TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Selasa, 15 Mei 2012

SADARKAH DIRI INI ADALAH TAJALLIYAHNYA WUJUD AL-ILAAH


Kalau bukan karena cinta, masakan dunia wujud dari tiada. Kalau bukan karena rindu, masakan manusia menyahut seruan. Manusia dan kehidupan, punya makna dan penghayatan. Itulah antara hakikat yang tidak dapat dinafikan.

Alloh SWT menciptakan seluruh alam ini, karena kasih-Nya kepada makhluk-makhluk-NYA. Alloh SWT memberi kemudahan kepada manusia dalam lapangan kehidupan, agar kehambaan mereka mudah terlaksana. Penghulu makhluk yang paling dicintai-Nya adalah Rosululloh SAW, penghulu para perindu, Nilai cinta Aloh, ada dalam diri setiap zarrah.


Namun bagi yang terus lalai, dirinya sendiri itulah yang tiada nilai. Bagi yang terus mendustai kebenaran, dirinya sendiri itulah yang menuju kemusnahan. Alloh SWT menganugerahkan kepada manusia akal dan pikiran, supaya berpikir dalam mencari kebenaran. Kebenaran itu lebih dekat dengan dirinya dari pada dirinya sendiri.... 


Kebenaran abadi adalah dibalik setiap gerak diam setiap kewujudan yang ada (mahluk), ada yang Maha Pentadbir yang menggerakkan dan mentadbir (mengatur) setiap urusan. Seseorang yang dahaga, lalu meminum air dari telaga, tanpa menyaksikan disebaliknya ada yang Maha Pencipta, niscaya dia akan terus terlengah dengan keakuan dirinya.


Tetapi bagi mereka yang menyaksikan diri senantiasa dengan Alloh SWT dalam setiap gerak dan tindakan, pasti mengerti akan hakikat kewujudan. Apabila dia dahaga, dia tahu bukan dialah yang akan menghilangkan dahaga tersebut, dia juga tahu bukan airlah yang menghilangkan dahaga. Tetapi Alloh lah yang terus menerus memberi nikmat dan bantuan kepadanya, bahkan kepada setiap insan untuk terus hidup.


Dia faham kalau bukan Alloh SWT yang menciptakan air, maka dia juga tidak dapat minum untuk menghilangkan dahaga. Kalaulah disana ada air, tetapi Alloh SWT tidak memberi keupayaan dalam dirinya untuk bergerak, seperti lumpuh dan sebagainya, maka dia juga tidak dapat mengambil manfaat dari air tersebut karena tidak mampu bergerak untuk mengambil air. Kalaulah ada air dan kekuatan, tetapi air tersebut diciptakan oleh Alloh sebagai air yang tidak menghilangkan dahaga seperti air laut, maka niscaya dia juga tidak dapat menghilangkan dahaga, walaupun ada kekuatan dan ada air.


Maka hakikat ini akan membawa seseorang kepada menghayati disana adanya Alloh…Alloh…Alloh…di sebalik setiap wujud yang ada di dunia dan akhirat . Hidup ini berkaitan dengan mencari arti, hidup ini berkaitan dengan memberi bakti. Itulah risalah ketuhanan dalam makna kehambaan dan kholifah.


Dengan kehambaan, seseorang perlu terus mencari arti hubungan dengan Tuhannya, lalu menunaikan makna kehambaannya kepada Tuhannya, sehingga mencapai keridhoan dari alloh. Dengan peranan sebagai kholifah, seseorang perlu berinteraksi dengan alam sekeliling secara adil, dalam rangka untuk menunaikan tugas kehambaannya kepada al-haq.


Dia perlu menjaga keseimbangan alam ini, memakmurkan alam ini dan menjadikan alam ini sebagai tempat untuk menunaikan kehambaan UBUDIYAH) makhluk kepada Alloh sang Maha Pencipta. 


Dalam diri manusia yang berperanan itu juga, ada peranan cinta Alloh SWT dalam menterjemahkan hakikat ketuhanan-Nya melalui kelembutan-Nya yang abadi. Dalam setiap ketentuan-Nya, melalui pandangan kebersamaan Alloh, seseorang dapat melihat akan kelembutan-Nya (Lathif).


Dalam pentadbiran (pengaturan) kewujudan makhluk-Nya, melalui hati yang dipenuhi Cahaya Ihsan, seseorang akan menghayati kebijaksanaan-Nya (Hikmah). Alloh SWT itu lebih dekat kepada makhluk-Nya berbanding makhluk-Nya kepada diri mereka sendiri, karena tanpa-Nya tiadalah makhluk itu sendiri.


Keakuan makhluk hanya terlahir dipandangan semu makhluk tersebut, tatkala hijab melingkari hati dari menyaksikan keagungan Alloh SWT dan ketuhanan-Nya di sebalik yang wujud. Bukalah mata dan saksikanlah cinta….


Islam mengajarkan arti kehambaan, namun hakikat kehambaan itulah hakikat diri kita sejak diciptakan sampai nanti saat kembali. Dengan mengamalkan Islam, berarti kita menterjemahkan arti kehambaan kita. Dengan mengukuhkan keimanan jika IMAN itu KAFFAH maka yaqin bimbingan alloh akan selalu menyertaiNYA , berarti kita menterjemahkan nilai-nilai kehambaan kita. Dengan anugerah Ihsan, berarti kehambaan kita diterima-Nya…


Alloh…..Alloh…..Alloh…..


Manusia makin menuju mati, baik merindui-Nya atau mengkhianati-Nya. Kepada yang terus lalai dari mempersiapkan diri untuk menemui-Nya, maka antara dia menipu dirinya sendiri atau dirinya tertipu dengan dirinya sendiri. Kedua-duanya adalah kecelakaan dalam kecelakaan.


Dunia ini, makin banyak yang dihimpun, makin banyak yang ditinggalkan. Dunia ini, makin tamak manusia mengejarnya, makin terbeban untuk meninggalkannya. Dunia ini, nilainya pada kehambaan, dunia ini artinya pada kemerdekaan jiwa dalam menunaikan ketaatan kepada Alloh SWT yang Maha Mencipta.


Jalan ini, jalan cinta…jalan cinta menyaksikan yang dicinta tanpa pencinta.
Nilainya pada kebersamaan, keagungannya pada keridhoan.


Seseorang itu sempurna bukan karena banyaknya amalan, tapi sempurna di sisi-Nya karena Dia meridhoinya. Jalan keridhoaan Alloh  bukan bergantung kepada amallahir / bathin  , tetapi sejauh mana seseorang menghayati dalam keIMANAN  bahwa setiap amalan yang dikerjakannya adalah dari  Alloh untuk alloh .
Amal dengan keakuan, itulah pengkhianatan. Syukur melalui amalan itulah kehambaan.


Alloh…..Alloh…..Alloh…..

 INGATLAH ROSULULLOH MENGAJARKAN BAHWASANYA JIKA BERAMAL ITU HARUS LILLAH ,,,, 

COBA KITA MUHASABAH DIRI KITA DARI AWAL 

 IMAN

ILMU

HIDUP

AMAL

GERAK

JASAD

JIWA

RUH

KEAGUNGAN

GERAK FIKIR

KENYATAAN KITA INI BERASAL DARI ALLOH 

MAKA SEBENARNYA YANG BERAMAL ITU ALLOH SENDIRI 

BUKAN SI FAQIR / SI B / SI C ,,, JADI MASIH PANTASKAH KITA MENGHARAP SURGA 

DAN  TAKUT AKAN  NERAKA ... ITU LAH KELALAIAN KITA BERMUHASABAH (INTROPEKSI DIRI )

TERIMA KASIH JUNJUNGAN-ku PENGHULU ALAM MUHAMMAD ROSULUL MALAKHIM

SHOLLALLOHU'ALAIHI WASALLAM ................ 

BY : ALKISANNABILA ISYQ 


PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila