Adapun mengenal Sifat wajibNYA bagi Alloh di dalam mengenali
dzat al-haq adapun pembagian dari sifat
wujud bagi alloh swt dapat kita pahami dengan penjelasan ini
Adapun Wujud itu di bagi menjadi tiga bagian:
1- Wujud Haqiqi(wujud murni) :
dzat Alloh Ta’ala maka wujud-NYA itu tidak permulaan dan tidak ada akhiran Maka wujud Alloh itu bersifat Qadim dan Baqa’ inilah wujud sebenarnya (WAJIBUL WUJUD)
dzat Alloh Ta’ala maka wujud-NYA itu tidak permulaan dan tidak ada akhiran Maka wujud Alloh itu bersifat Qadim dan Baqa’ inilah wujud sebenarnya (WAJIBUL WUJUD)
2- Wujud Majazi (pinjaman) :
dzat semua makhluk Alloh swt Maka wujud mahluk itu ada permulaan dan ada akhiran (fana’) tidak bersifat Qadim dan Baqa’, sebab wujudnya itu dinamakan wujud Majazi / idlofi (wujud yang disandarkan) pada Alloh karena itu dinamakan MUTAJALLIYAH (di perlihatkan) karena Alloh itu berkehendak memperlihatkan DIRINYA (TAJALLI) pada MAHLUK-NYA
dzat semua makhluk Alloh swt Maka wujud mahluk itu ada permulaan dan ada akhiran (fana’) tidak bersifat Qadim dan Baqa’, sebab wujudnya itu dinamakan wujud Majazi / idlofi (wujud yang disandarkan) pada Alloh karena itu dinamakan MUTAJALLIYAH (di perlihatkan) karena Alloh itu berkehendak memperlihatkan DIRINYA (TAJALLI) pada MAHLUK-NYA
Wujudnya mahluk itu semua
bersandar pada sifat ma’aniNYA Alloh swt
.
3. Wujud ‘Ardy (wujud
yang bersandar namun bersifat kekal namun tidak abadi) :
dzat ‘Arodul wujud maka wujudnya itu ada permulaan dan tidak ada akhir namun tidak BAQO’ULBAQO’ seperti RUH, syurga, neraka, Arasy, Kursi dan wujud yang menjadi tanda-tanda kekekalan Alloh swt.
dzat ‘Arodul wujud maka wujudnya itu ada permulaan dan tidak ada akhir namun tidak BAQO’ULBAQO’ seperti RUH, syurga, neraka, Arasy, Kursi dan wujud yang menjadi tanda-tanda kekekalan Alloh swt.
Adapun perkara yang Wujud
selain Allah Ta’ala dua bagian :
1. Wujud dalam ‘alam syahadah (penyaksian) :
yaitu Wujud yang di dapat dilihat & dirasakan dengan panca indera yang lima (mata,hidung,telinga,mulut,ujung jari /pengrasa)
yaitu Wujud yang di dapat dilihat & dirasakan dengan panca indera yang lima (mata,hidung,telinga,mulut,ujung jari /pengrasa)
seperti langit, bumi, kayu, manusia, binatang dan lain-lain.
2. Wujud di dalam ‘alam ghaib (tanpa jasad) :
Wujud yang tidak didapat dengan panca indera yang lima tetapi di dapat dengan nur iman dan Kasyaf kepada siapa-siapa yang dikurniakan Allah Ta¶ala seperti Malaikat,Jin, Syaitan, Nur dan lain-lain...
Wujud yang tidak didapat dengan panca indera yang lima tetapi di dapat dengan nur iman dan Kasyaf kepada siapa-siapa yang dikurniakan Allah Ta¶ala seperti Malaikat,Jin, Syaitan, Nur dan lain-lain...
Adapun pembagian segala yang Wujud itu lima pembagian:
Wujud dzihni : Wujud
yang ada / bisa di terima pada ‘aqal /
Wujud yang dapat Di BUKTIKAN KEPASTIAN ADANYA WAJIBUL-WUJUDBAGI ZAT-NYA wujud
yang tidak mungkin tidak ada & bisa di kaji serta selalu di terima Berdasarkan
pengakuan Akal, segala yang dapat dipikirkan (ma’qul) mengenai perwujudan dzatNYA,
terbagi kepada tiga macam sifat perwujudan.
1-
Adanya WUJUDNYA di dalam pengertian
Aqal (dzihin), Wajib / harus atau pasti
(Wajibul-wujud pada dzatnya / wajib wujud bagi dzatnya)
لذاته
الوجود وجب
2. Adanya WujudNYA di Alam luar Dzihin, mungkin saja
(Mumkinul-Wujud-Lidzaatihi) / mungkin Ada bagi dzatNYA
ممكن الوجود لذاته
3. Adanya ia di dallam & di luar Dzihin, Tercegah / terpisah(Mumtani’ul-wujud-lidzatihi) / tercegah ADANYA bagi dzat-NYA.
ممتنع الوجود لذاته
Pengertian –pengertian penting yang perlu disadari sebagi MU’MIN adalah :
1. Kata “ ADA /ALLOH ” dan “TIDAK ADA / MAHLUK ” Kata Ini sudah
memuat pengertian / pemahaman (mafhum) yang jelas dan terang bagi setiap
manusia sebenarnya yang menempati kedua kata itu, karena sejak kelahirannya,
manusia telah bersama Alloh dengan
mafhum keduanya, tampa melalui proses
belajarpun sang bayi sudah mengerti makna “ADA”dan makna “tidak ADA”
satu bukti - Bayi dapat Memahami air-susu ibu “ADA” atau “Tidak ADAnya Asi” di mulutnya
, dengan bereaksi menangis ketika tidak ADA / tidak di dapatinya air susu, dan ia diam ketika
mendapatinya “ADA” masihkah kita tidak
menyadari keADAan alloh dan sangat
mustahil Alam (mahluk) menutupi keADAan ALLOH swt .
2. Makna kata “ADA” dan “TIDAK ADA” dua kata yang saling
memberi definisi Serta pemahaman yang sederhana namun tidak terbatas oleh ruang
lingkup dalam aqal kita semua, kita dapat memahami makna “ADA” karena kita
memahami makna “TIDAK ADA” KITA memahami makna baik setelah memahami makna
TIDAK baik demikian sebaliknya ,,,
Ada tiga istilah penting yang di gunakan dalam rangka menerangkan macam-macam perkara ILAHIYAH untuk kita fahami (mafhum) “KeberADAan” yaitu : “Al-Wajibu –Al-wujud ” yakni AL-ILAH /AHADIYAH (wujud tunggal ) “ Yang Pasti ADA” dalam istilah haqiqat di sebut WUJUDUN MAHDUN ( Wujud yang Murni) yang kedua “Al-Mumkinu Al-Wujud / NUR WILAYAH / NUR MUHAMMAD ” yakni yang menjadi sebab / asal muasal perwujudan alam semesta dengan kata lain wujud yang mungkin ADA dan sekaligus mungkin TIDAK ADA (cermin) / dalam isyarat lain di sebut WAHDAH –AL-WUJUD (kesatuan wujud) dan yang ketiga di sebut “Al-Mumtani’u al-wujud / ADAMU_AL-MUMKINAT / bayang-bayang ” yakni bisa di katakan wujud yang pasti Tidak ADA , atau bisa di sebut (RUH IDLOFI / WAHIDIYAH /wujud yang terperinci dan tersusun / jisim) .
kenapa di namakan demikian karena jika kita mau mengkaji secara nalar dan logika proses keADAan manusia itu melalui ketidak adaan & kembali pada ketidak adaan lagi dan apapun yang di lakukan MAHLUK selalu bersandar pada KUASA & KEHENDAK ALLOH (TAQDIR-IRODAH) wujud yang gak bisa berdiri sendiri adanyapun di adakan melalui proses IBU & BAPAK (adam –hawa) ... kalo di perinci secara mendetail sebenarnya NAMA yang kita sandang itu tidak mencerminkan wujud diri kita namun kembali kepada kenyataan wujud AL-ILAAH SENDIRI
Ada tiga istilah penting yang di gunakan dalam rangka menerangkan macam-macam perkara ILAHIYAH untuk kita fahami (mafhum) “KeberADAan” yaitu : “Al-Wajibu –Al-wujud ” yakni AL-ILAH /AHADIYAH (wujud tunggal ) “ Yang Pasti ADA” dalam istilah haqiqat di sebut WUJUDUN MAHDUN ( Wujud yang Murni) yang kedua “Al-Mumkinu Al-Wujud / NUR WILAYAH / NUR MUHAMMAD ” yakni yang menjadi sebab / asal muasal perwujudan alam semesta dengan kata lain wujud yang mungkin ADA dan sekaligus mungkin TIDAK ADA (cermin) / dalam isyarat lain di sebut WAHDAH –AL-WUJUD (kesatuan wujud) dan yang ketiga di sebut “Al-Mumtani’u al-wujud / ADAMU_AL-MUMKINAT / bayang-bayang ” yakni bisa di katakan wujud yang pasti Tidak ADA , atau bisa di sebut (RUH IDLOFI / WAHIDIYAH /wujud yang terperinci dan tersusun / jisim) .
kenapa di namakan demikian karena jika kita mau mengkaji secara nalar dan logika proses keADAan manusia itu melalui ketidak adaan & kembali pada ketidak adaan lagi dan apapun yang di lakukan MAHLUK selalu bersandar pada KUASA & KEHENDAK ALLOH (TAQDIR-IRODAH) wujud yang gak bisa berdiri sendiri adanyapun di adakan melalui proses IBU & BAPAK (adam –hawa) ... kalo di perinci secara mendetail sebenarnya NAMA yang kita sandang itu tidak mencerminkan wujud diri kita namun kembali kepada kenyataan wujud AL-ILAAH SENDIRI
Sedang
pengertian WUJUD di luar aqal:
1. wujud Kharijiyah yaitu
wujud yang di temukan karena ada kenyataan bekas (atsar)
2. wujud Khayal yaitu
yang lahir dari angan-angan diri seperti bayang-bayang yang timbul di dalam air
atau yang di dalam mimpi
3. wujud pada Dalil (petunjuk ) yaitu perkara yang adanya
menjadikan simbol sebagai dalil (petunjuk) seperti adanya asap tanda ada api
4. wujud pada Ma’rifat yaitu perkara yang ADAnya melalui
proses dan di awali dengan pengenalan yang putus tidak dapat di selingi lagi karena
menimbulkan kecintaan yang mendalam pada
qolb (ASYQ) seperti Ma’rifat kepada
Allah Ta’ala