TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Selasa, 03 Juli 2012

PENGERTIAN HAQIQAT NUR MUHAMMAD & ROSULLOH MUHMMAD SAW V


"Berdasarkan ayat al-Quran, manusia dari sisi fisik dan dan materi mengalami perubahan dan penyempurnaan begitu juga dari sisi maknawi. Adapun terkait sisi materi, al-Quran menjelaskan;

 وَ مِنْ آَیَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ

Yakni termasuk di antara tanda-tanda kekuasaan Alloh Swt adalah Dia menciptakan manusia dari tanah.


هُوَ الَّذِی خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضَى أَجَلًا وَأَجَلٌ مُسَمًّى عِنْدَهُ ثُمَّ أَنْتُمْ تَمْتَرُونَ

 Al-faqir menyatakan ini menunjukkan awal penciptaan (TAJALLI) manusia dari tanah dan lumpur dan bahkan dalam ayat lain disebutkan:


وَهُوَ الَّذِی خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا

 Yakni Alloh Swt menciptakan manusia dari air Mani, atau;


 أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ

 Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang sedikit ? Ayat ini memperhatikan perubahan dan penyempurnaan penciptaan manusia.

 Dia menambahkan, ayat-ayat dan kata-kata tersebut menggambarkan proses perubahan dan penyempurnaan manusia. Di ayat lain Alloh Swt berfirman;


أَوَلَمْ یَرَ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ

 Ayat ini menjelaskan tahap awal penciptaan manusia yang berasal dari air dan tanah,sampai air tersebut berada di dalam rahim ibu kemudian berubah menjadi علقه


ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظاماً فَكَسَوْنَا الْعِظامَ لَحْماً ثُمَّ أَنْشَأْناهُ خَلْقاً آخَرَ فَتَبارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخالِقينَ


Manusia selalu dalam proses penyempurnaan dan perubahan secara fisik dan materi.


 AL-FAQIR  mengatakan bahwa kata ثُمَّ berarti proses secara gradual, yakni ketika benih itu masuk ke dalam rahim ibu maka dia secara bertahap tumbuh. Ayat ini juga menunjukkan mukjizat dalam penciptaan manusia, dan penjelasan al-Quran dalam hal ini juga membuktikan kemukjizatannya pula.


"Dengan demikian penciptaan manusia menurut al-Quran adalah proses perubahan dan penyempurnaan, yakni melalui tahap-tahap sampai sempurna yang dalam ayat lain dijelaskan;


ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظاماً فَكَسَوْنَا الْعِظامَ لَحْماً ثُمَّ أَنْشَأْناهُ خَلْقاً آخَرَ فَتَبارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخالِقينَ

Darah yang menggumpal itu menjadi daging yang kemudian berubah menjadi tulang dan dari tulang itu tumbuhlah daging. Ini semua adalah penjelasan al-Quran mengenai penciptaan manusia dan proses penyempurnannya dari sisi materi.


 Lebih lanjut dijelaskannya bahwa Alloh Swt, setelah menjelaskan proses penciptaan manusia dari sisi materi dan penyempurnaannya berfirman;


ثُمَّ سَوَّاهُ وَ نَفَخَ فيهِ مِنْ رُوحِهِ وَ جَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَ الْأَبْصارَ وَ الْأَفْئِدَةَ قَليلاً ما تَشْكُرُونَ

Di sini dimulailah tahap baru penciptaan manusia, dan pada tahap ini, manusia yang telah sempurna dari sisi materi atau fisiknya, harus memulai tahap maknawinya. Tahap penciptaan maknawi atau malakut manusia dimulai setelah dari sisi fisik telah sempurna. Dalam al-Quran disebutkan;


 ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً...


 Maksud dari ayat ini adalah penciptaan (tajalli) manusia dari sisi maknawi yang dimulai dengan ditiupkannya ruh. Dalam penyempurnaan sisimaknawi manusia, Alloh Swt juga telah menjelaskan dalam al-Quran bahwa tahapnya dimulai dengan ditiupkannya ruh, ketika dalam wujud manusia muncul fitrah insani.


 فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِی فَطَرَ النَّاسَ عَلَیْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَیِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا یَعْلَمُونَ


 Manusia diciptakan berdasarkan fitrah ilahi yang merupakan salah satu keajaiban dalam penciptaan manusia. Dalam ayat lain Alloh Swt berfirman;


 قالَ رَبُّنَا الَّذی أَعْطى‏ كُلَّ شَیْ‏ءٍ خَلْقَهُ ثُمَّ هَدى


 Semua makhluk hidup mendapat hidayah takwini dari Alloh Swt atau dengan kata lain seperti hukum alam. Akan tetapi untuk manusia, Alloh Swt telah menetapkan syariat guna membimbingnya menuju kebahagiaan dan kesempurnaan.


 إِنَّا هَدَیْنَاهُ السَّبِيلَ


 Ayat tersebut menjelaskan bahwa Alloh Swt menciptakan manusia bersama dengan fitrah yang dapt membantunya mengambil langkah-langkah menuju Alloh Swt. Jika manusia tidak menggunakan fitrahnya, maka dia akan menjauh dari nilai-nilai ilahi dan secara perlahan-lahan sifat-sifat hawa nafsu hewaninya akan lebih dominan, sampai akhirnya dia benar-benar berubah menjadi hewan setelah tidak lagi memiliki sisi insani.

 وَ لَقَدْ ذَرَأْنا لِجَهَنَّمَ كَثيراً مِنَ الْجِنِّ وَ الْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا یَفْقَهُونَ بِها وَ لَهُمْ أَعْیُنٌ لا یُبْصِرُونَ بِها وَ لَهُمْ آذانٌ لا یَسْمَعُونَ بِها أُولئِكَ كَالْأَنْعامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولئِكَ هُمُ الْغافِلُونَ

 Alloh telah memberi manusia ikhtiar untuk memilih menempuh berbagai tahapan menuju kesempurnaan, apah dia akan memilih keadilan, kebenaran, dan nilai-nilai kemanusiaan, atau dia akan menempuh jalan hawa nafsu.

 Dengan demikian, perubahan maknawi manusia memiliki dua jalur, pertama jalur yang tidak mengantarkannya menuju Alloh Swt, dan dijalan tersebut manusia akan jatuh dan menjadi makhluk yang sangat hina. Atau dia memilih jalan yang mengantarkannya kepada Alloh Swt, dan dia akan sampai ke derajat yang bahkan tidak akan mungkin dicapai oleh para malaikat.


“Sesungguhnya telah datang pada khabar berita bahwasanya Alloh ta'ala telah menjadi Nur Muhammad akan satu pohon kayu baginya empat dahan, maka menamaiNya Syajaroh al-Muttaqin (Pokok Orang-orang yang bertaqwa), dan pada setengah riwayat Shajaroh al-yaqin (Pokok Keyakinan),

Kemudian telah menjadi ia akan Nur Muhammad di dalam tirai  daripada permata yang sangat putih seumpama rupa burung merak dan diantarkan ia akan dia atas demikian pohon kayu itu , maka mengucap tasbihlah oleh Nur itu atas pohon kayu itu selama  tujuh puluh ribu tahun,
Kemudian menjadi akan cermin rasa malu (khaya') maka diantarkan kepadanya dengan berhadapan denganNya maka tatkala merak itu melihat  di dalam cermin itu dia melihat  akan rupanya sendiri lebih INDAH dan lebih baik dengan perhiasan adab dalam  tingkah laku , maka  rasa malu nya Nur kepada  Alloh ta'ala,

kemudian dia berkeringat  maka keluarlah  titik dari diriNya yang berjumlah  enam titik,

maka  oleh Alloh ta'ala di jadikan tiap titik tetesan keringat itu : yang pertama akan ruh Abu Bakar rodiya’llohu ‘anhu, dan dari tetesan yang kedua itu di jadikannya  ruh ‘Umar rodiya’llohu ‘anhu dan dari tetes keringat yang ketiga itu dijadinNya akan ruh ‘Utsman rodiya’llohu ‘anhu, dan dari tetesan keringat  yang keempat itu di jadiNya  ruh ‘Ali rodiya’llohu ‘anhu, dan dari tetesan keringat  yang kelima itu di jadikanNy a Pohon bunga mawar dan dari tetesan keringat yang keenam itu di jadikanNya padi” 


Kemudian di sebut bagai mana Nur Muhammad itu sujud lima kali, dengan itu, menjadi fardu sujud, lalu difardukan sembahyang yang lima waktu atas Muhammad dan ummatnya. Kemudian disebut Alloh melihat kepada Nur itu, lalu ia malu, berkeringat karena malunya.

tetesan keringat hidungnya Alloh di jadikanNya malaikat, tetesan daripada keringat mukanya Alloh di jadikanNya ‘Arasy, Kursi, Lauh dan Qalam, matahari, bulan, planet, segala bintang, dan barang-barang yang ada di langit. tetesan Daripada keringat dadaNya dijadikan anbiya', mursalin, ulama', syuhada' dan sholihin. tetesan daripada keringat belakangNya dijadikan Bait al-ma’mur, Ka’bah, Bait al-Maqdis, dan segala tempat masjid dalam dunia.


Disebutkan beberapa kejadian lagi tetsan daripada KeringaNya itu:

 tetesan keringat Daripada dua kening: mukminin dan mukminat dari umat Muhammad;

tetesan keringat  Daripada dua telinganya arwah Yahudi dan Nasrani, dan Majusi, golongan mulhid, kafir yang Ingkar kebenaran, munafikin.

tetesan keringat  Daripada dua kaki:segala bumi dari Timur dan Barat dan yang ada di dalamnya 


Kemudian Alloh memerintah Nur itu supaya memandang ke hadapan, di hadapannya ada nur, di kanan dan kirinya juga nur. Mereka itu ialah Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman, dan ‘Ali. Kemudian Nur itu mengucap tasbih selama tujuh puluh ribu tahun.

Kata pengarang: dijadikan nur para anbia daripada Nur Muhammad s.a.w.; ertinya dijadikan arwah para anbia daripada peluh ruh Muhammad s.a.w., dan dijadikan segala ruh umat anbia itu daripada peluh arwah anbia mereka itu.

Kemudian diriwayatkan bahwa dijadikan oleh Alloh mata dari pada Cincin yang merah, di lihat orang akan dzahirnya itu daripada bagian dalamnya, kemudian dijadikan rupa Muhammad 

Seperti Baginda di dunia ini, kemudian diletakkan di dalam guci tersebut, berdirilah  Baginda di dalamnya seperti berdirinya di dalam sembahyang  kemudian berkeliling roh segala anbiya dan lainnya di sekeliling mata cincin Nur Muhammad ‘alaihissholaatuwas-salam, mengucap tasbih dan mengucap tahlil mereka itu selama seratus ribu tahun,
kemudian Alloh menyuruh segala ruh itu melihat  kepadanya yang melihat  kepada kepalanya menjadi kholifah dan sultan antara sekelian makhluk,

yang melihat kepada dahinya menjadi amir yang adil yang melihat kepada dua matanya menjadi hafidz kalam Alloh  yang melihat dua keningnya menjadi tukang lukis yang melihat kepada dua telinganya jadilah ia menuntut dengar dan menerima (pengajaran) yang melihat dua pipinya jadilah ia berbuat baik dan berakal yang melihat dua bibir mulutnya menjadi orang-orang besar raja. 

Yang melihat hidung menjadi hakim dan tabib dan penjual bau-bauan (minyak wangi).
Yang melihat mulut menjadi orang ahli puasa. Demikian seterusnya dengan melihat anggota tertentu, jadilah orang itu mempunyai sifat-sifat tertentu di dunia nanti. Misalnya yang melihat dadanya menjadi orang alim, mulia dan mujtahid. . Dan orang yang tidak bisa melihat  sesuatu kepadanya jadilah ia mengaku menjadi Tuhan seperti Fir’aun dan yang seperti
 lainnya

Beliau menyebut hadits qudsi 

( كنت كنزا مخفيا فأحببت أن أعرف فخلقت الخلق لاعرف )

Adanya Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi maka Aku kasihi engkau untuk di kenali (mengerti)  dan AKU akan perkenal engkau akan AKU  maka Aku jadikan segala makhluk supaya di kenalnya akan AKU. 

Kemudian beliau menyebut hadits Nabi s.a.w.

أول ما خلق الله تعالى نورى وفى رواية روحى

Artinya awal-awalnya  suatu  perkara yang  dijadikan Alloh ta'ala itu Nurku dan pada suatu riwayat ruhKu. Kata Al-faqir Maka adalah sekalian alam ini dijadikan Alloh subhanahu wata'ala daripada sebab  Nur
Muhammad s.a.w. seperti yang telah tersebutkan di atas . Lalu ia menyebut pula haditrh qudsi:

خلقت الاشياء لاجلك وخلقتك لاجلى

Artinya: Aku jadikan segala perkara itu karena engkau Yaa Muhammad dan Aku jadikan akan engkau semua itu karena AKU  yakni di jadikan Nur Muhammad itu dengan tidak ada jarak suatu  apapun (ruh idhofi - ruh ilahi)


 Al-faqir  menegaskan bahwa Alloh Swt telah menetapkan nilai yang sangat mulia bagi manusia dan nilai tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain, bahkan malaikat. Semua yang ada di alam semesta ini diciptakan agar manusia menggunakannya sebagai sarana untuk mencapai kesempurnannya. Pada hakikatnya jika kita kembali pada pokok risalah nabi, maka yang ditekankan adalah masalah pembinaan diri.


عبد نور الله قلبه

 " hamba yang telah disinari hatinya oleh Alloh" ,

Nyatanya insan : Tajaliyyat AL-ILAHIYAH  yang sempurna

إ ن الله خلق ا د م على صو ر ته.

“Sesungguhnya alloh menciptakan Adam sesuai dengan bentuk-Nya”.
 “ Jiwamu disatukan dengan jiwaku atau insan kamil.

BERSAMBUNG EDISI 
KAJIAN LAFADZ ALLOH & MUHAMMAD MENURUT AL-FURQON 
 


PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila