TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Jumat, 13 Juli 2012

PENDAHULUAN MA’NA SYAHADAT DALAM DIIN


BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

Untuk mengawali kajian kitab bayanu al-diin di awali dengan kajian syahadat (penyaksian) sebagai & janji seorang muslim agar kiranya sebelum mengkaji kita selalu dapat menyaksikan & di syaksikan oleh alloh SWT ... dan selalu dalam bimbingan rosululloh SAW ... 

ومعني لااله الا الله لامعبود ولا موجود بحق الا الله

Wama’naa Laa Ilaaha Illalloohu 
Laa Ma’buda Bihaqqin Fil Wujuudi Illalloohu . 


Dan makna kalimat La Ilaha Illallahu yaitu tidak ada yg
disembah dengan sebenar-benarnya pada keadaan kecuali Allah .

 Kajian Ringkas :

Syahadat (Bahasa Arab: الشهادة asy-syahādah (dari kata شهد syahida, "(ia telah) menyaksikan") adalah pernyataan kepercayaan dalam keESAan Alloh dan Nabi Muhammad sebagai Rosul-Nya dan merupakan asas dan dasar bagi rukun Islam lainnya. Syahadat merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam

Syahadat adalah bagian yang fundamen atau fondasi utama dalam aqidah seorang muslim, dan karena syahadat ini memiliki nilai-nilai dan pengaruh yang besar dalam kehidupan serta pentingnya aqidah yang jelas dalam akal dan hati sehingga dapat melakukan ibadah kepada Alloh dengan hujjah yang nyata. 

Oleh karena itu merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk mengenal lebih dalam makna syahadat itu
Makna syahadat ‘La Ilaaha Illallooh’ ( لا إله إلا الله ) adalah bahwa tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali Alloh SWT. 

Syahadat ini Mengandung pengertian meniadakan. ( pada kalimat Laa ilaaha ) Dan menetapkan. ( pada kalimat Illallaah )

Kalimat (لا إله) di dalam syahadat yang berarti ‘tidak ada tuhan’ merupakan bentuk nafyun atau peniadaan dan pengingkaran bagi seluruh sesembahan selain Alloh. 

Sedangkan kalimat ( إلا الله ) yang berarti ‘kecuali Alloh’ merupakan bentuk penetapan ibadah bagi Alloh semata, tidak ada sekutu baginya dalam ibadah, sebagaimana juga tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaanNya.

Alloh SWT berfirman: 


فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Alloh, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Alloh mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu. (QS: Muhammad: 19).

Dan dari Abi Sa’id Al Khudri RA beliau meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah bersabda:


“Musa A.S berkata,”Ya Tuhanku! Ajarilah aku sesuatu yang dengannya aku bisa mengingatmu dan berdoa kepadaMu.” Alloh berkata, “Hai Musa! Sekiranya tujuh lapis langit dan ditempati selain aku, dan tujuh lapis bumi berada di sebuah piringan timbangan. Kemudian (kalimat) La Ilaaha Illallooh berada di peringan timbangan yang lainnya, maka pastilah piringan timbangan tersebut akan miring kepada kalimat ‘La Ilaaha Illallooh’. (HR. Ibnu Hibban dan Hakim).

“Ada tiga hal yang apabila ada pada seseorang dengannya dia akan merasakan manisnya iman; Alloh dan rasul-Nya lebih dia cintai dari pada yang lainnya, apabila ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Alloh, dan dia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Alloh menyelamatkan dia darinya sebagaimana dia benci dilemparkan kedalam neraka. 

Alloh SWT memberitakan tentang sebuah kaum yang Dia timpakan azab kepada mereka karena mereka menolak untuk menerima kaliamat syahadah ini,dalam Firman-Nya di sebutkan:

فَإِنَّهُمْ يَوْمَئِذٍ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ

“Maka Sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab''


إِنَّا كَذَلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِينَ

Sesungguhnya Demikianlah kami berbuat terhadap orang-orang yang berbuat jahat.

إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ


Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallooh" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Alloh) mereka menyombongkan diri,

وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ

Dan mereka berkata: "Apakah Sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami Karena seorang penyair gila?" (QS: As-Shoffat:33-36)


Dan dalam sebuah hadis Rosulalloh bersabda:
yang artinya:

“Perumpamaan ilmu dan hidayah yang Alloh mengutus Aku dengannya adalah bagaikan hujan deras yang jatuh ke tanah. Di antara tanah itu ada yang menyerap air sehingga menumbuhkan pepohonan dan rerumputan yang banyak. Dan di antara tanah itu ada yang gersang, menahan air sehingga Alloh memberikan kebaikan dengan air itu kepada manusia, maka minumlah mereka, menyiram dan menanam.

Dan ada (air) yang jatuh pada jenis (tanah) yang lain, tanah itu adalah Qii’aan, tidak menahan air dan tidak juga bisa menumbuhkan pepohonan. Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Alloh dan mendapatkan manfa’at dari apa yang aku diutus dengannya, lalu dia mengetahui dan mengajarkannya, dan perumpamaan orang yang bodoh dan tidak menerima hidayah yang Alloh telah mengutusku dengannya.
seperti firman alloh :

وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الأمُورِ

“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Alloh, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. dan Hanya kepada Alloh-lah kesudahan segala urusan. (QS: Luqman: 22).

وَمَنْ كَفَرَ فَلا يَحْزُنْكَ كُفْرُهُ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُور

"Dan barangsiapa kafir, maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka, apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya, Alloh Maha Mengetahui segala isi hati." 

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Kepunyaan Alloh-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Alloh akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Alloh mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS: Al-Baqoroh:284).

Mari kita berdoa kepada Alloh 

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِير

"Rosul (Muhammad) telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Robb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rosul-rosul-Nya. (Mereka mengatakan): 'Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rosul-rosul-Nya', dan mereka mengatakan: 'Kami dengar dan kami taat'. (Mereka berdo'a): 'Ampunilah kami ya Robb-kami dan kepada Engkaulah tempat kembali'." 

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Alloh tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya, dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): 'Ya Robb-kami, janganlah Engkau hukum kami, jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb-kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami, beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb-kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami, apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'." – (QS.2:286)

                                                                          (2)


PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila