Sesungguhnya, sebelum Rabb mu menciptakan lainnya, Dia
menciptakan dari NURNYA nur Nabimu, dan NUR itu di istirahatkan haithu
mashaAllah, dimana Allah menghendakinya untuk istirahat. Dan pada waktu itu
tidak ada hal lainnya yang hadir tidak lawh al-mahfudh, tidak Sang Pena, tidak
Surga ataupun Neraka, tidak Malaikat Muqorrobin,tidak langit ataupun dunia
tiada matahari, tiada rembulan, tiada bintang, tiada jinn atau manusia atau
malaikat belum ada apa-apa yang diciptakan, kecuali NUR ini....
NUR DIATAS segala NUR tanpa Adanya MINYAK tuk MENJADI DASAR
PENERANGAN KILAU CAHAYA-NYA .... NUR IDLOFI -NUR WILAYAH RUBUBIYAH NUR HAQ NUR
TAJALLI .... MASIHKAH KITA RAGU DENGAN KILAUANNYA DALAM MENERANGI ALAM NASUT
,ALAM MALAKUT & ALAM JABARUT ... NUR INI YANG AKAN MEMBIMBING MUKMININ KE
ALAM LAHUTIYAH TANPA ADANYA PILAH PILIH KARENA DIALAH NUR SANG MAHA PEMILIH
PETUNJUK KEBENARAN AL-ILAAH ,,,,,,,,,, SANG NUR BAHTI FI AL-LAHUUTI .... TANPA
PERLU ADANYA SEMBAH & DI PUJI ... KARENA DIA ADALAH SANG PEMILIK SEMBAH
& PUJI ......
Allah kemudian berkata, Wahai Pena, jagalah kelakuan mu !
Nama ini adalah nama Kekasih Ku, dari NUR-NYA Aku menciptakan Arsy dan Pena dan
lauhi al-mahfudh kamu, juga diciptakan dari Nur Nubuwwah Jika bukan karena dia,
Aku tidak akan menciptakan apapun.
Ketika Allah S.W.T. telah mengatakan kalimat tersebut, Pena
itu terbelah dua karena takutnya akan Allah, dan tempat dari mana kata-katanya
tadi keluar menjadi tertutup/terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujung
nya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda
dari rahasia ilahiah yang agung. Maka, jangan seorangpun gagal dalam memuliakan
dan menghormati Nabi Suci, atau menjadi lalai dalam mengikuti contoh nya (Nabi)
yang cemerlang, atau membangkang/meninggalkan kebiasaan mulia yang diajarkannya
kepada kita.
Kemudian Allah memerintahkan Pena untuk menulis. Apa yang
harus saya tulis, Ya Allah? bertanya Pena. Kemudian Rabb al Alamin berkata, Tulislah
semua yang akan terjadi sampai Hari Pengadilan ! Berkata Pena, Ya Allah, apa
yang harus saya mulai? Barkata Allah, Kamu harus memulai dengan kata-kata ini :
Bismillah al-Rahman al-Rahim. Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna,
kemudian Pena bersiap untuk menulis kata-kata itu pada Kitab (lawh
al-mahfoudh), dan dia menyelesaikan tulisan itu dalam 700 tahun.
Ketika Pena telah menulis kata-kata itu, Allah S.W.T.
berbicara dan berkata, Telah memakan 700 tahun untuk kamu menulis tiga Nama Ku;
Nama Keagungan Ku, Kasih Sayang Ku dan Empati Ku. Tiga kata-kata yang penuh
barakah ini saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat Kekasih Ku Muhammad.
Dengan Keagungan Ku Aku berjanji bahwa bilamana abdi manapun
dari ummat ini menyebutkan kata Bismillah dengan niat yang murni, Aku akan
menulis 700 tahun pahala yang tak terhitung untuk abdi tadi, dan 700 tahun dosa
akan Aku hapuskan.
Sekarang (selanjutnya), bagaian ke-empat dari Nur itu Aku
bagi lagi menjadi empat bagian :
Dari bagian pertama Aku ciptakan Malaikat Penyangga
Singgasana (hamalatu al-‘Arsy);
Dari bagian kedua Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah
(Langit atas yang menyangga Singgasana Ilahiah, ‘Arsy);
Dari bagian ketiga Aku ciptakan seluruh malaikat (makhluq)
langit lainnya;
Dan bagian ke-empat Aku bagi lagi menjadi empat bagian:
Dari bagian pertama Aku membuat semua langit, dari bagian
kedua Aku membuat bumi-bumi , dari bagian ketiga Aku membuat Jin dan api.Bagian
keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian : dari bagian pertama Aku membuat
cahaya yang menyoroti muka kaum beriman; dari bagian kedua Aku membuat cahaya
di dalam jantung mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah; dari bagian ketiga
cahaya bagi lidah mereka yang adalah cahaya Tauhid (Hu Allahu Ahad), dan dari
bagian keempat Aku membuat berbagai cahaya dari ruh Muhammad
Ruh yang cantik ini diciptakan 360,000 tahun sebelum
penciptaan dunia ini, dan itu dibentuk sangat (paling) cantik dan dibuat dari
bahan yang tak terbandingkan.
Kepalanya dibuat dari
petunjuk, lehernya dibuat dari kerendahan hati, matanya dari kesederhanaan dan
kejujuran, dahinya dari kedekatan (kepada Allah), mulutnya dari kesabaran,
lidahnya dari kesungguhan, pipinya dari cinta dan ke-hati-hati-an, perutnya
dari tirakat terhadap makanan dan hal-hal keduniaan, kaki dan lututnya dari
mengikuti jalan lurus, dan jantungnya yang mulia dipenuhi dengan rahman.
Ruh yang penuh kemuliaan ini diajari dengan rahmat dan
dilengkapi dengan adab semua kekuatan yang indah. Kepadanya diberikan
risalahnya dan kualitas kenabiannya dipasang.
Kemudian Mahkota Kedekatan Ilahiah dipasangkan pada
kepalanya yang penuh barokah, masyhur dan tinggi diatas semua lainnya,
didekorasi dengan Ridha Ilahiah dan diberi nama Habibullah (Kekasih Allah)yang
murni dan suci.
Duabelas Tabir
{ Bismi=786 7+8+6=21 Mirror of 21= 12 Bulan,
12th Rabil Awal, 12 suku, 12 Menunjukkan Penuntasan}
Sesudah ini Allah S.W.T., menciptakan duabelas tabir.
1. Yang pertama
dari itu adalah Tabir Kekuatan didalam mana Ruh Nabi mukim (tinggal)
selama 12,000 tahun, membaca Subhana rabbil-ala (Maha Suci Rabb-ku, Maha
Tinggi).
2. Yang kedua
adalah Tabir Kebesaran dalam mana dia ditutupi selama 11,000 tahun,berkata,
Subhanal Alim al-Hakim (Maha Suci Rabb-ku, Maha Tahu, Maha Bijak).
3. Tabir ke-tiga
adalah Tabir Kebaikan dalam mana dia dipingit selama 10,000 tahun , mengucapkan
Subhana man huwa daim, la yaqta (Maha Suci Rabb-ku Yang Abadi, Yang Tidak
Berakhir).
4. Tabir ke-empat
adalah Tabir Rahman, disitu ruh mulia itu tinggal selama 9,000 tahun, memuja
Allah, berkata: Subhana-rafi-al-‘ala (Maha Suci Rabb ku Yang Ditinggikan, Maha
Tinggi).
5. Tabir ke-lima
adalah Tabir Nikmat, dan di situ tinggal selama 8,000 tahun, mengagungkan Allah
dan berkata, Subhana man huwa qaimun la yanam. (Maha Suci Rabb-ku Yang Selalu
Ada, Yang Tidak Tidur).
6. Tabir ke-enam
adalah Tabir Kemurahan; dimana dia tinggal selama 7,000 tahun, memuja,
Subhana-man huwal-ghaniyu la yafqaru (Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Kaya, Yang
Tidak Pernah Menjadi Miskin).
7. Kemudian
diikuti tabir ke tujuh, Tabir Kedudukan. Disini ruh tercerahkan itu tinggal
selama 6,000 tahun, memuja Allah dan berkata : Subhana man huwal Khaliq-an-Nur
(Maha Suci Rabb-ku Maha Pencipta, Maha Cahaya ).
8. Berikutnya,
Dia menyelimutinya dengan tabir ke delapan, Tabir Petunjuk dimana dia tinggal
selama 5,000 tahun, memuja Allah dan berkata, Subhana man lam yazil wa la
yazal. (Maha Suci Rabb-ku Yang Keberadaan Nya Tak Pernah Berhenti, Yang Tidak
Musnah).
9. Kemudian
diikuti tabir ke sembilan, yaitu Tabir Kenabian dimana dia tinggal selama 4,000
tahun, mengagungkan Allah: Subhana man taqarrab bil-qudrati wal-baqa. (Maha
Suci Rabb-ku yang Mengajak Dekat dengan Maha Kuat dan Maha Langgeng).
10. Kemudian datang
Tabir Keunggulan, tabir ke sepuluh dimana ruh yang tercerahkan ini tinggal
selama 3,000 tahun, membaca pepujian untuk Pencipta dari Semua Sebab, berkata,
Subhana dhil-‘arsyi ?amma yasifun. (Maha Suci Rabb-ku Pemilik Singgasana Diatas
Semua Karakter Yang Dilekatkan Kepada Nya).
11. Tabir ke-sebelas adalah
Tabir Cahaya. Disana dia tinggal selama 2,000 tahun, berdoa, Subhana dhil-Mulk
wal-Malakut. (Maha Suci Rabb-ku Maha Raja semua Kerajaan Langit dan Bumi).
12. Tabir ke-dua
belas adalah Tabir Intervensi (Syafaat), dan disana dia tinggal selama 1,000 tahun,
berkata Subhana-rabbil-azhim (Maha Suci Rabb-ku, Maha Anggun).
Setelah itu Allah menciptakan sebuah pohon yang dikenal
sebagai Pohon Kepastian. Pohon ini memiliki empat cabang. Dia menempatkan ruh
yang diberkahi tadi pada salah satu cabang, dan dia terus menerus memuja Allah
untuk 40,000 tahun, mengatakan, Allahu dhul-Jalali wal-Ikram. (Allah, Pemilik
Keperkasaan dan Kebaikan).
Setelah dia memuja Nya demikian itu dengan pepujian yang
banyak dan beragam, Allah S.W.T. menciptakan sebuah cermin ,dan Dia
meletakannya demikian hingga menghadapi ruh Habibullah, dan memerintahkan ruh
itu untuk memandangi cermin itu.
Ruh itu melihat ke dalam cermin dan melihat dirinya
terpantul sebagai pemilik bentuk yang paling cantik/ bagus dan sempurna.
Dia kemudian membaca lima kali, Syukran lillahi taala
(terima kasih kepada Allah, Maha Tinggi Dia), dan tersungkur dalam posisi sujud
dihadapan Rabb-nya. Dia tetap bersujud seperti itu selama 100 tahun, mengatakan
Subhanal-aliyyul-azhim, wa la yajhalu. (Maha Suci Rabb ku Maha Tinggi Maha
Anggun, Yang Tidak Mengabaikan Apapun); Subhanal-halim alladhi la yuajjalu.
(Maha Suci Rabb-ku Maha Toleran, Yang Tidak Tergesa-gesa); Subhanal-jawadi
alladhi la yabkhalu.
(Maha Suci Rabb ku Maha Pemurah Yang Tidak Pelit).
Karena itulah Penyebab (Adanya) Makhluq mewajibkan ummat
Muhammad s.a.w. untuk melakukan sujud (sajda) lima kali dalam sehari lima
shalat dalam jangka waktu siang sampai malam ini adalah sebuah hadiah
kehormatan bagi ummat Muhammad
yang menjadi sebab sholat lima waktu ....
Dari Nur Muhammad, berikutnya Allah menciptakan sebuah lampu
jamrut hijau dari Cahaya,dan dilekatkan pada pohon itu melalui seuntai rantai
cahaya.
Kemudian Dia menempatkan ruh Muhammad s.a.w. di dalam lampu
itu dan memerintahkannya untuk memuja Dia dengan Nama Paling Indah (Asma
al-Husna).
Itu dilakukannya, dan dia mulai membaca setiap satu dari
Nama itu selama 1,000 tahun.
Ketika dia sampai kepada Nama ar-Rahman (Maha Kasih),
pandangan ar-Rahman jatuh kepadanya dan ruh itu mulai berkeringat karena
kerendahan hatinya.
Tetesan keringat jatuh dari padanya, sebanyak yang jatuh itu
menjadi nabi dan rasul, setiap tetes keringat beraroma mawar berubah menjadi
ruh seorang nabi .
Mereka semua berkumpul di sekitar lampu di pohon itu, dan
Azza wa Jala berkata kepada Nabi Muhammad
Lihatlah ini sejumlah besar
nabi yang Aku ciptakan dari tetesan keringatmu yang menyerupai mutiara.
Mematuhi perintah
ini, dia memandangi mereka itu, dan ketika cahaya mata itu menyentuh menyinari
objek itu, maka ruh para nabi itu sekonyong konyong tenggelam dalam Nur
Muhammad dan mereka berteriak, Ya Allah, siapa yang menyelimuti kami
dengan cahaya????
Allah menjawab mereka, Ini adalah Cahaya dari Muhammad
Kekasih Ku, dan kalau kamu akan beriman kepadanya dan menegaskan risalah
kenabiannya, Aku akan menghadiahkan kepada kamu kehormatan berupa kenabian.
Dengan itu semua ruh para nabi itu menyatakan iman mereka
kepada kenabiannya, dan Allah berkata, Aku menjadi saksi terhadap pengakuanmu
ini, dan mereka semua setuju. Sebagaimana disebutkan di dalam al -furqon :
Dan ketika Allah bersepakat dengan para nabi itu :
Bahwa Aku
telah memberi kamu Kitab dan Kebijakan, kemudian akan datang kepadamu seorang
Rasul yang menegaskan kembali apa-apa yang telah apa padamu ,
kamu akan beriman
kepadanya dan kamu akan membantunya,apa kamu setuju?
Dia berkata. Dan apakah
kamu menerima beban Ku kepadamu dengan syarat seperti itu.
Mereka berkata,
?
Benar kami setuju. Allah berkata, ?
Bersaksilah demikian, dan Aku akan bersama
kamu diantara para saksi. (Ali Imran, 3:75-76)
Kemudian ruh yang murni dan suci itu kembali melanjutkan
bacaan Asma ul Husna lagi. Ketika dia sampai kepada Nama al-Qahhar, kepalanya
mulai berkeringat sekali lagi karena intensitas dari al Qahhar itu, dan dari
butiran keringat itu Allah menciptakan ruh para malaikat yang diberkati.
Dari keringat pada mukanya, Allah menciptakan Singgasana dan
Hadhirat Ilahiah, Kitab Induk dan Pena, matahari, rembulan dan bintang
-bintang.
Dari keringat di dadanya Dia menciptakan para ulama, para
syuhada dan para mutaqin.
Dari keringat pada punggungnya dibuat lah Bayt-al-Mamur
(rumah surgawi), Kabatullah (Ka’bah Fu’ad), dan Bayt-al-Muqaddas (Haram
Jerusalem), dan Rauda-i-Mutahhara (kuburan Nabi Suci s.a.w.di Madinah), begitu
juga semua mesjid di dunia ini.
Dari keringat di kaki nya dibuatlah semua tanah dari timur
ke barat, dan semua apa-apa yang berada didalamnya. Dari setiap tetes
keringatlah ruh seorang beriman atau tak-beriman dibuatnya. Itulah sebabnya
rosulu al-'aalamin disebut juga sebagai Abu Arwah, Ayah para Ruh. Semua ruh ini
berkumpul mengelilingi ruh Muhammad , berputar mengelilinginya dengan
pepujian dan pengagungannya selama 1,000 tahun, kemudian Allah memerintahkan
para ruh itu untuk memandang ruh Muhammad.
Para ruh mematuhi.Siapa Memandang kepada Ruh Muhammad ...
Nah, di antara mereka yang pandangannya jatuh kepada
kepalanya ditakdirkan menjadi raja dan kepala negara di dunia ini.
Mereka yang
memandang kepada dahinya menjadi pemimpin yang adil.
Mereka yang memandang
matanya akan menjadi hafiz Kalimat Allah (yaitu seorang yang memegangnya
kedalam ingatannya). Mereka yang memandang alisnya akan menjadi pelukis dan
artist.
Mereka yang memandang telinganya akan menjadi mereka yang
menerima peringatan dan nasehat. Mereka yang melihat pipinya yang penuh barakah
menjadi pelaksana karya yang bagus dan pantas. Mereka yang melihat mukanya
menjadi hakim dan pembuat wewangian, dan mereka yang melihat bibirnya yang
penuh barokah menjadi menteri.
Barang siapa melihat mulutnya akan menjadi mereka yang
banyak berpuasa. Barangsiapa yang melihat giginya akan menjadi kelihatan
bagus/cantik, dan siapa yang melihat lidahnya akan menjadi utusan /duta
raja-raja. Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh barokah akan menjadi
khatib dan muadhdhin (yang mengumandangkan adhan).
Barang siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di
jalan Allah. Barang siapa memandang lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah
atau pengemudi kapal laut, dan barang siapa melihat lehernya akan menjadi
usahawan dan pedagang.
Siapa yang melihat tangan kananya akan menjadi seorang
pemimpin, dan siapa yang melihat tangan kirinya akan menjadi seorang pembagi
(yang menguasai timbangan dan mengukur catu kebutuhan hidup).
Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang
gemar memberi; siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor.
Siapa yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis;
siapa yang melihat ujung jari tangan kanannyaakan menjadi seorang calligrapher,
dan siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai
besi.
Siapa yang melihat dadanya yang penuh baraokah akan menjadi
seorang terpelajar, meninggalkan keduniaan (ascetic) dan berilmu. Siapa yang
melihat punggungnya akan menjadi seorang yang rendah hati dan patuh pada hukum
Sharia. Siapa yang melihat sisi badanya yang penuh barokah akan menjadi seorang
pejuang. Siapa yang melihat perutnya akan menjadi orang yang puas, dan siapa
yang melihat lutut kanannya akan menjadi mereka yang melaksanakan ruku' dan
sujud. Siapa yang melihat kakinya yang penuh barokah akan menjadi seorang
pemburu, dan siapa yang melihat telapak kakinya menjadi mereka yang suka
bepergian.
Kini semua ruh itu diatur dalam empat baris.
Di baris pertama berdiri ruh para nabi dan rasul, a.s.
Di baris kedua ditempatkan ruh para orang suci, para sahabat
Allah;
Di baris ketiga berdiri ruh kaum beriman, laki dan
perempuan;
Di baris ke empat berdiri ruh kaum tak-beriman.
Semua ruh ini tetap berada dalam dunia ruh di hadhirat Allah
S.W.T.sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke dunia fisik.
Tidak seorang pun tahu kecuali Allah S.W.T. yang tahu berapa
selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh barokah Nabi Muhammad sampai
diturunkannya dia dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu.
Diceritakan bahwa Nabi Suci Muhammad s.a.w. bertanya kepada
malaikat Jibril, Berapa lama sejak engkau diciptakan?
Malaikat itu menjawab, Ya Rasulullah, saya tidak tahu jumlah
tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap 70,000 tahun seberkas cahaya gilang
gemilang menyorot keluar dari belakang kubah Singgasana Ilahiah; sejak waktu
saya diciptakan cahaya ini muncul 12,000 kali.
Apakah engkau tahu apakah cahaya itu? bertanya Muhammad
Tidak, saya tidak tahu, berkata malaikat itu. Itu adalah Nur ruhku dalam
dunia ruh, jawab Nabi Suci Pertimbangkan kemudian, berapa besar jumlah
itu, jika 70,000 dikalikan 12,000 !
Demikianlah sebagian kecil dari kisah tentang
penciptaan Nur Muhammad
HADUH PAK RT .... KO NYUEPLOS NGENE IKI piye
critane...........