TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Senin, 09 Juli 2012

PENGERTIAN TENTANG ATURAN DALAM SYARI'AT ,THORIIQOT,MA'RIFAT, HAQIQAT


القائم مع الشريعة تفضل عليه بالعلم والعمل والقائم بالطريقة تفضل بالمجاهدة والجماعة والقائم مع المعرفة تفضل بالمشاهدة والمكاشفة والقائم بالحقيقة تفضل عليه بالمنّة لله وشتَان بين العلم والعمل والجاعة والمجاهدة والمشاهدة و المكاشفة والمنة لله



AL QOOIMU MA’AS SYARI’ATI TAFADDLOLU ‘ALAIHI BIL ‘AMALI WAL AL QOOIMU BITTHORIIQOTI TAFADDOLU ‘ALAIHI BIL MUJAAHADATI WAL JAMAA'AH, WAL QOOIMU BILMA’RIFATI TAFADDOLU ‘ALAIHI BIL MUSYAAHADAH WALMUKAASYAFAH WAL QOOIMU MA’AL HAQIQOTI TAFADDOLU ‘ALAIHI BIL MINNATI, WA SYATTAANA BAINAL MUJAHADATI WAL MINNATI LILLAH





Adapun orang yang beribadah dengan syari’at itu bisa bermanfa'at jika memakai ilmu yang di amalkan, Adapun orang yang mengikuti (masuk) thoriqoh itu lebih utamanya dengan tatacara bermujahadah (sungguh-sungguh) dan berjama'ah , Adapun orang yang berubudiyah dengan MA'RIFAT itu lebih utamanya dengan menyaksikan alloh dan terbukanya beberapa rahasia hati (kasyful asror) adapun seseorang yang berubudiyah dengan HAQIQAT lebih utamanya dengan pemberian Alloh semata (Ridho) bagi alloh .dan sangatlah jauh banget perbedaannya antara Ilmu,amal,mujahadah (sungguh-sungguh) , jama'ah ,musyahadah , mukaasyafah dengan MINNAH (pemberian Alloh swt) BAGI ALLOH semata.....



الأعمال متعلق بالشريعة والطريقة متعلق بالعلم والمعرفة

متعلق بالايمان والمكاشفة والحقيقة متعلق بالله لله فقط





Adapun beberapa 'amal itu bergantung dengan syari’at, dan thoriqoh itu bergantung pada 'Ilmu,dan Ma'rifat amal serta ilmu itu bergantung dengan iman dan terbukanya rahasia hati, dan Hakikatnya Iman serta kasyaf itu bergantung pada ALLOH dan bagi alloh (terbukanya pengetahuan ilahiyah)





mari kita aplikasikan dengan pertanyaan UMUM SEMATA



كيف تطلب العواض على عمل هو متصدق به عليك بالواجبة ؟





أم كيف تطلب الجزاء على صدق هو مهديه إليك بالعمل ؟





"Bagaimana bisa kamu ingin meminta suatu ganti (imbalan) atas kebenaran ibadah / perbuatan wajib yang telah dilakukan, sedangkan hal itu merupakan shodaqoh yang telah Alloh berikan kepada hambanya ???.



Dan bagaimana bisa kamu meminta suatu balasan pahala atas kebenaran amalmu, sementara kita bisa melakukan segala amal ini sebab adanya pemberian anugrah dari Alloh ???



JAWABANNYA ADA PADA DIRI KALIAN MASING-MASING .... APA ITU IBADAH WAJIB & SUNNAH ???

SERTA AMAL KEBAIKAN YANG KITA LALUKAN SEHARI-HARI INI TELAH IKHLAS ... SEDANG KEIKHLASAN ITU ADA SEDIKIT HARAPAN DI KEMUDIAN HARI .... ???



PEMBAGIAN AMAL SECARA GARIS BESAR



1- Ummiyyah Umniyyah adalah mengharapkan sesuatu tanpa ada usaha. Sedangkan tujuan yang diharapkan tidak akan berhasil tanpa adanya suatu usaha yang memerlukan tenaga baik itu secara bathin ataupun dlohir. Sedangkan yang dimaksud Shidqun disini ialah merupakan amal perbuatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan menetapi syarat sah ketentuanNya baik secara Ilmu & Amal.



Ketika kedua arti ini disatukan maka akan ada unsur dalam diri seseorang rasa ingin mendapatkan pahala atau pemberian dari Alloh subhanahu wata'ala atas amal yang telah dilakukannya, padahal amal tersebut adalah sebuah pemberian atau anugerah dari Alloh, jadi untuk apa kita meminta pahala kepadaNya sedangkan pekerjaan tersebut juga termasuk dari anugerah Nya. Hal ini juga sama dengan seseorang ketika ditanya tentang amal, apakah kamu ingin menjadi orang yang alim ?





jawaban yang pasti adalah INGIN.



Akan tetapi sewaktu ditanya apakah kamu mau menjadi orang yang benar- benar alim ..?





Dari pertanyaan kedua ada kalimat benar-benar yang menunjukan adanya tekanan kepada orang yang menjawab, maka dari itu hanya sebagian orang saja yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Alasan jawaban yang pertama adalah karena tidak adanya suatu beban dalam berusaha. Sedangkan alasan kedua disebabkan adanya usaha berat yang maksimal (banyak aturan) .





2- Raja' Raja' ialah mengharapkan sesuatu yang dibarengi adanya usaha dan terdapat konsekuensi dalam melakukan suatu perbuatan tersebut tapi dalam melakukan perbuatannya dia tidak mengharapkan pahala dalam berbentuk apapu kecuali hanya ingin bias mendekatkan diri kepada Alloh. Seperti yang dilakukan shahabat Nabi dalam mengerjakan amal yang dijanjikan Alloh,mereka melakukan dengan sungguh- sungguh...



سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا (الفتح : 23)



Artinya : "Sebagai suatu sunnatulloh yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan peubahan bagi sunnatulloh itu". (Q.S. Al-Fath : 23)



Ayat ini menunjukan bahwasanya Alloh menegur kepada orang-orang yang menggantikan sunatulloh atau perintah Nya dengan hal yang baru, seperti yang dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang yang mempropokatori (dahwah amal) bahwasanya yang bisa mempersatukan umat islam bukanlah dari segi sholat jama'ah tapi dengan adanya organisasi seperti persatuan sepak bola, bulu tangkis dan lain-lain padahal tidak demikian,





Hadist nabi



اخبرني أبو عبيد مولى عبد الرحمن بن عوف ان ابا هريرة قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول لن يدخل الجنة احدا عمله قالوا ولا انت يا رسول الله قال ولا انا الا ان يتغمدني الله منه بفضل ورحمة Artinya :



"Abu ‘ubaid seorang budak Abdurrohman Bin A'uf membawa berita kepadaku sesungguhnya Abu hurairoh berkata : "Saya pernah mendengar Rasulallah bersabda : "Tidak akan masuk surga seseorang terhadap amalnya, para shohabat berkata : "Bukan engkau wahai Rosulalloh. Rosulalloh menjawab : "Bukan saya, kecuali Alloh memberika atas perbuatannya keanugerahan dan kebesaran sifat rohimNya alloh semata





Dalam hadist tersebut rasulallah mempertegas bahwasanya amal perbuatan seseorang tidak akan bisa membawanya masuk surge Alloh kecuali dengan adanya kasih sayong Alloh dan anugerah Nya.



3- Zuhud





" إنما يستوحش العباد والزهاد من كل شيئ لغيبتهم عن الله في كل شيئ فلو شهدوه في كل شيئ لم يستوحشوا من شيئ "



"Sesungguhnya orang - orang yang tekun beribadah dan zuhud itu merasa asing dari segala sesuatu dikarenakan mereka tidak bisa menyaksikan Alloh di setiap sesuatu, jikalau mereka bisa menyaksikan Alloh ketika menemui sesuatu, maka mereka tidak akan merasa asing dari sesuatu tersebut".



Sebagian dari orang-orang yang tekun beribadah dan zuhud ada yang menyangka bahwa untuk membersihkan qolbu (hati) mereka diperlukan 'uzlah (mengasingkan diri) dari manusia dan gemerlapnya dunia. 'Uzlah mereka jadikan metode untuk mempraktekkan nilai kezuhudan, kemudian mereka mencari tempat-tempat untuk ber'uzlah seperti gua, gunung dan lainya supaya terhindar dari pengaruh negatif gemerlapnya dunia. Sebenarnya, apakah ini bisa dikatakan derajat yang tinggi yang seyogyanya dipraktekkan oleh hamba-hamba Alloh yang ingin mendekatkan diri kepada Alloh subhanahu wa ta'ala sehingga mampu meraih derajat Abror atau shiddiqin



(درجة الأبرار والصدقين) ?





yang di maksud Zuhud bukan berarti menyepikan diri dari kesibukan memandang gemerlap dunia lahiriyah tetap bersama-sama dengan manusia namun basyiroh & hatinya selalu bersama alloh SWT . kalo mengartikan bahwa bahwa Zuhut ber'uzlah kegua-gua, dan meninggalkan keindahan-keindahan dunia tidaklah menjadi jalan utama untuk beribadah dan berzuhud yang dimaksud oleh syara'

. Bahkan itu semua akan berdampak pada hancurnya bumi ini, tidak terwujudnya bumi yang subur, bangunan -bangunan rumah dan lain-lain. Dan yang paling bahaya adalah akan dikuasainya dunia ini oleh musuh-musuh Alloh (orang-orang kafir), dan ini semua sangat bertentangan dengan apa yang difirmankan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala : 



هو أنشأكم من الأرض واستعمركم فيها فاسغفروه ثم توبوا إليه جإن ربي قريب مجيب (61





"Dia Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya*, Karena itu mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (Hud : 61)



* Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia



هو الذي جعل لكم الأرض ذلولا فامشوا في مناكبها وكلوا من رزقه صلىوإليه النشور (15



" Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan". (Mulk : 15).

قل من حرم زينة الله التي خرج لعباده والطيبات من الرزق قل هي للذين امنوا في الحيوة الدنيا خالصة يوم القيمة كذلك نفضل الأيات لقوم يعلمون (32 





" Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Alloh yang Telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat*. " Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang Mengetahui.



Maksudnya: perhiasan-perhiasan dari Alloh dan makanan yang baik itu dapat dinikmati di dunia Ini oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman, sedang di akhirat nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja.



Menanggapi khilafiyah pertanyaan di atas mari kita pelajari keterangan dari ulama' al-'aarif billah





" إنما يأسرك من الدنيا تعلقك بها لا تعاملك معها, والمطلوب منك أن تتعامل معها لا أن تتعلق بها "



"Sesungguhnya yang bisa memenjarakan kamu adalah ketergantungan anda kepada dunia bukan interaksi (hubungan) kamu dengan dunia, dan yang menjadi tuntutan bagimu adalah supaya kamu berhubungan dengan dunia namun tidak bergantung kepadanya." Caranya tidak lain adalah dengan menjalankan factor-faktor yang bisa mengantarkan dan membuahkan mahabbah kepada Alloh



(محبة الله).



Adapun sebab yang paling pokok adalah dengan memperbanyak dzikir kepada Alloh dan muroqobah kepada-Nya serta ingat terus kepada Dzat yang memberikan anugerah nikmat-Nya kepada kita. Apabila metode ini diistiqomahkan maka akan sangat mudah untuk membuahkan nilai mahabbah yang hakiki kepada Alloh.



Ketahuilah bahwa mahabbah kepada Alloh itu sudah menjadi fitroh yang terpendam pada diri hamba-hamba Alloh, akan tetapi fitroh ini terhijab dengan adanya nafsu/sahwat yang selalu mengarahkan kepada kejelekan, akan tetapi dengan melanggengkan dzikrulloh akan tersingkaplah Mahabbah Robbaniyah



(المحبة الربانية) .



Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah kalau kita sudah cinta kepada Alloh apakah kita tidak di perbolehkan cinta kepada yang lainnya seperti halnya orang tua mencintai anaknya, suami mencintai istrinya, seorang muslim cinta kepada saudaranya ? Jawabannya adalah sesungguhnya orang yang hatinya diliputi rasa cinta kepada Alloh, maka tidak akan mungkin mencintai selain-Nya, adapun mencintai selain Alloh harus kita dasari cinta karena Alloh



(الحب في لله),



sedangkan mencintai selain-Nya dengan tidak didasari karena Alloh adalah salah satu bentuk dari syirik khofi



(الحب مع الله). Cinta kepada selain Alloh yang didasari karena Alloh



(الحب في لله)



Merupakan buah dari tauhid. Orang yang hatinya di penuhi mahabbah kepada Alloh, ia tidak memandang kepada sesuatu kecuali sesuatu tersebut mampu menjadikannya selalu ingat kepada Alloh, tidak hanya mengambil kenikmatan saja, namun dia mampu berinteraksi dengan dunia yang disertai penuhnya rasa cinta kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala. Sesungguhnya mahabbah kepada Alloh bisa menjadikan orang tersebut tidak melihat sesuatu kecuali hanya menyaksikan sifat-sifat Alloh yang indah serta rahmat-Nya yang luas. Dan maqom (derajat) ini hanyalah bisa dirasakan oleh yang selalu istiqomah dalam dzikir dan muroqobah (mendekatkan diri) kepada Alloh, derajat ini juga bisa disebut :



WAHDATUS SYUHUD (وحدة الشهود) ,



Melihat apapun bisa mengantarkannya ingat kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala .



seperti penjelasan para sahabat Saiyidina abu bakar as shiddiq ra



ما رأيت شئا الا رأيت الله قبله



aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh sebelum melihatnya (sesuatu)



Saidinaa utsman bin 'affan ra





ما رأيت شئا الا رأيت الله بعده







aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh sesudah melihatnya (sesuatu)



Saiyidina Umar al faruqi ra







ما رأيت شئا الا رأيت الله معه







aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh besertaan dengan melihatnya (sesuatu)

Saiyidina 'ali karromallohu wajhah ra ..







ما رأيت شئا الا رأيت الله قيه





aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh meliputi dalamnya (sesuatu)



KETERANGAN SELANJUTNYA MONGGO SILAHKAN DI TERUSKAN SENDIRI-SENDIRI PADA GURU MASING'' &

KALO ADA YANG KURANG BERKENAN MONGGO MASUKANNYA ,,, INI HANYA SEBUAH ULASAN DARI AL-FAQIR ...SEMATA DAN MENUQIL DARI BEBARAPA KITAB KARYA SUFI'' TERDAHULU ,,,

JIKA DALAM PENGARTIAN TAFSIR BAHASA KURANG BERKENAN KIRANYA DI MAKLUM KARENA MASIH KURANGNYA DIRI INI BELAJAR DAN MOHON DI BENARKAN ,,, BAROKALLOH FIIKUM LILLAAHI AL-'ALAMIIN 

Sabtu, 07 Juli 2012

TEKA TEKI SALIK SUDAH ANDA TEMUKAN , PASTI ANDA AKAN MENGALAMI ANTARA PERCAYA DAN TIDAK , antara yaqin dan tidak yaqin

KEBENARAN MUTHLAQ BERADA DUA PERKARA SALAH BENAR ,BAIK BURUK : DI ANTARA YAQIN DAN TIDAK YAKIN, ANTARA IYA DAN TIDAK IYA. TETAPI KALAU SUDAH YAQIN APABILA DI SEBUT NAMA ASLI-NYA MAKA BERGETARLAH HATINYA ....



Hendaklah saalik melintasi alam (dan bukan TERJEBAK pada alam / al-kaun ) untuk menuju kepada Yang Maha Pencipta, sesungguhnya AL-ILAH adalah tujuan yang benar dan yang pertama dan terakhir ...YANG JELAS ,,,





dalam diri saalik pasti akan mempunyai pertanyaan di saat penentuan karena Keadaan salik yang tidak dapat melepaskan diri dari alam & tidak pula mau menempati kata syirik kepada Al-Ilah ,inilah adalah perumpamaan seekor unta yang berputar mengelilingi batu penggiling bertahun'' berputar tak tentu yang dia cari , Walaupun jauh sekali dalam berjalan, tapi akhirnya kembali ke tempat asalnya dia berawal (bait al-muqoddas) untu menuju bait al-ma'mur sampai pada bait al-makhrum ..., kalau lalai dengan DIRI & SEKELILING bukankah ini perbuatan yang sia -sia dan apa yang kalian pelajari semakin jauh dari jalanNya serta membuang waktu dalam keraguan ....



Oleh karena itu, keluarlah dari perbuatan yang sia-sia itu dan masuklah ke dalam HADAYAH AL-IMAN Yang Maha Pencipta. Bagaimanapun untuk memasuki wujud tersebut terdapat banyak halangan dan penjara dalam kedudukan yang perlu dilalui, sebelum sampai ke MAQOM BILA MAQOMI / BAHRUL-LAHUUTI ,,, KENALILAH penjaranya DIRI



1- Yang pertama membebaskan diri daripada penjara alam jasad:



Penjara alam jasad adalah hawa nafsu. Di dalam penjara ini tersedia banyak hidangan yang lezat-lezat, seperti kekuasaan, kemuliaan, puji-pujian, tamak, loba, dengki, khianat dan sebagainya. Jika mau bebas daripada penjara ini perlulah menjauhkan diri daripada perkara yang tidak baik itu, perkara-perkara itu menjadi penghalang



2- Penjara kedua adalah dunia :



Penjara ini mengandung berbagai keindahan dan keseronokan yang menjanjikan keabadian yang palsu kepada salik. Penjara ini menghidangkan berbagai jenis nikmat yang seronok dan menggairahkan. Dengan lain kata inilah yang dikatakan penjara syahwat. Jikalau salik lalai dan panjang angan-angan, maka nampaknya tidak ada kemungkinan salik itu dapat bebas daripada penjara ini.





3- Penjara ketiga adalah akhirat.



Nampaknya hidangan-hidangan yang disediakan dalam penjara ini lebih enak daripada penjara dunia, di sini hidangannya adalah pahala, syurga dan bidadari yang cantik lagi menggoda. Rantai yang membelenggu dalam penjara ini adalah kehendak dan keinginan diri sendiri. Menganggap diri sendirilah yang melakukan segala sesuatu sama ada baik atau buruk....Bagaimanapun, kendaraan yang dapat membebaskan salik daripada penjara ini adalah ilmu, yaitu salik tidak memandang kepada perbuatannya tetapi adalah anugerah daripada Alloh SWT.



