TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Selasa, 08 Mei 2012

lanjutan ...ADAB SOPAN SANTUN BERAGAMA (AL-ADAB FI AD-DIN) VII

Adab Mengetuk Pintu
Berjalan di samping dinding dan tidak menghadap ke pintu. Bertasbih dan bertahmid sebelum mengetuk pintu, lalu mengucapkan salam. Tidak memperhatikan orang yang berada di dalam rumah. Setelah memberi salam, harus meminta izin. Jika diizinkan masuklah, tetapi jika tidak diizinkan, kembalilah dan jangan berusaha menunggu. Apabila ditanya oleh tuan rumah, jangan mengatakan, “Saya,” melainkan katakanlah, “si Fulan.”

Adab Duduk di Tepi jalan
Senantiasa menundukkan pandangan. Membantu orang yang teraniaya dan menolng orang yang meminta pertolongan. Membantu orang lemah dan membimbing orang tersesat. Senantiasa menjawab salam. Memberi kepada para peminta-minta dan tidak memalingkan muka dari mereka.
Senantiasa menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan penuh persahabatan dan keramahan. Jika ada orang yang mengerjakan kemungkaran, cegahlah dengan ancaman dan tindakan keras. Tidak mendengarkan tukang fitnah (as-sa’i) kecuali ada bukti. Tidak memata-matai dan tidak berprasangka terhadap orang lain, kecuali hal-hal yang baik.
Adab Pergaulan
Apabila memasuki suatu majlis atau jamaah, hendaklah Anda mengucapkan salam dan duduk di tempat yang telah tersedia serta tidak melangkahi orang lain. Mengkhususkan salam kepada orang ang paling terdekat.
Apabila diuji saat berkumpul dengan orang banyak, janganlah ikut ambil bagian dalam percakapan mereka danjangan mendengarkan kebohongan-kebohongan mereka. Tidak menghiraukan perkataan buruk mereka. Menghindari pertemuan dengan mereka, kecuali ketika ada keperluan.
Tidak meremehka seseorang, sehingga dia akan menjadi binasa; sebab bisa jadi ia tidak tahu kalau orang tersebut lebih baik dan lebih taat kepada Allah darpada dirinya. Tidak memandang mereka dengan ketakziman dalam urusan-urusan keduniaan. Sebab dunia itu kecil di sisi Allah dan segala isinya pun tidak bernilai. Tidak menganggap besar harta duniawi pada dirinya, yang akan mendoorongnya untuk mengagungkan pencinta dunia. Sebab dengan begitu, ia menjadi rendah dalam pandangan Allah.
Tidak mengorbankan agam untuk memperoleh hal-hal yang bersifat duniawi, yang justru akan menjadikannya kerdil di hadapan mereka. Tidak memusuhi mereka, upaya tidak memunculkan sikap permusuhan. Merasa tidak mampu untuk bersabar dalam permusuhan, kecuali karena Allah ‘Azza wa Jalla. Memusuhi perbuatan jelek mereka, namun pandangi mereka dengan pandangan kasih sayang. Janganberharap agar mereka mencintai, memuliakan, menampakkan wajah berseri dan memuji dirinya sendiri. Sebab jika ia menuntut semua itu, hanya akan mendapatkan sedikit.
Jika mereka menaruh kepercayaan dan menyerahkan kewenangan kepadanya, tentu dia tidak akan selamat. Jangan berharap agar mereka mau bersikap baik – di belakangnya – laiknya sikap baik yang ditampakkan di hadapannya. Jangan berusaha mendapatkan semua itu. Jangan bersikap rakus terhadap apa-apa yang ada di tangan mereka, sehingga ia akan kehilangan agamanya. Jangan bersikap sombong kepada mereka. Apabila meminta bantuan kepada salah satu dari mereka, lalu dipenuhi, maka dia adalah saudaranya yang memberi kemanfaatan. Dan jika tidak dipenuhi, jangan mencelanya. Sebab hal itu akan menjadi dalih untuk memusuhi dirinya. Tidak menasehati siapapun dari mereka, kecuali setelah melihat adanya respon baik dari mereka. Sebab jika tidak, mereka justru akan memusuhinya dan tidak akan mau mendengar apapun darinya.
Apabila melihat kebaikan, kemuliaan dan hal terpuji lainnya pada diri mereka, kembalikanlah hal tersebut kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Hendaklah memuji-Nya dan memohon kepada-Nya agar hal tersebut membuat mereka tumpul.
Apabila melihat kejahatan, perkataan jelek, pergunjingan atau segala hal yang dibenci pada diri mereka, serahkanlah hal itu kepada Allah. Berlindunglah kepada-Nya dari kejahatan mereka dan memohon pertolongan-Nya untuk menghadapi mereka. Janganlah mencela mereka, sebab tidak ada hak baginya untuk mencela. Selain itu, celaannya juga akan membuat mereka memusuhinya, dan tidak akan mengobati kemarahannya. Akan tetapi, ia harus bertaubat kepada Allah dari dosa yang mereka lakukan. Dan meminta ampunan-Nya. Dan hendaklah dirinya menjadi seorang pendengar setia di antara mereka dan menjadi seorang tuli tentang kbathilan mereka.

Adab Anak Kepada Orang Tua
Hendaklah senantiasa mendengarkan segenap ucapan mereka, menghormati mereka, melaksanakan perintah mereka dan memenuhi panggilan mereka. Merendahkan diri di hadapan mereka dengan penuh kasih sayang. Tidak membuat mereka jemu dengan permintaan yang terus-menerus. Berbuat baik kepada mereka dan melaksanakan perintah mereka, semata-mata karena kebaikan mereka. Tidak memandangi mereka dengan sikap marah dan tidak mendurhakai perintah mereka.

Adab Orang Tua Kepada Anak
Orang tua selayaknya senantiasa menampakkan kebaikan kepada anak-anaknya. Tidak membebani mereka untuk berbuat baik di luar batas kemampuan mereka. Tidak memaksa mereka ketika merasa jemu. Tidak mencegah mereka untuk taat kepada Allah dan tidak menelantarkan pendidikan mereka.

Adab Berteman
Senantiasa menampakkan kegembiraan kepada mereka ketika bertemu. Memulai pertemuan dengan mengucapkan salam. Bersikap ramah, senantiasa memberi kelapangan ketika duduk, dan mengiringinya ketika berdiri. Diam ketika dia berbicara dan membenci perdebatan. Memperbagus ucapan ketika bertutur. Tidak memberikan jawaban sebelum dia selesai berbicara. Memanggilnya dengan nama yang paling disukainya.

Adab Tetangga
Hendaklah memulai perjumpaan dengan mengucapkan salam. Tidak memperpanjang percakapan dengan tetangga dan tidak banyak bertanya kepadanya. Menjenguknya ketika sakit dan turut berduka cita ketika dia tertimpa musibah. Menegurnya dengan ramah ketika dia melakukan kekeliruan. Menundukkan pandangan mata dari orang-orang semhrimnya. Menolongnya ketika meminta pertolongan. Tidak memandangi pelayan perempuannya.

Adab Majikan Kepada Pembantu


Hendaklah tidak membebaninya dengan pekerjaan-pekerjaan di luar batas kemampuannya. Bersikap ramah kepadanya ketika dia merasa jemu. Tidak memukulnya. Tidak mencelanya, sehingga menjadinya bersikap lancing. Memafkan kekeliruannya dan menerima permintaan maafnya. Jika mempunyai makanan yang baik, ajaklah dia makan bersama atau berilah dia makan dari makanan itu.

Adab Pembantu Kepada Majikannya
Senantiasa menuruti perintahnya. Menasehatinya ketika mereka bergunjing. Melayani sepenuhnya. Menjaga nama baiknya di hadapan muhrimnya dan bersikap lembut kepada anaknya. Tidak berkhianat di dalam menggunakan hartanya.
besambung ...

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila