Penglihatanku, dengan menggunakan mata ilmu,
mengikuti kejernihan rahasia pikiranku,
Sebersit cahaya telah menyembul dalam kesadaranku,
Sebersit cahaya telah menyembul dalam kesadaranku,
lebih kuat daripada secuil angan-angan,
Dan aku menyibaknya,
Perenungan itu menggelincirkanku seperti melesatnya sebah anak panah,
Jiwaku berbalik, berbulu hasrat, diatas sayap-sayap kehendak,
Sambil ditunjukkan, jika mereka menanyaiku,
Dan aku menyibaknya,
Perenungan itu menggelincirkanku seperti melesatnya sebah anak panah,
Jiwaku berbalik, berbulu hasrat, diatas sayap-sayap kehendak,
Sambil ditunjukkan, jika mereka menanyaiku,
aku mena'biri dibawah misteri teka-teki,
Istilah-istilah yang lepas melampaui semua batasan,
Istilah-istilah yang lepas melampaui semua batasan,
mengembarakanku dalam ladang yang menghampar,
Sambil memandang kedalam air yang jernih bagai cermin,
Sambil memandang kedalam air yang jernih bagai cermin,
dan aku tak mampu melihat bayangan wajahku disana,
Aku beringsut maju, melakukan penawaran dihadapanNya
Aku beringsut maju, melakukan penawaran dihadapanNya
, berpegangan sambil menjuntaikan tangan penyerahanku,
Dan cintaku telah melekat padaNya,
Dan cintaku telah melekat padaNya,
dalam hatiku seperti besi yang membara dalam hasrat,
O, betapa dalam...!,
Dan naluri jiwaku menerbangkan diriku,
Dan aku menemukan betapa dekatnya Ia hingga aku lupa namaku.
=============(oooOooo)===============
Ilmu apa saja yang ditemukan oleh manusia sudah pasti
merupakan hasil pencerahan ruhani penemunya
dalam membaca objek yang mereka amati.
Pencerahan ruhani tersebut jelas mempengaruhi juga otak,
pikiran dan kejiwaan bahkan raga manusia tersebut,
sehingga bisa kita amati bagaimana karakter,
wajah dan sikap orang – orang yang telah menemukan ilmu tersebut,
mereka pasti mempunyai aura sinar wajah, sikap hidup,
pemikiran, dan perjalanan hidup yang sangat berbeda
dengan manusia kebanyakan,
begitu juga benturan – benturan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar