من علامات الاعتماد على العمل نقصان الرجاء عند وجود الزلل
Salah satu tanda bergantung kepada amal adalah berkurangnya harapan ketika adanya kesalahan (maksiyat)
Manusia tanpa sadar sering bergantung pada apa yang ia kerjakan. Ketika melakukan ketaatan mereka lupa bahwa yang menggerakkan keta'atan itu adalah Allah Azza wa Jalla. Bergantung (bersandar) pada amal adalah salah satu pintu menuju kesombongan -merasa ujub dengan apa yang dilakukan-. Lantas apa yang harus kita kerjakan? Syari'at menghendaki untuk beramal tetapi hakikat syari'at melarang kita bergantung padanya. Kunci dalam masalah ini adalah kita berusaha sebaik-baiknya menjalani kehidupan, apapun yang terjadi ketika berusaha atau setelahnya adalah takdir Allah Azza wa Jalla yang harus kita terima (37 : 96). Jika suatu saat terjebak dalam kemaksiatan cepatlah bertaubat dan kembali ke jalan-Nya jangan sampai harapan kita berkurang kepada-Nya. Libatkan Allah dalam setiap waktu! Jangan bergantung pada amal, bergantunglah kepada Allah Azza wa Jalla.
Suatu kaum atau seseorang yang hidupnya penuh kebencian dan
permusuhan tak akan pernah tenang, terhormat dan berjaya selain hina dan
menderita.
Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh
waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah
menjadi orang yang produktif.
Masalah paling besar bangsa ini bukanlah karena kurangnya
tanah lapang, namun karena kurangnya hati-hati yang lapang
Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk
memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.
Ketika kita merasa berjasa sedang orang lain merasa
terhinakan, itu pertanda kita tengah gagal. Sukses itu juga diukur lewat
kebersamaan.
Bertekadlah bahwa hidup yang sekali-kalinya ini tidak akan
pernah merampas hak kebahagiaan dan ketenangan orang lain.
Bukan gelar atau jabatan yang membuat orang menjadi mulia.
Jika kualitas pribadi buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah
Karakter kepemimpinan itu adalah mempengaruhi. Saat ini kita
butuh orang yang pandai mempengaruhi ke jalan kebaikan
Mari kita bangun bangsa ini dengan fondasi kekuatan ruhiyah,
sebab kekuatan ini memiliki sandaran yang teguh, kokoh dan kuat.
Perubahan zaman akan menghancurkan kita kalau ilmu dan
wawasan kita tidak berubah lebih cepat daripada perubahanitu.
Ciri seorang pemimpin yang baik akan nampak dari kematangan
pribadi, buah karya, serta integrasi antara kata dengan perbuatannya.
Seseorang tidak mendapatkan dari apa yang dia harapkan,
tetapi akan mendapatkan dari apa yang dia kerjakan.
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan kecerdasan, tapi
cerdas tanpa hati nurani lebih berbahaya karena bisa membuat kejahatan yang
lebih dahsyat.
Pastikanlah setiap perkataan harus melalui proses
pertimbangan yang matang. Jangan sampai tergelincir dengan mengatakan sesuatu
dusta.
Orang yang ikhlas tidak pernah terkecoh apalagi merindukan
pujian. Sebab ia yakin pujian hanyalah sangkaan orang kepada kita belum tentu
benar.
Hakikat orang miskin bukanlah mereka yang tidak mempunyai
harta dan kekayaan, melainkan mereka yang tidak mempunyai iman dan ilmu.
Jika orang lain takut tidak punya uang, maka orang yang
dinaungi hidayah takut kalau ia tidak mempunyai rasa jujur, rasa syukur dan
jiwa besar.