●▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬●
╔═╗══════╔╗═══╔╦╗══╗
║╚╬═╦╦╦═╗║╚╦═╦╝╠╬╦╗║
╠╗║╬║║║╬║║║║╬║╬║║╔╝║
╚═╩╩╬╗╠╩╝╚╩╩╩╩═╩╩╝═║
════╚═╝════════════╝
Hubungan segala sesuatu selain Allah (mahluk) sudah
seharusnya tidak memalingkan perhatiannya dari Allah SWT, walau sesaat pun.
Begitu terputus dari segala macam ikatan, hanya hubungan dengan Allah saja yang
mesti ada dan tersisa dalam hati sanubari. Dalam ungkapan lain, semua hubungan
mestilah berasal hanya dan cuma satu saja,,,, yang disebut oleh kaum Sufi
tentang hadlir ilalloh terus-menerus ,,, senantiasa merasakan panggilan &
KehadiranNYA di setiap gerak nafas mahluk
yang begitu dekat melebihi dekatnya sesuatu yang paling dekat dengan
diri mahluk, atau Kontemplasi Ilahi. Seperti diungkapkan seorang penyair
darwisy :
Kehidupan dan hatiku sibuk dengan diriMu,
dan mataku mengerling ke kanan dan ke kiri (muroqobah ma’iyah ‘ala haqiqoti
al-ruh)
Agar saingan-sainganku tidak tahu ... (fana’ kullun)
bahwa Engkaulah sesungguhnya KekasihKU
Sesudah mengutip ayat-ayat Alquran ini, saya akan
menyebutkan beberapa hadis Nabi Muhammad mengenai kewajiban mengerti
(‘arif) Allah berikut segala keuntungan
dan manfaat serta kefana’an diri yang diperoleh dariNYA barulah mahluk bisa
mengingat dengan sebenar-benarnya mengingat.
Abdullah
bin faqir
Seseorang berkata, “Ya Rasul Allah, aku demikian banyak
terbebani oleh perintah-perintah dalam Syari’ah. Berilah aku nasihat ihwal
sesuatu yang mesti kupegang erat-erat.”
Nabi bersabda, “Hendaknya lidahmu tidak pernah berhenti mengingat dan menyebut-nyebut nama Allah
Nabi bersabda, “Hendaknya lidahmu tidak pernah berhenti mengingat dan menyebut-nyebut nama Allah
Sampai kau terpanggil dan fana’u al-fana’ ila baqo’u
al-ilahiyah dengan seluruhnya
Telah diriwayatkan oleh Abu Darda’ bahwa Nabi Muhammad SAW
bersabda :
“Maukah aku beritahukan kepadamu amalan-amalan yang
dipandang oleh Tuhanmu sebagai lebih baik dan lebih utama, yang menjadi sarana
menaikkan derajatmu dan yang lebih baik ketimbang memberi sedekah berupa emas
dan perak dan bahkan lebih baik ketimbang memerangi musuhmu, entah dalam
keadaan membunuh mereka atau terbunuh mereka ?” Mereka menjawab, “Ya.” Nabi
bersabda, “Mengingat Allah / dzikrul ilaahi .”
Seperti diungkapkan seorang penyair :
Kuucapkan nama-Mu dan kubakar kehidupanku,
Hingga sampai titik keADAManku ...
aku laksana lilin, dalam api, lantaran lidahKU ku mampu
memujaMU ...
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari ‘Abdullah ibn ‘Umar
bahwa Nabi Muhammad saw, bersabda :
“Tak ada sesuatu pun yang lebih efektif dalam menyelamatkan
diri kita dari hukuman Allah selain mengingat-Nya.” Orang-orang bertanya,
“Tidak jugakah berjuang di jalan Allah akan menyelamatkan diri kita ?” Beliau
menjawab, “Tidak, tidak ada satu amalan pun bisa menyamai zikir atau mengingat
Allah, sekalipun para prajurit menggunakan pedangnya sedemikian rupa sehingga
pedang itu patah.”
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw
bersabda :
“Orang-orang yang tidak terikat dan bebas (hurrin / merdeka
lahir bathin pada kepasrahan) sudah lebih dulu unggul,” sabda Nabi SAW dan
Orang-orang bertanya, “Ya Rasul Allah, siapakah orang-orang yang tidak terikat
dan bebas itu ?” Beliau menjawab, “Laki-laki dan perempuan yang tidak
henti-hentinya ingat setelah ‘arif billah .”
Seperti diungkapkan oleh seorang penyair Sufi :
Hati seorang Mukmin beroleh kegembiraan
dari kebahagiaan iman,
Kebahagiaan iman memberikan kebahagiaan
kepada kaum Mukmin.
Semua kegembiraan lainnya pun terlupakan,
Disaat kaum ahli bathin memperoleh kebahagiaan
dari mengingat Allah.....
Anas meriwayatkan langsung, dari Rasulullah, “Allah SWT
berfirman, ‘Aku senantiasa bersama pikiran hamba-Ku dan bersamanya manakala ia
mengingat-Ku. Manakala ia mengingat-Ku dalam hatinya, Aku juga mengingatnya
dalam hati-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam sebuah majelis dan majelis ini lebih
baik dari majelisnya.
Janganlah melupakan Allah, agar engkau terpanggil menjadi
kekasihNYA
Jika engkau pernah mengingat-NYA setelah melihatNYA, pasti
engkau telah terpanggil & dipilih untuk menjadi KEKASIHNYA tanpa washilah
Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah saw, bersabda
“Allah SWT berfirman, ‘Aku bersama hamba-KU manakala ia mengingat-KU dan
bibirNYA hanya bergerak menyebut-nyebut nama-KU...
Al-Qusyairi meriwayatkan dari Anas, “Nasib malang tidak akan
menimpa orang yang mengatakan, BILLAAHI , LILLAAHI ,MA’ALLOHI, WA ILALLOHI
KULLUHUM AJMA’IINA .....
Dalam sebuah hadis lain diriwayatkan. “Hari Kiamat akan
terjadi jika Allah, Allah tidak lagi diucapkan di muka bumi.”
Seorang yang ‘ARIF billah bisa disamakan dengan orang hidup
dalam kubah alloh (kesadaran), dan seorang yang tidak ‘Arif billah bisa
disamakan dengan orang mati / mayat berjalan , yakni orang-orang yang ‘ARIF billah adalah hidup dalam
panggilan kefana’an tauhid dan orang
yang tidak ‘arif billah adalah mati (bangkai berjalan) ...........
Sesudah mengetahui titik nuqoth yang ditegaskan pada BIKAANA BI YAKUUNU BIKUN
... BIHI .. maka berbagai MANFAAT dan HIKMAH , bisa Kita fahami dengan sebenar’’NYA .
Dzikir adalah piagam Panggilan Allah. Barangsiapa diberi
anugerah dzikir Haqqullah, maka yang demikian itu berarti bahwa ia sudah diberi
perintah berikut, “Engkau memang benar-benar haqqi”
Di sini lalu timbul pertanyaan : Mengapa dzikir atau
mengingat Allah, yang demikian mudah dan
sama sekali tidak susah, dipandang sebagai lebih bermanfaat dan lebih unggul
ketimbang bentuk-bentuk ibadah lainnya yang memerlukan tindakan yang sulit dan
sukar ? Imam al Ghazali memberikan
jawaban sebagai berikut :
Kenyataan ini bisa ditetapkan melalui pengetahuan &
pengalaman mistis/sepiritual, akan tetapi, sejauh pengetahuan & pemahaman
praktis aqal, bisa dikatakan bahwa hanya dzikir atau mengingat Allah saja yang
efektif dan bermanfaat, yang senantiasa dan terus-menerus dilakukan disertai
kehadiran (Allah) dalam jiwa dan pikiran. Akan halnya dzikir atau mengingat
Allah secara verbal dan hati disibukkan dengan permainan dan senda gurau saja
tanpa isi, dzikir panggilanNYA dalam keadaan suci ,batal,sibuk,bercanda
bekerja,berdiskusi tanpa di batasi oleh gerak lahir & bathin ...
Hadis Nabi memperkuat pandangan ini. Sebagaimana diungkapkan
seorang penyair darwisy :
Jika engkau tidak mengerti di saat mengingat Allah,
Sebelum mengenali haqiqatnya (haqqu al-rububiyah)
Meskipun engkau sibuk sepanjang hayatmu,
Maka engkau tak beroleh apa-apa.... kecuali kesesatan belaka
Dan dirimu tiada sadar merasa mengingat sesuatu
Yang belum pernah engkau melihat dan mengenalinya
Namun engkau telah menyebut dan merasa telah dzikir
kepadaNYA ...
Itulah CIRI’’ haqiqat MUNAFIQ ... belum mengenal
namun telah merasa mengingat al-haq
namun, mengingat dzat Kekasih dengan panggilanNYA kekasih
untuk kekasihNYA dalam kerelaan UBUDIYAH AL-RUBUBIYAH
senantiasa bermanfaat dan selalu berguna sepanjang masa
SALAM MAYAT LAKNAT LIANG LAHAT ....
{يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ
خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُوا الأَلْبَابِ} (البقرة/269).
“Allah berikan HIKMAH kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Barang siapa yang diberi HIKMAH, maka ia telah diberi kebaikan yang banyak” (Al
Qur’an, Surah Al Baqoroh, 2:269)
BY : alkis
annabila isyq .............................
●●ஜ ۩۞۩ஜ●═●███████●═●ஜ۩۞۩ஜ●●
▄▀▄▀▄▀▄▀▄███████▀▀███████▄▀▄▀▄▀▄▀▄
░▒▓██████████████████████████████▓▒░