TANBIIH

الحَمـْدُ للهِ المُــوَفَّـقِ للِعُـلاَ حَمـْدً يُوَافـــِي بِرَّهُ المُتَـــكَامِــلا وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَي النَّبِيِّ المُصْطَفَىَ وَالآلِ مَــــعْ صَـــحْــبٍ وَتُبَّـاعٍ وِل إنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا تَقْوَى الإلهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ إن أخوف ما أخاف على أمتي اتباع الهوى وطول الأمل إنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌُ وَطَرِيقَةٌ وَحَقِيقَةُ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلا فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَة وَطَرِيقَةٌ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقِيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ فَشَرِيعَةٌ أَخْذٌ بِدِينِ الخَالِقِ وَقِيَامُهُ بَالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ وَطَرِِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَع وَعَزِيمَةُ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاَ وَحَقِيقَةُ لَوُصُولُهِ لِلمَقْصِدِ وَمُشَاهَدٌ نُورُ التّجَلِّي بِانجَلاَ مَنْ تصوف ولم يتفقه فقد تزندق، ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق، ومن جمع بينهما فقد تحقق

hiasan

BELAJAR MENGKAJI HAKIKAT DIRI UNTUK MENGENAL ILAHI

Sabtu, 28 Juli 2012

ADA APAKAH DI BALIK 2 AYAT TERAKHIR DARI SURAT ATTAUBAH ???




لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

"Sesungguhnya telah datang kepadamu, seorang rasul dari kaummu sendiri, terasa berat olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan, lagi penyayang terhadap orang-orang Mukmin."


اعلم أن مفتاح معرفة الله تعالى هو معرفة النفس، كما قال سبحانه وتعالى: (سَنُريهِم آياتِنا في الآفاقِ وَفي أَنفُسِهِم حَتّى يَتَبَيَّنَ لَهُم أَنَّهُ الحَقُّ).

“Ketahuilah bahwasanya kunci pengetahuan (ma’rifah) kepada Alloh Ta’ala adalah pengetahuan (ma’rifah) tentang diri sebagaimana yang firman Alloh swt : ‘Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar’ “ (QS. Fushshilat, 41 : 53)

من عرف نفسه فقد عرف ربه.

“Siapa yang tahu akan dirinya sendiri sungguh ia tahu akan Tuhannya”.

Dua Akhir surat al-taubah itu merupakan firman Alloh yang artinya “telah datang rasul dari diri kalian sendiri ”.
Mungkin kalau kita hanya mengartikannya hanya dengan dasar tafsir'' semata tentu saja kita tidak akan mendapat hikmah dari ayat tersebut, yang perlu digali adalah maknanya apakah & siapakah Rosul dari dalam dirimu itu ... ???

وتعلم أن هذه الصفات لأي شيء ركبت فيك؛ فما خلقها الله تعالى لتكون أسيرها، ولكن خلقها حتى تكون أسرك، وتسخرها للسفر الذي قدامك، وتجعل إحداها مركبك، والأخرى سلاحك؛ حتى تصيد بها سعادتك. فإذا بلغت غرضك فقاوم بها تحت قدميك، وارجع إلى مكان سعادتك.

“Anda pun perlu tahu dari sifat-sifat yang mana yang ada pada diri anda, mestikah apa yang diciptakan oleh Alloh Ta’ala menjadi perangkap dan anda pun terperangkap olehnya, ataukah anda yang mesti menundukkannya untuk suatu perjalanan sehingga yang satu menjadi kendaraan dan yang lainnya sebagai senjata, sehingga anda menemukan kebahagiaan anda. Jika anda telah sampai pada tujuan anda maka anda berdiri tegar dan kembalilah pada tempat kebahagiaan anda.”

إِنَّمَا تُوعَدُونَ لَصَادِقٌ

sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar.

وَفِي الْأَرْضِ ءَايَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ

[51:20] Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Alloh) bagi orang-orang yang yaqin.

وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

Dan pada diri kalian, apakah kalian tidak melihat? AL-DHRIYAT 5 & 21
''bukalah mata tersembunyimu dan lihat! mari, kembali ke akarnya akar asal dirimu."

COBA kita gali makna ayat isro' mi'roj :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

"Maha Suci Alloh, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjid yang di muliakan"

APA maksud dari abdihi itu hanya rosululloh ... ???

kemudian phami dengan perintah rosululloh

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : صلوا كما رأيتموني أصلي.

sholatlah kamu sekalian seperti yang engkau ketahui tentang sholatku ...

apakah sholat kita sudah seperti sholatnya rosul yang selalu mi'roj ...

apa hubungannya dengan makna ayat attaubah ,,,,,


فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ

[51:23] Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.

{وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ [الأنبياء: 107

Artinya: “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rohmat bagi semesta alam”. Surat al Anbiya-’:107

وليس شيء أقرب إليك من نفسك،

“Tidak ada sesuatu yang lebih dekat kepada anda daripada diri anda sendiri"

فإذا لم تعرف نفسك، فكيف تعرف ربك؟ فإن قلت: إني أعرف نفسي! فإنما تعرف الجسم الظاهر، الذي هو اليد والرجل والرأس والجثة، ولا تعرف ما في باطنك من الأمر الذي به إذا غضبت طلبت الخصومة، وإذا اشتهيت طلبت النكاح، وإذا جعت طلبت الأكل، وإذا عطشت طلبت الشرب. والدواب تشاركك في هذه الأمور.


Jika anda tidak tahu akan diri anda sendiri, bagaimana anda bisa tahu tentang Tuhan anda. Jika anda berkata, ‘Saya tahu diri saya’, berarti yang anda ketahui fisik luar tubuh anda, yakni tangan, kaki, kepala dan anggauta-anggauta badan lainnya. Namun anda tidak tahu anggota-anggota tubuh yang ada di dalam perut anda.
Anda hanyalah sekedar jika marah marah-marah kepada seseorang, untuk memenuhi syahwat anda kawin, jika lapar anda makan, jika haus anda minum.
Jika demikian samalah anda dengan binatang ?”

sedang orang'' jawa leluhur lokal tanah jawi mengajakan jika manusia itu telah mengerti "SANGKAN PARANE DUMADI" pastilah manusia itu akan selalu "MEMAYU HAYUNING BAWONO"
Prinsip ini berarti memakmurkan bumi. Ini mirip dengan pesan utama Islam, yaitu rohmatan lil alamin. Seorang dianggap muslim, salah satunya apabila dia bisa memberikan manfaat bagi lingkungannya dan bukannya menciptakan kerusakan di bumi.

Banyak orang-orang yang menganggap bahwa setelah rasul wafat maka sudah terhenti sampai di situ saja, padahal syafaatnya tetap mengalir hingga hari akhir dan hari keabadian kepada orang-orang yang dikehendakiNya.

 Di dalam anfus atau diri setiap manusia telah diberi oleh Alloh seberkas cahaya yaitu cahaya Muhammad, dari cahaya itulah kita dapat menggali tentang ilmu apapun, dari cahaya itulah kita dapat mengetahui awal dan akhirnya suatu kehidupan, dan dari cahaya itulah kita dapat melangkah.
Menghisab setiap hembusan nafasnya, kedurhakaan hati dan anggota tubuhnya setiap saat. Amat sangatlah berharga detak jantungnya dalam mengisi kehidupannya. Muhasabah nafsi tidaklah dilakukan setahun sekali, sebulan sekali ataupun seminggu sekali.

Tapi tiap-tiap saat di setiap akhir malamnya. Di setiap gerak aktifitas jiwa dan raga, sampai apapun yang terlintas di benak kita.
Menghitung hari demi hari sebagai suatu perdagangan dengan Alloh Ta’ala.
Apakah keUntu-ngan atau kerugiaan yang akan kita dapatkan ?

Jadi guru sejati telah ada dalam diri kita masing-masing yang sering disebut hati nurani. Bagaimana agar cahaya itu dapat menerangi kita, tentu saja kita harus selalu bertafakkur ,muhasabah diri mengasah, mengasih, dan mengasuh dengan senantiasa memuji kepadaNya dimanapun, kapanpun, dan dalam keadaan apa saja.


Oleh karena Manusia perlu tahu akan diri sendiri yang sejatinya, sehingga mengenal siapa diri ini, dari mana datang sampai di dunia ini, untuk apa diciptakan, serta di manakah letak kebahagiaan yang sejatinya. Kemudian, dalam diri manusia terdapat tiga anasir sifat : sifat binatang, sifat setan, dan sifat malaikat. Di samping itu ada ruh sebagai pinjaman yang manusia tidak tahu apa sejatinya ruh itu.

Jika kebahagian hanyalah makan, minum, tidur, dan memenuhi kebutuhan nafsu syahwat berarti samalah dengan binatang. Jika kebahagiaan hanyalah kelihaian melakukan trik-trik, kelicikan, dan kejahatan berarti samalah dengan setan. Sedang mencapai kesaksian (musyahadah) keindahan Ilahiah merupakan kebahagiaan Semoga kita semua selalu dalam bimbingan Muhammad Rosululloh SAW. Amiin.

ِ أُوصيكُمْ ونَفْسِي بتقْوى اللهِ عزَّ وجلَّ، وأحثُّكُمْ علَى طاعتِهِ، قالَ تعالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُون.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَاجْمَعِ اللَّهُمَّ أُمَّتَنَا عَلَى الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ، اللَّهُمَّ أصلحْ لنا دينَنَا الذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وأصلحْ لنا دُنيانَا الَّتِي فيهَا معاشُنَا وأصلحْ لنا آخِرَتَنَا التي فيها معادُنَا، وَاجْعَلِ الحياةَ زيادةً لنا في كُلِّ خَيْرٍ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ وَعَافَيْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا لَنَا يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِينَ، وَيَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، ونسأل الله تعالى بأسمائه الحسنى وصفاته العلا أن يبارك لنا في شعبان، وأن يبلغنا رمضان، وأن يكتب لنا فيه الرحمة والرضوان والعتقَ من النيران سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ. وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ


BERFIKIR JAWABAN ADA PADA DIRIMU SENDIRI SALAM

PENCARIAN HIDUP MENUJU KEKASIH SEJATI

JANGAN SUKA MENGANGGAP SESUATU YG TIDAK COCOK ITU ADALAH SESAT NAMUN SIKAPILAH SAMPAI KAU BENAR'' MEMAHAMINYA ...

KARENA JIKA KAU MENILAI CIPTAANNYA MAKA NISTALAH DIRIMU ... KARENA ALLOH MAHA MENILAI PADA APA'' YANG KAU SANGKAKAN











AlkisAnnabila