TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Rabu, 02 Mei 2012

APAKAH ALLOH ITU GHAIB DAN MAHLUQ ITU NYATA …

Menurut AHLI ALLOH citra kesempurnaan AL-ILAH adalah adam. Melalui Adamlah AL-ILAH memanifestasikan sifat ketuhananan-Nya. Ibn Arabi menganggap bahwa AL-ILAH pada mulanya adalah entitas yang tersembunyi (kanzun makhfiyy) atau di sebut LAA TA’YUN (belum ada apa-apa) masih alloh sendiri . Ia menampakkan diri (MUTAJALLIYAH / NYATA ) ketika menciptakan ALAM SEMESTA BESERTA ISINYA. Tetapi penciptaan alam menurut PEMAHAMAN ALLOH bukanlah bermula dari sesuatu yang kosong / BIGHOIRILLAH ” selain alloh. Alam ada setelah AL-ILAH ada. Karena, alam semesta adalah cermin (’AIN) KENYATAAN bayangan AL-ILAH . Sebagaimana pantulan gambar dalam cermin, maka gambar itu ada ketika wujud yang hakiki ada. Pandangan dalam pemahaman al-faqir tentang alam ini sebenarnya di ambil dari KITAB INSAN KAMIL -KARYA SYEH IBNU AL-’AROBI dan di ruju’ dengan pandangan para pengkaji risalah TAUHID AL-ILAAHI yang menganggap alam itu sebagai sesuatu yang tidak kekal .
jadi jangan salah persepsi jika ada yang menyatakan bahwa makna Laa ilaha illallah adalah Laa ma’buda illallah (tidak ada yang disembah kecuali Allah) atau Laa ilaha maujudun illallah (tidak ada Ilah yang ada kecuali Allah)…
Bila diartikan semacam itu, maka segala sesuatu yang disembah semuanya adalah Allah dan yang menyembah itu juga alloh seperti sabda rosululloh SAW


اعبدوا الله انتم مع الله اليه به ولا نعبد الله انتم بأنفسكم لأن ضلال




sembahlah alloh dengan alloh pada alloh dan untuk alloh jangan engkau sembah alloh dengan dirimu sungguh tersesat jika dirimu menyembah alloh dengan dirimu sendiri

Karena menurut pemahaman mereka bahwa Al-Wujud tidak terpilah antara Khaliq (pencipta) dengan makhluk. Semuanya (Khaliq dan makhluk) adalah Allah. Pemahaman semacam ini, di kalangan penganut wihdatul wujud, menjadikan al-wujud (menyatu) dan tidak dibedakan (antara makhluk dan Khaliq).
Maka seseorang yang menyembah manusia karena sesuatu, senyatanya dia menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang yang menyembah sapi, berhala, batu, malaikat, semuanya diartikan menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Allah adalah sesuatu yang wujud atau ada (al-wujud) secara mutlak (maka setiap yang wujud, seperti sapi, berhala, batu, malaikat, semuanya adalah ‘AINU WUJUUDU ROBBIH /Allah Subhanahu wa Ta’ala KEIMANAN SEORANG SALIK YANG TELAH DI BERI HIDAYAH TAUHID HAQ TIDAK TERBATAS PADA PANDANGAN INDRAWI SEMATA / HUKUM SYAR’I SEMATA ,,, MEREKA JAUH KEDALAM HATI SANUBARI DI SETIAP PERWUJUDAN ALLOH ,,, Bagi mereka, seseorang yang memahami bahwa al-wujud itu terbagi dua bagian: Khaliq dan makhluk, maka orang tersebut dinyatakan sebagai musyrik dalam tanda kutib TIDAK BERTAUHID . Seseorang tidak dikategorikan sebagai muwahhid (bertauhid) menurut mereka, kecuali dia mengatakan, “Sesungguhnya al-wujud (keberadaan) sesuatu itu satu, yaitu Allah.” Inilah kebatilan pemahaman wahdatul wujud, bahwa semua benda yang ada adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘ainu wujudulloh KENYATAAN ADANYA ALLOH

Kalau al faqir boleh mencontohkan kita bisa mengaplikasikan konsep Wahdatul Wujud atau ATUNGGALE Gusti BUKAN MANUNGGAL …. KALO MANUNGGAL ITU 2 JADI 1 PADAHAL ALLOH ITU SENDIRI ketika dalam sholat misalnya, yaitu tahapan yang dicapai ketika dalam keadaan sholat. Karena dalam sholat, kita memi’rajkan ruh kita untuk bersatu dengan ruh pemiliknya (Allah Yang Maha Agung) : UNGKAPAN BERSATU INI ADALAH SALAH JIKA DI HISAB DENGAN HUKUM TAUHID … YA SEBENARNYA ALLOH SENDIRI YANG SHOLAT JIKA KITA SHOLAT MENYEMBAH ALLOH MAKA KITA SHOLAT ITU TERMASUK LALAI DALAM SHOLAT karena TIDAK SADAR ada ruh Allah dalam badan kita seperti yang tertera dalam Al Qur’an : “Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (As Shaad; 38)”.
INI YANG DI SEBUT TIDAK LILLAH ,,, BAGAI MANA BISA LILLAH KARENA KITA ITU MENYEMBAH ALLOH ,,,,, I
Sebagai penutup, janganlah sekali-kali kita memfonis suatu golongan atau ajaran itu sesat, salah-salah malah justru kita yang sesat.

Selama ini banyak sekali orang-orang yang menganggap konsep wahdatul wujudnya Ibnu ’Arobi atau SYEH HUSAIN AL-HALLAJ & manunggaling kawula gustinya Syekh Siti Jenar adalah sesat bahkan ada yang menganggap kufur atau penyimpangan makna TAUHID (ESA) . Kalau anda analisa secara seksama sebenarnya tidak ada yang sesat dalam ajaran yang di sampaikan oleh ulama-ulama tersebut. Dan para penganutnya pun sebenarnya tidak ada yang menyebut Ibnu ’Arobi atau Syekh Siti Jenar itu adalah Tuhan. Kecuali mereka yang memahaminya secara sempit dan tidak memahami apa sebenarnya yang diajarkan kaum SAALIKIN

NB: Apabila Allah memfanakan DIRI manusia dan membawa manusia kepada kebaqo’anNYA dengaNYA DI dalamNYA dan membuka hijab yang menutupi KEADAANYA dengan DIA , maka manusia pun dapat memandangNYA dan ketika itu hancur leburlah pancaindera manusia dan tidak dapat berkata apa-apa. Hijab diri manusia tersingkap dan manusia berada di keadaan itu beberapa lama tanpa pertolongan sedikitpun panca indera. Kemudian Allah kurniakan manusia mata ALILAHIYAH dan telinga ilahiyah dan yang manusia dapat temukan adalah AL-ILAHIYAH segala-galanya BAIK LAHIR MAU PUN BATHIN BAIK DI AWAL ATAUPUN DI AKHIR JIKA TIDAK SEPERTI ITU MAKA MANUSIA ITU MASIHLAH SESAT DALAM PRASANGKA AQALNYA SEMATA … .”APALAH ARTINYA NYAWAQ DIBANDING CINTAMU APALAH ARTINYA DIRIKU DI BANDING WUJUDMU .. APALAH ARTINYA ILMUKU DI BANDING ILMUMU ,,,,,,,, KETIADAAN Q ADALAH BAQO’MU JIKA NYAWAKU MASIH BERAT DI RAGA INI UNTUK MEMENUHI PANGGILANMU HARAMKAN DIRIKU BERSANDING DENGAN-MU ,,,,,,,,,,,, MATA INI BUTA TANPA BASHIROHMU …. TELINGA INI TULI TANPA SAMI’AHMU … AQALKU TIADA GUNA TANPA HIDAYAHMU ,,,, TERUS APA PANTAS ku MENILAI SEMUA ANUGRAHMU YANG BERBEDA-BEDA DALAM WARNA DAN RASA NYA ,,,,,,,,,, MAKANE JO SUKA NGAKU & MENGHUKUMI YAA ……
UNTUK APA ALLOH MENCIPTAKAN JIN ,SYETAN SERTA PERKARA YANG MUNGKAR DAN MESUM …. APA ITU HARAM , ATAU HANYA UNTUK MENIPU AQAL INDRAWI KITA
………………
UNTUK APA ALLOH MENCIPTAKAN MANUSIA & MEMBERIKAN AQAL SERTA HATI DAN DI BERIKANNYA HIDAYAH …. APA HANYA UNTUK MENYESATKAN & TERGIUR PADA SURGA SERTA TAKUT AKAN NERAKA ,,, KOYO ANAK KECIL AJA ,,,,,

MUHASABAH DIRI DIRI DIRI SAMPAI KAU TEMUKAN DIRI YANG SESUNGGUHNYA …

SELAMAT BELAJAR DALAM KAJIAN TEORI DALAM AJARAN SUFII ,, DI BACA JANGAN LUPA DI MUHASABAH LAGI

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila