3– MA’ANI : Maksudnya sifat MA'ANI :
Sifat yang di wajibkan bagi dzat Alloh suatu hukum atau sifat yang pasti ada
pada Dzat Alloh
فكل صفات
الموجودة القائمة بموجودة أوجبت له حكم
adapun semua perkara yang
bersifat wujud dan wujudnya sebab di adakan oleh alloh itu di wajibkan
bersandar (idlofi / ma'nawiyah ) pada hukumnya alloh (di liputi ) sifat ma'ni
ini tdak akan bisa terpisah pada sifat ma'nawiyah ...
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعْجِزَهُ مِن شَيْءٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلاَ
فِي الأَرْضِ إِنَّهُ كَانَ عَلِيماً قَدِيراً
”Dan tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan Alloh baik di langit maupun di
bumi. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (al-Fatir: 44)
adapun Sifat ma'ani ini terdiri dari tujuh sifat,
1- Qudrat : maha kuasa
صفة وجودية قديمة قائمة بذاته تعالي يحصل
بها ايجاد الممكن و إعدامه على وفق الإرادة فالله سبحانه و تعالى هو القادر على كل
شيئ المنفرد بالايجاد و الإعدام قال الله تعال
sifat pasti ada pada dzat Alloh yang Wajib dengan
kekuasaan-NYA Dia berkuasa atas seluruh mahlukNYA atau kuasa meniadakan
segala sesuatu ... Kekuasaan-NYA yang tidak terbatasi oleh apapun..
Kekuasaan-NYA meliputi terhadap segala sesuatu pada mahluknya ... Dia kuasa
untuk mewujudkan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-NYA atau Dia juga kuasa
untuk meniadakan segala sesuatu yang dikehendaki-NYA...
ان الله علي كل شئ قدير
sesungguhnya Alloh maha kuasa pada seluruh mahluknya
dan sifat Qudrat alloh ini mustahil akan sifat AJZUN :
APES ,Tidak kuasa
2- Iradah : MAHA BERKEHENDAK
صفة قديمة قائمة بذاته تخصص الممكن ببعض ما
يجوز عليه كالعلم و الجهل و الطول و القصر و نحوها فالله سبحانه و تعالى هو المبدئ
المعيد الفعال لما يريد لا راد لامره
sifat Alloh berdiri dengan dzat-NYA dan menentukan sesuatu
dengan kemungkinan-NYA kehendakNYA sendiri . Dalam arti lain bahwasanya
Alloh mungkin (boleh atau tidak boleh) berkehendak untuk bertindak atau
menentukan segala sesuatu sesuai keinginan-NYA. Alloh memiliki kehendak yang
sangat luas dan tidak di batasi dengan kehendak mahluknya...
Dia mungkin
berkendak memberikan kekayaan kepada orang yang Dia kehendakinYA dan Dia bisa
pula mencabut kekayaanNYA.
Dia mungkin berkehendak memberi kemuliaan kepada
orang yang Dia kehendaki dan pula Dia mungkin mencabut kemuliaannya. Di tangan
Alloh segala kehendak pada seluruh hambaNYA ... tanpa terkecuali,
والله فعال لما يريد
Adapun
sifatnya alloh itu dzat yang mengerjakan pada pada perkara yang alloh
kehendaki
إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَآ
أَرَدْنَاهُ أَن نَّقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
” Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya,
Kami hanya mengatakan kepadanya: “Kun (jadilah)”, maka jadilah ia.” (an-Nahl:
40)
Manusia juga berkehendak, tapi kehendak manusia
adalah terbatas pada kemampuannya sendiri. Manusia boleh berkehendak, namun
Alloh juga yang menentukan hasilnya.
Berapa banyak seseorang berkehendak
menginginkan sesuatu tapi ia tidak memperolehnya karena Alloh berkehendak yang
lain. Bercita cita adalah suatu hal yang baik tapi keberhasilan cita cita itu
berada pada kehendak Alloh.
Di atas kehendak manusia masih ada kehendak Alloh.
Adapun lawan dari sifat Iradah adalah Karahah yang
mempunyai makna terpaksa, maksudnya mustahil Allah berbuat sesuatu karena
dengan paksaan atau terpaksa atau tidak dengan keinginan dan kehendak-Nya
sendiri....
3- Ilmu : maha mengetahui
صفة وجودية قديمة قائمة بذاته تعالى ينكشف
بها المعلوم على ما هو به من غير سبق خفاء فالله سبحانه و تعالى يعلم كافة الاشياء
إجمالا و تفصيلا
sifat Alloh yang qadim (dahulu) dan berdiri dengan
dzat-NYA,,, dimana wujud segala sesuatu yg bisa diketahui oleh Alloh seluruhnya
dengan nyata tanpa tertutup oleh apapun baik yang ghaib / yang nyata . Dalam
arti lain Alloh adalah dzat yang Maha Menciptakan,,,
dan sudah tentu pasti alloh
mengetahui segala sesuatu yang diciptakan-NYA secara keseluruhan secara
terperinci ,
Alloh mengetahui dengan jelas semua perkara yang bersangkutan
dengan ciptaan-NYA tanpa ada perbedaan apakah itu nampak, apakah itu
tersembunyi atau apakah itu samar samar.
Semua diketahui-NYA ,,,
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ
يَعْلَمُهَآ إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ
مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ
رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
“Dan Alloh memiliki kunci semua yang ghaib ,,,tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh
sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu basah atau kering,
melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) [Al An’aam:59]
والله كل شئ عليم
Dan alloh adalah dzat yang maha mengetahui pada seluruh
sesuatu yang ada (mahluk)
Segala yang ada di alam raya ini, baik yang besar
maupun yang kecil, yang terlihat maupun yang tersembunyi, pasti diketahui
Alloh.
Ilmu Alloh maha luas, begitu luasnya sehingga jika seluruh air di lautan
ini dijadikan tinta untuk menulis ilmu Alloh maka ia tidak akan mampu menulisnya
Adapun kebalikan sifat al-’ilmu adalah al-jahlu
yang berarti bodoh Mustahil bahwa Alloh itu bodoh atau tidak mengetahui
atas apa yang diciptakan.
Alloh Maha Mengetahui karena Dialah yang menciptakan
segala sesuatu. Sedangkan manusia hanya bisa melihat, mendengar dan mengamati.
Itu pun terbatas pengetahuannya sehingga manusia tetap saja tidak mampu
menciptakan meskipun hanya seekor semut.
Kita sering kagum atas ilmu yang dimiliki manusia
di dunia ini. Kita sering ta’ajub akan kecanggihan teknologi yang diciptakan
manusia.
Tapi kadang kadang kita tidak sadar, bahwa ilmu yang kita saksikan itu
hanyalah sebagian kecil saja yang diberikan Alloh pada manusia
4- Hayat : MAHA HIDUP
صفة وجودية قديمة قائمة بذاته تعالى تصحح
لمن قامت به إن يتصف بالقدرة و الإرادة و العلم والسمع والبصر والكلام فالله
سبحانه وتعالى متصف بحياة لا تشبه حياة المخلوقي
Adapun dzatnya Alloh itu Maha Hidup, dan hidup
Alloh adalah kehidupan kekal & abadi,, tidak pernah musnah dan tidak akan
mati. Dia memiliki tujuh sifat yang teratur yaitu sifat Qudrat, Iradat, Ilmu,
Sama’, Bashar dan Kalam yang berlangsung terus, abadi dan tidak musnah,,,
اللَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ
سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا
الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ
وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ
الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
”Alloh, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat
di sisi Alloh tanpa izin-Nya.
Alloh mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka
dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Alloh
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Alloh meliputi langit dan bumi. Dan
Alloh tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha
Besar” (al-Baqarah: 255)
Dzat Alloh hidup tidak bergantung dengan yang
lain, sedang manusia hidupnya sangat bergantung dengan yang lain (alloh)
وتوكل علي الحي الذي لا يموت أبدا
Dan berpasrah dirilah kamu sekalian kepada dzat yang
hidup tanpa adanya mati selamanya ..
Sifat Allah adalah hidup selama-lamanya, tidak mati,
tidak dibunuh, atau disalib. Kalau bisa mati, dibunuh atau disalib berarti
bukan Allah, berarti manusia.
Allah yang Hidup kekal lagi terus menerus ini
mengurus semua makhluk-Nya; tidak pernah ngantuk dan tidak pernah tidur apalagi
mati.
Maka dari itu kita harus selalu berhati-hati dalam segala tindakan, karena
gerak-gerik yang kita lakukan selalu diawasi dan dicatat oleh Allah, tak ada
yang terlewatkan. Kelak di akhirat seluruh amalan yang kita lakukan akan
dipersoalkan.
Adapun sifat mustahil al-hayatu adalah al-mautu,
artinya mati.
Hidupnya Alloh berbeda dengan hidupnya manusia. Perbedaan itu
antara lain dapat kita lihat bahwa Alloh hidup tanpa ada yang menghidupkan.
Sedangkan manusia dan makhluk hidup lainnya hidup karena ada yang menghidupan.
Mereka dihidupkan oleh Alloh....
5- Sama : MAHA MENDENGAR
صفة وجودية قديمة قائمة بذاته تعالى يسمع
بها كل موجود على سبيل الإحاطة و الشمول بكيفية لا يعلمها إلا هو فلا يعزب عن سمعه
مسموع وان خفي
Sifat wujud Alloh yang qadim (dahulu), berdiri
pada dzat-NYA. Allah Maha Mendengar. Namun pendengaran Alloh tidak sama dengan
pendengaran manusia yang dibatasi ruang dan waktu. Manusia mendengar dengan
mengunakan telinga dan harus dari jarak dekat.
Tapi Alloh mendengar tanpa
mengunakan alat pendengaran dan tidak terhalang oleh jarak. Alloh mendengar
dengan jelas semua yang diucapkan hamba-Nya baik secara dhahir dan bathin, yang
diucapkan dengan lisan atau yang tertera di lubuk hati, semua didengar
قَالَ لاَ تَخَافَآ إِنَّنِي مَعَكُمَآ
أَسْمَعُ وَأَرَى
Alloh berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu
berdua, Aku mendengar dan melihat”. (Thaha: 46)
والله سميع عليم
Adapun dzat alloh itu maha mendengar dan maha mengetahui
Tapi pendengaran Alloh berbeda dengan pendengaran
manusia Pasti tidak demikian halnya.
Alloh bisa mendengar suara yang sehalus
apapun tanpa memerlukan alat pendengaran apapun. Pendengaran Alloh tidak
terbatas oleh apapun. Pendengaran Alloh kekal tidak akan melemah sampai
kapanpun.
Dengan menyadari sifat Alloh ini, seharusnya kita berbicara dengan bahasa yang
santun dan mengeluarkan ucapan-ucapan yang baik lagi bermanfaat. Karena Alloh
selalu mendengar segala perkataan manusia, baik yang diucapkan dengan lisan
atau tertera dalam selubuk hati
Kebalikan dari sifat ini adalah al-shomamu yang
berarti tuli.
Yakni bahwa mustahil Alloh itu tuli. Alloh Maha Mendengar.
Pendengaran Alloh tidak terbatas dan tidak terhalang oleh jarak, ruang, dan
waktu.
Selemah apa pun suara, dan dimana saja Alloh pasti mendengarnya. Berbeda
dengan manusia, pendengarannya sangat terbatas dan harus dengan mempergunakan
alat pendengaran yaitu telinga. Tanpa alat pendengaran mustahil manusia bisa
mendengar.
Pendengaran manusia juga mengalami penurunan. Semakin tua usia
manusia semakin kurang pendengaranya. Manusia bisa mendengar suara jarak jauh,
namun jangkauannya tetap masih terbatas. Suara bisikan, suara hati, suara yang
terhalang oleh benda-benda tertentu, tetap tidak bisa didengar..
6- Bashor : MAHA MELIHAT
صفة وجودية قديمة قائمة بذاته تعالى يبصر
بها كل موجود على سبيل الإحاطة بحيث لا يغيب عن رؤيته مرئي وإن دق يبصر كافة
الأشياء بغير حدقة و جفن
Sifat wujud Alloh
yang qadim (dahulu), berdiri pada dzat-NYA. Alloh Maha melihat segala sesuatu
yang ada, baik yang nampak jelas, yang tersembunyi ataupun yang samar.
Penglihatan Alloh tanpa hijab, tanpa batas, tanpa menggunakan alat, tanpa
menggunakan mata atau kelopak mata. Semuanya dilihat oleh Alloh, kecil atau
besar, dekat atau jauh, semuanya menjadi jelas bagi Alloh. Bahkan andaikata ada
semut yang sangat hitam berjalan di atas sebuah batu hitam di tengah malam yang
kelam, Alloh dapat melihatnya dengan jelas.
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ
السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar
lagi Maha Melihat (as-Syura: 11)
والله بصير بما تعملون
Adapun sifat alloh itu maha melihat / mengetahui pada
perkara yang di lakukan mahluknya
Dengan memahami sifat bashor Alloh ini,,, hendaknya kita
selalu berhati-hati dalam berbuat. Kita sadar bahwa kita tidak bisa membohongi
atau menyembunyikan kebohongan apa pun di hadapan Alloh. Kepada manusia kita
bisa berbohong, tapi tidak mungkin bisa berbohong terhadap Alloh, karena Alloh
melihat segala perbuatan kita baik yang kita fikirkan dan yang kita rasakan,,,
Kelak di kemudian hari akan ditampakkan segala perbuatan dan kebohongan yang
kita sembunyikan
Kebalikan sifat bashor nya alloh ini adalah
al-’ama yang berarti buta, yakni bahwa mustahil Alloh itu buta. Mustahil Alloh
buta, karena Alloh Maha sempurna, termasuk sempurna penglihatan-Nya.
Penglihatan Alloh bersifat mutlak, tidak terhalang oleh apa pun. Alloh melihat
segala sesuatu, baik yang besar dan kecil, yang nampak dan tersembunyi.
Penglihatan Alloh bersifat terus-menerus, Alloh tidak pernah lalai walau
sedetik pun dari melihat segala perbuatan kita...
7- Kalam : MAHA BERSABDA
صفة وجودية قديمة قائمة بذاته تعالى ليست بحرف و لا بصوت منزهة عن
التقدم و التأخر وغيرهما من صفات الحوادث ، القرآن العظيم المكتوب في المصاحف
المقروء بالالسنة المحفوظ بالقلوب المنزل على سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم
مفهومه مساو لتلك الصفة
Sifat wujud Allah yang qadim (dahulu), berdiri
pada dzat-Nya. Alloh berbicara tanpa menggunakan huruf atau suara. Maha Suci
Alloh dari sifat sifat yang baru.
Adanya kalam Alloh yang tertera dalam kitab
kibab suci, dibaca dengan lisan, dan terpelihara dalam hati merupakan bukti
nyata bagi kita bahwa Alloh memperhatikan kita sebagai hamba-Nya. Dengan
perantara Nabi dan Rasululloh saw ,,,
Alloh membimbing manusia untuk melakukan
amal sholeh sesuai yang diajarkan dalam kitab Alloh. Dengan kalam Alloh juga,
kita dapat mengetahui sejarah dan kisah umat-umat terdahulu, sehingga kita
dapat mengambil hikmah, mengikuti yang benar dan meninggalkan yang bathil...
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيماً
”…Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”. (An-Nisâ: 164)
Adapun sifat kebalikannya sifat kalam adalah sifat
Bukmum, artinya bisu. Jika Alloh bisu maka Dia memiliki sifat kekurangan. dan
kekurangan adalah hal yang mustahil bagi Alloh.
Bukti Alloh bersifat kalam
dapat kita lihat dari kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan
rasul-Nya. Al-Quran yang sering kita baca dan kita lafadzkan setiap hari,
adalah kalam Alloh yang diwahyukan kepada rosul & mahluknya ...
4– Sifat SIFAT
MA’NAWIYAH
Maksudnya sifat Alloh yang dilazimkan (tetap bagi dzat) dan tidak bisa di
pisahkan dengan Sifat Ma’ani ,,,, Sifat Ma’nawiyah adalah sifat yang mulazimah
(yang di tetapkan) atau yang menjadi akibat dari sifat ma’ani
... Sifat ini terdiri dari tujuh sifat, yakni :
1- Kaunuhu Qadiran :
أنه
سبحانه و تعالى قادر على كل شيئ و هو صفة قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للقدرة و
دليله دليل القدرة
Sifat ini dikatakan juga
sifat yang qadim (dahulu) yang berdiri pada dzat-Nya, mulazimah atau dilazimkan
memiliki sifat al-Qudrah (kuasa). Sifat ini juga merupakan bentuk fa’il atau
pelaku dari Sifat Ma’ani.
2- Kaunuhu Muridan:
انه
سبحانه و تعالى مريد لكل شيئ و هو صفة قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للإرادة و
دليله دليل الإرادة
Sifat alloh berdiri pada dzat-Nya
dan dilazimkan memiliki sifat Iradat (berkehendak) dan merupakan bentuk fa’il
atau pelaku dari sifat Ma’nai – Iradah (berkehedak)
3- Kaunuhu Aliman:
انه
سبحانه و تعالى عالم بكل شيئ و هو صفة قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للعلم و
دليله دليل العلم
Keberadaan Alloh itu harus
Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Ilmu
(Mengetahui) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini.
Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai –
Ilmu (mengetahui)
4- Kaunuhu Hayyan:
أنه
سبحانه و تعالى سميع لكل شيئ و هو صفة قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للسمع دليله
دليل السمع
Keberadaan Alloh itu harus
Maha Hidup tidak mati. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-hayatu (Hidup) yang
berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini.
Sifat ini juga
merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – al-Hayatu
(Hidup)
5- Kaunuhu Sami’an :
أنه
سبحانه و تعالى سميع لكل شيئ و هو صفة قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للسمع دليله
دليل السمع
Keberadaan Alloh itu harus Maha
Mendengar segala sesuatu.
Sifat ini dikatakan juga sifat Assam’u (Mendegar)
yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga
merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Assam’u
(Mendengar)
6- Kaunuhu Bashiran:
أنه
سبحانه و تعالى بصير بكل شيئ و هو صفة قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للبصر و
دليله دليل البصر
Keberadaan Alloh itu harus
Maha Melihat segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-Basharu
(Melihat) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat
ini juga merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Al-bashar
(melihat)
7- Kaunuhu Mutakalliman :
أنه
سبحانه و تعالى متكلم بكلام لا يشبه كلام المخلوقين و هو صفة قديمة قائمة بذاته
تعالى ملازمة للكلام و دليله دليل الكلام
Keberadaan Alloh itu harus
Maha Berbicara dengan pembicaraan yang tidak menyerupai ciptaan-Nya. Sifat ini
dikatakan juga sifat Al-Kalamu (Berbicara) yang berdiri pada dzat-Nya dan
dilazimkan memiliki sifat ini.
Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fa’il
atau pelaku dari sifat Ma’nai – Al-Kalam (Berbicara)
Adapun ‘Aqal
itu di bagi menjadi dua:
1. ‘Aqal
Nadzori, yaitu aqal yang berkehendak kepada fikir dan keterangan.
2. ‘Aqal
Doruri, yaitu aqal yang tidak berkehendak kepada fikir dan keterangan.
Adapun Hukum
‘Aqal itu di bagi 3 :
1-Wajib
‘Aqal, yaitu perkara yang adanya tidak bisa di terima oleh aqal dan bisa
di terima oleh aqal namun wajib adanya untuk di IMANI (dzat, Sifat
dan Af’al Alloh)
2-Mustahil
‘Aqal, yaitu perkara yang tidak di terima oleh aqal akan adanya maka
mustahil adanya (Semua kebalikan dari pada sifat yang wajib nya alloh)
3 -Harus ‘Aqal, yaitu barang yang
diterima oleh akal akan adanya atau tiadanya (Alam dan segala isinya yang
baharu/diciptakan)
kemudian
sifat wajibnya alloh itu Di bagi lagi menjadi dua sifat
(Pendekatan
secara nafi dan isbat)
1. Sifat
Istighna’ yaitu, Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatuhulilkhawadits, Qiyamuhu
binafsihi, Sami’, Bashir, Kalam, Sami’un, Bashirun dan Muttaqallimun.
2. Sifat
Iftikq0r, yaitu Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Kodirun, Muridun, ‘Alimun, Hayyun
dan Wahdaniah
Sesungguhnya
ini menjadi syarat pertama kali yang di tegak di dalam Islam yang menjadi dasar
aqidah KEIMANAN bagaimana kita mengimani kepada Alloh yang masih hanya
sebatas nama, itulah tugas bagi muslim yang pertama adalah memelihara
aqidah keimanan, menjaga dan memperkuat serta memancarkan sinarnya ke seluruh
penjuru dunia
Aqidah Islam ada pada keimanan kita ada enam
(6):
1-
IMAN kepada Allah,
2-Iman
kepada malaikat
3-Iman
kepada kitab-kitab
4- Iman kepada para rasul
5- Iman
kepada hari qiyamat
6- Iman
kepada qodo' dan qodar
sebagaimana
firman Alloh SWT:
"Rasul
telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya,
demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya,
kõtab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka
mengatakan:)"Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorang pun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya, dan mereka mengatakan "Kami dengar dan kami ta'at,"
(Mereka berdo'a) "Ampunilah kami wahai Alloh kami dan hanya kepada
Engkaulah tempat kami kembali." (Al Baqarah: 285)
Aqidah Islam
itu membangun bukan merusak, mempersatukan bukan memecah belah, karena aqidah
ini tegak di atas warisan ILAHIYAH seluruhnya, Dan di atas keimanan kepada para
utusan Allah seluruhnya ( Laa Nufarriqu Baina Ahadin Min Rusulihi )
Aqidah tersebut di ringkas dalam
syahadatain (dua kalimat syahadat) yaitu:
"ASyhadu an laa ilaaha illallooh Wa
Asyhadu anna Muhammadan Rasuulullooh" Aqidah inilah yang mengikat
pada kaum Muslimin terhadap alam semesta dan penciptannya, terhadap alam
metafisika, kehidupan ini dan kehidupan setelahnya, terhadap alam yang terlihat
dan yang tidak terlihat, terhadap makhluq dan khaliq, dunia dan akhirat, dan
terhadap alam yang nampak dan alam gaib (yang tidak kelihatan).
Alam
ini dengan bumi dan langitnya, benda-benda mati dan tumbuh-tumbuhannya, hewan
dan manusianya, jin dan malaikatnya , kesemuanya tidak diciptakan tanpa makna,
dan tidak di ciptakan dengan sendirinya tanpa adanya guna & Harus ada yang
menciptakan, yakni Dia yang Maha Mengetahui AL-ILAAHU AL-HAQ yang Maha Kuasa,
Maha Mulia dan Maha Bijaksana.
Dia yang telah menciptakan alam ini dengan
sempurna, dan telah menentukan segala sesuatu di dalamnya dengan ketentuan yang
pasti.
Maka setiap benda yang terkecil sekali pun itu ada standarnya, dan
setiap gerakan pasti ada ukuran dan perhitungannya.
Pencipta itu
adalah Alloh SWT yang setiap kata, bahkan setiap huruf dalam alam ini
membuktikan atas kehendak, kekuasaan, ilmu dan kebijaksanaan-Nya.
seperti
firman Alloh SWT:
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang
ada di dalamnya bertasbih kepada Alloh. Dan tak ada suatupun melainkan
bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (Al Isra':
44)
Pencipta Yang Maha Agung itulah Rabbnya langit
dan bumi, Rabbnya alam semesta dan Rabbnya segala sesuatu, Dia Satu dan Esa,
tidak ada sekutu bagi-Nya, baik dalam dzat, sifat atau perbuatan-Nya.
Hanya Dialah
yang qadim dan azali, hanya Dialah yang tegak selama-lamanya, hanya Dialah yang
menciptakan, yang menyempurnakan dan yang memberi rupa (bentuk).
Hanya Dialah yang memiliki asmaul husna dan
sifaatul aula, tidak ada sekutu dan tidak ada perlawanan bagi-Nya, tidak ada
anak dan tidak ada bapak bagi-Nya, tidak ada yang mirip atau yang menyamaiNya.
Alloh swt berfirman:
"Katakanlah
"Dia-lah Alloh, Yang Maha Esa. Alloh adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada diperanakkan, dan tidak
ada seorang pun yang setara dengan Dia." (Al Ikhlas: 1-4)
"Dia-lah
yang Awal dan Yang Akhir, Yang dzahir dan Yang Bathin dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu." (Al Hadid: 3)
Demikianlah risalah singkat
tentang pengertian sifat-sifat Alloh yang penting yang wajib kita ketahui ...
Jika sifat-sifat Alloh itu kita pahami dan yakini, niscaya kita tidak akan
menyembah selain Alloh yang hidup dan tidak mati atau yang kuat dan tidak lemah
dan sebagainya.
Kita hanya mau menyembah Alloh yang memiliki sifat-sifat di
atas dengan sempurna... selalu belajar bermatla'ah bersama ....
~~~~~~~ oOo ~~~~~~~