4-Penjara keempat adalah alam malaikat.



Inilah penjara alam Wujud yang terakhir. Hidangan yang terdapat dalam penjara ini adalah mendapatkan keramatan ,keampuhan dan kemuliaan di sisi Mahluk. Rantai yang membelenggu salik dalam penjara alam malaikat ini adalah sisa-sisa kehendak diri sendiri dan kesadaran tentang diri sendiri, Yaitu segala yang dilakukan adalah atas daya diri sendiri bukan karunia dari Alloh SWT.Untuk keluar dari penjara ini perlulah menghapuskan segala kehendak, keinginan, cita-cita dan angan-angan dengan menyadari bahwa salik adalah kosong, yang ada hanyalah Alloh semata-mata ....



5- Penjara kelima adalah ilmu Alloh SWT.



Ilmu Alloh SWT bukanlah alam namun tidak keluar dari alam, sebagaimana empat penjara yang sebelumnya, yang mana penjara-penjara tersebut adalah alam ciptaan Penciptanya. Ilmu Alloh adalah sesuatu yang bersangkutan dengan hal-hal keILAHIYAHAan itu sendiri.Hidangan yang terdapat dalam penjara ilmu ini adalah rahasia-rahasia yang ghoib-ghaib tentang hukum-hukum Alloh SWT. Dalam hal ilmu Alloh ini, salik dapat melihat pentadbiran (pengaturan) Al-Ilah yang menggerakkan alam dan semua kejadian yang berlaku di dalamnya. Ilmu Alloh sangat luas dan tidak Ada persamaanNya.Salik yang asyik dengan ilmu Alloh akan terpenjara di dalamnya buat selama-lamanya.



6- Penjara keenam adalah makrifatulloh.



Ini adalah penjara yang paling kuat dan sangat sulit untuk di lepas maka hati''lah,

ilmu Alloh dan makrifatulloh bukanlah alam, tetapi HAQ yang berkaitan dengan hal-hal keILAHIYAHAanNya sendiri, hidangan yang terdapat di sini adalah hakikat-hakikat ALAM SEMESTA akan tampak nyata jauh dekat sama, hal-hal yang rahasia-rahasia berkaitan keILAHIYAAan itu janganlah di sampaikan ....





SELAMAT MENGKAJI BIMBANG dalam CAHAYA PENENTUAN ........

AL-MINNATUL MAULAH .... SALAM KOPI LUWAK ,,, MAWOOON ...........

Jumat, 06 Juli 2012

MENNGKAJI MAKNA TERSEMBUNYI PADA LAFADZ ALLOH


Carilah oleh mu Wasilah yang bisa menenteramkan hati kamu,
 Ingatlah akan Awal & Akhir mu,
 Duduklah dengan Nabi mu disisi Al-Ilahmu dengan Tauhid MUTAJALI Kullih
 memperbanyakkan sholawat atas NUR ahmad karena sekalian  alam adalah  Untuknya
yang duduk dengan nya akan mendapan petunjuk jalan terang.
 Lihatlah akhir  pada para Sahabat nya semua,

 Kemudian kerahkan Aqal mu agar berlaku jujur pada pengertianNya,
 Pastikan hati mu ikhlas di dalam kehendakNya dan ketentuanNya
Bagaimana aku bisa mempersiapkan Al-Akhiroh ku Yaa washilata al-ruh

Kembalikanlah jiwa mu pada Penciptanya dengan istighfar,
karena tatkala itu Dia kan mendekap mu dengan penuh kasih dan sayang,
 Nafikan keberadaan Ad-Dunyamu karena Al-Dunya bukanlah sebab kamu diciptakan,

 Ad-Dunya itu tidak lebih dari satu sandiwara yang penuh kepalsuan belaka…
 tetapi sempurna penciptaannya karena al-dunya menepati hukum yang telah ditentukanNya
dan kesempurnaan sandiwaraNya telah menjebakmu sehingga dirimu lalai jalan kembali merdeka,
 Luruskan hatimu dalam Niat al-ubudiyah serta keluar dari sifat  al-basyariyah  yang tak Nyata
 karena di situ lah kamu akan menemukan Al-Akhiroh mu (Alloh) .....

Bukankah kamu sudah mengakui bahwasanya seluruh alam dan semua yang ada pada diriku dirimu
 itu adalah pinjaman semata-mata dari dzat Yang Maha Esa kenapa untuk melepas al-basyariyah sebagai penebus IMAN dirku dan dirimu berat ,,,, apakah ini ajaran jalan yang lurus yang cahayaNya mampu menembus tanpa melalui pintu dan meliputi seluruh ruang dan waktu ....?

 Apakah  kita masih merasa memiliki hati dan aqal  kita ?

 Apakah kita yang merasa menciptakan penglihatan dan pendengaran kita ?

 Apakah kita  yang merasa memiliki kekuatan kedua-dua tangan dan kaki kita ?

 Jika benar kita lah pemiliknya, mengapa kita semua  menjadi buta dan tuli  ?

Mengapa kita menjadi lemah setelah diri kita  itu dimakan lapuknya  usia ?

Hanyalah washilah keIMANan pada SAIYIDINA AHMAD ,,, kita menempati keABADIan

Dalam keBAQO’anNya ,,, ??? marilah cermati dalam AQAL yang selalu bersandar dalam ILMUNYA ...
....................................................................................................................................................



Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil dari pelajaran HIDUP apakah kita selalu sibuk mengurus urusan perut sehingga gak ada waktu kita untuk mengkaji hakikat alloh

Marilah kita bertanya  mengapa begitu banyak nama Alloh di ucapkan dalam al-qur’an & al-furqon ,  (bagi) Dzat yang maha Esa itu apa hikmahnya  bagi kita …?

Alloh, Dzat yang Maha Esa, berpesan:

“ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaKu “

Maksudnya : Alloh itu namaKu dan Dzatku,?? Antara Nama,af’al ,sifat dan dzatKu tidak akan pernah berpisah , Antara Nama,af’al ,sifat dan dzatKu itu,, ia  satu (esa) dan tidak ada suatu apapun disisiKu.

Alloh Swt telah menurunkan 100 kitab kepada para nabi-nabinya sebagai petunjuk untuk seluruh umatNya, kemudian ditambah empat  kitab lagi  untuk para rosul terpilih.

Sehingga jumlah  keseluruhan kitab yang telah diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya terhimpun di dalam Al-Qur’annul karim, dan rahasia Al-Qurannul karim itu pun rahasianya terletak pada kalimah “ALLOH”. 

Begitu pula dengan kalimah Laa Ilaha Ilalloh, jika ditulis dalam bahasa arab ada dua belas  huruf, dan jika di kurangi  delapan  huruf pada awal kalimah Laa Ilaha Ilalloh, maka akan tertinggal  empat huruf saja, yaitu Alloh.

               
          INSAN KAMIL      


لا          اله          الا          الله  


SYARI’AT                    THORIQOT                                  HAQIQAT                     MA’RIFAT

                         


4 dari ALLOH  :

KHAYUN



  
  ا           ل           ل         ه







AF’AL                        ASMA                             SIFAT                             DZAT 





4 dari MUHAMMAD :

‘ALIIMUN

           ح           م           د م




SYUHUD                    NUR                              ‘ILMU                    WUJUD



4 DARI ADAM & HAWA :

                                                                        
اَ دَ مٌ                     حوآء

QODIRON

 4-MANIKEM            3-WADI                                   2- MADI                1- MANI

   


 MANUNGSO





Dan sebagai washilahNya tersimpan dalam huruf wawu :
              
MURIDUN 
    
 قهار      كمال       جلال     جمال





 1-BUMI                    2-BANYU                             3- ANGIN                      4- GENI

       


JISIM




1-NAFAS          2- TANAFFAS            3-ANFAS           4-NUFUS




1-QOLAM                   2- AQAL         3- NUR                     4-  RUH



Makna  kalimah ALLOH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun di kurangai  satu persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung makna dan arti yang mendalam, dan mengandung rahasia penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah di ‘ADA’kan oleh Alloh Swt dalam bentuk yang paling sempurna.

ALLOH jika di bahasakan Arabkan maka Ia akan berhuruf dasar Alif, Lam diawal, Lam diakhir dan Ha. Seandainya kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka gugurkanlah satu persatu, atau huruf demi hurufnya.

1  -    jika di kurangi  huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ), maka akan tersisa tiga huruf saja dan bunyinya tidak Alloh lagi, tetapi akan berbunyi Lillah, artinya bagi Alloh, dari Alloh, kepada Allohlah kembalinya segala makhluk.  

2 -  jika di kurangi  huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ), maka akan tersisa dua  huruf saja dan bunyinya tidak lillah lagi, tetapi akan berbunyi Lahu (له) bermakna untuk / bagi  yang haq . Lahu Mafissamawati wal Ardli, artinya Bagi Alloh segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi....

3 -  jika di kurangi  huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل), maka akan tersisa satu huruf saja dan bunyinya tidak lahu lagi, tetapi Hu, Huwal haiyul qoiyuum, artinya dzat Alloh yang hidup dan berdiri sendirinya.

Kalimah HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya dzat,
Lafadz HU ini lebih sering di sebut dzomir  ... ini yang memperkaya kaidah makna makna yang di sembunyikan di balik marji’Nya (tempat kembali)
membahas tentang dzomir dzomir yang ada dalam al qur’an.

                 Dhomir mempunyai kata yang digantikan yang disebut isim zhohir (yang jelas) marji’ (tempat kembali) nya. Secara garis besar damir dibagi menjadi tiga antara lain:
1.      Orang pertama, menggunakan dhamir mutakallim.
2.      Orang kedua, menggunakan dhamir mukhottob.
3.      Orang ketiga, menggunakan dhamir ghoib.

Marji’ (tempat kembali) untuk dhomir mutakallim dan mukhottob sudah jelas diketahui maksudnya melalui keadaan yang melingkupinya. Sedangkan dhomir ghoib memerlukan ketentuan tersendiri untuk menelaah secara terperinci yang biasa disebut sebelumnya. Syech Ibnu malik dalam kitabnya at tashil mengatakan: “kaidah menetapkan, marji’ (tempat kembali) bagi dhomir goaib harus didahulukan. Marji’ adalah lafadz yang terdekat dengannya kecuali bila ada dalil yang menunjukkan lain”.

a.      Marji`

Dalam kaidah dhomir, dikenal istilah marji’ yakni tempat kembalinya  dhomir yang  di gunakan untuk menggantikan kata kata sebelumnya maupun sesudahnya. Ada beberapa tempat disebutnya marji’  dhomir dalam Al Qur’an antara lain:

1)      Kadang marji’ dhomir disebutkan sesudah dhomir.

فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى

Maka Musa merasa takut dalam hatinya. (QS. Thaha:67)

Marji’ dhomir yakni lafadz musa disebutkan sesudah dhomir (kata gantinya) yakni “hi” pada lafadz “nafsihi”.

2)      Marji’ dari dhomir terkadang tidak dijelaskan secara jelas, tapi difahami dari konteks kalimat.

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ ۝ وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

*  Semua yang ada di bumi itu akan binasa. *  Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.(QS. Al-Rohman:26-27)

Dalam contoh ayat diatas marji’ dari dhomir haa pada lafadz ‘alaihaa tidak di sebutkan dengan jelas, tetapi bisa kita melihat dari konteks ayat tersebut. Maksud lafadz عَلَيْهَا adalah على الارض, jadi dhomir haa marji’nya lafadz  ardhi.

3)      Marji’ terkadang kembali pada makna bukan pada lafadz

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَاجًا وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلَّا فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

Dan Alloh menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari air mani, Kemudian dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Alloh adalah mudah. (QS. Fathir: 11)

Dhomir haa dalam ayat tersebut tidak kembali kepada muammar sebelumnya, tetapi pada kata muammar yang lain.

4)      Kadang menggunakan dhomir jama’ padahal dhomirnya mutsanna (dua)

وَدَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ إِذْ يَحْكُمَانِ فِي الْحَرْثِ إِذْ نَفَشَتْ فِيهِ غَنَمُ الْقَوْمِ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شَاهِدِينَ
Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan Keputusan mengenai tanaman, Karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. dan adalah kami menyaksikan Keputusan yang diberikan oleh mereka itu, (QS. Al-Anbiya`: 78)

                Dari ayat di atas, dapat dilihat bahwa Marji’ dhomir hum pada ayat tersebut kembali kepada daud dan sulaiman, menggunakan dhomir jama’ (hum) tapi marji’nya mutsanna (daud dan sulaiman)
Kaidah umum dalam hal ini tetaplah berlaku yakni marji’ suatu dhamir biasanya terletak sebelum dhomir tersebut. Contohnya dalam surat hud ayat 42:

وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ

  Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir."
Marji’ dhomir hu pada lafadz ibnahu dalam ayat diatas sudah jelas yaitu nuh yang terletak sebelumnya.

Dhomir nya juga bisa menempati lafadz untuk menunjukkan tempat kembali ... misalnya :

Qul Huwalloohu Ahad., artinya dzat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Alloh. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya dzat.

Bagi sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLOH, ke bawah tiada berbatas dan ke atas tiada terhingga.

Perhatikan beberapa pengurangan-pengurangan di bawah ini:

Ketahui pula,,  jika pada kalimah ALLO H itu kita kurangi  Lam (ل ) pertama dan Lam (ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (di pangkal dan di akhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).

Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas ke atas atau ke bawah tetapi hanya dibaca dengan titik.

Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri  dua  huruf, artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA’ (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari Alloh tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada kesudahannya, akan tetapi kalau sudah sampai lafadz dzikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan. (Silahkan bertanya kepada ahlinya).

Selanjutnya dikurangi Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan dikurangi  huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa  dua  buah huruf di tengahnya, yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafi). Qaidah para sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada), jika LAM ALIF itu di sebut huruf nafi (pentiadaan) maka membutuhkan huruf  ILLA (kecuali) yang berarti huruf penetapan karena setiap Nafi mengandung Itsbat, Itsbat mengandung Nafi tidak bisa terpisahkan Nafi dan Itsbat itu....

Selanjutnya jika di kurangi huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf Alif dan huruf Lam yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam maka di sebut AL-TA’RIF  (pengertian muthlaq) dan kedua huruf itu menunjukkan Dzat Alloh, maksudnya Makrifat  yang sesungguhnya dalam pengertian  yang mendalam, bahwa kalimah Alloh bukan NAKIRoH, kalimah Alloh adalah Makrifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang pertama pada awal kalimah ALLOH . kemudian jika di kurangi  tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).

Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan, maka akan berbunyi : A.I.U .A dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada dzat Alloh, begitu pula dengan bunyi I dan U, jika dipahami Ada dzat Alloh dan jika semua bunyi itu (A.I.U.A) Jika di ucapkan Adalah wujud pengakuan alam berarti segala bunyi/suara di dalam alam, baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasut,malakut & jabarut yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada dzat Alloh. A.I.U.A  : AKU Iki IMAN , IMAN iku URIP ,URIP iku ALLOH, yang menjadi dasar musyahadah para sufi semuanya ....

Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu berbunyi ALLOH, nama dari dzat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada dua puluh delapan  huruf dan 2 huruf yang tersembunyi ...

Dengan demikian  jika kita melihat huruf Alif maka  kita telah melihat dua puluh lapan  huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.
Syuhudul Wahdah Fil Katsrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.
Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu, 
maka yang ada hanya satu saja,  yaitu satu dzat dan dari dzat itulah datangnya Alam beserta isinya.

Dari ayat- ayat akan tersusun al-furqon di kumpulkan  ke dalam Surotul Fatekhah, dan Surotul Fatekhah itu diringkas  pada lafad  Bismallah, dan lafadz Bismallah itu pun diringkas pada huruf BA’, dan huruf BA di ringkas pada titiknya (Nukthoh). Jika kita lihat dengan teliti maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal titik satu dan terlihat satu padahal titik itu banyak dengan berbeda’’ bentuk untuk tersusun sebuah kalimat yang berfaedah ...

WALLOOHU A’LAM ‘ALA QOULINAA .... BIJAAHI NABIYYINAL MUKHTAR ..AHMAD BILAA MIIM ....
BAROKALLOH FIIKUM ... YAA ROBBAL ‘AALAMIIN ...................

Kamis, 05 Juli 2012

ALAM MULKI / DIRI YANG TERLUPAKAN

Dalam tubuh setiap manusia itu terdapat istana-istana ALLOH (ALAM MULKI / istana). Kita harus memahami keberadaan istana-istana tersebut agar kita menjadi manungso sejati (manusia yang sejati). Dimana sajakah istana-istana dari ALLOH yang terdapat dalam tubuh kita? 



Istana dari ALLOH itu ada di tiga tempat dalam tubuh kita.

Ketiga tempat tersebut adalah:





1. Pertama di Baitul Makmur



Penjelasannya adalah sebagai berikut: AKU mengatur singgasana dalam Baitul Makmur. Itulah tempat kesenangan-KU. Tempatnya ada di kepala anak Adam. Dalam kepala anak Adam terdapat dimak yaitu otak. Diantara dimak/otak itu terdapat manik. Di dalam manik itu terdapat premana atau pranawa. Di dalam pranawa terdapat sukma. Dalam sukma ada rahsa. Dalam rahsa ada AKU. Tidak ada ALLOH, selain AKU.





2. Kedua di Baitul Muharram



Penjelasannya adalah sebagai berikut: AKU menata singgasana dalam Baitul Muharram. Itulah tempat Kesukaan-KU. Tempatnya ada di dada anak Adam. Dalam dada itu ada hati, yang berada diantara hati itu ada jantung. Dalam jantung ada budi. Dalam Budi ada jinem. Dalam Jinem ada sukma. Dalam sukma ada Rahsa. Dalam Rahsa ada AKU. Tidak ada ALLOH, selain AKU.





3. Ketiga di Baitul Muqoddas (rahim / thuruq)



 Penjelasannya adalah sebagai berikut: AKU mengatur singgasana dalam Baitul Muqoddas. Itulah tempat yang AKU sucikan dan berada pada kemaluan Anak Adam. Dalam kemaluan laki-laki itu ada pelir. Dalam pelir ada nutfah yakni mani, dalam mani ada madi . Dalam madi ada jalal & jamalKu dan di lubang turuq (rahim) ada wadi dan di dalam wadi ada manikem. Dalam manikem terdapat rahsa (kesah) dan didalam kesah ada kamal dan qohharKu . Dalam rahsa itu ada AKU. Tidak ada ALLOH, selain AKU. 



Dengan memahami keberadaan istana-istana itu, setidaknya kita bisa lebih meningkatkan tapa brata dan lelaku guna bisa lebih mendekatkan diri pada ALLOH.

Makhluk semua adalah dinding, dan kamu adalah dinding Alloh Yang Maha Nyata tidak terhalang darimu, DIA terhalang darimu olehmu sendiri, dan kamu terhalang dengan dirimu sendiri, dan kamu terhalang darimu dengan-NYA, maka pisahkanlah dirimu darimu, maka kamu akan menyaksikan-NYA

***Ketika hawa-nafsu dan Dirimu telah TIDUR SELAMANYA (hilang), maka akan terbuka bagimu dari pintu hakikat, kemudian sirna kehendakmu, lalu terbuka bagimu dari (sifat) wahdaniyyah (ketunggalan), maka tampak nyata sesungguhnya DIA itu adalah DIA, bukan dirimu***

***Ketika kamu masuki amal maka dirimu untukmu, dan ketika kamu masuki cinta maka dirimu untuk-NYA***


**HAKIKAT ILMU ADALAH SEGALA PENGETAHUAN YANG MEMBUATMU SEMAKIN DEKAT DENGAN ALLOH SWT, BUKAN PENGETAHUAN YANG MEMBUATMU SOMBONG DAN MERASA BISA**

Jika kamu mendekati-NYA dengan diri-NYA maka DIA akan mendekati dirimu. Dan jika kamu mendekatinya dengan dirimu maka DIA akan menjauh darimu
berhati-hatilah kalo menggenggam m

DALAM ISLAM SEORANG MUSLIM ITU MEMPUNYAI QIBLAT MASING'' SEDANG QIBLAT SEORANG MU'MIN HAQ DALAM SEMBAHYANG (munajah billah) itu


1) Qiblat tubuh

2) Qiblat hati

3) Qiblat nyawa



1) Adapun qiblat tubuh itu atau qiblat dada (shodrun) itu adalah hakikat ka'bah



دون الكعبة في المكة



maka semua orang yang sembahyang hendaknya mengadapkan qiblat ini.

Jikalau tidak qiblat ini maka tidaklah SAH sembahyangNya karena telah keluar dari arah'' UBUDIYAH RUBUBIYATI AL-WAHDAH karena di dalam dada itu adalah qiblatul MU'MIN



قال النبي صلي الله عليه وسلم واعلموا ان الصلاة يتوجه لاجل القبلة اي من صلي بغير القبلة لم تصح صلاته لأن الصلاة يتوجه للقبلة والقلب يتوجه للقبلة دون القبلة في الكعبة اي الكعبة في المكة لأنهما حجر من صنع ابراهيم



Sabda rosululloh SAW:

Katahuilah sesungguhnya sholat itu menghadap qiblat ,barang siapa yang solat tanpa menghadap qiblat maka sholatnya seseorang itu hukumnya batal (tidak sah) ,karena sesungguhnya sholat itu menghadap kearah qiblat dan hati menghadap alloh bukan arah qiblatnya ka’bah (ka’bah yang dimekah) artinya ka’bah & mekah itu letak batu perjanjiannya nabi ibrahim as



ومن صلي مستقبل القبلة الكعبة في المكة بطلت صلاته حق عند الله لاءخراج عبودية الربو بية من اجل القبلة



Barang siapa yang sholat menghadap qiblat (ka’bah & mekah) maka batallah sholat nya orang itu secara yaqin menurut alloh ,karena sholatnya seseorang itu telah keluar dari penyembahan LILLAH WABILLAH karena telah keluar dari arah qiblatnya alloh.



وقبلة الطريقة مناجة علي المعبود وقبلة المعرفة في القلب كما قال الشيخ ابو يزيد البشطمي رضي الله عنه نفسه الصلاة نية دون الوهم والحيال دون العقل بل هو جواهر الاولي يؤتي من الدنيا الي دار الاخرة



Adapun qiblatnya ahli thoriqoh itu munajah dengan alloh .

Adapun qiblatnya orang ma’rifat itu didalam hati seperti penjelasannya syeich abu yazid al busthomi ra tubuhnya sholat itu niat bukan angan-angan cipta juga bukan aqal akan tetapi niat itu buah (hidayah) pertama yang diberikan dari dunia sampai akhirat





وقال النبي صلي الله عليه وسلم يصلي في الكعبة ولم يستقبل الكعبة ولاخراج عبوديته من اجل الكعبة الا قبلة الوحدة الله بانحصار جميع الاعضاء في حضرة مولاه



Sabda rosullulloh SAW:

Aku sholat didalam ka’bah dan tidak menghadap ka’bah,karena keluarnya sholatku karena menghadap ka’bah dan qiblatku hanya pada keESAan allah dengan berserah diri sepenuhnya kepada ILAHQ



.Maka hendaklah dadanya,segalanya anggotanya,urat,daging,darah,tulang semua segala anggotanya sebab difardhukan oleh Alloh Taala segala orang islam mengadapkan dia maka sah sembahyangnya.



2) Qiblat Hati: Adapun qiblat hati itu kepada Al-Ilah Ka'abah Alloh

kita hendakNya beriitiqad Alloh Ta'ala tidak dikanan,tidak dikiri,tidak dihadapan,tidak

dibelakang,tidak diatas,tidak dibawah bahkan tidak ditentukan pada suatu tempat karena DIA meliputi alam selian ( Ahadun Wa Shomadan )



seperti firman Alloh

( والله محيط عن العالمين )



artinya- Alloh meliputi pada seluruh alam.



Firman Alloh



( وهو معكم انما كنتم )



artinya- Alloh menyertai kita semua dimanapun MAHLUK berada

,jikalau demikian itu nyata (MUTAJALIYAH) bahwa Alloh itu tidak ditentukan akan tempat / bersandar / duduk di kursy & arsy inilah yang dikehendaki dengan Qiblat hati MU'MIN ...



3) Qiblat nyawa: Adapun Qiblat nyawa itu pula sentiasa ia tidak berpisah dengan AL-ILAH baik dalam prasangka & kenyataan karena semua itu anugerah oleh Al-Ilah yang di ikat dengan 7 sifat hayat mengantarkan kepada kita semua selembar nyawa kita maka hiduplah kita dalam selubung haiyulloh

dengan yang hidup maka dihantar pula ilmu kepada TAJALLI pada NUR AHMAD LIAJLI ROBBIH ,,, LAA YA'LAMU HUA ILLA HUA ,,,



وقبلة الحقيقة الله هوالذي ليس متوجها لان عبادته راجع الي كنهية اي في عبوديته ولم يسجد لان نفسه كدران البحر اي كمن غرق في بحر اللهوت



Adapun qiblatnya orang haqiqat itu kepada allah karena alloh itu dzat yg tidak bertempat dan arah ,karena ibadahnya orang haqiqat itu semuanya kembali pada adanya dzat yang artinya di dalam ibadahnya orang haqiqat itu tidak ada sujud ,karena tubuhnya orang haqiqat itu di umpamakan garamnya samudra artinya ibadahnya seperti orang yang tenggelam di samudra yang tiada bertepi



Sesunggguhnya Hati kita melihat maka mengertilah kita dengan yang awal & akhir pengetahuan,maka anugrahkan pula Qudrot kepada

anggota kita maka kuasalah kita dengan kuasanya



والله علي كل شئ قدير



,kemudian di anugrahkan pula IrodahNya kepada keinginan (budi & nafsu) maka kita bisa merasakan kehendakNya wujud keinginan kita dibawah kehendakNya.



selanjutnya di anugrahkan pula Sama' kepada telinga kita maka mendengarlah kita dengan pendengaranNya





ان الله علي كل شئ عليما





,Kemudian di anugrahkan pula Bashiroh kepada mata kita maka melihatlah kita dengan penglihatanNya





والله علي كل شئ بصيرا



kemudian Dianugrahkan pula Kalam kepada kita maka berkata-katalah kita

dengan SabdaNya

وكلم الله موسي تكليما



لايتكلمون الا من اذن له الرحمن وقال صوابا



....

kemudian di talqin bai'atlah kita dengan talqin musyahadah pada i'tikad kita dengan sabdaNya



ألست بربكم قالوا بلى شهدنا



"Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (QS.AL-ARAF 172)



inilah Alloh Ta'ala.Apabila engkau ketahui hal yang demikian maka hendaklah

engkau ketahui fana'kanlah dirimu itu segala perbuatanmu itu diliputi Af’al Alloh

semata-mata alloh sendiri



والله خلقكم وما تعملون



maka hapuslah,karamlah,lenyaplah sifat itu didalam sifat

Alloh.dan hanya sifat Alloh semata uang ada tidak sedikitpun sifat Insan, kemudian sirnakanlah dzat sifat,af'al dan asmamu semata'' haq muthlaq bil ithlaq milik alloh.



di dalam sholatmu adalah ikhromNya

di dalam fathikhahmu adalah munajahNya

di dalam Ruku'mu adalah IbdaLNya

di dalam Sujudmu adalah Mi'rojNya

di dalam tasyahudmu adalah MinnahNya

Dalam kesempurnaanNya semata ...





Ketahuilah olehmu bahwasanya jalan kepada Allah Taala itu 4 jalan



1) Jalan Syariat

2) Jalan Thoriqot

3) Jalan Ma'rifat

4) Jalan Hakikat



Adapun syariat itu adalah ucapan para nabi & rosul

Thoriqot itu perbuatan para Nabi & rosul

Ma'rifat itu pengertian rahasiaNya.

Hakikat itu kenyataanNya SEMATA



Adapun istana syariat itu lidah,

Istana tarikat itu hati,

Istana Ma'rifat itu adab para Nabi & rosul

Istana Hakikat itu RUH yang Meliputi pada seluruh alam inilah di namakan 4jalan selamat (ISLAM KAFFAH) Maka hendaknya kita mengerti dan kenal dengan hati kita masing-masing .

Dimulai dari syari'at itu kerja tubuh,thoriqat itu kerja aqal,ma'rifat itu kerjanya hati fu'ad hakikat itu kerja hati sanubari (lubbun)



SALAM SORE SEMUANYA ,,,,,,, MENGAWALI SORE YANG PENUH BERKAH AMIIN ... BAGI YANG KURANG TRIMA DENGAN INI BIKIN CARA SENDIRI & CARI GURU SENDIRI AJA YAA ,,, BUKA LAGI QUR'ANNYA ... DAN HADITS KITAB-NYA yang MEMUJA KA'BAH DI MEKKAH YA MONGGO ,,,

PENGERTIAN TAJALI ASMA',AFA'L & SIFAT SERTA DZAT

TAJALLI ASMA' :



Mengerti dan memahami NAMA'' ALLOH yang 99 serta nama'' alloh yang meliputi sekalian alam beserta isinya ....



TAJALLI AF'AL :

Mengerti bahwasanya HANYA dengan gerak alloh semua mahluk bisa bergerak dan beraktifitas ...



والله خلقكم وما تعملون



sesungguhnya alloh yang mengADAkan kita semua (alam semesta) dengan apa yang kita lakukan



dan menjadi rujukan RUKUN IMAN TENTANG IMAN DENGAN QODO' DAN QODAR yang pengertianNya bahwasanya perkara yang ADA baik dan buruk semuanya telah di tentukan oleh alloh sejak zaman azali ... namun manusia yang berakal di ajarkan untuk selalu belajar dan belajar ... dari mulai lahir sampai ke liang lahat ....



TAJALLI SIFAT : Mengerti tentang pemahaman SIFAT'' ALLOH yang WAJIB WUJUDNYA yang secara tertulis di ajarkan ada 20 sifat wajib dan 20 sifat mustahil selain sifat'' yang tersembunyi yang selalu meliputi seluruh alam semesta :



Sifat Alloh yang Wajib bagi Alloh.



1.Wajib………………………… WUJUUD = Ada.

Disebut = Sifat Nafsiyah (Tentang Dzat Alloh).

Mengapa Allah bersifat WUJUUD?.



Karena Alloh bersifat =



2.Wajib………………………… QIDAM = Dahulu.

3.Wajib………………………….BAQOO = Kekal.

4.Wajib……Mukhoolafatu lil hawadits(i)= Unik / tidak menyerupai mahluknya.

5.Wajib………QIYAAMUHU BI NAFSIH(I)……… ……………………..= Berdiri dengan sendirinya.

6.Wajib…………………….WAHDANIYAh = Esa.

Disebut = Sifat Salbiyah (Diluar Pemikiran Manusia).



Mengapa Alloh bersifat 1, 2, 3, 4, 5 & 6 ?.

Karena Alloh bersifat=



7.Wajib…………………………QUDRAT = maha Kuasa.

8.Wajib………………………….IRADAT = maha berkehendak

9.Wajib……………………………..ILMU = maha tahu .

10.Wajib…………………………HAYAA = maha Hidup.

11.Wajib…………………………SAMA’ = maha Dengar.

12.Wajib…………………………BASHOR = maha meLihat.

13.Wajib……………………….KALAAM = maha berBicara.

Disebut = Sifat Ma’ani. (Didalam Pemikiran Manusia).

(Tetapi, TIDAK bisa dimaknakan / artikan dengan kata'').



Mengapa Alloh bersifat 7, 8, 9, 10, 11, 12 & 13 ?.

Karena Alloh juga bersifat ma'nawiyah =



14.Wajib…………………QOODIRUN = Penguasa.

15.Wajib…………………..MURIIDUN = Penentu.

16.Wajib………..’AALIMUN = Pemilik&Awal Tahu.

17.Wajib…………HAYYUN = Pemilik&Awal Hidup.

18.Wajib………SAMII’UN = Pemilik&Awal Dengar.

19.Wajib………BASHIIRUN = Pemilik&Awal Lihat.

20.Wajib..MUTAKALLIMUN = Pemilik&Awal Bicara.

Disebut = Sifat Ma’nawiyah. (Didalam Pemikiran Manusia).

(dan bisa dimaknakan).

Sifat Alloh yang Mustahil bagi Alloh =

1.Mustahil Tidak Ada (Mustahil Tidak Wujud).

(Sifat Nafsiah = Tentang Dzat Alloh).



2.Mustahil Tidak dahulu (Mustahil Didahului Tiada).

3.Mustahil Tidak Kekal (Mustahil Binasa).

4.Mustahil Tidak Unik / tidak sama dengan mahluknya (Mustahil Sama dg Baru).

5.Mustahil di-berdiri-kan.

6.Mustahil berbilang-bilang. (Sifat Salbiyah = Diluar Pemikiran Manusia).

7.Mustahil Tidak Kuasa.

8.Mustahil Tidak Tentu.

9.Mustahil Tidak Tahu.

10.Mustahil Tidak Hidup.

11.Mustahil Tidak Dengar.

12.Mustahil Tidak Lihat.

13.Mustahil Tidak Bicara.

(Sifat Ma’ani = Dalam Pemikiran Manusia, tetapi tidak bisa dimaknakan).

14.Mustahil Bukan Yang Kuasa.

15.Mustahil Bukan Yang Tentu.

16.Mustahil Bukan Yang Tahu.

17.Mustahil Bukan Yang Hidup.

18.Mustahil Bukan Yang Dengar.

19.Mustahil Bukan Yang Lihat.

20.Mustahil bukan Yang Bicara. (Sifat Ma’nawiyah = Dalam Pemikiran Manusia, dan bisa dimaknakan).Sifat Alloh yang Ja’iz bagi Alloh = Tidak ada yang memerintah Tidak ada yang melarang.Jadi kalau ditotal = 20 Sifat Wajib + 20 Sifat Mustahil



1 Sifat Ja’iz Sub-totalnya = 41 AQO’IDUL IMAN.Wajib I’tikad bagi manusia bahwa =



1.Mustahil bagi Alloh berkewajiban untuk membuat alam seluruhnya. ………………………………………….. ………………

2.Wajib bagi Alloh tidak mengambil manfaat untuk diri-Nya, atas perbuatan-Nya, dan atas hukum-Nya.

3.Mustahil bagi Alloh mengambil manfaat untuk diri-Nya, atas perbuatan-Nya, dan atas hukum-Nya. ………………………………………….. ……………..

4.Wajib bagi makhluk tidak memberi bekas (atsarun) ……….. dengan kekuatan makhluk sendiri.

5.Mustahil bagi makhluk memberi bekas…………… dengan kekuatan makhluk sendiri. ………………………………………….. ………………

6.Wajib bagi makhluk; merupakan sesuatu yang dahulunya tidak ada.

7.Mustahil bagi makhluk merupakan sesuatu yang dahulunya sudah ada. ………………………………………….. ………………

8.Wajib bagi makhluk tidak memberi bekas……….. dengan tabi’at makhluk sendiri.

9.Mustahil bagi makhluk; memberi bekas……………

dengan tabi’at makhluk sendiri.Jadi,…………

41 Aqo’idul Iman ditambah 9 Wajib I’tikad Bagi Manusia



Totalnya = 50 AQO’IDUL IMANMasuk kedalam LAA ILAAHA ILLALLOOHU & LAFADZ ALLOHU AKBAR ,,,



PENGERTIAN tentang



“Al-Azzaliyyah pada hakikatnya hanyalah al-Abadiyyah (Keabadian), di mana antara keduanya tidak ada pembatas apa pun. Sebagaimana Awwaliyyah (awal) adalah juga Akhiriyyah (akhir) dan akhir adalah juga awal.



Demikian pula lahir dan batin, hanya saja suatu saat Dia menghilangkan Anda dan suatu saat menghadirkan Anda dengan tujuan untuk memperbarui kelezatan dan melihat penghambaan (’ubudiyyah). Sebab orang yang mengetahui-Nya melalui penciptaan makhluk-Nya, ia tidak akan mengetahui-Nya secara langsung. Sebab penciptaan makhluk-Nya berada dalam makna firman-Nya, ‘Kun’ (wujudlah). Sementara mengetahui secara langsung adalah menampakkan kehormatan, dan sama sekali tidak ada kerendahan.”



al-faqir jelaskan Makna dan ucapan an-Nurii, “mengetahui-Nya secara langsung,” ialah langsung dengan yakin dan kesaksian hati nurani akan hakikat-hakikat keimanan tentang hal-hal yang ghaib.



melanjutkan penjelasannya pengertian ANNURI : Makna dari apa yang diisyaratkan tersebut – hanya Alloh Yang Maha tahu bahwa menentukan dengan waktu dan perubahan itu tidak layak bagi Alloh swt.

Maka ketentuan alloh terhadap apa yang telah terjadi sama seperti apa yang bakal terjadi karena janji alloh itu takkan pernah di INGKARI . Pada apa yang telah Dia firmankan sama seperti pada apa yang bakal Dia firmankan.



Sesuatu yang dekat menurut Dia sama seperti yang jauh, begitu sebaliknya, sesuatu yang jauh sama seperti yang dekat. Sedangkan perbedaan hanya akan terjadi bagi makhluk dari sudut penciptaan dan corak dalam masalah dekat dan jauh, benci dan senang (ridho), yang semua itu adalah sifat makhluk, dan bukan salah satu dari Sifat-sifat al-Haq swt. dan hanya Alloh Yang Maha tahu-.



INILAH PUJI QADIM BAGI QADIM

Ma'rifat dan kedekatan Alloh dengan hambanya:

Alloh umpama Kapas

Roh umpama benang

Hamba Umpama Kain



Jadi Terhijabnya hamba dengan alloh seperti

kain tidak mengenal kapas seperti benang tidak mengenal kapas.

pertanyaan apakah ada tempatnya kapas tidak di dalam kain tidak juga diluar kain tidak juga di kanan juga tidak dikiri tidak juga diatas tidak juga dibawah kain tetapi mesra mulai titik BI KAANA FA YAKUUNU KULLU 'AALAMI FII AZALINYA ..sebenar2nya kain adalah melulu kapas.. kain dan benang hanya nama saja... serupa tidak sebanding....



dan disaat mana kita .. menyaksikan alloh disaat didalam kandungan.dan dcisaat ma'rifat dan disaat mau berpulang kerohmatulloh. jelaslah kalau kita tdk mengenal alloh jelaslah dia tidak hadir juga tidak disaat sakarotul maut ? ILLA MAA SYAA ALLOH



Sesuatu tidak di kenal akan mustahil bisa dingat... baik di dunia maupun di akhirat atau di sembah atau penyaksian.. berarti hanya IMAN dalam Sangkaan belakaa tau hayal sedangkan alloh sifatnya adalah HAKIKAT NUR MUHAMMAD sedangkan ADAM asma & af'alNya tidak sekutu bagi asma' af'al sifat serta dzatnya .....



PENYAKSIAN :



SYARI'AT : HAMBA PADA HAMBA



THORIQOH : MAHLUK PADA ALLOH



MA'RIFAT : ALLOH PADA MAHLUK



HAKIKAT : HUA BI HUA ...



WALLOOHU A'LAM WAYARKHAM BISYARRIHI WA KHOIRIHI ,,,, TRIMO KAREPMU GAK TRIMO YO SAK KAREPMU JIK KURANG TRIMO TAK CULEK MATAMU ,,,,,,

HATI-HATI TERJEBAK PADA JALAN YANG TAMPAK

~#[ Jangan keblinger dengan Cahaya atau bentuk Cahaya lahiriyah. Cahaya batin sangat erat dengan kebeningan batin. Ia tidak ada rupa dan warna yang tercetak. Melainkan pancaran Cahaya keyakinan total kepadaNya ]#~

~=[ Kalau kita menempatkan Alloh sebagai sesuatu yang Maha segalanya, jangan kita lupa bahwa Dia juga Maha Nyata, lebih nyata dari apapun. Dengan demikian maka kita semua diberi kesempatan untuk melihat dzat Yang Maha Nyata, sebagai bagian dari karunia-Nya ]=~

KUNTU KANZAN MAKHFIYYAN

~=[“Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal, maka aku ciptakan makhluk agar mereka mengenal-Ku”. Tuhan menciptakan makhluk supaya mengenal Dia dengan sebenar-benar kenal, berhubungan dengan mesra, terus menerus berdialog dengan Tuhan agar kita terus terbimbing kejalan-Nya"]=~

~=["Namun kebanyakan manusia menyebut ke MAHA NYATAAN Alloh itu hanya sebatas buah bibir yang penuh dengan keragu-raguan. Dalam QS 41 Fushilat 54 dijelaskan : "Ingatlah bahwa Sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang Pertemuan dengan Al-Ilah mereka.”]=~

ANA FII DZONNI 'IBAADI

~=[Di hadits qudsi menyebutkan “Aku (Alloh) menuruti dalam sangkaan hamba-Ku kepada-Ku]=~

~=[ Apakah kalian menyangka bahwa generasi dunia ini mampu memberikan hal-hal yang bukan bagianmu? Perlu diingat, waswas (godaan) syetan yang terus menggoda ke alam dan hati anda, sampai anda tidak lagi menjadi hamba Alloh Azza wa-Jalla, dan menjadi hamba diri anda sendiri, menjadi budak nafsu dan syetan anda. Menjadi budak naluri, harta dan uang anda]=~

Hati-hatilah mana tempat kemenangan dan kebahagiaan sampai anda mampu menempuh jalan ubudiyah anda.

~=[manusia memasuki dunia tanpa waktu, karena kemarin, hari ini dan esok sirna dalam HATI, dan yg ada hanya waktu bersama Alloh, itulah Iman kepada hari akhir. Sudahkah kita seperti itu? perbarui perbarui perbarui]=~

~=[Walau ia berada ditengah makhluk, ditengah perubahan ruang dan waktu, tetapi jiwanya tanpa ruang dan waktu. Tak tergoyahkan tak terpalingkan dari apapun walau zaman menggulungnya. Karena Ia bersama Alloh disana.

~=[Berdzikir kepada Alloh Dalam keabadianNya adalah sebuah ekspresi dari Liqo'Alloh ( bertemu Alloh )
Setelah harapannya tercapai dan ia mewujudkan dalam setiap waktu bersama-Nya, dimana dan kapan saja dengan panggilanNya]=~

~=[Segalanya adalah dzikir, namun segalaNya adalah dzaakir wa Al-Madzkur ( yg didzikiri, Alloh Ta'ala ) Kemanapun ia menghadap disanalah wajah Alloh]=~ —

AKU ADALAH RAHASIA WUJUD INSAN BEGITUPUN SEBALIKNYA

Otak adalah merupakan bentuk kekuasaan Alloh atas manusia, yang mana manusia diwajibkan berfikir dan berkontemplasi untuk menyatakan sebagai wakil Alloh (kholifah) maka dengan itu otak harus sesuai dengan kehendak-kehendak Alloh (perintah Alloh).

Begitu pula dengan raga manusia termasuk kedalam derajat terendah, sementara ruh manusia termasuk ke dalam derajat tertinggi. Hikmah yang terkandung dalam hal ini ialah manusia mesti mengemban beban amanat pengetahuan tentang Alloh.

Karena itu mereka harus mempunyai kekuatan dalam kedua dunia ini untuk mencapai kesempurnaan. Sebab tidak sesuatupun di dunia ini yang memiliki kekuatan yang mampu mengemban beban amanat. Kekuatan ini melalui esensi sifat-sifat ruhnya, bukan melalui raganya 

Karena, ruh manusia berkaitan dengan derajat tertinggi dari yang tinggi, tidak satupun di dunia ruh yang menyamai kekuatannya. Demikian pula, jiwa manusia berkaitan dengan derajat yang paling rendah, sehingga tidak sesuatupun di dunia jiwa bisa mempunyai kekuatannya, entah itu hewan dan binatang buas atau yang lainnya.

Ketika mengaduk dan mengolah tanah, semua sifat hewan dan binatang buas, termasuk semua sifat setan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati diaktualisasikan. Hanya saja, tanah itu dipilih untuk mengejawantahkan sifat "dua tangan-Ku". Karena
masing-masing sifat tercela ini hanyalah sekedar kulit luarnya saja, di dalam setiap sifat itu ada mutiara dan permata berupa sifat Ilahi.

Al Qiyaamah ayat 14:"akan tetapi di dalam diri manusia ada bashirah (yang tahu)"(QS 75:14). Kata bashiroh ini disebut sebagai yang tahu atas segala gerak manusia yang sekalipun sangat rahasia. Ia biasa menyebut diri (wujud)-nya adalah "Aku". Wujud "Aku" yang memiliki sifat tahu yang memperhatikan dirinya atas perilaku hati, kegundahan, kebohongan, kecurangan, serta kebaikan ...

الانسان سري وانا سره

واذا نظر الحق نظر الاسماء واذا نظر الاسماء نظر الصفات واذا نظر الصفات نظر الارواح واذا نظرالارواح نظر الحق تعلي بلا شك

Ia tidak pernah bersekongkol dengan perasaan dan pikiran, ia jujur dan suci, sehingga manusia, setan dan jin tidak bisa menembus alam ini karena ia sangat dekat dengan Alloh, sekalipun manusia itu jahat dan kafir. Adalah pernyataan Alloh atas pengangkatan sebagai wakil Alloh, sehingga Alloh menyebut tentang "Aku" ini sebagai ruh-Ku. Sebagai penghormatan yang maha tinggi seperti penghormatan Alloh terhadap Baitulloh ...


وكلما يبين لك الا اذا خرجت عنك وكلما أخلصت يكشف لك أنه هو لا انت تستغفر منك

wamaa yubayyinu laka taukhiduka illa idza khorojta 'anka , wakullamaa akhlishta yaksyifu laka annahu huwa laa anta tastaghfiru minka


~=[Dan tauhidmu itu tidak akan bisa nyata bagimu kecuali kamu keluar dari dirimu sendiri]=~


~=[Ketika kamu dapat melepaskan dirimu darimu, maka akan tampak bagimu bahwa sesungguhny DIA adalah DIA, bukan dirimu yang mohon ampunan darimu]=~

MUTIARA TERSEMBUNYI DI BALIK HADIS YANG TERBUANG (mengenang pesan syaikh imam al-bukhori DARI imam syafi'i )

“Aku telah hafal dari Rasululloh dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku (engkau menghalalkan darahku). (HR. Thobroni)



Hadist di atas sangat jelas jadi tidak perlu diuraikan lagi, dengan demikian barulah kita sadar kenapa banyak orang yang tidak senang dengan Ilmu Thoriqot - ma'rifat - haqiqat ???



Karena ilmu itu memang amat rahasia, sahabat nabi saja tidak diizinkan untuk menyampaikan secara umum, karena ilmu itu harus diturunkan dan mendapat izin dari Nabi (bai'at petala nabi ibrohim) , dari nabi izin itu diteruskan kepada Kholifah nya terus kepada para Aulia Alloh sampai saat sekarang ini.



Jika ilmu Hai’atil Maknun itu disebarkan kepada orang yang belum berbai'at dzikir HAQ atau “disucikan” dengan menetapi



موتوا قبل انتموتن





MATIO SIRO KABEH INGDALEM SAK DURUNGE DEN PATENI



mengutip penjelasan syair al-Imam asy-Syafi'i



إن الفقـيه هو الفقـيه بفعـله * ليس الفقـيه بنطـقه و مقاله

وكذا الرئيس هو الرئيس بخلقه * ليس الرئيس بقومه و رجاله

وكذا الغـني هو الغـني بحاله * ليس الغـني بملـكه و بماله



Sesungguhnya orang yang faqih itu adalah dinilai dengan perbuatannya Bukanlah orang yang faqih itu dinilai dengan ucapan dan perkataannya



Begitu juga pemimpin itu adalah dinilai dengan kemuliaan akhlaknya Bukanlah pemimpin itu dinilai dengan banyaknya pengikut dan pembela-pembelanya



Begitu juga orang yang kaya itu adalah dinilai dengan keadaan (kedermawanan)nya Bukanlah orang yang kaya itu dinilai dengan banyaknya harta bendanya



Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 97

فقيها و صوفيا فكن ليس واحدا * فإني و حـــق الله إيـــاك أنــــصح

فذالك قاس لم يـــذق قـلــبه تقى * وهذا جهول كيف ذوالجهل يصلح

Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih danjuga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya.Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu.



Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelezatan taqwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mahu mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik? Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47



sebagaimana telah firmankan dalam Al-Qur’an surat Al-‘Ala, orang-orang yang cuma Ahli Syariat semata-mata, maka sudah barang tentu akan timbul anggapan bahwa ilmu jenis kedua ini yakni Ilmu Thariqat, Hakikat dan Ma’rifat adalah Bid’ah dlolalah.



Dan mereka ini mempunyai I’tiqod bahwa ilmu yang kedua tersebut jelas diingkari oleh syara’. Padahal tidak demikian, bahwa hakikat ilmu yang kedua itu tadi justru merupakan intisari daripada ilmu yang pertama artinya ilmu Thoriqot itu intisari dari Ilmu Syari’at ....



الشريعة لك حتي تطلبه منه والحقيقة له حتي تطلبه به له تعالي حيث لا حين ولا اين

فالشريعة لها حدود وجهات والحقيقة لا حد ولا جهات



ASYARI’ATU LAKA HATTA TATHLUBUHU MINHU. WAL HAQIQOTU LAHU HATTA TATHLUBUHU BIHI LAHU TA'ALA HAITSU LAA HIINA WA LAA AINA. FAS SYARI’ATU LAHAA HUDUUDUN WA JIHAATUN, WAL HAQIQOTU LAA HADDA WA LAA JIHATA.






GELEM KUNU GAK GELEM YOO WES TAK PANGANE DEWE ,,,,, SINAMBI NGOPI ,,,

SELINGAN ......... BIAR GAK TEGANG ... TERTIPU KEBODOHAN SENDIRI ...

Seorang turis dari Siberia, sebuah daerah dekat kutub utara berkunjung ke Indonesia dalam rangka mengisi masa liburannya. Ini kunjungan pertama kali dia ke luar negeri, dan negara yang ingin dikunjunginya adalah daerah tropis yang terletak di khatulistiwa dengan ciri khas mengalami musim panas sepanjang tahun dan tentu amat berbeda sekali dengan negeri asalnya yang sepanjang tahun diliputi musim dingin.

Sebelum berkunjung ke Indonesia dia sudah mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan Indonesia, seluruh pengetahuan tentang Indonesia, baik karakteristik masyarakatnya yang ramah tamah, makanan khas serta berbagai jenis buah-buahan dipelajari dengan sempurna, tentu dia sudah merasa yakin sekali pengetahuan tentang Indonesia sudah sangat sempurna menurut dia.

Salah satu yang membuat dia penasaran dan ingin sekali menikmatinya adalah buah manggis yang diceritakan sebagai buah amat manis rasanya, berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim, bentuknya seperti buah apel namun manisnya beratus kali lipat lebih manis dari apel.

Dia menginap di sebuah hotel, hari pertama kedatangannya langsung memesan sekeranjang buah manggis kepada pelayan hotel, setelah menerima pesanannya kemudian dia bertanya kepada pelayan hotel:

“Benar ini buah manggis yang terkenal sangat manis itu?”,

“Benar tuan, inilah buah manggis” jawab pelayan hotel.

Kemudian turis tadi membawa buah manggis itu ke kamarnya, dengan tidak sabar langsung dia memakan buah manggis seperti memakan buah apel, yang dimakan adalah kulitnya, dan tentu saja sangat pahit rasanya, dia langsung memuntahkannya. Kemudian dia panggil pelayan hotel, sambil marah-marah: “anda telah menipu saya, ini bukan buah manggis”

Dengan gugup pelayan hotel menjawab: “benar tuan, inilah buah manggis, kenapa tuan ragu?”

Dengan wajah kesal turis itu berkata: “Kalau benar ini buah manggis, berarti penipu semua orang Indonesia, penipu profesor yang ngarang buku tentang manggis, katanya manis dan enak, ini kok pahit?”

“gimana cara tuan memakannya?”

“Ya seperti makan buah apel, saya cuci langsung dimakan, memangnya kenapa?”

Pelayan hotel senyum-senyum, “Bukan begitu tuan, buah manggis tidak sama dengan buah apel, jangan tuan makan kulitnya, yang dimakan itu isi dalamnya”

Pelayan hotel memberikan contoh cara makan manggis, dan sang turis mencontohnya, setelah buah manggis dimakan dengan cara yang benar maka dia barkata, : “Luar biasa, ternyata buah manggis itu memang benar-benar sangat manis dan enak”

Cerita di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa pengetahuan tentang sesuatu tidak lah cukup hanya dengan membaca, terkadang apa yang kita baca berbeda dengan kenyataan. Makan buah manggis yang terkenal manis kalau tidak tahu caranya malah jadi pahit, lalu bagaimana dengan beragama kalau hanya “makan” kulitnya?

Alloh SWT berfirman,

“Banyak orang berpuasa hanya mendapat lapar dan dahaga”, padahal orang berpuasa dua kenikmatan yang diberikan oleh Alloh yaitu saat berbuka dan berjumpa dengan Tuhannya sebagai kenikmatan yang tiada bandingannya (bagi yang tidak yakin Tuhan bisa dijumpai di dunia sudah pasti hanya dapat nikmat berbuka aja), atau ancaman Neraka Wail bagi orang yang lalai dalam shalat, padahal shalat adalah media dialog yang sangat khusus dengan Tuhan, lewat sholat lah kita bisa mengakrabkan diri dengan-Nya, tapi justru menjadi bala/neraka karena tidak tahu metode yang tepat.

Sudah saatnya kita memperbaiki cara makan buah manggis, jangan terlalu asik dengan keindahan kulit, tujuan kulit itu tidak lain untuk membungkus isi yang sangat berharga, kalau anda tetap juga makan kulitnya jangan salahkan penulis kalau semakin anda makan semakin terasa pahit, pening, susah, gundah, takut, de el el, he he he ......... GALAU TOTAL ............

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila