TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Selasa, 08 Mei 2012

lanjutan ...ADAB SOPAN SANTUN BERAGAMA (AL-ADAB FI AD-DIN) lanjutan ...ADAB SOPAN SANTUN BERAGAMA (AL-ADAB FI AD-DIN) IV

Adab Orang Miskin
Orang miskin seyogianya memelihara sikap qonaah, menyembunyikan kemiskinan, tidak menampakkan kehinaan dan tidak merendahkan diri. Menjauhi sifat rakus, menjaga harga diri dan menampakkan kecukupan kepada orang-orang dermawan dari kalangan ahli agama. Menghormati orang-orang kaya tanpa mengharap kebaikan mereka. Menampakkan kecukupan kepada mereka tanpa mengharap pemberian dari mereka. Tidak bersikap sombong dan tidak menghinakan diri. Menjaga kalbu ketika memandang mereka dan berpegang teguh pada agama ketika menyaksikan kehidupan mereka.

Adab Pemberi Hadiah
Memandang dengan sikap yang utama kepada orang yang diberi hadiah. Menampakkan kebahagiaan atas penerimaannya. Berterima kasih ketika menyaksikan hadiahnya diterima. Membawa sendiri hadiah tersebut kepadanya, meskipun banyak.

Adab Penerima Hadiah
Menunjukkan kegembiraan atas pemberian hadiah, walaupun sedikit. Mendo’akan pemberi hadiah apabila dia telah pergi dan menampakkan wajah yang berseri ketika dia hadir. Membalas pemberiannya apabila mampu dan memujinya jika memungkinkan. Tidak merendahkan diri di hadapannya, menjaga diri dari kecacatan iman karenanya, dan menjauhi ketamakan bersamanya.

Adab Berbuat Kebajikan
Senantiasa mengawali tindak kebajikan sebelum diminta. Bersegera untuk mengerjakannya ketika berjanji. Banyak melakukan kebajikan. Menyembunyikan tindak kebajikannya dari sikap pamer. Tidak banyak memberi setelah diterima kebajikannya. Berupaya untuk terus senantiasa melaksanakannya. Dan waspada dari tindak penghentiannya.

Adab Berpuasa
Mencari makanan yang halal dan baik. Tidak bertengkar dan meningalkan pergunjingan. Menghindari perbuatan bohong, tidak menyakiti orang lain, dan menjaga seluruh anggota badan dari perbuatan tercela.

Adab di Dalam Perjalanan Ibadah Haji
Membelanjakan harta secara baik. Berbuat baik kepada orang yang membawa perbekalannya. Membantu teman. Menemani orang yang kendaraannya rusak. Mendermakan sebagian dari bekalnya. Berakhlak terpuji, bertutur kata baik, dan bersenda gurau tanpa disertai maksiat serta senantiasa mencari kelurusan.
Menampakkan kegembiraan ketika memandang kawan bicara. Mendengarkan pembicaraannya, tidak menihilkan kecemasannya, dan berusaha melupakan kesalahannya. Berterima kasih atas bantuannya serta senantiasa memuliakan dan membantunya.

Adab Berihrom
Hendaklah mandi, kemudian mengenakan pakaian bersih, dan memakai wewangian. Mengurus orang-orang yang lapar, membaca talbiyah dengan penuh ketakziman, dan mengeraskan suaranya sebagai bentuk kegembiraan karena bisa memenuhi seruan-Nya. Bertawaf untuk mengagungkan tempat suci, bersa’i untuk mencari keridhaan, dan berwukuf sebagai persaksian terhadap hari kiamat.
Memandang masy’ar (tempat menunaikan ibadah haji) dengan pandangan kasih sayang, memaknai cukur rambut sebagai symbol kebebasan, dan menganggap penyembelihan kurban sebagai symbol penebusan dosa. Memandang pelemparan batu (jumrah) sebagai wujud ketaatan. Menganggap tawaf ziyadah sebagai pemandangan kehidupan yang tidak terbatas, dan penolakan atas hakikat kesedihan. Dan ketika saatnya pulang, dipenuhi keinginan untuk kembali lagi.

Adab Memasuki Kota makkah


Memasuki tanah haram dengan pengagungan dan memandang kota Makkah dengan kesedihan. Memandang Masjid al-Haram dengan keutamaan dan memandang Baitullah dengan takbir dan tahlil. Membiasakan tawaf dan tetap mengerjakan umrah. Memasuki Baitullah dengan mengagungkan kesuciannya dan membiasakan diri untuk bertobat setelah memasukinya.

Adab Memasuki Kota Madinah
Hendaklah memasuki kota Madinah dengan penuh wibawa dan sikap tenang. Memperhatikan syariat yang berkaitan dengannnya dan memandangnya dengan pandangan yang mulia. Mendatangi Masjid Nabi Saw dan mimbarnya, seakan-akan menyaksikan shalat dan khutbah beliau. Berziarah ke kubur Nabi Saw, seakan-akan memandang pribadinya yang mulia. Berbicara kepada beliau dengan suara lembut, seakan-akan melihat dengan mata kepala sendiri laiknya kepada teman duduknya. Memulai ziarah dengan ucapan salam kepada beliau.
Selanjutnya, mengucapkan salam kepada dua orang yang terbaring di sampingnya (Abu Bakr as-Siddiq dan ‘Umar Ibn al-Khattab). Serta mempersaksikan kecintaan keduanya atas beliau. Mempersaksikan perjalanan beliau diantara mereka. Dan respon beliau kepada mereka. Menyaksikan ketakziman mereka kepada beliau dan sambutan mereka kepada beliau. Dan jika hendak meningalkan kuburan beliau, janganlah dengan membelakanginya.

Adab Pedagang


Seorang pedagang selayaknya tidak duduk di jalanan tempat lewatnya kaum muslimin, sehingga akan mempersempit gerak mereka. Ia harus mempekerjakan anak dewasa yang tidak berlaku zalim dalam menakar dan tidak mengurangi timbangan; menyuruh dia agar menyempurnakan takaran an tidak tergesa-gesa dalam menimbang. Ketepatan timbangan dirhamnya seperti dua sayap burung yang terbang dan keseimbangannya seperti timbangan, panjang benangnya, tepat arah jarumnya, jelas ayunannya, dan seimbang bandulannya.
Pada setiap harinya, sebelum memulai aktivitas jual beli, ia harus memeriksa timbangannya dan membersihkan sisanya. Memerintahkan pekerjanya untuk tepat dalam menakar minyak. Apabila yang dating orang yang mulia, muliakanlah. Apabila yang dating adalah tetangga, utamakanlah. Apabila yang dating orang yang lemah, kasihanilah. Dan apabila yang datang selain mereka, berbuat adillah. Juallah barang-barang dagangan dengan harga yang sepatutnya; jika murah harganya, niscaya banyak pelanggannya. Namun jika mahal, niscaya sedikit pelanggannya.
Pada saat menunggui barang dagangan, hendaklah berupaya terus untuk mengkaji Alquran. Menundukkan pandangan dari hal-hal yang diharamkan dan dari pemuda yang berparas cantik. Tidak membeli barang dagangan dengan harga murah dari seorang bodoh yang pemboros. Tidak menghardik kaum peminta-minta. Dan tidak melarang pembeli untuk menawar.
Jika ia adalah orang yang mampu mengurusi persoalannya sendiri, maka tentu ia lebih mampu untuk mengurusi masalah yang mesti dilaksanakan pekerjanya. Ia harus membeli timbangan, ukuran, dan takaran dari orang-orang yang sudah dikenal terpercaya. Ketika menjual barang dagangan, ia tidak boleh memujinya dan ketika membelinya, tidak boleh mencelanya. Ketika menawarkan barang, ia harus menawarkan yang sebenarnya. Menghindari berkata buruk ketika meminta pengurangan harga barang, dan tidak berkata bohong ketika sedang bertransaksi. Meminimalisir interaksi dengan para warga pasar, dan tidak banyak bersenda gurau. Serta menjaga diri agar tidak banyak mengundang permusuhan.

Adab Penukar Uang
Seorang penukar uang seyogianya mempunyai itikad yang baik dan mampu menunaikan amanat. Berhati-hati terhadap uang riba dan bersegera membayar kredit. Tidak memberikan uang yang jelek. Menyempurnakan timbangan dan tidak berniat menipu. Senantiasa memeriksa neracanya karena takut berkurang akurasi takarannya.

Adab Tukang Emas


Hendaklah bekerja dengan ketulusan dan bersungguh-sungguh di dalam kedermawanan. Tidak memperlambat pekerjaan, menepati janji, dan tidak melampaui batas di dalam menetapkan nilai upah.
bersambung ... 

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila