قال النبي صلي الله عليه وسلم الشريعة بلا
طريقة باطلة والطريقة بلا حقيقة يصح ولكن لا يؤتي اي وصل الي الذرة فالحقيقة بلا طريقة
فأولي لا ترتيب والحقيقة بلا معرفة افضل والمعرفة بلا حقيقة يحرم ذاته الي ذات الحق
لان معرفة يفني سرلاربعة الي سر الربوبية
Sabda rosululloh saw yg artinya
Syari’at tanpa thoriqoh itu hukumnya batal
Thoriqoh tanpa haqiqat itu sah tapi tidak akan pernah sampai
pada mutiara ma’rifat
Haqiqat tanpa thoriqoh itu lebih utama walaupun tidak tertib
(berurutan)
Haqiqat tanpa ma’rifat itu diutamakan
Ma’rifat tanpa haqiqat itu di haramkan dzatnya al ‘arif
bertemu dg dzatnya AL_HAQ
Karena sesungguhnya orang yg ma’rifat itu telah fana’ dari
syari’at ,thoriqoh.haqiqat dan ma’rifat itu sendiri tenggelam pada wujud
ketuhanan yg sebenar-benarnya
القائم مع الشريعة تفضل عليه بالعلم والعمل
والقائم بالطريقة تفضل عليه بالمجاهدة والجماعة والقائم مع المعرفة تفضل عليه بالمشاهدة
والمكاشفة والقائم بالحقيقة تفضل عليه بالمنّة لله وشتَان بين العلم والعمل والجاعة
والمجاهدة والمشاهدة و المكاشفة والمنة لله
AL QOOIMU MA’AS SYARI’ATI TAFADDLOLU ‘ALAIHI BIL ‘AMALI WAL
AL QOOIMU BITTHORIIQOTI TAFADDOLU ‘ALAIHI BIL MUJAAHADATI WAL JAMAA'AH, WAL
QOOIMU BILMA’RIFATI TAFADDOLU ‘ALAIHI BIL MUSYAAHADAH WALMUKAASYAFAH WAL QOOIMU
MA’AL HAQIQOTI TAFADDOLU ‘ALAIHI BIL MINNATI, WA SYATTAANA BAINAL MUJAHADATI
WAL MINNATI LILLAH
Adapun orang yang beribadah dengan syari’at itu bisa
bermanfa'at jika memakai ilmu yang di amalkan, Adapun orang yang mengikuti
(masuk) thoriqoh itu lebih utamanya dengan tatacara bermujahadah (sungguh-sungguh)
dan berjama'ah , Adapun orang yang berubudiyah dengan MA'RIFAT itu lebih
utamanya dengan menyaksikan alloh dan terbukanya beberapa rahasia hati (kasyful
asror) adapun seseorang yang berubudiyah dengan HAQIQAT lebih utamanya dengan
pemberian Alloh semata (Ridho) bagi alloh .dan sangatlah jauh banget
perbedaannya antara Ilmu,amal,mujahadah (sungguh-sungguh) , jama'ah ,musyahadah
, mukaasyafah dengan MINNAH (pemberian Alloh swt) BAGI ALLOH semata.....
Ilmu Thariqot disini adalah ilmu yang memastikan arah
hatinurani agar supaya
diam dan geraknya, ucapan dan tingkah lakunya, hati itu
selalu hadir di hadapan
Dzat Alloh. Jadi
bukannya ucapan wirid Alloh...sekian ribu kali atau Laa ilaaha
illalloh ...
berulang-ulang. Sebab ilmu thoriqat di wilayah penempuh
jalan Sufi Islam yang sesungguh-sungguhnya adalah ilmu
ingatnya hatinurani
kepada musamma-Nya
Alloh (Asma Rahasia Tuhan) yang baru dapat dimengerti orang
kalau digurukan kepada Guru Mursyid yang haq dan sah
mengajari ilmu hakekat
untuk ma'rifat kepada
Alloh.
Dalam kitabnya ahli ma’rifat billah yaitu kitab Bayanu
Haqiqatin, dinyatakan
bahwa :
1. Barang siapa
menyembah asma dengan tidak beserta makna, maka benar-benar KAFIRlah orang itu.
Artinya yang diketahuinya hanya kepada Asma Alloh, padahal Asma
Alloh ini adalah
nama-Nya Dzat Yang Wajib WujudNya. Nama tidak bisa apa-apa,
Yang menciptakan
jagad raya seisinya dan Yang memberi manfaat dan madhorot adalah Yang “Empunya”
Asma Alloh yaitu Dzat Yang Wajib WujudNya. Tanyakanlah
kepada ahlinya tentang Dzat Yang Wajib WujudNya (QS.21:7,
QS.16:43),
Tuhan yang menyatakan DiriNya dengan Asma Alloh (QS.20:14)
tersimpan dalam makna rahasia
dhomir “Huwa” Alloh
Yang Ahad (QS. Al Ikhlash).
2. Dan barangsiapa
menyembah makna dengan tidak beserta asma, maka benar-benar
MUNAFIKlah orang itu.
Artinya dengan secara mendetail ia mampu dengan akalnya
membahas tentang adanya Tuhan, sifat Kesempurnaan-Nya,
Malaikat-Nya, para
Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, dllsb dengan berbagai ilmu
filsafat, ilmu kalam,
dll.
Ia hanya puas disitu. Hakekat Tuhan yang mestinya harus di
ingat dalam
hatinuraninya, sama sekali tidak tersentuh akal pikirnya.
Bagaimana ihsan,
bagaimana dgn ayat ttg ulul-albab, ihsan, dan maksud QS.
al-Hijr ayat 99,
dan
ayat-ayat dalam al-Qur’an yang menegaskan ttg dzikr ?.
3. Barang siapa
menyembah asma beserta makna, maka sama dengan MUSYRIKlah orang itu
(menyekutukan Tuhan) orang itu.
Artinya ia hanya mengawinkan kedua penjelasan
tsb diatas, maka aku dirinyalah yang tampil dengan kepuasan
ilmunya ini,
sehingga merasa dirinya telah cukup dan mampu, karena membanggai
kemampuan akal
pikirnya.
4. Dan barangsiapa
menyembah makna dengan ilmu hakekat untuk mencapai
ma’rifat, maka inilah MUKMIN YANG HAQ.
Artinya orang tersebut berguru secara
benar kepada ahli yang berkewajiban, hak dan sah menunjuki
ilmu hakekat untuk
ma’rifat kepada
Alloh, sehingga inilah mukmin yang haq. Mengetahui maknanya
berarti akan sebagai
alat tafakurnya kepada kekuasaan dan kesempurnaan Alloh.
Dan ilmu hakekat
sebagai jalan, supaya dalam hati dan rasa selalu dapat murroqobah (mengintai-intai
dg sekasama) Dzat Alloh.
5. Kemudian siapa
yang meninggalkan asma dan makna, itulah orang yang telah
ma’rifat billah (ma’rifatun min kulli ma’rifatin). Artinya
mereka telah
benar-benar ma’rifat
kepada Alloh. Sebab orang yang ma’rifat dgn yakin dan telah
sampai ke hadhirat
Alloh, penglihatan hatinya tidak ragu (wa’bud rabbaka hattaA ya’tiyakal yaqin),
tetapi ia tidak akan dapat mengatakan seperti apa Dzat Alloh
itu.
Sebab orang yang ma’rifat itu berarti fana’dzat. “mati
ikhtiar” namanya,
dzat dirinya nafi,
tiada, atas Fadhal dan Rahmat Alloh yang menariknya masuk
dalam alam ma’rifat
kepada Alloh.
6. Al Ma’rifatu
kullul ma’rifati. Artinya atas Fadhol dan RahmatNya Alloh,
dadanya terbuka,
harinurani roh dan sirr(rasa)nya terbuka. Mengetahui bahwa “Maa kaana fi
‘aalamil kaabiri kamitsli ma kaaana fi ‘alamishshoghiiri”.
Rekaman apapun baik bangsa dunia dan jagad raya beserta
isinya maupun rekaman bangsa akherat
dengan berbagai alam
keajaiban Tuhannya, semua ada didalam dadanya orang yang telah benar-benar
ma’rifat kepada Alloh .
Tetapi ia sadar, bahwa selain Alloh
itu semua adalah makhluk yang akhirnya akan sirna. “Kullu
syai’in haalikun illa
wajhahu (QS.Al Qashash 88).
Jangankan begitu, sudah ma’rifat billah saja kok
masih merasa ma’rifat …. Ini masih keliru, masih musyrik.
Sebab masih ada dua,yaitu yang ma’rifat dan yang di
ma’rifati.
Supaya sempurna dan tidak musyrik
lagi, maka yang
ma’rifat itu masuk kedalam yang di ma’rifati. Sehingga benarlah wujud itu
hanyalah Tuhan Alloh SWT. AdaNya Dia tak tampak wujud oleh penglihatan mata
hati, karena terdinding oleh yang mestinya
tiada atau fana’, yaitu ujud jiwaraganya sendiri dan dunia
seisinya (maujud).
Itulah sebabnya untuk menafikan yang mestinya tiada atau
fana’, harus secara
benar dengan sungguh2 dan ikhlas ber jihadunnafsi (sbg
jihadul akbar) mengikuti
petunjuk dan
bimbingan Guru yang ahli yang berkewajiban, hak dan sah menunjukkan pengertian
ilmu hakekat untuk ma’rifat kepada Alloh. Di wilayah penempuh jalan Sufi Islam
disebut Guru Mursyid yang hak dan sah.
Kemudian para ahli m’rifat mengatakan bahwa :
“Siapa yang menyembah
kepada Alloh setelah mengetahui ilmunya menyembah, maka
Alloh akan
memberitahukan kepadanya hal yang mestinya harus diketahui. Alloh
akan menempatkan orang tersebut kepada tempat yang belum
pernah ditempati,
tetapi orang takkan bisa mengetahui tentang ilmunya
menyembah yang haq, kecuali
setelah mengetahui
jatidirinya sendiri, sebab “Man ‘arofa nafsahu faqod ‘arofa
Robbahu”.
الأعمال متعلق بالشريعة والطريقة متعلق
بالعلم والمعرفة
متعلق بالايمان والمكاشفة والحقيقة متعلق
بالله لله فقط
Adapun beberapa 'amal itu bergantung dengan syari’at, dan
thoriqoh itu bergantung pada 'Ilmu,dan Ma'rifat amal serta ilmu itu bergantung
dengan iman dan terbukanya rahasia hati, dan Hakikatnya Iman serta kasyaf itu
bergantung pada ALLOH dan bagi alloh (terbukanya pengetahuan ilahiyah)
mari kita aplikasikan dengan pertanyaan UMUM SEMATA
كيف تطلب العواض على عمل هو متصدق به عليك
بالواجبة ؟
أم كيف تطلب الجزاء على صدق هو مهديه إليك
بالعمل ؟
"Bagaimana bisa kamu ingin meminta suatu ganti
(imbalan) atas kebenaran ibadah / perbuatan wajib yang telah dilakukan,
sedangkan hal itu merupakan shodaqoh yang telah Alloh berikan kepada hambanya
???.
Dan bagaimana bisa kamu meminta suatu balasan pahala atas
kebenaran amalmu, sementara kita bisa melakukan segala amal ini sebab adanya
pemberian anugrah dari Alloh ???
JAWABANNYA ADA PADA DIRI KALIAN MASING-MASING .... APA ITU
IBADAH WAJIB & SUNNAH ???
SERTA AMAL KEBAIKAN YANG KITA LALUKAN SEHARI-HARI INI TELAH
IKHLAS ... SEDANG KEIKHLASAN ITU ADA SEDIKIT HARAPAN DI KEMUDIAN HARI .... ???
PEMBAGIAN AMAL SECARA GARIS BESAR
1- Ummiyyah Umniyyah adalah mengharapkan sesuatu tanpa ada
usaha. Sedangkan tujuan yang diharapkan tidak akan berhasil tanpa adanya suatu
usaha yang memerlukan tenaga baik itu secara bathin ataupun dlohir. Sedangkan
yang dimaksud Shidqun disini ialah merupakan amal perbuatan yang dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan menetapi syarat sah ketentuanNya baik secara Ilmu
& Amal.
Ketika kedua arti ini disatukan maka akan ada unsur dalam
diri seseorang rasa ingin mendapatkan pahala atau pemberian dari Alloh
subhanahu wata'ala atas amal yang telah dilakukannya, padahal amal tersebut
adalah sebuah pemberian atau anugerah dari Alloh, jadi untuk apa kita meminta
pahala kepadaNya sedangkan pekerjaan tersebut juga termasuk dari anugerah Nya.
Hal ini juga sama dengan seseorang ketika ditanya tentang amal, apakah kamu
ingin menjadi orang yang alim ?
jawaban yang pasti adalah INGIN.
Akan tetapi sewaktu ditanya apakah kamu mau menjadi orang
yang benar- benar alim ..?
Dari pertanyaan kedua ada kalimat benar-benar yang
menunjukan adanya tekanan kepada orang yang menjawab, maka dari itu hanya
sebagian orang saja yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Alasan jawaban yang
pertama adalah karena tidak adanya suatu beban dalam berusaha. Sedangkan alasan
kedua disebabkan adanya usaha berat yang maksimal (banyak aturan) .
2- Raja' Raja' ialah mengharapkan sesuatu yang dibarengi
adanya usaha dan terdapat konsekuensi dalam melakukan suatu perbuatan tersebut
tapi dalam melakukan perbuatannya dia tidak mengharapkan pahala dalam berbentuk
apapu kecuali hanya ingin bias mendekatkan diri kepada Alloh. Seperti yang
dilakukan shahabat Nabi dalam mengerjakan amal yang dijanjikan Alloh,mereka
melakukan dengan sungguh- sungguh...
سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ
قَبْلُ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا (الفتح : 23)
Artinya : "Sebagai suatu sunnatulloh yang telah berlaku
sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan peubahan bagi sunnatulloh
itu". (Q.S. Al-Fath : 23)
Ayat ini menunjukan bahwasanya Alloh menegur kepada
orang-orang yang menggantikan sunatulloh atau perintah Nya dengan hal yang
baru, seperti yang dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang yang
mempropokatori (dahwah amal) bahwasanya yang bisa mempersatukan umat islam
bukanlah dari segi sholat jama'ah tapi dengan adanya organisasi seperti persatuan
sepak bola, bulu tangkis dan lain-lain padahal tidak demikian,
Hadist nabi
اخبرني أبو عبيد مولى عبد الرحمن بن عوف
ان ابا هريرة قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول لن يدخل الجنة احدا عمله
قالوا ولا انت يا رسول الله قال ولا انا الا ان يتغمدني الله منه بفضل ورحمة
Artinya :
"Abu ‘ubaid seorang budak Abdurrohman Bin A'uf membawa
berita kepadaku sesungguhnya Abu hurairoh berkata : "Saya pernah mendengar
Rasulallah bersabda : "Tidak akan masuk surga seseorang terhadap amalnya,
para shohabat berkata : "Bukan engkau wahai Rosulalloh. Rosulalloh
menjawab : "Bukan saya, kecuali Alloh memberika atas perbuatannya
keanugerahan dan kebesaran sifat rohimNya alloh semata
Dalam hadist tersebut rasulallah mempertegas bahwasanya amal
perbuatan seseorang tidak akan bisa membawanya masuk surge Alloh kecuali dengan
adanya kasih sayong Alloh dan anugerah Nya.
3- Zuhud
" إنما يستوحش العباد والزهاد من كل شيئ لغيبتهم
عن الله في كل شيئ فلو شهدوه في كل شيئ لم يستوحشوا من شيئ "
"Sesungguhnya orang - orang yang tekun beribadah dan
zuhud itu merasa asing dari segala sesuatu dikarenakan mereka tidak bisa
menyaksikan Alloh di setiap sesuatu, jikalau mereka bisa menyaksikan Alloh
ketika menemui sesuatu, maka mereka tidak akan merasa asing dari sesuatu
tersebut".
Sebagian dari orang-orang yang tekun beribadah dan zuhud ada
yang menyangka bahwa untuk membersihkan qolbu (hati) mereka diperlukan 'uzlah
(mengasingkan diri) dari manusia dan gemerlapnya dunia. 'Uzlah mereka jadikan
metode untuk mempraktekkan nilai kezuhudan, kemudian mereka mencari
tempat-tempat untuk ber'uzlah seperti gua, gunung dan lainya supaya terhindar
dari pengaruh negatif gemerlapnya dunia. Sebenarnya, apakah ini bisa dikatakan
derajat yang tinggi yang seyogyanya dipraktekkan oleh hamba-hamba Alloh yang
ingin mendekatkan diri kepada Alloh subhanahu wa ta'ala sehingga mampu meraih
derajat Abror atau shiddiqin
(درجة الأبرار والصدقين)
?
yang di maksud Zuhud bukan berarti menyepikan diri dari
kesibukan memandang gemerlap dunia lahiriyah tetap bersama-sama dengan manusia
namun basyiroh & hatinya selalu bersama alloh SWT . kalo mengartikan bahwa
bahwa Zuhut ber'uzlah kegua-gua, dan meninggalkan keindahan-keindahan dunia
tidaklah menjadi jalan utama untuk beribadah dan berzuhud yang dimaksud oleh
syara' . Bahkan itu semua akan berdampak pada hancurnya bumi ini, tidak
terwujudnya bumi yang subur, bangunan -bangunan rumah dan lain-lain. Dan yang
paling bahaya adalah akan dikuasainya dunia ini oleh musuh-musuh Alloh (orang-orang
kafir), dan ini semua sangat bertentangan dengan apa yang difirmankan oleh
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala :
هو أنشأكم من الأرض واستعمركم فيها فاسغفروه
ثم توبوا إليه جإن ربي قريب مجيب (61
"Dia Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan
kamu pemakmurnya*, Karena itu mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah
kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan
(doa hamba-Nya)." (Hud : 61)
* Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk
menguasai dan memakmurkan dunia
هو الذي جعل لكم الأرض ذلولا فامشوا في
مناكبها وكلوا من رزقه صلىوإليه النشور (15
" Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan
Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan". (Mulk : 15). قل من حرم زينة الله التي خرج لعباده والطيبات من
الرزق قل هي للذين امنوا في الحيوة الدنيا خالصة يوم القيمة كذلك نفضل الأيات لقوم
يعلمون (32
" Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan
perhiasan dari Alloh yang Telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan
(siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah:
"Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat*. " Demikianlah kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang Mengetahui.
Maksudnya: perhiasan-perhiasan dari Alloh dan makanan yang
baik itu dapat dinikmati di dunia Ini oleh orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang tidak beriman, sedang di akhirat nanti adalah semata-mata
untuk orang-orang yang beriman saja.
Menanggapi khilafiyah pertanyaan di atas mari kita pelajari
keterangan dari ulama' al-'aarif billah
" إنما يأسرك من الدنيا تعلقك بها لا تعاملك
معها, والمطلوب منك أن تتعامل معها لا أن تتعلق بها "
"Sesungguhnya yang bisa memenjarakan kamu adalah
ketergantungan anda kepada dunia bukan interaksi (hubungan) kamu dengan dunia,
dan yang menjadi tuntutan bagimu adalah supaya kamu berhubungan dengan dunia
namun tidak bergantung kepadanya." Caranya tidak lain adalah dengan
menjalankan factor-faktor yang bisa mengantarkan dan membuahkan mahabbah kepada
Alloh
(محبة الله).
Adapun sebab yang paling pokok adalah dengan memperbanyak
dzikir kepada Alloh dan muroqobah kepada-Nya serta ingat terus kepada Dzat yang
memberikan anugerah nikmat-Nya kepada kita. Apabila metode ini diistiqomahkan
maka akan sangat mudah untuk membuahkan nilai mahabbah yang hakiki kepada
Alloh.
Ketahuilah bahwa mahabbah kepada Alloh itu sudah menjadi
fitroh yang terpendam pada diri hamba-hamba Alloh, akan tetapi fitroh ini
terhijab dengan adanya nafsu/sahwat yang selalu mengarahkan kepada kejelekan,
akan tetapi dengan melanggengkan dzikrulloh akan tersingkaplah Mahabbah
Robbaniyah
(المحبة الربانية) .
Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah kalau kita sudah
cinta kepada Alloh apakah kita tidak di perbolehkan cinta kepada yang lainnya
seperti halnya orang tua mencintai anaknya, suami mencintai istrinya, seorang
muslim cinta kepada saudaranya ? Jawabannya adalah sesungguhnya orang yang
hatinya diliputi rasa cinta kepada Alloh, maka tidak akan mungkin mencintai
selain-Nya, adapun mencintai selain Alloh harus kita dasari cinta karena Alloh
(الحب في لله),
sedangkan mencintai selain-Nya dengan tidak didasari karena
Alloh adalah salah satu bentuk dari syirik khofi
(الحب مع الله). Cinta kepada selain
Alloh yang didasari karena Alloh
(الحب في لله)
Merupakan buah dari tauhid. Orang yang hatinya di penuhi
mahabbah kepada Alloh, ia tidak memandang kepada sesuatu kecuali sesuatu
tersebut mampu menjadikannya selalu ingat kepada Alloh, tidak hanya mengambil
kenikmatan saja, namun dia mampu berinteraksi dengan dunia yang disertai
penuhnya rasa cinta kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala. Sesungguhnya mahabbah
kepada Alloh bisa menjadikan orang tersebut tidak melihat sesuatu kecuali hanya
menyaksikan sifat-sifat Alloh yang indah serta rahmat-Nya yang luas. Dan maqom
(derajat) ini hanyalah bisa dirasakan oleh yang selalu istiqomah dalam dzikir
dan muroqobah (mendekatkan diri) kepada Alloh, derajat ini juga bisa disebut :
WAHDATUS SYUHUD (وحدة الشهود)
,
Melihat apapun bisa mengantarkannya ingat kepada Alloh
Subhanahu wa ta'ala .
seperti penjelasan para sahabat Saiyidina abu bakar as
shiddiq ra
ما رأيت شئا الا رأيت الله قبله
aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh
sebelum melihatnya (sesuatu)
Saidinaa utsman bin 'affan ra
ما رأيت شئا الا رأيت الله بعده
aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh
sesudah melihatnya (sesuatu)
Saiyidina Umar al faruqi ra
ما رأيت شئا الا رأيت الله معه
aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh
besertaan dengan melihatnya (sesuatu)
Saiyidina 'ali karromallohu wajhah ra ..
ما رأيت شئا الا رأيت الله قيه
aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali melihat alloh
meliputi dalamnya
(sesuatu)
(sesuatu)
SEPENGGAL TANYA JAWAB
MUGIO NGIMPI KETEMU MBAH RUBINAH DAN KANG DOLLAH SAAT BELAJAR NGAJI " MAN NGOROFA NAFSAHU FAQOD NGAROFA ROBBAHU WAMAN NGAROFA ROBBAHU FAQOD DZAHABA KULLUHU LILLAH " MUGIO MANPANGATI TANYA JAWAB ANTARANE KANG DOLLAH & MBAH RUBINAH ......
WELINGE MBAH RUBINAH ... NGGER ??
CAH BAGUS SING NGGUANTENG SAK KEBONAN ...
AQIDAH ISLAM IKU ONO 4 : Syariat,thoriqoh,hakikat dan ma'rifat
~ Adapun syariat itu kenyataan Af’alulloh.
~Adapun Thoriqoh itu kenyataan Asma’ulloh.
~Adapun Hakikat itu kenyataan Sifatulloh.
~Adapun Makrifat itu kenyataan dzatulloh.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
MBAH Syariat,thoriqoh,hakikat dan ma'rifat itu bertempat pada diri kita ??
JAWABE MBAH RUBINAH :
~Adapun syariat itu nyata pada tubuh kita.
~Adapun thoriqoh itu nyata pada hati kita.
~Adapun hakikat itu nyata pada nyawa kita.
~Adapun ma'rifat itu nyata pada rahasia keadaan kita dan bahwasanya:-
~Tubuh itu kenyataan Af’alulloh.
~Hati itu jadi kenyataan Asma'ulloh.
~Nyawa itu jadi kenyataan Sifatulloh.
~Rahsia itu jadi kenyataan dzatulloh.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Syariat,thoriqot,hakikat dan ma'rifat itu kejadian daripada apa?
Jawabe simbah ?
~Adapun kejadian syariat itu daripada air.
~Adapun kejadian thoriqot itu daripada angin.
~Adapun kejadian hakikat itu daripada bumi ( Tanah )
~Adapun kejadian Ma'rifat itu kejadian daripada terang api.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Syariat itu kejadian daripada air,adakah air sungai,air hujan,laut,telaga atau lain2 lagi ???? .....
Jawabe simbah ??
Adapun yang dikatakan syariat itu daripada air bukan seperti air yang tersebut
itu,sebenarnya adalah NUR MUKHAMMAD.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Thoriqot itu kejadian daripada angin,adakah angin bertiup-tiup atau angin
utara,selatan,timur,barat atau sebagainya??
Jawab simbah ??
Adapun Thoriqot itu dikatakan daripada angin tidak sebagaimana angin yang tersebut
diatas itu,Sebenarnya adalah 4 Nafas KEHIDUPAN MUKHAMMAD
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Hakikat itu kejadian daripada tanah. Adakah tanah seperti tanah liat,tanah bukit,kuning
pasir dan lain lain lagi?
Jawab simbah ??
Adapun hakikat itu dikatakan tanah,bukan seperti tanah yang tersebut,sebenarnya adalah Tubuh (jisim) MUKHAMMAD (alam mulki)
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Ma'rifat itu kejadiaan daripada terang api,adakah seperti matahari,bulan,api biasa atau lampu atau api elektrik?
Jawab simbah ??
Sebenarnya bukan seperti api yang tersebut,Sebenarnya adalah DARAH / HIDAYAH MUKHAMMAD ....
banjur simbah nerangke risalahe maneh sinambi nyusur SURUH ...
~Adapun kejadian diri kita yang dzohir afalah asalnya 4 anasir yaitu :
tanah,air,api & angin,maka keempat2 itu asalnya 1 jua yaitu asal tanah air,asal air angin,asal angin api,dan asal api itu adalah NUR MUHAMMAD (TAJALI) dan Nur Muhammad itu adalah NURULLOH ....
Adapun diri yang dzohir itu kepada kita seperti berikut dibawah ini :
~Bermula tanah itu menjadi daging pada kita.
~Air itu menjadi tulang pada kita.
~Angin itu menjadi urat pada kita.
~Api itu menjadi darah pada kita.
Maka masing2 ini kerjanya di dalam sembahyang.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Tanah,air,api dan angin itu apa kerjanya di dalam sembahyang?
Jawabe simbah ???
~Adapun Af’al api itu berdiri di dalam sembahyang.
~Adapun af’al angin itu rukuk di dalam sembahyang.
~Adapun af’al air itu sujud di dalam sembahyang.
~Adapun tanah itu duduk di dalam sembahyang.
Maka keempat2 itu di namakan jasmani (jisim / alam mulki) artinya tubuh yang dzohir.... WADAG ADAH TAI IKI LO NGGEER .... ??
Adapun nyawa jasmani itu rohani,maka yang bernama rohani itu tubuh MUKHAMMAD
hakikat,karenana tubuh Muhammad itu tiada bercampur dengan keempat2 anasir itu,hanya semata2 tubuh MUKHAMMAD itu rohani.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Apa nama tubuh kita apa nama nyawa kita ??
Jawabe simbah ???
Adapun tubuh kita bernama jasmani dan nyawa kita bernama rohani, maka yang bernama rohani itu lah tubuh Muhammad, sebab itulah kita semua bisa di sebut bangsa daripada tubuh Muhammad ,maka tiap2 sesuatu yang dibangsakan dengan tubuh Muhammad itu diharamkan atas api neraka,dan sebab itulah maka tidak boleh meninggalkan sembahyang dan sholat 5 waktu kang dadi MI'ROJe poro ROSUL ,niscaya putuslah bangsa itu (ingkar) melainkan sebangsa dengan binatang juga adanya ....
Sabda Nabi AHMAD SAW
Barang siapa yang lalai (syirik) saat keluar masuk nafas dengan tiap2 keluar masuk dengan tiada dzikirulloh TAJALI ,maka sia sialah semua amal & ilmunya ....
WES YO NGGERR OJO TAKON MANEH AQ TAK MENIKMATI SURUH IKI DISIK ... KAPAN'' MANEH NEK AQ IJIK KANGGONAN ILING TAKONO
WELINGE MBAH RUBINAH ... NGGER ??
CAH BAGUS SING NGGUANTENG SAK KEBONAN ...
AQIDAH ISLAM IKU ONO 4 : Syariat,thoriqoh,hakikat dan ma'rifat
~ Adapun syariat itu kenyataan Af’alulloh.
~Adapun Thoriqoh itu kenyataan Asma’ulloh.
~Adapun Hakikat itu kenyataan Sifatulloh.
~Adapun Makrifat itu kenyataan dzatulloh.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
MBAH Syariat,thoriqoh,hakikat dan ma'rifat itu bertempat pada diri kita ??
JAWABE MBAH RUBINAH :
~Adapun syariat itu nyata pada tubuh kita.
~Adapun thoriqoh itu nyata pada hati kita.
~Adapun hakikat itu nyata pada nyawa kita.
~Adapun ma'rifat itu nyata pada rahasia keadaan kita dan bahwasanya:-
~Tubuh itu kenyataan Af’alulloh.
~Hati itu jadi kenyataan Asma'ulloh.
~Nyawa itu jadi kenyataan Sifatulloh.
~Rahsia itu jadi kenyataan dzatulloh.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Syariat,thoriqot,hakikat dan ma'rifat itu kejadian daripada apa?
Jawabe simbah ?
~Adapun kejadian syariat itu daripada air.
~Adapun kejadian thoriqot itu daripada angin.
~Adapun kejadian hakikat itu daripada bumi ( Tanah )
~Adapun kejadian Ma'rifat itu kejadian daripada terang api.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Syariat itu kejadian daripada air,adakah air sungai,air hujan,laut,telaga atau lain2 lagi ???? .....
Jawabe simbah ??
Adapun yang dikatakan syariat itu daripada air bukan seperti air yang tersebut
itu,sebenarnya adalah NUR MUKHAMMAD.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Thoriqot itu kejadian daripada angin,adakah angin bertiup-tiup atau angin
utara,selatan,timur,barat atau sebagainya??
Jawab simbah ??
Adapun Thoriqot itu dikatakan daripada angin tidak sebagaimana angin yang tersebut
diatas itu,Sebenarnya adalah 4 Nafas KEHIDUPAN MUKHAMMAD
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Hakikat itu kejadian daripada tanah. Adakah tanah seperti tanah liat,tanah bukit,kuning
pasir dan lain lain lagi?
Jawab simbah ??
Adapun hakikat itu dikatakan tanah,bukan seperti tanah yang tersebut,sebenarnya adalah Tubuh (jisim) MUKHAMMAD (alam mulki)
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Ma'rifat itu kejadiaan daripada terang api,adakah seperti matahari,bulan,api biasa atau lampu atau api elektrik?
Jawab simbah ??
Sebenarnya bukan seperti api yang tersebut,Sebenarnya adalah DARAH / HIDAYAH MUKHAMMAD ....
banjur simbah nerangke risalahe maneh sinambi nyusur SURUH ...
~Adapun kejadian diri kita yang dzohir afalah asalnya 4 anasir yaitu :
tanah,air,api & angin,maka keempat2 itu asalnya 1 jua yaitu asal tanah air,asal air angin,asal angin api,dan asal api itu adalah NUR MUHAMMAD (TAJALI) dan Nur Muhammad itu adalah NURULLOH ....
Adapun diri yang dzohir itu kepada kita seperti berikut dibawah ini :
~Bermula tanah itu menjadi daging pada kita.
~Air itu menjadi tulang pada kita.
~Angin itu menjadi urat pada kita.
~Api itu menjadi darah pada kita.
Maka masing2 ini kerjanya di dalam sembahyang.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Tanah,air,api dan angin itu apa kerjanya di dalam sembahyang?
Jawabe simbah ???
~Adapun Af’al api itu berdiri di dalam sembahyang.
~Adapun af’al angin itu rukuk di dalam sembahyang.
~Adapun af’al air itu sujud di dalam sembahyang.
~Adapun tanah itu duduk di dalam sembahyang.
Maka keempat2 itu di namakan jasmani (jisim / alam mulki) artinya tubuh yang dzohir.... WADAG ADAH TAI IKI LO NGGEER .... ??
Adapun nyawa jasmani itu rohani,maka yang bernama rohani itu tubuh MUKHAMMAD
hakikat,karenana tubuh Muhammad itu tiada bercampur dengan keempat2 anasir itu,hanya semata2 tubuh MUKHAMMAD itu rohani.
BANJUR KANG DOLLAH TAKON :
Apa nama tubuh kita apa nama nyawa kita ??
Jawabe simbah ???
Adapun tubuh kita bernama jasmani dan nyawa kita bernama rohani, maka yang bernama rohani itu lah tubuh Muhammad, sebab itulah kita semua bisa di sebut bangsa daripada tubuh Muhammad ,maka tiap2 sesuatu yang dibangsakan dengan tubuh Muhammad itu diharamkan atas api neraka,dan sebab itulah maka tidak boleh meninggalkan sembahyang dan sholat 5 waktu kang dadi MI'ROJe poro ROSUL ,niscaya putuslah bangsa itu (ingkar) melainkan sebangsa dengan binatang juga adanya ....
Sabda Nabi AHMAD SAW
Barang siapa yang lalai (syirik) saat keluar masuk nafas dengan tiap2 keluar masuk dengan tiada dzikirulloh TAJALI ,maka sia sialah semua amal & ilmunya ....
WES YO NGGERR OJO TAKON MANEH AQ TAK MENIKMATI SURUH IKI DISIK ... KAPAN'' MANEH NEK AQ IJIK KANGGONAN ILING TAKONO
KETERANGAN SELANJUTNYA MONGGO SILAHKAN DI TERUSKAN
SENDIRI-SENDIRI PADA GURU MASING'' &
KALO ADA YANG KURANG BERKENAN MONGGO MASUKANNYA ,,, INI
HANYA SEBUAH ULASAN DARI AL-FAQIR ...SEMATA DAN MENUQIL DARI BEBARAPA KITAB
KARYA SUFI'' TERDAHULU ,,, JIKA DALAM PENGARTIAN TAFSIR BAHASA KURANG BERKENAN
KIRANYA DI MAKLUM KARENA MASIH KURANGNYA DIRI INI BELAJAR DAN MOHON DI BENARKAN
,,, BAROKALLOH FIIKUM LILLAAHI AL-'ALAMIIN