TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Selasa, 03 Juli 2012

PENGERTIAN HAQIQAT NUR MUHAMMAD & ROSULLOH MUHMMAD SAW IV


Pamahaman tentang hakikat Nur Muhammad pada umumnya dimulai dari kajian asal yaitu ketika, seluruh alam belum ada dan belum satu pun makhluk diciptakan Alloh swt. Pada saat itu yang ada hanya dzat Tuhan semata-mata, satu-satunya dzat yang ada dengan sifat Wujud-Nya.

Banyak dari kalangan sufi memahami bahwa pada saat itu dzat mahdlun (murni)  yang bersifat qodim  (dahulu) tersebut belumlah menjadi Ilah karena belum bernama Alloh, Untuk bisa dikatakan sebagai Al-Ilah, sesuatu itu harus dan wajib ada yang menyembahnya. Apabila tidak ada yang menyembah maka tidak bisa sesuatu itu dikatakan sebagi AL-Ilah . Logikanya demikian ...

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي

Sesungguhnya Aku ini adalah Alloh, tidak ada yang Wujud selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku lahir dan bathin ,,,,


 Karena dzat yang wujud-Nya besifat qodim tersebut pada saat itu hanya berupa dzat Murni, maka pada saat itu Dia belum menjadi Al-ilah dan Dia belum bernama Alloh, karena kata Alloh sendiri dipakai dan diperkenalkan oleh Al-Ilah sendiri setelah ada makhluk yang akan menyembahnya serta hakikat makna dari kata Alloh itu sendiri berarti yang disembah oleh sesuatu yang lebih rendah dari padanya. ( pada tahap ini mungkin bisa difahami demikian )


 Setelah itu, barulah diciptakam Muhammad dalam wujud nur atau cahaya yang diciptakan atau berasal dari Nur atau Cahaya dzat yang menciptakannya ( sebagai perbandingan kaliamat Adam Diciptakan dariTanah ). Yaitu Nur yang cahanya terang benderang lagi menerangi. ( kemudian nur tersebut difahami sebagai Nur Muhammad ). Nur itulah yang kemudian mensifati atau memberi sifat akan dzat yaitu sifat wujud yang berarti ada dan mustahil bersifat tidak ada karena sudah ada yang mengatakan “ ADA “ atau meng-“ADA”-kan yaitu Nur Muhammad.

وروي عن كعب الأحبار قال: لما أراد الله تعالى أن يخلق محمداً صلى الله عليه وسلم أمر جبريل عليه السلام أن يأتيه فأتاه بالقبضة البيضاء التي هي موضع قبر رسول الله صلى الله عليه وسلم، فعجنت بماء التَّسْنيم، ثم غمست في أنهار الجنة، وطيف بها في السموات والأرض، فعرفت الملائكة محمداً وفَضْله قبل أن تعرف آدم، ثم كان نور محمد صلى الله عليه وسلم يُرى في غُرَّة جبهة آدم. وقيل له: يا آدم هذا سيد ولدك من الأنبياء والمرسلين.


Di ceritakan dari  Ka’ab al-Ahbar: ” Tatkala Alloh ta’ala berkehendak untuk menciptakan Nabi Muhammad s.a.w., Dia memerintahkan Jibril a.s. untuk membawakan segenggam tanah putih yang merupakan tanah tempat Junjungan Nabi s.a.w. dimakamkan nanti. Maka dilumatilah tanah tersebut dengan air Tasniim (air syurga) lalu dicelupkan ke dalam sungai-sungai syurga. Setelah itu, dibawakan dia berkeliling ke mengelilingi seluruh langit dan bumi. Para malaikat pun mengenali Junjungan Nabi s.a.w. dan keutamaan baginda sebelum mereka mengenali Nabi Adam a.s. Ketika NUR Junjungan Nabi s.a.w. kelihatan di kening dahi Nabi Adam a.s., dikatakan kepadanya: “Wahai Adam, inilah sayyid (penghulu) keturunanmu daripada para anbiya’ dan mursalin ....

فلما حملت حواء بشيت انتقل عن آدم إلى حواء، وكانت تلد في كل بطن ولدين إلا شيتاً، فإنها ولدته وحده، كرامة لمحمد صلى الله عليه وسلم. ثم لم يزل ينتقل من طاهر إلى طاهر إلى أن ولد صلى الله عليه وسلم.

 Tatkala Siti Hawa mengandungkan Nabi Syits berpindahlah Nur Muhammad tersebut kepada Siti Hawa. Siti Hawa yang biasanya melahirkan anak kembar setiap kali hamil, tetapi pada hamilnya ini dia hanya melahirkan seorang anak saja iaitu Nabi Syits kerana kemuliaan Junjungan Nabi s.a.w.
Maka sentiasalah berpindah-pindah Nur Muhammad daripada seorang yang suci kepada orang suci yang lain sehinggalah baginda dilahirkan.
Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya’raawi dalam kitabNya “Anta tas-al wal Islam yajib”
   Al-Husain  ibn  Ali menceritakan  dari bapaknya Ali bin abi tholib di ceritakan dari kakeknya yang bernama abu tholib berkata bahwa Rosullulloh s.a.w berkata: “Aku adalah cahaya dihadapan Robbku selama empat belas ribu tahun sebelum Dia menjadikan Adam a.s. ( HR Imam Ahmad, Dhahabi dan al-Tabari )

 Setelah Nur Muhamamad diciptakan dari Nur atau Cahaya Dzat-Nya, maka selanjutnya Nur Muhammad itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan keberadaannya dengan dzat, karena dengan Nur Muhammad itulah, dzat melahirkan semua sifat yang disifati-Nya

اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لا شَرْقِيَّةٍ وَلا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

 “ Alloh (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Alloh, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus (1), yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun (2) yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya) , yang minyaknya (saja) Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Alloh membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Alloh memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Alloh Maha mengetahui segala sesuatu. “ ( QS : 024. : An Nuur : ayat : 35 )

 [1] Yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) iyalah suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus sampai kesebelahnya, biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang-barang lain (ubun'').

 [2] Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik.

 Ibn Jubayr dan Ka`b al-Ahbar berkata: “Apa yang dimaksudkan bagi cahaya yang kedua itu iyalah  Rosullulloh s.a.w karenana baginda adalah PesuruhNya dan Penyampai Amanah dari Alloh s.w.t terhadap apa yang menerangi dan terdzahir.” Ka`b berkata: ”

Minyaknya bersinar akan berkilauan karena Rosullulloh s.a.w bersinar akan  diketahui kepada orang ramai walaupun jika baginda tidak mengakui bahawa baginda adalah seorang nabi, sama seperti minyak itu bersinar berkilauan walaupun tanpa dinyalakan.

 Dari dalil-dalil yang disampaikan diatas dapatlah difahami bahwa hubungan antara Nur Muhammad dengan Dzat Muthlaq adalah hubungan yang tidak dapat dipisahkan yaitu, dimana Alloh berdiri disana Nur muhammad berada, Ketika Alloh disebut, maka disana Muhammad ikut menyertainya seperti pada pada kalimat tauhid “ La Ila Ha Illaalloh, Muhammad rosulululloh “

Ketika Alloh disebut, maka mutlak disana Muhammad ikut atau berada. Ibarat api dengan panasnya. Dimana api berada, maka disana pula panasnya berada. Dimana dzat berada disana pula Nur Muhammad berada. Bukanlah dikatakan api kalau tidak terasa panas. Ketika api disentuh, maka sesunggunya yang tersentuh hanyalah panasnya saja dan ketika terasa panasnya api pada hakikatnya yang dirasakan adalah api itu sendiri. Sehingga untuk memudahkan pemahaman, kalau diibaratkan “ api “ adalah dzat dan “ panas “ adalah Nur Muhammad yang menjadi sifat yang tidak terpisahkan dari pada api.

 Sebagai contoh lain dapat difahami melalui konsep laut dan gelombang. Tidaklah dikatakan sesuatu itu laut kalau dia tidak bergembang ( ombak ). Karena gelombang itu adalah sifat dari pada laut. Dimana ada laut, maka disana pula ada gelombangnya.

Tidak bergoncang atau bergerak gelombang itu apabila laut tidak bergoncang. Karena gelombang itu adalah laut yang bergocang. Ketika kita memandang laut yang terlihat adalah gelombangnya. Dan ketika mata memandang gelombang, pada hakikatnya yang dipandang adalah laut. ( pemahaman ini mungkin sebaiknya disimpan dulu untuk memudahkan pemahaman pada kajian selanjutnya )

 Coba pelajari dan fahami hadist berikut dalam acuan pemahaman diatas

 “ Aku telah dimasukkan ke dalam tanah pada Adam dan adalah yang dijanjikan kepada ayahanda ku Ibrahim dan khabaran gembira kepada Isa ibn Maryam “ ( HR : Ahmad, Bayhaqi )

 “ Bila Al-Ilah menjadikan Adam, Dia menurunkan aku dalam dirinya (Adam). Dia meletakkan aku dalam Nuh semasa di dalam bahtera dan menjatuhkan aku ke dalam api dalam diri Ibrahim. Kemudian meletakkan aku dalam diri yang mulia-mulia dan memasukkan aku ke dalam rahim yang suci sehingga Dia mengeluarkan aku dari kedua ibu-bapak ku. Tidak pun dari mereka yang bisa keluar “. ( HR : Hakim, Ibn Abi `Umar al-`Adani )
 
RIWAYAT NUR MUHAMMAD

datang berkunjung kepada empat unsur yaitu ; Angin , Api , Air dan Tanah atas Titah dari ALLOH SWT.

 Sebenarnya artikel kali ini erat hubungan nya dengan postingan ku pada tempo hari yaitu tentang Empat Unsur Yang Ada Dalam Tubuh Manusia , jadi bagi sahabat yang belum pernah membaca artikel tersebut , dengan senang hati aku persilah kan untuk menuju link nya .
 Pertama-tama Nur Muhammad datang mengunjungi Angin . Dikala itu di lihatnya angin sedang bermegah-megah bertiup berputar-putar . Lalu Nur Muhammad memberi salam dan mendengar itu angin berhenti dan membalas salam nya .
 Kata Nur Muhammad :

 ''Hai Angin , jika engkau sadar dan mengetahui kadar derajat dirimu , niscaya engkau bermegah-megah secara demikian.''

 Tahukah engkau kerendahan dirimu ?
 Jawab Angin dengan rasa ter kejut :
 ''Tidak . Aku merasa puas dengan diriku.''
 Kata Nur Muhammad :

 ''Tahukah engkau hai angin , meskipun engkau mempunyai tenaga yang cukup besar dan mempunyai kekuatan yang luar biasa , akan tetapi engkau pada suatu ketika akan dapat diperintah oleh manusia dan engkau akan melayani kehendak manusia.''
 Jawab Angin lagi :

 ''Jika begitu , engkaulah makhluk yang tidak cacat celanya mempunyai martabat yang tinggi.''
 ''Tidak hai angin . Aku adalah makhluk Tuhan yang tidak sunyi dari pada kesalahan dan hanya ALLOH  Robb Maha Suci daripada sifat kerendahan dan kekurangan'' , jawab Nur Muhammad .
 Kemudian Nur Muhammad pergi mengunjungi Api . Dilihatnya api sedang berkobar menyala-nyala dengan dahsyatnya . Setelah mendengar Nur Muhammad mengucap salam , Api pun berhenti serta menjawab salamnya .
 Kata Nur Muhammad :

 ''Mengapa engkau membanggakan dirimu dengan kekuatanmu , apa kah engkau tidak tahu bahwa suatu ketika kekuatanmu yang begitu luar biasa dan tenagamu yang begitu dahsyat akan digunakan untuk keperluan hidup manusia.''
 Mendengar kata Nur Muhammad demikian ,
Terkejutlah api karena ada lagi makhluk yang lebih daripadanya .

 Kata Api kemudian :
 ''Kalau begitu , beruntunglah engkau . Rupanya engkau makhluk yang mulia di sisi Tuhan .''
 Jawab Nur Muhammad :
 ''Tidak , aku adalah makhluk ciptaan ALLOH . Hanya Dialah yang Maha Mulia dan Maha Besar yang patut mendapat pujian dari makhluknya.''
 Kemudian Nur Muhammad datang mengunjungi Air .
Dilihatnya air sedang memuaskan dirinya serta memperlihatkan tenaganya dan kekuatannya .
 Mendengar Nur Muhammad mengucapkan salam lalu berhenti dan membalas salamnya .
 Kata Nur Muhammad :

 ''Hai Air , tahukah engkau akan kekurangan dirimu ?''
 ''Tidak'' , jawab Air dengan terkejut .
 Kata Nur Muhammad kemudian :

 ''Tahukah engkau pada suatu , pada sa'at yang sangat lama , engkau akan di gunakan tenagamu untuk kepentingan hidup manusia.''
 Kata Air :

 ''Jika demikian , Engkaulah makhluk yang mulia.''
 Jawab Nur Muhammad :
 ''Tidak hai air , Aku tidak lebih hanya sebagai makhluk ALLOH dan hanya Dialah yang patut menerima pujian dan sanjungan dari makhluknya.''
 Kemudian Nur Muhammad pergi mengunjungi Bumi . Dilihatnya bumi tenang- tenang saja tidak nampak sifat sombong dan congkak .

 Ia pun membalas salam dengan hormat ketika Nur Muhammad mengucap salam .
 Kata Nur Muhammad :
 ''Akulah Nur Muhammad yang kelak akan menjadi kekasih ALLOH Robbul 'Alamin . Di antara keempat unsur makhluk Al-ilah , hanya engkaulah yang mempunyai sifat tawaddhu' merendahkan diri.''
 Setelah melaksanakan titah dari Al-ilah Yang Maha Esa yaitu mengunjungi empat unsur makhluk Alloh itu kemudian Nur Muhammad kembali ke hadirat Alloh guna melaporkan kunjungannya .
 Dawuh Alloh  : ''Semuanya sudah Aku ketahui''
 ,,Oleh karena itu Aku bermaksud akan menjadikan tubuh Adam dari Tanah dan akan Aku campurkan pula tiga macam unsur itu , yakni Air , Angin dan Api ''.
 Demikian Riwayat Nur Muhammad dan tunggu saja postingan selanjutnya..''Riwayat Asal Kejadian Nabi Adam A.S'' 

PROSES KEJADIAN MAHLUK 
"Dalam proses perubahan pada makhluk hidup, hal itu terjadi secara ijbar atau tidak dapat ditawar, dan setiap tumbuh-tumbuhan dan hewan akan berubah sesuai dengan hukum alam yang telah ditetapkan oleh Alloh Swt."

 "Akan tetapi proses perubahan dan kesempurnaan dalam diri manusia tidak demikian. Alloh Swt telah mengkaruniai manusia dengan ikhtiar atau pilihan dan kehendak untuk memilih menempuh tahap kesempurnaan dari bawah ke atau tergelincir dan terjun ke lubang yang lebih rendah dari posisi awalnya. Memilih jalan kebenaran, keadilan, dan nilai-nilai kemanusiaan, atau jalan hawa nafsu."

 Al-faqir menjelaskan bahwa Alloh Swt mengADAkan manusia sebagai makhluk paling tinggi;

 
فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِين

 Ini menunjukkan pentingnya pentajalliyahan manusia dan nilai-nilai yang dapat diperoleh dalam perjalanan hidupnya. Meski demikian manusia memiliki dua tipe penciptaan; sisi materi atau yang disebut dengan istilah mulki dan sisi maknawi atau malakuti, yang berdasarkan al-Quran, keduanya mengalami perubahan dan penyempurnaan, serta bergerak maju atau bahkan mundur.

  Ma'arif al-Quran itu menjelaskan, "Sisi materi dan duniawi manusia juga memiliki berbagai tahapan yang bergantung pada proses perubahan dan penyempurnaannya. Begitu juga dengan sisi maknawi atau malakutnya yang juga memiliki berbagai tahap dan telah dijelaskan dalam al-Quran."


BERSAMBUNG KE EDISI V ...................

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila