Mencari sahabat berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang hubungan dalam kehidupan dan tidak terbatasi oleh agama-agama dan keyaqinan masing-masing .... salam persaudaraan semuanya
TANBIIH
hiasan
Senin, 30 Juli 2012
PENGERTIAN YAQIN
ما دمت انت انت فانت مريد فاذا افناك عنك فانت مراد
MAA DUMTA ANTA ANTA FA ANTA MURIDUN, FA IDZA AFNAAKA 'ANKA FA ANTA MURODUN.
Selagi dirimu adalah dirimu semata, maka kamu seorang murid. Kemudian ketika Alloh swt mefanakanmu, maka kamulah yang di kehendaki.
Ketika hati Shohibul Yaqin (Pemilik Yakin) bergerak-gerak, maka keyakinannya berkurang. Apabila hati Shohibul Yakin merasa khawatir oleh suatu kekhawatiran, maka sempurna keyakinannya. Apabila hati pemilik iman bergerak-gerak dengan tanpa perintah, maka telah berkurang imannya. Dan bila bergerak-gerak dengan perintah ilahiyah dan menetapi perintah itu, maka telah sempurna imannya
Setelah manusia mengetahui & mengerti hakikat iman naik di lanjutkan pada pengertian yaqin
Keyaqinan pada tingkat makrifat (haqqul yakin) adalah berkonsepkan, tidak yang memberi dan tidak yang menerima, tiada yang menyembah dan tiada yang disembah, tiada sifat engkau dan tiada sifat aku, semua itu adalah semata-mata Yang Maha kuasa dan Meliputi.
Yaqin pada tingkat ma'rifat adalah yang berdasarkan kamil atau sejati atau sebati.
Kamil yang tidak berarti bersatu maupun bercerai tiada berkumpul dan tiada berpisah. Kamil yang dimaksudkan di sini adalah yang berarti satu.
Yaitu keyaqinan yang tidak membawa makna aku dan tidak juga kamu, keyaqinan yang terjadi pada tingkat ini, adalah pada tingkat wahdah (dualisme muhammad & alloh ta'yun tsani), atau hakikat muhammad. Keyaqinan ini telah melampaui Tingkat fana' bahkan ia telah berada di tingkat baqa'.
Apabila akal dan hatinya percaya dan yaqinn bahwa tiada yang ada, tiada yang wujud dan tiada yang maujud tetapi itu semua pada hakikinya adalah Dia (Alloh), maka inilah satu daripada tanda-tandanya salik itu telah sampai kepada matlamat yang dicarinya.
Selain daripada Dia semuanya ilusi belaka, yang ada hanyalah Dia semata-mata. Segala sifat, nama, kelakuan dan dzat adalah Dia semata-mata. Inilah pandangan dan pegangan mereka yang telah sampai ke tahap yaqin sepenuh yaqin.
خيره وشره من الله
Baik buruknya sesuatu semuanya dari alloh.
Mereka mempunyai i'tiqod yang tinggi dan bulat, iatu sangat-sangat yaqin kepada apa yang dipegang oleh akal dan hatinya. I'tiqod mereka pada ketika itu adalah diri mereka sudah tidak ada lagi, segala yang ada, segala yang berlaku dan segala yang akan berlaku adalah semata-mata Dia.
Mereka hanya mahu bertawakkal dan berserah kepadaNya. Pasrah tanpa bimbang, ragu-ragu dan was-was.
Diri mereka sendiri telah dianggap binasa, apabila diri telah binasa, yang tinggal lagi bukan diri mereka, yang tinggal bukan lagi alam, bahkan hanya Dia semata-mata.Ini bukanlah bersatu dengan Alloh (hulul), tetapi hanyalah tawakkal atau berserah kepadaNya dengan dilandasi Ma'rifatullah.
Inilah pegangan mereka yang dikasihi-Nya sama ada mereka yang terdahulu ataupun pada masa sekarang ini. Mereka tidak menggunakan ilmu japa mantra, ilmu pengasih atau ilmu kebal apabila mereka berhadapan dengan sesuatu keadaan yang menhadang, tapi yang mereka ada adalah keyaqinan mereka kepada Alloh. Dan itu sudah cukup untuk menyelamatkan mereka dari bala' / bahaya di dunia dan akhirat.
Yaqin kepada kekuasaan Alloh semata, membuatkan mereka tidak merasa takut kepada bahaya yang ada di dunia ini atau di alam ghaib (akhirat), mereka tidak takut selain Alloh. Keyaqinan kepada Alloh itu, yang membuatkan mereka tidak berbekas oleh senjata tajam, pedang maupun peluru senapang dan sebagainya.
Keyaqinan hanya semata-mata Alloh itulah, yang membuatkan mereka berani, gagah, kuat dan selamat dari semua yang membahayakan diri dan jiwanya.
Ini bukanlah ilmu bersatu dengan Alloh, tidak mungkin kita dapat bersatu dengan Dia. Karena Dia itu esa jua. Tidak mungkin sesuatu yang esa dapat bersatu dengan yang lain, hanya yang lebih dari satu (esa) saja dapat bersatu,
contohnya, kopi dan susu, dapat bersatu menjadi benda baru iaitu kopi susu. Tetapi jikalau hanya ada kopi saja bagaimana dapat ia bersatu menjadi kopi susu, kopi (esa) tetap kopi selama-lamanya.
Mereka yang mempunyai keyaqinan di peringkat ini, tidak memandang lagi kepada yang lain, tetapi hanya kepada Dia.
Mereka tidak lagi memandang alam sebagai alam, tetapi yang mereka pandang itu adalah Wujud Alloh “berserta” alam. Mereka tidak lagi melihat diri, sebagai diri, tetapi yang mereka lihat itu adalah Wujud Alloh “beserta” diri.
Bukan mereka menafikan kewujudan sifat alam atau sifat makhluk atau sifat diri, alam dan makhluk itu tetap ada buat sementara (walaupun hakikatnya tiada), tetapi mereka manggangap alam dan makhluk itu telah binasa dalam Wujud Alloh. Kalau dibuat analogi, mereka hanya tertuju kepada sifat manis, tetapi bukan tertuju kepada sifat gula.
Keyaqinan pada tingkat baqa' adalah satu keyaqinan yang tidak berubah-rubah lagi, salik itu yaqin dengan sepenuh-penuhNya yaqin, tidak satupun yang dapat menggugat keyaqinanNya.
Di lanjutkan pada perpaduan yang sehati selamanya, yang tidak berpisah antara nafi dan isbat.
Kekal sifatnya seperti sifat api dan dengan sifat asap, sebagaimana matahari dan cahaya matahari, sebagaimana bayang-bayang dengan tuan yang empunya bayang-bayang.
Dilanjutkan sebagaimana tiada lagi yang menyembah dan tiada yang disembah, melainkan semata-mata Tuhan semesta alam, yang mutlak pada hakikatnya yang menyembah dan disembah.
KekalNya sifat manusia sebagai sifat makhluk, dan di lanjutkan pada sifat Tuhan sebagai sifat ketuhanan, tetapi di antara sifat manusia dan sifat penciptanya, tidak berpisah dan tidak bersatu, sebagaimana tidak bersatu dan tidak berpisahnya isbat dan nafi.
Konsep keyakinan tingkat ma’rifat ini adalah berlandaskan wahdah atau keesaan dalam wajah Maha Pencipta. Yang ada (yang membuat), yang Wujud (yang ada), dan yang maujud (yang dijadikan) hanya adalah Wujud Pencipta yang satu.
Tingkat keyaqinan kamil ini bukanlah sama dengan apa yang dikatakan konsep Manunggal (bersatu dengan Alloh), dalam pengertian singkatnya Manunggal itu adalah bergabung dua yaitu hamba dan Tuhan menjadi satu, konsep ini adalah konsep yang tidak benar, tidak sama dengan konsep yang dibawa Rosululloh, karena Islam berlandaskan konsep fana', yakni tiada yang lain hanya Alloh.
Konsep kamil bisa dianalogikan seperti berikut, tidak angka dua dan angka tiga dalam jumlah satu, angka dua, angka tiga, dan angka yang ke sejuta, dan angka yang ke sekian kalinya itu adalah tercantum dalam bilangan satu.
Untuk orang Ma'rifat walaupun seberapa banyaknya angka satu itu digandakan, ia tetap berwajah satu, walaupun begitu banyak manifestasi dzat dalam alam semesta, tetapi dzatnya tetap satu.
Sekali lagi disebutkan, salik yang berada di tingkat haqqul yaqin adalah berpegang pada keyaqinan tingkat wahdah, esa, atau tunggal. Alloh itu satu (esa) dalam sifatnya, namaNya, afaalNya dan dzatnya, yang bersifat itu hanya sifat untuk Alloh, yang bernama itu hanya nama bagiNya, yang melakukan itu hanya perilaku bagiNya dan yang berdzat itu hanya dzat bagiNya. Namun Dia tetap satu itu jua.
Ada antara mereka berdoa sekali saja dikabulkan Alloh, ….tetapi ada pula antara mereka yang berdoa berkali-kali tetapi masih tidak dikabulkan permintaan mereka.. apakah yang membuatkan permintaan mereka mendapat reaksi yang berbeda daripada Alloh.
Banyak yang menyalahkan Alloh karena tidak mengabulkan permohonan mereka, tetapi sebenarnya mereka yang lupa dan lalai karena salah pengertian dalam memohon / berdoa.
Bukan ayat yang dibaca itu yang sakti, tetapi pembaca itu , yang mempunyai keyaqinan yang tidak ragu-ragu , keyaqinan yang kuat itu akan menghasilkan kekuatan batin di dalam diri mereka…. kekuatan itu sejajar dengan keyaqinan yang mereka punyai… kekuatan batin ini pula akan menghasilkan getaran Rahasia Alloh (Sir) yang terdapat di dalam diri mereka, hasil dari pancaran Dzat Alloh, apabila getaran Dzat Alloh telah wujud dalam diri mereka, … maka mahluk dapat mewujudkan apa yang diminta …. PAHAMILAH INTI DOA BUAK MEMINTA NAMUN DI ANTARA ROJA' DAN SYUKUR ... YAITU UNGKAPAN KEADAAN DIRI DAN YAQIN AKAN JANJI-JANJI ALLOH ... SEMATA ... ITULAH HAKIKATNYA DOA ... WALLOHU 'ALAM
PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI
JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...
KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN