TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Selasa, 08 Mei 2012

lanjutan ...ADAB SOPAN SANTUN BERAGAMA (AL-ADAB FI AD-DIN) III

Adab Shalat
Seorang muslim yang hendak melakukan shalat, selayaknya bersikap rendah hati, memelihara kekhusyukan dan menampakkan kehinaan. Menghadirkan kalbu, menghilangkan rasa was-was dan menghindari keraguan, baik lahir maupun batin.
Menenangkan anggota badan, menundukkan kepala dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri. Menghayati bacaan dan mengucapkan takbir dengan penuh ketakziman. Melakukan ruku’ dengan penuh ketundukkan, bersujud dengan penuh kekhusukan, bertasbih dengan penuh pengagungan, mengucapkan syahadat dengan penuh kesaksian, dan memberi salam denan penuh kasih sayang. Mengakhiri shalat dengan penuh rasa takut dan berusaha mencari keridhaan-Nya.

Adab Membaca Alquran
Hendaklah membiasakan diri dengan sikap tenang dan rasa malu. Menjauhi perbuatan sia-sia dan perkataan keji. Memelihara sikap tawadhu dan membiasakan untuk menangis.

Adab Berdo’a
Seyogianya menghadirkan kekhusyukan di dalam kalbu, memusatkan perhatian, menampakkan kehinaan, berbaik sangka, merendahkan diri, dan menampakkan sikap butuh. Memohon kepada Allah seperti permohonan orang yang sedang tenggelam kepada orang yang dapa menyelamatkannya. Mengetahui hina kedudukan dirinya dan besarnya keagungan Allah sebagai tempat memohon. Membentangkan kedua telapak tangan ketika memohon. Meyakini bahwa do’anya akan dikabulkan dan takut terhadap hal-hal yang mendatangkan kegagalan. Senantiasa menanti kelapangan dan menjauhi permusuhan. Memperbagus maksud dan pengharapan. Mengusapkan telapak tangan ke wajah setelah selesai berdo’a.

Adab Shalat Jum’at
Hendaklah mempersiapkan diri sebelum tiba waktu shalat Jum’at. Segera bersuci sebelum masuk waktunya. Mandi dan mengenakan pakaian bersih. Tidak melangkahi tengkuk orang lain. Menghindari perbincangan dan memperbanyak zikir. Mengambil tempat duduk dekat imam dan mendengarkan apa yang disampaikan khatib. Setelah selesai menunaikan shalat, kembali menyebar (di muka bumi) ntuk mencari ilmu dan berjalan dengan tenang.
Tidak menjalinkan jemari. Memendekkan langkah, membiasakan bersikap tunduk, dan memperbanyak syukur kepada Zat Yang maha Pemberi rizki. Memasuki masjid dengan khusyu’ dan memberi salam. Berusaha untuk tidak melakukan shalat setelah khatib duduk di atas mimbar. Menjawab salam yang diberikan oleh khatib. Menghindarkan diri dari berbicara, membulatkan tekad untuk menerima pelajaran, dan tidak berpaling ketika khatib menghadap dan berkhutbah kepadanya. Tidak melakukan shalat sebelum khatib turun dari mimbar dan sebelum muazin selesai mengumandangkan iqomat.

Adab Seorang Khatib
Para khatib hendaklah mendatangi masjid dengan tenang dan penuh wibawa. Memulai khutbah dengan memberi salam dan duduk dengan rasa takut disertai ketakziman kepada Allah. Menghindarkan diri dari percakapan sambil menunggu waktu tiba. Melangkah menuju mimbar dengan tenang, seakan-akan ia ingin menunjukkan perkataannya kepada Zat Yang Maha Perkasa. Menaiki mimbar dengan penuh rasa khusyu’. Berpegangan pada pegangan tangga mimbardan naik ke atas sambil berzikir. Memandang kepada hadirin dengan memusatkan perhatian dan mengucapkan salam kepada mereka sebagai pertanda agar mereka memperhatikan khutbahnya. Duduk mendengarkan azan dengan penuh rasa takut kepada Zat Yang maha Kuasa.
Mulai berkhutbah dengan sikap tawadhu’ dan tidak memberi isyarat dengan jari. Meyakini bahwa ucapannya bermanfaat. Mengisyaratkan pada hadirin untuk berdo’a. kemudian turun dari mimbar dengan diiringi iqomat yang dilantunkan oleh muazin. Tidak bertakbirotul ihram sebelum para jamaah terdiam. Memulai shalat dan memperbagus bacaannya.

Adab di Hari Raya
Menghidupkan malam hari raya (dengan takbir, tahlil dan tahmid – pent) dan mandi di pagi harinya. Membersihkan badan dan memakai wewangian. Terus-menerus melantunkan takbir, memperbanyak zikir, melazimkan kekhusyukan, serta bertasbih dan bertahmid di sela-sela takbir. Diam untuk mendengarkan khutbah ‘id setelah shalat hari raya ditunaikan. Makan sedikit sebelum keluar dari rumah jika hari raya itu adalah hari raya Idul Fitri. Pergi ke tempat shalat melalui suatu jalan dan pulang ke rumah melalui jalan yang lain. Kembali dengan rasa belas kasih karena takut kepada Zat Yang maha Ghaib.

Adab di Saat Gerhana
Memelihara rasa takut dan menampakkan kecemasan. Segera bertobat dan tidak merasa jemu (untuk bertobat). Bergegas menegakkan shalat. Berdiri lama untuk melaksanakan shalat. Dan senantiasa memelihara kewaspadaan.

Adab Shalat Istisqa
Hendaklah berpuasa sebelum melaksanakan shalat istisqo (shalat untuk meminta hujan). Diawali dengan bertobat dan menghindari sikap-sikap zalim. Mencurahkan segenap perhatian dan tidak membanggakan diri. Mandi sebelum keluar rumah. Membiasakan dii untuk diam dan memperhatikan segala hal yang dilarang. Mengakui segala dosa yang mendatangkan siksa dan bertekad tidak akan mengulanginya. Diam untuk mendengarkan khutbah, bertasbih di sela-sela takbir, memperbanyak istighfar dan membalikkan jubah sambil berdo’a.

Adab Orang Sakit
Senantiasa mengingat mati dan bersiap-siap menghadapinya dengan bertobat. Membiasakan diri memuji dan mengagungkan Allah. Bersikap rendah hati sambil terus berdo’a. menampakkan kelemahan dan pengharapan. Memohon kesembuhan dan meminta bantuan dari Zat Yang Pemberi kesembuhan. Menampakkan rasa syukur ketika ada kekuatan dan tidak mengeluh. Memuliakan orang yang menemani dan tidak melakukan jabat tangan.

Adab Bela Sungkawa


Bersikap rendah hati, menampakkan kesedihan dan tidak banyak berbicara. Tidak tersenyum, karena hal itu dapat menyebabkan kedengkian.

Adab Mengantar Jenazah
Memelihara kekhusyukan, menundukkan pandangan dan menghindari pembicaraan. Memperhatikan si mayit seraya mengambil pelajaran. Memikirkan simulasi jawaban-jawaban atas pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir. Bertekad untuk bersegera memenuhi tuntutan-tuntutan kewajiban. Cemas akan menyesali segala apa yang telah berlalu ketika dating kematian.

Adab Bersedekah
Hendaklah memberi sedekah sebelum diminta. Menyembunyikan sedekah, baik ketika memberi maupun setelah memberi. Bersikap ramah kepada peminta, tidak tergesa-gesa menolak permintaannya, dan berkata pelan jika dia meminta dengan suara yang perlahan.
Menghindari sikap bakhil dengan memberi apa yang diminta atau menolaknya dengan ramah. Jika Iblis – semoga Allah melaknatnya – membisikkan bahwa peminta itu tidak berhak menerima sedekah, maka ingatlah jangan sekali-kali menahan apa yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab dia berhak atas harta tersebut.

Adab Peminta-minta


Menampakkan kefakiran yang sebenarnya. Menyampaikan permintaan dengan perkataan lemah lembut. Menerima pemberian – walaupun sedikit – seraya bersyukur dan berdo’a untuk kebaikan. Jika ditolak, pulanglah dengan sopan dan penuh kerelaan. Tidak mengulang-ulang permintaan dan tidak bersikap memaksa.

Adab Orang Kaya
Memelihara sikap rendah hati, menjauhi sikap sombong dan senantiasa bersyukur. Menggunakan hartanya untuk berbuat kebajikan. Bersikap ramah kepada orang miskin dan senantiasa menerima kedatangannya. Menjawab salam kepada setiap orang yang mengucapkannya dan tidak menyembunyikan kekayaan. Bertutur kata lembut, bersikap ramah, dan membantu orang lain demi kebaikan.
bersambung .. ke adab yang selanjutnya

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila