وَبَصِّرْنَا بِعُيُوبِنَا عَنْ عُيُوبِ غَيْرِنَا .. بِحُرْمَةِ نَبِيِّنَا وَسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَصَابِيحِ الْوُجُودِ وَأَهْلِ الشُّهُودِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ..

نَسْأَلُكَ أَنْ تُلْحِقَنَا بِهِمْ وَتَمْنَحَنَا حُبَّهُمْ يَا الله يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ "

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ " " وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ " وَهَبْ

لَنَا مَعْرِفَةً نَافِعَةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ .. يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيمُ 

RISALAH INDAH KHUTBAH SAIYIDINA 'ALI KARROMALLOH WAJHAH TANPA MEMAKAI HURUF ALIF

 Khotbah ini tidak memakai huruf alif. Khotbah tersebut terdiri atas 700 kata, 2745 huruf, selain yang dibaca olehnya dari ayat Al-Qur'anul Karim setelah khotbah.



حمدت وعظمت من عظمت منته , وسبغت نعمته , وسبقت غضبه رحمته , وتمت كلمته , ونفذت مشيئته , وبلغت قضيته . حمدته حمد مقر بتوحيده , ومؤمن من ربه مغفرة تنجيه , يوم يشغل عن فصيلته وبنيه . ونستعينه ونسترشده ونشهد به , ونؤمن به , ونتوكل عليه , ونشهد له تشهد مخلص موقن , وتفريد ممتن , ونوحده توحيد عبد مذعن , ليس له شريك في ملكه , ولم يكن له ولي في صنعه , جل عن وزير ومشير , وعون ومعين ونظير , علم فستر , ونظر فجبر , وملك فقهر , وعصي فغفر, وحكم فعدل , لم يزل ولم يزول , ليس كمثله شئ , وهو قبل كل شئ , وبعد كل شئ , رب متفرد بعزته , متمكن بقوته , متقدس بعلوه , متكبر بسموه , ليس يدركه بصر , وليس يحيطه نظر , قوي منيع , رؤوف رحيم , عجز عن وصفه من يصفه , وصل به من نعمته من يعرفه , قرب فبعد , وبعد فقرب , مجيب دعوة من يدعوه , ويرزقه ويحبوه , ذو لطف خفي , وبطش قوي , ورحمته موسعه , وعقوبته موجعة , رحمته جنة عريضة مونقة , وعقوبته جحيم ممدودة موثقة . وشهدت ببعث محمد عبده ورسوله , وصفيه ونبيه وحبيبه وخليله , صلة تحظيه , وتزلفه وتعليه , وتقربه وتدنيه , بعثه في خير عصر , وحين فترة كفر, رحمة لعبيده , ومنة لمزيده , ختم به نبوته , ووضح به حجته فوعظ ونصح , وبلغ وكدح , رؤوف بكل مؤمن رحيم , رضي ولي زكي عليه رحمة وتسليم , وبركة وتكريم , من رب رؤوف رحيم , قريب مجيب . موصيكم جميع من حضر , بوصية ربكم , ومذكركم بسنة نبيكم , فعليكم برهبة تسكن قلوبكم ,وخشية تذرف دموعكم وتنجيكم , قبل يوم تذهلكم وتبلدكم , يوم يفوز فيه من ثقل وزن حسنته , وخف وزن سيئته , وليكن سؤلكم سؤل ذلة وخضوع , وشكر وخشوع , وتوبة ونزوع , وندم ورجوع , وليغتنم كل مغتنم منكم صحته قبل سقمه , وشبيبته قبل هرمه فكبره ومرضه , وسعته وفرغته قبل شغله وثروته قبل فقره , وحضره قبل سفره , من قبل يكبر ويهرم ويمرض ويسقم ويمله طبيبه ويعرض عنه حبيبه , وينقطع عمره ويتغير عقله . قبل قولهم هو معلوم , وجسمه مكهول , وقبل وجوده في نزع شديد , وحضور كل قريب وبعيد , وقلب شخوص بصره , وطموح نظره , ورشح جبينه , وخطف عرينه , وسكون حنينه , وحديث نفسه , وحفر رمسه , وبكي عرسه , ويتم منه ولده , وتفرق عنه عدوه وصديقه , وقسم جمعه , وذهب بصره وسمعه , ولقي ومدد , ووجه وجرد , وعري وغسل , وجفف وسجى , وبسط له وهيئ , ونشر عليه كفنه , وشد منه ذقنه , وقبض وودع وسلم عليه , وحمل فوق سريره وصلي عليه , ونقل من دور مزخرفة وقصور مشيدة , وحجر متحدة , فجعل في طريح ملحود , ضيق موصود , بلبن منضود , مسعف بجلمود , وهيل عليه عفره , وحشي عليه مدره , وتخفق صدره , ونسي خبره , ورجع عنه وليه وصفيه ونديمه ونسيبه , وتبدل به قريبه وحبيبه , فهو حشو قبر , ورهين قفر , يسعى في جسمه دود قبره , ويسيل صديده على صدره ونحره , يسحق تربه لحمه , وينشف دمه ويرم عظمه , حتى يوم محشرة ونشره , فينشر من قبره وينفخ في صوره , ويدعى لحشره ونشوره , فتلم بعزه قبور , وتحصل سريرة صدور , وجئ بكل صديق , وشهيد ونطيق , وقعد للفصل قدير , بعبده خبير بصير , فكم من زفرة تعنيه , وحسرة تقصيه في موقف مهيل ومشهد جليل بين يدي ملك عظيم بكل صغيرة وكبيرة عليم , حينئذ يجمعه عرفه ومصيره , قلعة عبرته غير مرحومة , وصرخته غير مسموعة , وحجته غير مقبولة , تنشر صحيفته , وتبين جريرته , حين نطر في سور عمله , وشهدت عينه بنظره , ويده ببطشه , ورجله بخطوه , وفرجه بلمسه , وجلده بمسه , وشهد منكر ونكير , وكشف له من حيث يصير , وغلل ملكه يده , وسيق وسحب وحده , فورد جهنم بكرب وشده , فظل يعذب في جحيم , ويسقى شربة من حميم , يشوى وجهه , ويسلخ جلده , ويضربه زبينه بمقمعة من حديد , يعود جلده بعد نضجه وهو جلد جديد , يستغيث فيعرض عنه خزنة جهنم , ويستصرخ فلم يجده ندم , ولم ينفعه حينئذ ندمه . نعوذ برب قدير من شر كل مضير , ونطلب منه عفو من رضي عنه , ومغفرة من قبل منه , فهو ولي سؤلي , ومنجح طلبتي , فمن زحزح عن تعذيب ربه , جعل في جنة قربه , خلد في قصور مشيده , وملك حور عين وعده , وطيف عليه بكؤوس , وسكن في جنة فردوس , وتقلب في نعيم , وسقي من تسنيم , وشرب من عين سلسبيل قد مزج بزنجبيل , ختم بمسك , مستديم للملك , مستشعر بسرور , يشرب من خمور , في روض مغدق , ليس يبرق , فهذه منزلة من خشي ربه , وحذر ذنبه ونفسه , قوله قول فصل , وحكمه حكم عدل , قص قصص , ووعظ نص , بتنزيل من حكيم حميد , نزل به روح قدس متين , مبين من عند رب كريم , على نبي مهدي رحمة للمؤمنين , وسيد حلت عليه سفره ,مكرمون برره , وعذت برب عليم حكيم , قدير رحيم , من شر عدو ولعين رجيم , يتضرع متضرع كل منكم , ويبتهل مبتهلكم , ويستغفر رب كل مذنوب لي ولكم .

ثم قرأ بعدها قوله تعالى, تلك الدار الآخرة نجعلها للذين لا يريدون علوا في الأرض ولا فسادا والعاقبة للمتقين


{Tentang Allah}
Allah Maha Mengetahui dan kepada-Nya tempat kembali dan berlindung.

Saya memuji dan mengagungkan kepada yang melimpah pemberian-Nya, yang meliputi nikmat-nikmat-Nya, yang kemurkaan-Nya diiringi dengan rahmat-Nya, berkesudahan kalimat-Nya, terlaksana kehendak-Nya, dan yang tercapai segala urusan-Nya.

Saya memuji-Nya, pujian seseorang yang mengakui keesaan-Nya, yang mengharapkan ampunan dari Tuhannya yang akan menyelamatkan dirinya pada hari dimana manusia disibukkan oleh sanak saudara dan anak-anaknya.

Kami memohon pertolongan-Nya, meminta petunjuk-Nya, bersaksi atas-Nya. Kami beriman kepada-Nya dan pasrah atas-Nya, bersaksi bagi-Nya dengan persaksian yang tulus dan meyakinkan, serta kokoh tiada taranya. Kami mengesakan-Nya dengan keesaan seorang hamba yang tunduk, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya dan tidak ada teman penolong bagi-Nya dalam penciptaan-Nya. Dia tidak membutuhkan seorang menteri dan konsultan, tidak pula pertolongan dari seorang penolong dan pemikir. Bilamana dia mengetahui (kesalahan hamba-Nya) dia menutupi; bilamana Dia melihat, Dia mengganti, bilamana memiliki,


Dia memaksa, bilamana didurhakai (oleh hamba-Nya), Dia mengampuni, bilamana Dia menghakimi Dia berbuat sangat adil. Tidak akan musnah dan tidak pernah akan dimusnahkan, tidak ada seorangpun yang menyerupai-Nya, Dia ada sebelum segala sesuatu, dan Dia ada setelah segala sesuatu. Tuhan yang tunggal dengan kemuliaan-Nya, tidak akan sampai mata untuk mengetahui-Nya, dan tidak akan bisa penglihatan seseorang hamba untuk menjangkau-Nya. Maha kuat lagi Pencegah, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, tidak ada seorang hamba-pun yang mampu untuk menggambarkan-Nya, sampai kepada-Nya dari nikmat-nikmat-Nya bagi hamba yang mengetahui-Nya.

Dia dekat, tetapi jauh; jauh, tetapi dekat; penjawab seruan hamba yang menyeru-Nya, memberi rezeki dan hadiah bagi hamba-Nya, Yang Mahalembut lagi tersembunyi, Penyiksa yang kejam, luas nikmat-Nya, menyakitkan balasan-Nya. Rahmat-Nya adalah surga yang terbentang lebar meyakinkan keberadan-Nya, adapun balasan-Nya adalah neraka terpampang luas yang dapat dipercaya adanya.

{Tentang Nabi Saw}
Saya bersaksi atas pengutusan Muhammad saw sebagai hamba-Nya dan utusan-Nya, sahabat karib-Nya, dan kekasih-Nya, pertalian yang memberi-Nya kehormatan, kedekatan yang memuliakannya, kedekatan yang menjadikan diri-Nya rendah dihadapan-Nya. Muhammad Saw diutus pada sebaik-baik masa, ketika kekafiran merajalela, rahmat bagi hamba-hamba-Nya, sebagai pemberian atas karunia-Nya, sebagai penutup para Nabi-Nya. Dan, menjelaskan dalih-dalih kepada hamba-hamba-Nya, memberi pelajaran dan nasihat, menyampaikan tugasnya dari Allah dan bekerja keras, mengasihani dengan segala keyakinan belas kasihan, perela, penolong, suci (dari dosa), baginya rahmat dan salam, berkah dan kemuliaan, dari Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, Yang Mahadekat menjawab hamba-hamba-Nya.

{Menggunakan kesempatan hidup yang ada sebaik-baiknya}
Saya penasihat kamu sekalian yang datang kepadaku dengan wasiat Tuhanmu dan mengingatkanmu dengan jalan Nabimu. Maka dari itu, hendaklah ketakutan yang menempati hati-hatimu dan rasa takut yang mengalirkan air matamu dan menyelamatkanmu, sebelum datang hari yang menghilangkan ingatanmu dan membingungkanmu, hari (dimana orang) yang berat timbangan kebaikannya dan ringan timbangan kejahatannya sebagai pemenang. Hendaklah permohonanmu (kepada Allah) adalah permintaan kerendahan dan ketundukan, kesyukuran dan kekhusyuan, tobat dan pencabutan (terhadap perbuatan keji), penyesalan dan kembali (ke jalan yang lurus).


Hendaklah untuk menggunakan kesempatan bagi semua orang yang hidup diantaramu, sehatnya sebelum datang sakitnya, masa mudanya sebelum datang masa tuanya, lanjut usianya dan datang sakitnya, masa lapangnya dan senggang sebelum datang masa sibuknya, masa kayanya sebelum datang masa melaratnya, dan masa hadirnya sebelum datang masa perginya, masa tuanya, lanjut usianya, sakit dan merananya, yang akan membosankan dokternya dan menjadikan berpaling kekasihnya, membuat terputus kehidupannya dan membuat berubah akalnya.

Sebelum perkataan mereka bahwa dia mulia, dimana tubuhnya termakan usia dan sebelum keberadaannya dalam pencabutan yang amat pedih, kedatangan semua kerabat dekat dan jauh, sebelum tertutup penglihatannya, terpejam pemandangannya, keluar keringat dahinya, yang akan merenggut akarnya (nyawa), diam janinnya, pembicaraan dirinya, lubang kuburannya, tangisan istrinya, menjadi yatim karenanya anak-anaknya, berpisah darinya musuh dan teman-temannya, dan dibagi-bagi apa yang dikumpulkannya, hilang penglihatan dan pendengarannya, ditemukan (dengan kematian) dan dibentangkan, dihadapkan dan dilepaskan (pakaian dunia), ditelanjangi dan dimandikan, dikeringkan dan dibentangkan, dilapangkan dan dipersiapkan kafannya, ditalinya dagunya, diletakkan (tangannya diatas tangannya) diantarkan dan diberi salam terakhir untuknya, dibawa ke atas pembaringannya dan dishalati, dipindahkan dari rumahnya yang indah, istana yang megah, kamarnya yang tertata rapi dan diletakkan dalam liang kubur, tanah sempit yang tertutup oleh susunan batu merah dan dikelilingi batu-batu keras, di atasnya ditaburi tanah yang gembur dan dijejali dengan lumpur yang menekan dadanya.

Tidak ada lagi kedudukannya dan jabatannya, penolongnya, sahabat karibnya, dan semua yang dia cintai dan kerabatnya pergi meninggalkannya – sekarang dia sebagai pengisi dari liang kubur, menjadi makhluk yang menakutkan dan tanah tandus, dimana ulat kuburan mengerumuni badannya , di atas dadanya nanah mengalir yang melumatkan dagingnya, mengeringkan darahnya meremukkan tulang-tulangnya, hingga hari dikumpulkan dan dibangkitkannya.


Pada hari itu, dia dibangkitkan dari kuburnya, ditiupkan roh pada jiwanya lalu diseru untuk berkumpul dan bangkit. Maka akan terbuka semua dalam kubur itu kemuliannya, terungkap rahasia-rahasia yang tersimpan dalam dadanya, didatangkan semua bukti yang benar dan dapat melihat dan berbicara. Sedangkan, Allah Yang Mahakuasa tidak menjelaskan kepada hamba-Nya, padahal Dialah yang Yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat.

Berapa banyak dengusan napas panjang yang melelahkannya, penyesalan yang tak berguna dalam keadan yang menakutkan, di hadapan Dzat yang Mahaagung, Mahamulia, Yang Mahatahu atas segala hal yang kecil dan yang besar. Ketika itu seluruh yang dikerjakannya di dunia dikumpulkan (untuk dihitung amal perbuatannya), dimana ratapannya tidak dikasihani lagi, teriakannya tidak didengar, segala dalih alasannya tidak diterima karena buku catatan amalnya telah dibentangkan di hadapannya, yang menjelaskan segala dosa dosanya. Saat itu, dia dapat melihat perbuatan jahatnya di dunia, matanya bersaksi denganpenglihatannya, tangannya dengan tindakannya, kakinya dengan langkahnya, kemaluannya dengan sentuhannya, kulitnya dengan perabaannya. 


Dan bersaksi pula malaikat Mungkar dan Nakir, yang akan terungkap baginya kemana dia mau menuju (surga atau neraka) dan dibelengu tangannya oleh malaikat (yang akan menggiringnya ke neraka). Digiring dan ditarik seorang diri hinga menemui neraka jahanam dengan kesusahan dan kepedihan, dan masih disiksa dalam neraka jahim. Diberi minum dari air yang panas mendidih, dipanggang mukanya, dikelupasi kulitnya, dipukul lehernya dengan alat pemukul yang terbuat dari besi, lalu kembali kulitnya setelah matang (terpanggang) dengan kulit baru. Dia meminta pertolongan, tetapi malah dihamparkannya perbendaharaan neraka jahannam, dan dia berteriak, tetapi tidak menghasilkan penyesalan dan tak berguna penyesalan baginya saat itu.

Kami berlindung kepada Tuhan Yang Mahakuasa dari segala kejahatan dan bahaya, dan memohon maaf dan ampunan dari dia yang rela untuk memberi ampunan karena Dia adalah pengabul permohonanku dan pemberi permintaanku. Barang siapa yang dijauhkan dari siksa Tuhannya, dia akan ditempatkan dalam surga dekat-Nya, kekal dalam istana yang megah, diberi bidadari cantik yang dijanjikan-Nya, dikelilingi dengan gelas-gelas, dan berdiam di lingkungan surga Firdaus, dan berbalik ke surga Na'im, dan diberi minum dengan air tasnim, dan minuman dari mata air salsabila yang telah dicampuri dengan jahe-jahe surga, disemproti dengan minyak wangi kasturi, yang kekal (bau harumnya) untuk dimiliki, yangmendatangkan pemakainya kebahagiaan, diberi minum dari arak di dalam kebun surga yang melimpah, bukan hanya sementara, tapi kekal selamanya. Itu adalah rumah bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya dan yang waspada akan dosa dirinya.

Perkataannya adalah perkataan yang tidak bisa diganggu gugat, hukumannya adalah hukuman yang adil, sebagai kisah dari kisah-kisah yang riil, pelajaran dan nasihat, dengan perolehan dari Yang Mahabijaksana dan Maha Terpuji, yang diturunkan melalui roh suci (malaikat) yang kuat dan berpegang teguh, sebagai penerang dari Tuhan Yang Maha Mulia, kepada Nabi sebagai petunjuk dan rahmat bagi seluruh orang-orang yang beriman, dan tuan pembawa kitab suci. Dengan demikian, mereka dapat kemuliaan yang bersih dari noda dosa. Aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, Kuasa lagi Penyayang darikejahatan permusuhan yang jelas-jelas, laknat dan kutukan. Maka dari itu, hendaklah untuk merendahkan diri kepada Allah dari setiap hamba di antara kalian, dan berdoa setiap orang di antaramu, dan memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa-dosaku dan dosa-dosamu. (selesailah kotbahnya) dan Allahlah yang Maha Tahu.

{Kemudian beliau membaca firman Allah Swt}
“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan, kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
(Al-Qashash : 83)


RISALAH KHUTBAN SAIYIDINA 'ALI KARROMALLOHU WAHJAH YANG TIDAK MEMAKAI HURUF BERTITIK

الحمد لله الملك المحمود ، المالك الودود مصور كل مولود ، مآل كل مطرود ساطع المهاد وموطد الأوطاد ومرسل الأمطار ، ومسهل الأوطار وعالم الأسرار ومدركها ومدمر الأملاك ومهلكها ومكور الدهور ومكررها ومورد الأمور ومصدرها عم سماحه وكمل ركامه وهمل وطاوع السؤال والأمل أوسع الرمل وأرمل أحمده حمدا ممدودا وأوحده كما وحد الأواه وهو الله لا إله للأمم سواه ولا صادع لما عدله وسواه ، أرسل محمدا علما للإسلام ، وإماما للحكام ، ومسددا للرعاع ومعطل أحكام ود وسواع أعلم وعلم ، وحكم وأحكم ، واصل الأصول (أصل الأصول) ومهد وأكد الموعود وأوعد ، أوصل الله له الإكرام ، وأودع روحه السلام ورحم آله واهله الكرام ، ما لمع رائل وملع دال ، وطلع هلال وسمع إهلال إعملوا رعاكم الله أصلح الأعمال ، وإسلكوا مسالك الحلال واطرحوا الحرام ودعوه ، واسمعوا أمر الله وعوه وصلوا الأرحام وراعوها وعاصوا الأهواء واردعوها وصاهروا أهل الصلاح والورع وصارموا رهط اللهو والطمع ، ومصاهركم أطهر الأحرار مولدا ، وأسراهم سؤددا وأحلاهم موردا وها هو أمكم وحل حرمكم ، مملكا عروسكم المكرمة وماهر لها كما مهر رسول الله أم سلمة وهو أكرم صهر أودع الأولاد ، وملك ما أراد ، وما سها مملكه ولا وهم ولا وكس ملاحمه ولا وصم أسأل الله لكم احماد وصاله ودوام إسعاده ، وألهم كلا إصلاح حاله والإعداد لمآله ومعاده وله الحمد السرمد والمدح لرسوله أحمد صلى الله عليه وآله
وسلم


RISALAH SABDA ROSULULLOH TENTANG PENGERTIAN AKAN HAKIKAT DIRI




من عرف نفسه فقد عرف ربه

Barang siapa yang mengenal Dirinya maka mengenal tuhannya

يستحيل على الإنسان أن يدرك ويعرف شخصيته الواقعية منفصلة عن علتها وخالقها، فإن علة كل موجود مقدمة على وجود ذلك

Tidak mungkin bagi manusia untuk memahami dan mengetahui kepribadiannya yang terpisah dari kenyataan serta ketiAdaan dan Pencipta, maka sesungguhnya ketiAdaan tersebut pada semua keberadaan yang  telah di Adiakan .

“Sesungguhnya kesempurnaan hidup manusia berkisar pada dua poros, yaitu mengetahui kebenaran dari kebatilan dan mengutamakan kebenaran dari selainNya. Tidaklah terjadi perbedaan kedudukan seorang hamba di hadapan Alloh Subhanahu wa Ta’ala melainkan perbedaan mereka dalam dua pondasi ini.

Dengan kedua hal inilah, Alloh Subhanahu wa Ta’ala memuji para nabi-Nya di dalam sebuah firman-Nya:

وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إبْرَاهِيْمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوْبَ أُولِي اْلأَيْدِي وَاْلأَبْصَارِ

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.” (Shad: 45)

أُولِي الْأَيْدِي artinya kekuatan dalam menerapkan kebenaran (IMAN). الْأَبْصَارِ artinya ilmu tentang Hakikat penglihatan ('arif) . Alloh Subhanahu wa Ta’ala mengsifati mereka dengan kesempurnaan pengetahuan mereka tentang kebenaran dan kesempurnaan penerapan mereka dengannya.” 

الشيء، فهي أقرب إليه من نفسه: (وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

Sesuatu (Hal yang diwujudkan), mereka itu lebih dekat baginya daripada sama: (Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat leher nya) . 

Alloh Subhaanahu wa Ta’aala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Alloh dan seruan Rosul apabila Rosul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Alloh membatasi (berdiri) antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan (QS. Al-Anfal : 24) 

وقد أكد العرفاء المسلمون على عدم الفصل بين معرفة الله ومعرفة النفس، وقالوا بالملازمة بين معرفة النفس على ما هي عليه: (وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي) ومعرفة الحق المطلق (الله سبحانه)، وهم يخطئون الحكماء المسلمين في مسائل معرفة النفس ولا يرون كلامهم فيها كلاماً وافياً بالمعنى

Para 'arif telah menegaskan pada para umat muslim tentang ketidak adaannya pemisahan antara pengetahuan tentang Alloh dan pengetahuan diri, dan mereka mengatakan serta menetapkan antara pengetahuan diri & antara tentang apa itu: (dan meniupkan ke dalamnya roh-Ku) dan untuk mengetahui hak mutlak (Tuhan), Dan kaum muslimin banyak  membuat kesalahan  yang kurang bijaksana dalam hal pengetahuan diri dan tidak melihat kata-kata mereka sendiri saat berdakwah kalo perkataannya  penuh mengandung rasa (hikmah)

ونكتفي بالقول: بعدم الفصل بين معرفة النفس ومعرفة الخالق، كما جاء في كلام رسول الله وأمير المؤمنين صلوات الله وسلامه عليهما: (من عرف نفسه فقد عرف ربه ومن عرف ربه فقد ذهب نفسه)اي الفناء كل نفسه لله

Dan para 'Arif cukup dengan mengatakan: Bahwasanya tidak ada pemisah antara pengetahuan diri dan pengetahuan tentang Sang Pencipta, seperti yang dinyatakan dalam Sabda'' Rasululloh dan pada Amirul mukminin yang setia dengan Ucapan Sholawat damai  & salam sejahtera selalu pada Beliau semua dengan pesan'' beliau : (Barang siapa yang mengetahui kenyataan dirinya, maka orang itu telah mengetahui Tuhannya dan barang siapa yang telah mengetahui (mengerti) akan tuhan maka orang itu sesungguhnya telah sirna / musnah dirinya ) yang artinya seluruh dirinyatelah  fana' bagi alloh ...

وهذا هو معنى كلام الإمام (عليه السلام) حينما سأله ذعلب اليماني: (هل رأيت ربك)؟ فقال: (أفأعبد ما لا أرى)؟ ثم يوضح مراده 

Dan Inilah arti dari Sabda rosululloh Imamnya ummat muslim (saw) ketika beliau  di tanya Oleh dzal'ab Yamani: (Apakah Engkau melihat Tuhanmu)? dan rosululloh Menjawab: (Saya tidak menyembah sesuatu yang tak terlihat (Ghoib) )?
Dan kemudian rosululloh menjelaskan apa yang di kehendaki (maksud) dengan sabdanya beliau kemudian menjelaskan dengan sabdanya :

فيقول: (لا تراه العيون بمشاهدة العيون، ولكن تدركه القلوب بحقائق الإيمان

(Bukan melihatnya mata dengan penyaksiannya mata, tapi sadar akan pertemuannya beberapa HATI dengan Hakikat IMANNYA seseorang ).

وهنا نقطة جميلة نستفيدها من تعبير االفرقآن الكريم، هي أن الإنسان لا يكون فاقداً نفسه إذا كان واجداً ربه، ولا يكون ناسياً نفسه إذا كان غير غافل عن خالقه، إذ أن نسيان الله يلازم نسيان الذات وفقدانها وضياعها: 


Inilah catatan Yang terpenting di sini  & cukup menarik untuk di kaji atas ungkapan yang di i'tibarkan dalam al-furqon yang Agung adalah bahwa sesungguhnya Manusia itu tidak bisa sadar akan dirinya sendiri ketika adanya  manusia itu telah bertemu Tuhan, dan manusia itu juga tidak bisa melupakan dirinya sendiri jika ia tidak menyadari kelalaiannya pada Penciptanya, ketika manusia itu hendak melupakan Alloh yang melekat dalam kelalaian diri pada dzat alloh,maka sesungguhnya manusia itu telah kehilangan dan merugi 

Demikianlah, tabiat manusia menyukai sesuatu yang bersifat menguntungkan sementara dan keselamatan yang bersifat semu serta melupakan yang hakiki. Itulah sifat kelalaian dan lupa yang selalu melekat pada setiap insani kecuali yang dirahmati oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

إِنَّ الَّذِيْنَ لاَ يَرْجُوْنَ لِقَاءَنَا وَرَضُوْا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوْا بِهَا وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami.” (Yunus: 7)


Itulah penyakit kejahilan (kebodohan), yang merupakan akhlak tercela serta akhlak orang-orang yang hina.

Kejahilan adalah Penyakit yang Berbahaya
Sedikit sekali orang mengetahui bahwa kejahilan adalah sebuah penyakit yang lebih berbahaya dari segala penyakit kronis. Bahkan bukan sesuatu yang aneh lagi, orang yang dijangkiti penyakit ini tidak merasa kalau dirinya sakit. Justru yang terjadi adalah mengklaim diri sebagai orang yang sehat segala-galanya. Seseorang yang tertimpa penyakit kronis hanya merasakannya di dunia. Namun penyakit kejahilan akan dirasakan pedihnya di dunia dan di akhirat.

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ لَهُمْ قُلُوْبٌ لاَ يَفْقَهُوْنَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَ يُبْصِرُوْنَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَ يَسْمَعُوْنَ بِهَا أُولَئِكَ كَاْلأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُوْنَ

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Alloh), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Alloh). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Al-A’raf: 179)

Ingat pesan oleh Alloh dalam firman-Nya 

وَلاَ تَكُوْنُوا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُوْنَ

“Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa kepada Alloh, lalu Alloh menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr: 19)

يَعْلَمُوْنَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ اْلآخِرَةِ هُمْ غَافِلُوْنَ

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Ar-Rum: 7)

di jelaskan pula dalam hadist yang di riwayatkan oleh syeikh imam bukhori
derajatnya paling agung di sisi Alloh, karena itu Ingatlah pesan Rasul agar menjadi orang yang bersyukur. 

1867حَدِيْثُ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي الْمَالِ وَالْخَلْقِ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ

1867. Abu Hurairah ra menuturkan : “Rosululloh saw bersabda : “Jika seorang di antara kalian melihat orang lain lebih baik harta dan bentuknya dari dirinya, maka lihatlah orang yang lebih rendah dari dirinya.”

أَخْرَجَهُ اْلبُخَارِي
فِي: 81 كِتَابُ الرِّقَاقِ: 30 بَابٌ لِيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنْهُ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَهُ
 
(Bukhori, 81, Kitabur Ruqaq, 30, bab hendaknya seorang melihat orang yang lebih rendah bukan yang lebih tinggi dari dirinya). 

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيْرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُوْنَ

“Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu, supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.” (Yunus: 92)

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا
Barangsiapa bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Thalaq 2


مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًةً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلىَ الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang suluk / menempuh jalan kepada alloh dalam rangka menuntut ilmu maka Alloh akan memudahkan jalannya menuju surga (kebahagiaan ridho alloh).” (HR. Muslim dari shahabat Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu)

pesan-pesan alloh sangatlah jelas maka seruan rosululloh untuk mengenal diri adalah penting dan itu pelajaran buat umat muslim agar dalam ibadahnya tidak sia-sia belaka
akhir kata

قَالَ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
 
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
( Q.S.Ar –Arof 19 – 23)

Jumat, 03 Agustus 2012

JALAN MENUJU WUSHUL KEPADA ALLOH TA’ALA




لَوْاَنَّكَ لَاتَصِلُ اِلَيْهِ اِلَّا بَعْدَ فَنَاءِ مَسَاوِيْكَ وَمَحْوِ دَعَاوِيْكَ لَمْ تَصِلُ اِلَيْهِ اَبَدًا وَلَكِنْ اِذَا اَرَادَ اَنْ يُوَصِّلَكَ اِلَيْهِ غَطَّى وَصْفَكَ بِوَصْفِهِ وَنَعْتَكَ بِنَعْتِهِ فَوَصَّلَكَ اِلَيْهِ بِمَا مِنْهُ اِلَيْكَ لَابِمَا مِنْكَ اِلَيْهِ.

Sesungguhnya engkau tidak akan dapat wushul kepada Alloh kecuali setelah fana'nya  DIRImu dari segala kemauan syahwat dan bersihnya sifat pengakuanmu, Jika dengan dirimu maka engkau tidak akan dapat wushul selama-lamanya. Akan tetapi jika Alloh berkehendak mewushulkanmu kepada-Nya, maka Alloh menutup sifatmu dengan sifat-Nya dan kebiasaanmu dengan kebiasaan-Nya. Alloh mewushulkanmu kepada-Nya dengan sesuatu dari-Nya kepadamu bukan dengan sesuatu darimu kepada-Nya.



Apabila Alloh berkehendak mewushulkanmu kepada-Nya maka Alloh menutup sifatmu dengan sifat-Nya dan kebiasaanmu dengan kebiasaan-Nya, Alloh mewushulkanmu kepada-Nya dengan sesuatu dari-Nya kepadamu bukan dengan sesuatu darimu kepada-Nya. Maksudnya; konsep itu adalah konsep secara hakikat. Yakni ketika Alloh berkehendak membuka hati hamba-Nya untuk menerima NUR ma’rifat dari-Nya, maka Alloh yang menurunkan NUR itu dari atas ke bawah. Artinya pemahaman akan urusan ketuhanan itu semata hanya terbit dari kehendak-Nya yang azali.

Seorang hamba wajib memulai terlebih dahulu untuk wushul kepada tuhannya. Mereka harus mendaki ke atas, dengan ibadah lahir untuk mengembarakan ruhaniyahnya. Namun demikian ibadah lahir itu hanya sebagai perwujudan pengabdian yang hakiki kepada-Nya. Dengan melaksanakan mujahadah dan riyadhoh di jalan Alloh. Mereka mensucikan diri baik lahir maupun batin dari segala kotoran basyariyah yang menjadikannya terhalang wushul kepada Alloh Robbul Alamiin.






Dengan mujahadah tersebut, seperti orang melaksanakan meditasi, mereka berusaha mengembalikan seluruh kehendak hamba yang hudust secara manusiawi untuk dipertemukan kepada kehendak Alloh yang azaliyah. Apabila di dalam perjalanan itu Alloh berkehendak membuka pintu hati hamba-Nya, maka kehendak-Nya yang azali itu akan diturunkan ke bawah sehingga dua kehendak yang berbeda itu bertemu di tengah jalan. Kehendak yang satu mendaki dan yang satunya menurun.

Meskipun Alloh Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Rahmat Alloh lebih besar daripada dosa hamba-Nya. Namun demikian, tidak ada seorangpun dapat mengetahui bahwa dosa-dosa yang mereka perbuat akan mendapat pengampunan dari-Nya. Yang pasti, tidak ada satupun perbuatan dosa ditolak dan lepas dari perhitungan di hadapan keadilan-Nya. Dosa sekecil apapun, di hadapan keadilan Alloh akan diperhitungkan dengan seadil-adilnya. Kita berlindung dengan-Nya dari kejahatan dan kejelekan yang terjadi. Alloh berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Alloh dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Alloh membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS.An-Nur(24:21)


===========================( oooOooo )=========================

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila