TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI
Tampilkan postingan dengan label AKU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AKU. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Februari 2012

KETIKA TERBUKANYA MATA HATI (MA'RIFATULLOH) DENGAN HAQIQAT PANGGILANNYA



اِذَا فَتَحَ لَكَ وِجْهَةً مِنَ التَّعَرُّفِ فَلَا تُبَلِ مَعَهَا اِنْ قَلَّ عَمَلُكَ فَاِنَّهُ مَا فَتَحَهَا لَكَ اِلَّا وَهُوَ يُرِيْدُ اَنْ يَتَعَرَّفَ اِلَيْكَ اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ التَّعَرُّفَ هُوَ مُوْرِدُهُ عَلَيْكَ وَالأَعْمَالُ اَنْتَ مُهْدِيْهَا اِلَيْهِ , وَاَيْنَ مَا تُهْدِيْهِ اِلَيْهِ مِمَّا هُوَ مُوْرِدُهُ عَلَيْكَ .



Apabila Allah berkehendak membukakan wijhah hatimu untuk menerima ma’rifat, maka tidak peduli lagi walau amalmu sedikit. Karena bila Allah membuka hatimu semata-mata karena berkehendak memperkenalkan diri-Nya kepadamu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya ma’rifat itu didatangkan untukmu dan amalmu adalah persembahan untuk-Nya, mana yang lebih tinggi nilainya bagimu, apa yang datang darimu atau apa yang didatangkan kepadamu?.

Wijhah merupakan anugerah Allah s.w.t kepada seorang hamba yang letaknya di dalam hati sanubari. Meski didatangkan sebagai buah ibadah, namun datangnya wijjah tersebut semata-mata kehendak azaliah bukan karena ibadah yang dilakukan itu. Dengan wijhah, seorang hamba dapat melaksanakan tawajjuh (menghadap dan wushul) kepada Allah s.w.t. dengan benar. Yang dimaksud tawajjuh sebagaimana yang dinyatakan Allah s.w.t dalam firman-Nya berikut ini:



إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ


“Sesungguhnya aku menghadapkan hadapanku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan tidak menoleh kepada yang selain-Nya (hanifa) dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan Tuhan”. (QS. al-An’am; 6/79) 

Dengan wijhah itu pula seorang hamba mendapatkan kemuliaan dan kedekatan di sisi Tuhannya: “Seorang terkemuka (mempunyai wijhah) di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”. (QS. Ali Imran; 45)



Namun hal tersebut bisa terjadi manakala pintu wijhah itu sudah dibuka (di dalam hati), atau seorang hamba telah mendapatkan futuh dari Tuhannya, dengan itu maka dia akan berma’rifat dengan-Nya. Ma’rifat artinya mengenal dan yang dimaksud adalah mengenal Allah s.w.t (ma’rifatullah). Orang yang ma’rifatullah adalah orang yang kenal kepada Allah s.w.t.


Kenal kepada nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, kekuasaan dan pengaturan-Nya, akhlak dan perbuatan-Nya. Kenal, baik secara rasional (teori ilmiah) maupun secara spiritual (perasaan dalam hati).

 Namun yang dimaksud ma’rifatullah adalah kenal secara spiritual lahir bathin. 

Seorang hamba yang ma’rifat adalah seorang hamba yang bertakwa kepada Tuhannya. Seorang hamba yang ma’rifat adalah seorang hamba sanggup berbuat benar (shiddiq) dan tidak salah di hadapan Tuhannya. Yang demikian itu, karena ia tahu apa yang dikehendaki Allah s.w.t untuk dirinya. 


Semakin seorang hamba berma’rifat kepada Allah s.w.t, maka ia akan menjadi semakin mencintai-Nya karena ia semakin mengetahui dan semakin merasakan, bahwa Allah s.w.t sudah berbuat kebaikan yang sangat banyak kepada dirinya: “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu”. (QS. Al- Qoshosh; 77)


Semakin seorang hamba mencintai Tuhannya, semakin itu pula ia mampu melaksanakan pengabdian yang hakiki. Sebab, hanya kepada yang dicintai, seseorang akan mampu melaksanakan pengabdian yang benar.

Demikian juga, semakin seorang hamba mampu melaksanakan pengabdian yang hakiki kapada Tuhannya berarti derajatnya di sisi Allah s.w.t akan menjadi semakin tinggi. Oleh karena itu, orang yang paling berma’rifat dan paling bertakwa dan paling mulia di sisi Allah s.w.t adalah Rasulullah s.a.w.



Hal itu karena Beliau paling mencintai dan paling dicintai oleh Allah s.w.t. Untuk mencapai ma’rifatullah. Secara teori, seorang hamba akan diperjalankan oleh tarbiyah Allah s.w.t dengan dua cara: 1. Kehendak yang datangnya dari atas ke bawah. Artinya, semata-mata wijhah yang ada di dalam hati—yang asalnya tertutup—dibuka oleh Allah s.w.t. Hijab-hijab matahati dihapuskan.

Penutup pintu rahasia dibukakan. Seperti orang menyalakan lampu, maka yang asalnya gelap menjadi terang, yang asalnya tidak kenal kemudian menjadi kenal. Bagaikan mendung ketika sirna, matahari kemudian berada di atas kepala. Hal itu karena Allah s.w.t memang berkehendak mengenalkan diri kepada hamba-Nya, tidak dengan sebab yang lain, tidak dengan sebab amal ibadah yang sudah dikerjakan. Yakni, seorang hamba menjadi mengenal kepada-Nya semata-mata karena Allah s.w.t adalah Dzat Yang Maujud:



قُلِ اللَّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ “


Katakanlah : “Allah-lah” kemudian biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” (QS. al-An’am; 6/91)

Kehendak dari bawah kemudian ke atas. Artinya terlebih dahulu seorang hamba dikenalkan kepada makhluk-makhluk-Nya baru kemudian dikenalkan kepada Al-Khalik (penciptanya), Sebagaimana firman Allah s.w.t:



إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ


“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. 2; 164)


Pengenalan seorang hamba kepada Sang Pencipta langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar serta kemanfaatan-kemanfaatan yang dapat dimanfaatkan bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Allah s.w.t hidupkan bumi sesudah matinya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi.

Perhatian dan penelitian seorang hamba terhadap semua itu menghasilkan suatu kesimpulan bahwa betapa Allah s.w.t telah banyak berbuat baik kepada umat manusia dan betapa sangat banyak manusia yang tidak mengetahui dan tidak menyadarinya dan bahkan kafir kepada-Nya.



Pemahaman tersebut kemudian menjadikan tumbuhnya rasa kecintaan yang mendalam kepada-Nya. Hasilnya, mendorong dirinya untuk bertaubat dengan taubatan nasuha dan meningkatkan diri dalam melaksanakan pengabdian kepada Allah s.w.t. Ma’rifat yang pertama adalah ma’rifat yang langsung memancar dari hati dan ruh (spiritual) yang kemudian dipancarkan lagi di dalam akal dan fikir (rasional ilmiah) yang selanjutnya dapat teraktualisasikan melalui akhlak dan perbuatan.


Itu bisa terjadi karena seorang hamba memang telah terlebih dahulu dicintai Allah kemudian ia mencintainya.
Ma’rifat yang pertama ini lebih kuat daripada ma’rifat yang kedua karena ia lebih hakiki adanya dan karena sesungguhnya letak ma’rifat itu adalah di dalam hati.



Ma’rifat yang kedua adalah ma’rifat hati (spiritual) juga, akan tetapi masuknya terlebih dahulu melalui akal dan fikir (rasional). Yakni pengenalan seorang hamba kepada kejadian-kejadian yang ada di bumi dan di langit menjadikannya mengenal kepada Sang Pencipta.


Seperti orang yang mengenal buah karya tulis, ketika semakin dalam pengenalannya akhirnya ia ingin mengenal penulisnya. Walau jalan masuknya ma’rifat yang kedua ini melalui rasional, akan tetapi ketika masuk ke dalam spiritual (hati), masuknya ma’rifat itu semata kehendak Allah.

Hanya saja kehendak itu telah didahului oleh kehendak-kehendak yang sebelumnya—sebagai sebab-sebab yang tersusun tertib untuk mendapatkan akibat yang baik,—yaitu pahala dari amal ibadah yang sudah dilakukan. Bukan karena semata-mata amal ibadah yang dapat menjadikan seorang hamba berma’rifat kepada Allah s.w.t, akan tetapi sesungguhnya amal ibadah tersebut terlebih dahulu dijadikan sebab-sebab untuk bisa terpenuhi suatu proses pematangan ilmu pengetahuan secara rasional.

من عرف الحق شهده في كل شيئ, و من فني به غاب عن كل شيئ, ومن أحبه لم يؤثر عليه شيئا



Artinya : " Barang siapa yang ma'rifat kepada Al Haq (Allah), maka ia akan menyaksikanNya disetiap sesuatu, barang siapa yang fana' denganNya maka ia akan merasa hilang dari setiap sesuatu dan barang siapa yang mahabbah (cinta) kepadaNya maka tidak akan mendahulukan sesuatu dariNya (Allah) ". 


Pokok dan yang paling penting adalah ma'rifat. ma'rifatullah tidaklah seperti halnya manusia tahu makhluq lainnya secara kasat mata dan ini sangatlah mustahil karena bagaimana bisa akal makhluq bisa menemukan Dzat al kholiq, oleh karena itu dikatakan :


كل ما خطر ببالك فالله بخلاق ذلك

Artinya : " Apapun yang terlintas dihatimu, maka Allah adalah selainnya "

و من فني به غاب عن كل شيئ



Hanya saja haliyah fana' kulli ini sangatlah langka, karena orang yang sudah merasa hilang dengan ma'rifat billah dari setiap sesuatu, tidak bisa mu'amalah dengan manusia, ia tidak bisa bangkit untuk menuntun/membimbing manusia dan tidak bisa melakukan dakwah, tapi ia tetap dalam keadaan menyaksikan Allah dengan hatinya.

Akan tetapi, haliyah fana' kulli ini, kebanyakan hanyalah dirasakan oleh orang yang ‘arif disebagian haliyahnya saja. Kemudian ia akan kembali pada haliyah baqo' namun masih ma'rifat billah

Yakni supaya sampai kepada suatu akibat yang baik, yaitu pendewasaan ilmu dan akhlak secara spiritual. Amal ibadah adalah persembahan seorang hamba kepada Tuhannya sedangkan ma’rifat adalah pemberian Allah kepada hamba-Nya, manakah yang lebih tinggi nilainya?



Oleh karena itu, apabila Allah s.w.t berkehendak membukakan pintu wijhah hati seorang hamba untuk menerima Nur Ma’rifat, tidak peduli walau hamba-Nya itu sedang lemah dan sedikit amal ibadahnya .......


semoga selalu dalam minnah menuju himmah al-lathiifahNYA selalu ........

By : al - hikam ibnu athoo'illah assakandariy ...........

Jumat, 16 September 2011

ASAL USUL AKU DAN KENYATAANNYA MANUSIA

AKU yang sesungguhnya adalah perbendaharaan kata yang tersembunyi.

Jika engkau ingin menemui - KU

Selamilah ke dalam samudera batinmu paling dalam.

Yang Gelap dan Terangnya takkan terjangkau oleh pandangan mata Jasmanimu.

Karena AKU tidak berada di dalam gelap dan terangnya pandangan matamu yang PALSU dan MENYESATKAN jalanmu.

AKU adalah Spirit yang “ TULIS TANPO PAPAN KASUNYATAN “

AKU adalah Substansi yang “ GUMANTUNG TANPO CENTHELAN “

AKU adalah Esensi yang “ LUNGGUH DUMUNUNG neng BATIN sing SUCI “

Ketika AKU terkurung oleh badan jasmani.

AKU lah yang DZAHIR.

Mengejahwantah dalam ASMA, SIFAT dan AF’AL yang “ SEPI ING PAMRIH RAME ING GAWE “


Tetapi…., Ketika AKU mengurung dan menyelimuti badan Jasmani.

AKU lah yang BATIN.

Mengejahwantah dalam DZAT yang ” TAN KENO KINOYO NGOPO “


                          ASAL USUL MANUSIA (TAJALLINE MANUNGSO)

1- AKHDIYAH : ANANE DZAT :LA TA’YUN (durung nyoto ) wang wung :martabat DZAT Qodim ,azali, abadi

2- WAKHDAH : ANANE SIFAT :TA’YUN AWAL (nyoto kang awal) : martabat SIFAT Qodim ,azali, abadi

3- WAAKHIDIYA:ANANE ASMO: TA’YUN TSANI (kenyataan kang tetep) : ASMO Qodim ,azali, abadi

YG 3 DINAMAKAN A’YAN TSABITAH QODIM (yang tetap pada batin kita)

4- ARWAH : RUH KITO

5- MITSAL : RUPO

6- AJSAM : JISIM KITO

7- INSAN KAMIL : ARAN KITO

YANG 4 A’YAN CHORIJIYAH MUKHDIS BARU (yang tetap pada lahir kita)

PEMBAGIAN DARI 20 COROKO DAN 20 SIFAT WAJIB







1 - HO 1- WUJUD = NAFSIYAH لا موجود الا هو = احدية







2 - NO,CO,RO,KO,DO. 2 - QIDAM ,BAQO',MUCHOLAFATU LIL KHAWADIST,QIYAMUHU BINAFSIH,



WAKHDANIAH = SALBIYAH هوالاول هوالاخر *ويبقي وجه ربك ذوالجلال والاكرام *ليس كمثله شئ وهو السميع الخ *ان الله لغني عن العا لمين *قل هوالله احد= وحدة







3 - TO,SO,WO,LO,PO,DHO,JO. 3 - QUDROT,IRODAT,'ILMU,KHAYAT,SAMA',BASOR,KALAM = MA'ANI,



ان الله علي كل شئ قدير *والله فعال لما يريد *ان الله بكل شئ عليم *وتوكل علي الحي الذي لا يموت ابدا *والله بصير بما تعملون *وكلم الله موسي تكليما= واحدية







4 - YO,NYO,MO,GO,BO,TO,NGO. 4 - QODIIRON,MURIIDAN,ALIIMAN,KHAYYAN,SAMII'AN,BASHIIRO,MUTAKALLIMAN =MA'NAWIYAH . والله خلقكم وما تعملون *انا لله وانا اليه راجعون



= عالم برزخ* عالم مثال *عالم الاجسام *عالم انسان الكامل







إ ن الله ا صطفى ا جسا ما حل فيها بمعا نى الر بو بية و ا زا ل عنها معا نى البشر ية.



“Sesungguhnya Allah memilih jasad-jasad (tertentu) dan menempatinya dengan makna ketuhanan (setelah) menghilangkan sifat-sifat kemanusiaan.”



1- AKHDIYAH : ANANE DZAT :LA TA’YUN (durung nyoto ) wang wung :martabat DZAT Qodim ,azali, abadi

2- WAKHDAH : ANANE SIFAT :TA’YUN AWAL (nyoto kang awal) : martabat SIFAT Qodim ,azali, abadi

3- WAAKHIDIYA:ANANE ASMO: TA’YUN TSANI (kenyataan kang tetep) : ASMO Qodim ,azali, abadi

YG 3 DINAMAKAN A’YAN TSABITAH QODIM (yang tetap pada batin kita)

4- ARWAH : RUH KITO

5- MITSAL : RUPO

6- AJSAM : JISIM KITO

7- INSAN KAMIL : ARAN KITO

YANG 4 A’YAN CHORIJIYAH MUKHDIS BARU (yang tetap pada lahir kita)

PEMBAGIAN DARI 20 COROKO DAN 20 SIFAT WAJIB







1 - HO 1- WUJUD = NAFSIYAH لا موجود الا هو = احدية







2 - NO,CO,RO,KO,DO. 2 - QIDAM ,BAQO',MUCHOLAFATU LIL KHAWADIST,QIYAMUHU BINAFSIH,



WAKHDANIAH = SALBIYAH هوالاول هوالاخر *ويبقي وجه ربك ذوالجلال والاكرام *ليس كمثله شئ وهو السميع الخ *ان الله لغني عن العا لمين *قل هوالله احد= وحدة







3 - TO,SO,WO,LO,PO,DHO,JO. 3 - QUDROT,IRODAT,'ILMU,KHAYAT,SAMA',BASOR,KALAM = MA'ANI,



ان الله علي كل شئ قدير *والله فعال لما يريد *ان الله بكل شئ عليم *وتوكل علي الحي الذي لا يموت ابدا *والله بصير بما تعملون *وكلم الله موسي تكليما= واحدية







4 - YO,NYO,MO,GO,BO,TO,NGO. 4 - QODIIRON,MURIIDAN,ALIIMAN,KHAYYAN,SAMII'AN,BASHIIRO,MUTAKALLIMAN =MA'NAWIYAH . والله خلقكم وما تعملون *انا لله وانا اليه راجعون



= عالم برزخ* عالم مثال *عالم الاجسام *عالم انسان الكامل







إ ن الله ا صطفى ا جسا ما حل فيها بمعا نى الر بو بية و ا زا ل عنها معا نى البشر ية.



“Sesungguhnya Allah memilih jasad-jasad (tertentu) dan menempatinya dengan makna ketuhanan (setelah) menghilangkan sifat-sifat kemanusiaan.”



1- AKHDIYAH : ANANE DZAT :LA TA’YUN (durung nyoto ) wang wung :martabat DZAT Qodim ,azali, abadi

2- WAKHDAH : ANANE SIFAT :TA’YUN AWAL (nyoto kang awal) : martabat SIFAT Qodim ,azali, abadi

3- WAAKHIDIYA:ANANE ASMO: TA’YUN TSANI (kenyataan kang tetep) : ASMO Qodim ,azali, abadi

YG 3 DINAMAKAN A’YAN TSABITAH QODIM (yang tetap pada batin kita)

4- ARWAH : RUH KITO

5- MITSAL : RUPO

6- AJSAM : JISIM KITO

7- INSAN KAMIL : ARAN KITO

YANG 4 A’YAN CHORIJIYAH MUKHDIS BARU (yang tetap pada lahir kita)

PEMBAGIAN DARI 20 COROKO DAN 20 SIFAT WAJIB







1 - HO 1- WUJUD = NAFSIYAH لا موجود الا هو = احدية







2 - NO,CO,RO,KO,DO. 2 - QIDAM ,BAQO',MUCHOLAFATU LIL KHAWADIST,QIYAMUHU BINAFSIH,



WAKHDANIAH = SALBIYAH هوالاول هوالاخر *ويبقي وجه ربك ذوالجلال والاكرام *ليس كمثله شئ وهو السميع الخ *ان الله لغني عن العا لمين *قل هوالله احد= وحدة







3 - TO,SO,WO,LO,PO,DHO,JO. 3 - QUDROT,IRODAT,'ILMU,KHAYAT,SAMA',BASOR,KALAM = MA'ANI,



ان الله علي كل شئ قدير *والله فعال لما يريد *ان الله بكل شئ عليم *وتوكل علي الحي الذي لا يموت ابدا *والله بصير بما تعملون *وكلم الله موسي تكليما= واحدية







4 - YO,NYO,MO,GO,BO,TO,NGO. 4 - QODIIRON,MURIIDAN,ALIIMAN,KHAYYAN,SAMII'AN,BASHIIRO,MUTAKALLIMAN =MA'NAWIYAH . والله خلقكم وما تعملون *انا لله وانا اليه راجعون



= عالم برزخ* عالم مثال *عالم الاجسام *عالم انسان الكامل







إ ن الله ا صطفى ا جسا ما حل فيها بمعا نى الر بو بية و ا زا ل عنها معا نى البشر ية.



“Sesungguhnya Allah memilih jasad-jasad (tertentu) dan menempatinya dengan makna ketuhanan (setelah) menghilangkan sifat-sifat kemanusiaan.”

‘’ ASAL –USUL WUJUD TAJALLINE MANUNGSO “



KHAYUN

ا ل ل ه

AF’AL ASMA SIFAT DZAT



‘ALIIMUN

م ح م د

SYUHUD NUR ‘ILMU WUJUD



MURIDUN

قهار كمال جلال جمال

BUMI BANYU ANGIN GENI



JISIM

NAFAS TANAFFAS ANFAS NUFUS

QOLAM AQAL NUR ROH



اَ دَ مٌ حوآء

QODIRON

MANIKEM WADI MADI MANI



MANUNGSO

KULIT DAGING OTOT BALUNG

SIKIL GEGER BAHU SIRAH



JASAD

KUNTO ROSO WERNO AMBU

MUTHMAINAH SHUFIYAH ALWAMAH AMARAH



WONG

INSAN KAMIL



لا اله الا الله

SYARI’AT THORIQOT HAQIQAT MA’RIFAT











MAKRIFAT ILLAH :

Mengenal Allah SWT.pada Zat-nya,pada Sifat-nya,pada Asma’nya dan pada Af’al-nya.



1. اول الدين معرفة الله



Artinya : Awal agama mengenal Allah.

2. لا يصح صلاة الا بمعرفة الله



Artinya : Tidak sah shalat tanpa mengenal Allah.

3. من عرف نفسه فقد عرف ربه



Artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhannya.

4. ألست بربكم قالوا بلى شهدنا



"Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (QS.AL-ARAF 172)



5. الإنسان سرّي و انا سرّه



Artinya : Manusia itu rahasiaku dan akulah rahasianya.





6. وفي انفسكم افلا تبصرون



Artinya : Aku ada didalam Jiwamu mengapa kamu tidak melihat.





7. ونحن اقرب من حبل الوريد



Artinya : Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila