Ketika musim memajang rindunya pada hujan
ada sebongkah cemas yang tak bisa kuucapkan
aku hanya ingin memelukmu
dari senja hingga subuh tiba
setapak demi setapak kudaki jalan terjal kerisauan
saat tiba di persimpangan ingin kutanggalkan segala ragu
dan rasa bosan
akh…..,betapa kebimbangan terasa
telah berubah menjadi keyakinan.
aku yakin akan ketulusan cintamu
tapi catatlah olehmu, tentang satu kepastianku’
aku tak pernah berpaling darimu’
Aku tak tahu lagi harus lari kemana Aku tak tahu lagi harus berbuat apa…
Tak ada lagi yang aku punya Hanya Engkau saat ini tempatku meminta…
kuputuskan meninggalkannya krna smnjak brsamanya hari-hariku hanya dipenuhi
dengan linangan airmata, bahkan aku kcewa saat kutau cintanya tak stulus dulu
dia cinta pertamaku, tapi ia tega menodai cinta kami dgn dusta dan janji-janji palsu,
kenapa semuanya harus aku alami, kenapa cinta tak seindah yg aku harapkan,
dan semua org hanya diam membisu saat aku butuh seseorang untuk menguatkanku,,,
Aku kelaparan.
Perih kutahan perutku yang kempis karena sedari pagi tak ku masukan apapun,
Aku berusaha lalui malam ini dengan menjilat air mata mungkin ini dinner paling nikmat buatku saat ini,
Setelah lelah menangis dan kurasa air mata ini tlah kering Aku hanya tertunduk lesu
Tak ada suara hanya nada sesenggukan yg sesekali kluar dri mulutku…
Tenggorokan ku terasa kering nafaskupun mulai sesak….
Kucoba berdiri walau tubuhku terasa lemas sekali,
lalu perlahan aku berjalan menuju sebuah cermin ygterpampang dikamarku…
kutatap wajah ini sangat pucat sekali ,matakupun terlihat sgt merah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar