TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Jumat, 27 Juli 2012

PENGARUH LINTASAN HATI PADA MANUSIA

                                                                      


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ


"Hai manusia, sesungguhnya janji Alloh adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Alloh."


إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Artinya : “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”. Al-Fathir Ayat 6

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Artinya : “Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan ? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”. Yaasin Ayat 60

Sudah selayaknya seorang hamba bekerja dengan sungguh – sungguh untuk menolak musuh itu dari dirinya dengan sekuat tenaga, bukannya malah banyak bertanya asal usul musuh, bangsanya atau tempat tinggalnya, bagi yang sudah mengerti.

Sekarang hendaklah kita banyak bertanya tentang senjata syaithon pada diri manusia, agar dapat menolaknya, senjata syaithon adalah terutama hawa, nafsu dan syahwat dan itu cukup untuk membinasakan umat manusia yang kebanyakan tanpa ia sadari.

Adapun mengetahui dzatnya syaithon, sifat – sifatnya serta hakikatnya maka kita berlindung kepada Alloh swt daripadanya syaithon tersebut, yang demikian ini adalah medan perangnya bagi orang – orang yang berakal untuk mencapai mukasyafah, bagi orang yang hanya cukup mengetahui ilmu muamalah sudah memadailah baginya akan bahwasanya syaithon itu musuh yang nyata dan tegas.

Bagi orang – orang yang cukup arif untuk mendalami sesungguhnya ilmu agama adalah harus mengetahui akan beberapa lintasan pada hati, yaitu :
Lintasan hati yang dapat di ketahui secara pasti, yakni bahwa syaithon senantiasa membawa kepada kejahatan, dan ini di namakan dengan was – was,

Lintasan hati yang juga di ketahui membawa kepada kebaikan, maka inilah yang di namakan dengan ilham,

Lintasan hati yang tidak di ketahui, sehingga kita menjadi bimbang dan ragu, ragu akan apakah ini datang dari malaikat ataukah syaithon, karena termasuk tipu daya syaithon juga dengan sikap yang mengeluarkan perbuatan baik tetapi sesungguhnya adalah kejahatan, inilah dia yang sebenarnya hati Sanubari, hanya saja apa keputusannya harus di sertai dengan akal dan pikiran serta ilmu kebenaran.

Membedakan hal inilah yang paling sulit untuk di laksanakan, kebanyakannya para ahli ibadah terjerumus dan binasa pada hal ini, sebab jika syaithon tidak sanggup mengajak mereka kepada kejahatan yang tegas, lantas mereka mengajak kejahatan yang menggambarkan dengan kebaikan,


Contohnya begini : “Apakah kamu tidak memperhatikan kepada sekeliling kamu ? 


Banyak mereka yang lalai karena kebodohan, rusak dan binasa serta hampir masuk ke neraka ? 
Tidakkah kamu merasa kasihan pada mereka ?


Sedangkan kamu bisa menyelamatkan mereka dari kecelakaan tersebut dengan nasihat dan petunjuk kamu ? 


Sesungguhnya Alloh Swt telah mengaruniai kamu akan kebijakan dan kefasihan lidah serta gaya bicara yang mempesona ummat ?”

Nah, pada hal inilah kita perlu hati – hati dalam menentukan sikap, jika sempat merasa bangga akan kebolehan ilmu yang kita miliki, maka sesungguhnya ini adalah sifat yang buruk di namakan dengan “ujub (mengherani diri sendiri/bangga), takbur dan sombong, kita sudah tergelincir kejurang kesesatan dalam hal ini karenanya.

Syaithon tiada henti – hentinya menggunakan cara ini yang paling halus pada orang – orang yang berilmu dan berakal agar mereka tergelincir ke neraka, syaithon senantiasa mengajak kepada mereka agar membagus – baguskan pembicaraan dan menampakkan kebaikan dengan sengaja dan di buat – buat karena mentang – mentang telah berilmu dan ahli ibadah dari orang lain.

Syaithon senantiasa meniupkan lintasan – lintasan hati yang bersifat ria, ia bisikkan seluruh perbuatan baik tetapi dia selipkan perasaan ria, ujub, suma’ah dan lain – lain tanpa di sadari, inilah pekerjaannya syaithon bagi seorang yang alim dan ahli ibadah, ia mengira bahwa dia memperoleh kedudukan di sisi Alloh Swt, padahal dialah orang – orang yang paling merugi, seperti golongan orang – orang yang di sabdakan oleh Rosululloh Saw :


ان الله لا يؤيد هذه بقوم لا خلق لهم 


Artinya : “Sesungguhnya Alloh Swt telah mengukuhkan agama ini dengan segolongan orang yang tidak ada nasib bagi mereka (kebaikan). Hadist Riwayat Nasai.


 ان الله لا يؤيد هذه  برجول فجر 


Artinya : “Sesungguhnya Alloh Swt telah mengukuhkan agama ini dengan orang lelaki yang menyeleweng dari kebenaran. Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim.

Penipuan syaithon dari jenis ini tidak pernah habis sampai hari kiamat, dan dengan penipuan seperti inilah banyak membinasakan para ulama, ahli ibadah, orang – orang zuhud, orang yang kaya, orang yang fakir harta serta orang – orang yang membenci akan kejahatan dzohir dan nyata sementara dia termasuk pada orang yang membuat kejahatan dengan tersembunyi, ini akan di perhitungkan besok (hisab).

Kesimpulannya setiap orang harus selalu memperhatikan langkah dan tujuannya, perhatikan dengan sungguh tujuan yang terlintas tadi dengan menggunakan mata hati yang telah dibaluri dengan dzikrulloh, kita melihatnya atas ketaqwaan dan nur taqwa, pandangan bathin dan berdasarkan ilmu, 


sebagaimana Firman Alloh Swt :


خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ


"Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh."


وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ


"'Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Alloh. Sesungguhnya, Alloh Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui."

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ

Artinya : “Sesungguhnya orang – orangnya taqwa itu apabila di ganggu oleh sekelompok syaithon, lantas ia ingat (kembali kepada nur ilmu) maka kalau begitu mereka bisa melihat (terbuka bagi mereka)”. Al-A’raf Ayat 201


“Menyerahkan diri secara mutlak kepada Alloh Swt, sesuai dengan ajaran Rosululloh Nabi Muhammad Saw untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat”


Walloohua'lam

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila